Lompat ke isi

Aurat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Penjelasan dari hadis: mengurangi pemakaian ungkapan sanjungan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 5: Baris 5:


Dalam [[islam]], aurat bagi [[wanita]] adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka<ref>[https://rumaysho.com/8452-aurat-wanita-menurut-madzhab-syafii.html Aurat Wanita Menurut Madzhab Syafi’i]</ref>, sedangkan untuk [[pria]] adalah antara [[pusar]] hingga [[lutut]], artinya pusar dan lutut sendiri bukanlah aurat.
Dalam [[islam]], aurat bagi [[wanita]] adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka<ref>[https://rumaysho.com/8452-aurat-wanita-menurut-madzhab-syafii.html Aurat Wanita Menurut Madzhab Syafi’i]</ref>, sedangkan untuk [[pria]] adalah antara [[pusar]] hingga [[lutut]], artinya pusar dan lutut sendiri bukanlah aurat.
Aurat bahasa arab dari kelamin


== Etimologi ==
== Etimologi ==

Revisi per 29 Januari 2024 15.36

Aurat (Arab: عورة, transliterasi: Awrot) adalah bagian dari tubuh manusia yang wajib ditutupi dari pandangan orang lain dengan pakaian. Menampakkan aurat bagi umat muslim dianggap melanggar syariat Islam dan dihukumi sebagai sebuah dosa. Al-Qur'an menyatakan bahwa,

Dalam islam, aurat bagi wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali kedua telapak tangan dan muka[1], sedangkan untuk pria adalah antara pusar hingga lutut, artinya pusar dan lutut sendiri bukanlah aurat. Aurat bahasa arab dari kelamin

Etimologi

Aurat dalam bahasa Urdu berarti "wanita", bagaimanapun dalam bahasa Urdu dan beberapa yang berbahasa Hindi di India mengartikannya sebagai wanita, tetapi sebenarnya kalimat aurat dalam bahasa Hindi adalah naari.[2] Bahasa Hindi telah mengambil banyak kalimat dari bahasa Persia/Arab dan Sanskrit.

Penjelasan dalam Qur'an

Penjelasan dari hadis

Muhammad pernah menegur Asma binti Abu Bakar ketika beliau datang ke rumahnya dengan mengenakan busana yang agak tipis. Ia memalingkan mukanya sambil berkata :

يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا

Wahai Asma ! Sesungguhnya wanita jika sudah baligh maka tidak boleh nampak dari anggota badannya kecuali ini dan ini (beliau mengisyaratkan ke muka dan telapak tangan).[HR. Abu Dâwud, no. 4104 dan al-Baihaqi, no. 3218. Hadist ini di shahihkan oleh syaikh al-Albâni rahimahullah]

Muhammad juga pernah didatangi oleh seseorang yang menanyakan perihal aurat yang harus di tutup dan yang boleh di tampakkan, maka beliau pun menjawab :

احْفَظْ عَوْرَتَكَ إلَّا مِنْ زَوْجِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ

Jagalah auratmu kecuali terhadap (penglihatan) istrimu atau budak yang kamu miliki.[HR. Abu Dâwud, no.4017; Tirmidzi, no. 2794; Nasa’i dalam kitabnya Sunan al-Kubrâ, no. 8923; Ibnu Mâjah, no. 1920. Hadist ini dihasankan oleh Syaikh al-Albâni][3]

Lihat pula

Catatan kaki dan referensi

Pranala luar