Kabupaten Ciamis: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 140: | Baris 140: | ||
* Prof. Dr. H [[Dede Rosyada]], MA., adalah Rektor [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]] sejak tahun 2015 hingga saat ini. Tokoh kelahiran [[Ciamis]], 05 Oktober 1957 yang pernah menjabat Direktur Pendidikan Tinggi Islam pada [[Direktorat Jenderal Pendidikan Islam]] Kementerian Agama RI periode (2011-2015).<ref>https://wiki-indonesia.club/wiki/Daftar_Rektor_UIN_Syarif_Hidayatullah_Jakarta</ref>. |
* Prof. Dr. H [[Dede Rosyada]], MA., adalah Rektor [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta]] sejak tahun 2015 hingga saat ini. Tokoh kelahiran [[Ciamis]], 05 Oktober 1957 yang pernah menjabat Direktur Pendidikan Tinggi Islam pada [[Direktorat Jenderal Pendidikan Islam]] Kementerian Agama RI periode (2011-2015).<ref>https://wiki-indonesia.club/wiki/Daftar_Rektor_UIN_Syarif_Hidayatullah_Jakarta</ref>. |
||
* Prof. Dr. H. [[Sunaryo Kartadinata]], M.Pd.<ref>http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195003211974121-SUNARYO_KARTADINATA/CV_Prof._Sunaryo.pdf</ref>''' ''' ({{lahirmati|[[Ciamis]], [[Jawa Barat]]|21|3|1950}}), adalah seorang [[guru besar]]<ref>http://gurubesar.upi.edu/sunaryo-kartadinata</ref> [[UPI]] yang saat ini menjabat [[Daftar Ketua Umum ISPI|Ketua Umum]] [[ISPI]]<ref>http://www.ispi.or.id/2014/12/09/prof-sunaryo-kartadinata-m-pd-terpilih-kembali-menjadi-ketua-umum-ispi/</ref> periode 2014-2019 dan Rektor UPI selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015.<ref>http://kampus.okezone.com/read/2010/06/18/373/344395/sunaryo-kartadinata-kembali-pimpin-upi</ref> |
* Prof. Dr. H. [[Sunaryo Kartadinata]], M.Pd.<ref>http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195003211974121-SUNARYO_KARTADINATA/CV_Prof._Sunaryo.pdf</ref>''' ''' ({{lahirmati|[[Ciamis]], [[Jawa Barat]]|21|3|1950}}), adalah seorang [[guru besar]]<ref>http://gurubesar.upi.edu/sunaryo-kartadinata</ref> [[UPI]] yang saat ini menjabat [[Daftar Ketua Umum ISPI|Ketua Umum]] [[ISPI]]<ref>http://www.ispi.or.id/2014/12/09/prof-sunaryo-kartadinata-m-pd-terpilih-kembali-menjadi-ketua-umum-ispi/</ref> periode 2014-2019 dan Rektor UPI selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015.<ref>http://kampus.okezone.com/read/2010/06/18/373/344395/sunaryo-kartadinata-kembali-pimpin-upi</ref> |
||
* |
* Prof. H. [[Furqon]], Drs. M.A. Ph.D. Rektor [[UPI]] periode 2015-2017 (wafat saat menjabat) |
||
== Lihat Pula == |
== Lihat Pula == |
Revisi per 11 Februari 2019 23.09
Kabupaten Ciamis | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Mahayuna Ayuna Kadatuan | |
Koordinat: 7°19′36″S 108°21′11″E / 7.32666418°S 108.35310732°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Hari jadi | 12 Juni 1642 |
Ibu kota | Ciamis |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. H. Iing Syam Arifin, M.M |
Luas | |
• Total | 2.556,75 km2 (98,717 sq mi) |
Populasi (Setelah pemekaran Pangandaran (2014)[1]) | |
• Total | 1.768.532 |
• Kepadatan | 620/km2 (1,600/sq mi) |
Demografi | |
• Bahasa | Sunda, Indonesia, Jawa |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0265 |
Kode Kemendagri | 32.07 |
DAU | Rp. 1.303.907.527.000.- |
Flora resmi | Bunga Patma |
Fauna resmi | Macan Tutul |
Situs web | www.ciamiskab.go.id |
Kabupaten Ciamis (aksara Sunda: ᮊᮘ᮪. ᮎᮤᮃᮙᮤᮞ᮪, Latin: Kab. Ciamis) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Ciamis Kota. Kabupaten ini berada di bagian tenggara Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan di utara, Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Kota Banjar di timur, Kabupaten Pangandaran di selatan, serta Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya di barat.
Kabupaten Ciamis terdiri atas 27 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Ciamis.
Kecamatan Banjar, yang dulunya bagian dari Kabupaten Ciamis, ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan sejak tanggal 11 Desember 2002 ditetapkan menjadi kota (otonom), yang terpisah dari Kabupaten Ciamis. selain itu bagian Selatan Kabupaten Ciamis mengalami pemekaran pada tanggal 25 Oktober 2012 menjadi Kabupaten Pangandaran yang memiliki 10 Kecamatan.
Sejarah
Menurut sejarawan W.J Van der Meulen, Pusat Asli Daerah (kerajaan) Galuh, yaitu disekitar Kawali (Kabupaten Ciamis sekarang). Selanjutnya W.J Van der Meulen berpendapat bahwa kata "galuh", berasal dari kata "sakaloh" berarti "dari sungai asalnya", dan dalam lidah Banyumas menjadi "segaluh". Dalam Bahasa Sansekerta, kata "galuh" menunjukkan sejenis batu permata, dan juga biasa dipergunakan untuk menyebut puteri raja (yang sedang memerintah) dan belum menikah.
Sebagaimana riwayat kota-kabupaten lain di Jawa Barat, sumber-sumber yang menceritakan asal usul suatu daerah pada umumnya tergolong historiografi tradisional yang mengandung unsur-unsur mitos, dongeng atau legenda disamping unsur yang bersifat historis. Naskah-naskah ini antara lain Carios Wiwitan Raja-raja di Pulo Jawa, Wawacan Sajarah Galuh, dan juga naskah Sejarah Galuh bareng Galunggung, Ciung Wanara, Carita Waruga Guru, Sajarah Bogor. Naskah-naskah ini umumnya ditulis pada abad ke-18 hingga abad ke-19. Adapula naskah-naskah yang sezaman atau lebih mendekati zaman Kerajaan Galuh. Naskah-naskah tersebut, diantaranya Sanghyang Siksakanda ‘Ng Karesian, ditulis tahun 1518, ketika Kerajaan Sunda masih ada dan Carita Parahyangan, ditulis tahun 1580.
Berdirinya Galuh sebagai kerajaan, menurut naskah-naskah kelompok pertama tidak terlepas dari tokoh Ratu Galuh sebagai Ratu Pertama. Dalam laporan yang ditulis Tim Peneliti Sejarah Galuh (1972), terdapat berbagai nama kerajaan sebagai berikut:
- Kerajaan Galuh Sindula (menurut sumber lain, Kerajaan Bojong Galuh) yang berlokasi di Lakbok dan beribukota Medang Gili (tahun 78 Masehi?);
- Kerajaan Galuh Rahyang berlokasi di Brebes dengan ibukota Medang Pangramesan;
- Galuh Kalangon berlokasi di Roban beribukota Medang Pangramesan;
- Galuh Lalean berlokasi di Cilacap beribukota di Medang Kamulan;
- Galuh Pataruman berlokasi di Banjarsari beribukota Banjar Pataruman;
- Galuh Kalingga berlokasi di Bojong beribukota Karangkamulyan;
- Galuh Tanduran atau Pangauban berlokasi di Pananjung beribukota Bagolo;
- Galuh Kumara berlokasi di Tegal beribukota di Medangkamulyan;
- Galuh Pakuan beribukota di Kawali;
- Pajajaran berlokasi di Bogor beribukota Pakuan;
- Galuh Pataka berlokasi di Nanggalacah beribukota Pataka;
- Kabupaten Galuh Nagara Tengah berlokasi di Cineam beribukota Bojonglopang kemudian Gunungtanjung;
- Kabupaten Galuh Imbanagara berlokasi di Barunay (Pabuaran) beribukota di Imbanagara dan Kabupaten Galuh berlokasi di Cibatu beribukota di Ciamis (sejak tahun 1812).
Untuk penelitian secara historis, kapan Kerajaan Galuh didirikan, dapat dilacak dari sumber-sumber sezaman berupa prasasti. Ada prasasti yang memuat nama "Galuh", meskipun nama tanpa disertai penjelasan tentang lokasi dan waktunya. Dalam prasasti berangka tahun 910, Raja Dyah Balitung disebut sebagai "Rakai Galuh". Dalam Prasasti Siman berangka tahun 943 M, disebutkan bahwa "kadatwan rahyangta I mdang I bhumi mataram ingwatu galuh" (Prasasti Anjuk Ladang) menunjuk sebuah tempat di Watugaluh, dan Megaluh, Jawa Timur.[2][3] Kemudian dalam sebuah Piagam Calcutta disebutkan bahwa para musuh penyerang Airlangga lari ke Galuh dan Barat, mereka dimusnahkan pada tahun 1031 Masehi. Dalam beberapa prasasti di Jawa Timur dan dalam Kitab Pararaton (diperkirakan ditulis pada abad ke-15), disebutkan sebuah tempat bernama "Hujung Galuh" yang terletak di tepi sungai Brantas. Nama Galuh sebagai ibukota disebut berkali-kali dalam naskah sebuah prasasti berangka tahun 732, ditemukan di halaman Percandian Gunung Wukir di Dukuh Canggal (dekat Muntilan sekarang).
Pada bagian carita Parahyangan, disebutkan bahwa Prabu Maharaja Linggabuanawisésa (1350-1357) berkedudukan di Kawali sebagai penguasa Kerajaan Sunda Galuh.[4][5] Setelah menjadi raja selama tujuh tahun, pergi ke Jawa terjadilah perang di Majapahit. Dari sumber lain diketahui bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang baru naik tahta pada tahun 1350, meminta Puteri Prabu Maharaja Linggabuanawisésa untuk menjadi isterinya. Hanya saja, konon, Patih Gajah Mada menghendaki Puteri itu menjadi upeti. Raja Sunda tidak menerima sikap arogan Majapahit ini dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubat. Puteranya yang bernama Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475) waktu itu masih kecil. Oleh karena itu kerajaan dipegang Hyang Bunisora (1357-1371) beberapa waktu sebelum akhirnya diserahkan kepada Niskala Wastu Kancana ketika sudah dewasa. Keterangan mengenai Niskala Wastu Kancana, dapat diperjelas dengan bukti berupa Prasasti Kawali dan Prasasti Batutulis serta Kebantenan.
Saat Wastu Kancana wafat, kerajaan sempat kembali terpecah dua dalam pemerintahan anak-anaknya, yaitu Prabu Susuk Tunggal yang berkuasa di Pakuan (Sunda) dan Dewa Niskala yang berkuasa di Kawali (Galuh). Sri Baduga Maharaja (1482-1521) yang merupakan anak Prabu Dewa Niskala, putra Prabu Niskala Wastu Kancana sekaligus menantu Prabu Susuk Tunggal menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Setelah runtuhnya Sunda Galuh oleh Kesultanan Banten, bekas kerajaan ini banyak disebut sebagai Kerajaan Pakuan Pajajaran.[6]
Pada tahun 1595, Galuh jatuh ke tangan Senapati dari Mataram. Invasi Mataram ke Galuh semakin diperkuat pada masa Sultan Agung. Penguasa Galuh, Adipati Panaekan, diangkat menjadi Wedana Mataram dan cacah sebanyak 960 orang. Ketika Mataram merencanakan serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628, massa Mataram di Priangan bersilang pendapat. Rangga Gempol I dari Sumedang misalnya, menginginkan pertahanan diperkuat dahulu, sedangkan Dipati Ukur dari Tatar Ukur, menginginkan serangan segera dilakukan. Pertentangan terjadi juga di Galuh antara Adipati Panaekan dengan adik iparnya Dipati Kertabumi, Bupati di Bojonglopang, anak Prabu Dimuntur keturunan Geusan Ulun dari Sumedang. Dalam perselisihan tersebut Adipati Panaekan terbunuh tahun 1625. Ia kemudian diganti puteranya Mas Dipati Imbanagara yang berkedudukan di Garatengah (Cineam sekarang).
Pada masa Dipati Imbanagara, ibukota Kabupaten Galuh dipindahkan dari Garatengah (Cineam) ke Calingcing. Tetapi tidak lama kemudian dipindahkan ke Bendanagara (Panyingkiran). Pada Tahun 1693, Bupati Sutadinata diangkat VOC sebagai Bupati Galuh menggantikan Angganaya. Pada tahun 1706, ia digantikan pula oleh Kusumadinata I (1706-1727).
Kangjeng Prabu. Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada masa pemerintahan bupati Galuh yang keenambelas ini paling ternama R.A.A. Kusumadiningrat menjadi Bupati Galuh Ciamis (1839-1886). Ia mempunyai ilmu yang tinggi dan merupakan bupati pertama di wilayah itu yang bisa membaca huruf latin. Memerintah dengan adil disertai dengan kecintaannya pada rakyat. Empat puluh tujuh tahun lamanya Raden Adipati Aria Kusumadiningrat memimpin. Pemerintah kolonial sedang giat-giatnya melaksanakan tanam paksa. Rakyat yang ada di Wilayah Galuh, disamping dipaksa menanam kopi juga menanam nila. Untuk meringankan beban yang harus ditanggung rakyat, R.A.A. Kusumadiningrat yang dikenal sebagai "Kangjeng Perbu" oleh rakyatnya, membangun saluran air dan dam-dam untuk mengairi daerah pesawahan. Sejak Tahun 1853, Kangjeng Perbu tinggal di kediaman yang dinamai Keraton Selagangga. Antara tahun 1859-1877, dilakukan pembangunan gedung di ibu kota kabupaten. Disamping itu perhatiannya terhadap pendidikan pun sangat besar pula. Kangjeng Perbu memerintah hingga tahun 1886, dan jabatannya diwariskan kepada puteranya yaitu Raden Adipati Aria Kusumasubrata. Pada tahun 1915, Kabupaten Galuh dimasukkan ke Keresidenan Priangan, dan secara resmi namanya diganti menjadi Kabupaten Ciamis.
Geografi
Topografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan dataran tinggi, kecuali di perbatasan dengan Jawa Tengah bagian selatan, serta sebagian wilayah pesisir. Pantai selatan Ciamis bagian timur berupa teluk, di antaranya Teluk Pangandaran, Teluk Parigi, dan Teluk Pananjung. Pantai Pangandaran merupakan salah satu tujuan wisata utama di Kabupaten Ciamis.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Maret 2024) |
Bupati Ciamis | |
---|---|
Kediaman | Pendopo Kabupaten Ciamis |
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 1618 |
Pejabat pertama | Adipati Panaekan |
Situs web | www.ciamiskab.go.id |
Berikut adalah daftar Bupati Ciamis dari masa ke masa.
Bupati Kerajaan Galuh | |||||||
No | Potret | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Keterangan | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Adipati Panaekan | |||||||
Mas Dipati Imbanagara | |||||||
Bupati Kerajaan Galuh Imbanagara | |||||||
No | Potret | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Keterangan | |
Raden Panji Aria Jayanegara | |||||||
Anggapraja | |||||||
Angganaya | |||||||
Sutadinata | |||||||
Kusumadinata I | |||||||
Kusumadinata II | |||||||
Raden Jayabaya Patih Imbanagara |
|||||||
Kusumadinata III Mas Garuda |
|||||||
Raden Adipati Natadikusuma | |||||||
Raden Adipati Surapraja | |||||||
R.T. Jayengpati Kartanagara | |||||||
Tumenggung Natanagara | |||||||
Pangeran Sutajaya | |||||||
R. T. Wiradikusumah | |||||||
R. A. Adikoesoemah | |||||||
R. A. Aria Koesoemadiningrat | |||||||
R. A. Aria Kusumasubrata | |||||||
Bupati Kabupaten Ciamis | |||||||
No | Potret | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Ket. | Wakil Bupati |
R. T. Aria Sastrawinata | |||||||
R. T. Aria Sunarya | |||||||
R. Mas Ardiwiangun | |||||||
R. Vater Dendakusumah | |||||||
T. Gumelar Wiranagara | |||||||
Prawiranata | |||||||
Redi Martadinata | |||||||
Abdul Rifa’i | |||||||
Mas Rais Sastradipura | |||||||
Raden Yusuf Suriadipura | |||||||
Raden Gahara Wijayasurya | |||||||
Raden Udia Kartapruwita | |||||||
Kolonel Abubakar |
|||||||
Kolonel Hudli Bambang Aruman |
|||||||
Drs. H. Soeyoed |
|||||||
Momon Gandasasamita | |||||||
Kolonel Inf. H. Taufik Hidayat |
|||||||
Kolonel Kav. H. Dedem Ruchlia |
Maman Suparman Rachman | ||||||
Drs. Maman Suparman Rachman |
|||||||
H. Oma Sasmita S.H. |
|||||||
Kolonel (Purn) H. Engkon Komara |
Dedi Sobandi | ||||||
Drs. H. Iing Syam Arifin M.M. |
Jeje Wiradinata | ||||||
Oih Burhanudin | |||||||
Dr. H. Herdiat Sunarya M.M. |
|||||||
H. Engkus Sutisna S.T., M.T. (Penjabat) |
<onlyinclude>
Lihat Pula
Referensi
- ^ http://jabar.bps.go.id/Tabel/penduduk/JumlahPenduduk.html Jumlah penduduk Kabupaten Ciamis tahun 2007 versi BPS Provinsi Jawa Barat
- ^ http://imarestu.blogspot.co.id/2014/12/wangsa-isana.html
- ^ http://www.kompasiana.com/lintangwetan/ujung-galuh-bukan-surabaya_54f4108f7455137d2b6c85d1
- ^ Ekajati, Edi S. (2005). Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran. Yayasan Cipta Loka Caraka.
- ^ Noorduyn, J. (2005). Three Old Sundanese poem. KITLV Press.
- ^ Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran, Jilid 2, Edi S. Ekajati, Pustaka Jaya, 2005
- ^ Hamara, Subagja (3 April 2014). "Habis Masa Jabatannya, Bupati Engkon Pamit". HarapanRakyat.com. Diakses tanggal 25 Maret 2024.
- ^ "Apa saja Janji-janji Pak Bupati?". CIAMIS.info. 8 April 2014. Diakses tanggal 25 Maret 2024.
- ^ Dani, Andri M (5 April 2019). Herdiana, Dedy, ed. "Masa Jabatannya Sehari Lagi, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin Pamitan dan Minta Maaf kepada Warganya". Pikiran Rakyat. Diakses tanggal 25 Maret 2024.
- ^ Nugraha, Candra (20 April 2019). Kurnia Sari Aziza, ed. "Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Dilantik, Warga Padati Pendopo Kabupaten". Kompas.com. Diakses tanggal 24 Februari 2022.
- ^ "Penjabat Bupati Ciamis Resmi dilantik PJ Gubernur Jawa Barat". website Pemkab Ciamis. 20-04-2024. Diakses tanggal 23-04-2024.
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Ciamis dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2014–2019 Sebelum Pemekarana[1] |
2014–2019 Sesudah Pemekaranb[2] |
2019–2024 [3] | 2024–2029 | ||
PKB | 6 | 4 | 4 | 5 | |
Gerindra | 1 | 4 | 7 | 6 | |
PDI-P | 12 | 12 | 9 | 7 | |
Golkar | 7 | 6 | 5 | 5 | |
NasDem | 1 | 3 | 1 | 4 | |
PKS | 5 | 5 | 7 | 5 | |
Hanura | 1 | 2 | 0 | 0 | |
PAN | 7 | 5 | 5 | 7 | |
PBB | 1 | 1 | 1 | 1 | |
Demokrat | 5 | 4 | 6 | 6 | |
PPP | 4 | 4 | 5 | 4 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 11 | 11 | 10 | 10 | |
Keterangan: aDPRD Ciamis dan Pangandaran bDPRD Ciamis |
Kecamatan
Kabupaten Ciamis memiliki 27 kecamatan, 7 kelurahan, dan 258 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduk mencapai 4.246.307 jiwa dengan luas wilayah 2.710,62 km² dan sebaran penduduk 1.566 jiwa/km².[4][5]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ciamis, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Kelurahan | Desa | Kodepos[6] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
32.07.37 | Banjaranyar | 10 | 46283 | Desa | ||
32.07.18 | Banjarsari | 12 | 46283 | Desa | ||
32.07.32 | Baregbeg | 9 | 46274 | Desa | ||
32.07.01 | Ciamis | 7 | 5 | 46211-46219 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
32.07.05 | Cidolog | 6 | 46287 | Desa | ||
32.07.06 | Cihaurbeuti | 11 | 46262 | Desa | ||
32.07.03 | Cijeungjing | 11 | 46271 | Desa | ||
32.07.02 | Cikoneng | 9 | 46261 | Desa | ||
32.07.29 | Cimaragas | 5 | 46281 | Desa | ||
32.07.11 | Cipaku | 13 | 46252 | Desa | ||
32.07.30 | Cisaga | 11 | 46291 | Desa | ||
32.07.12 | Jatinagara | 6 | 46273 | Desa | ||
32.07.09 | Kawali | 11 | 46253 | Desa | ||
32.07.17 | Lakbok | 10 | 46285 | Desa | ||
32.07.34 | Lumbung | 8 | 46258 | Desa | ||
32.07.19 | Pamarican | 14 | 46282 | Desa | ||
32.07.08 | Panjalu | 8 | 46264 | Desa | ||
32.07.10 | Panawangan | 18 | 46255 | Desa | ||
32.07.07 | Panumbangan | 14 | 46263 | Desa | ||
32.07.35 | Purwadadi | 9 | 46286 | Desa | ||
32.07.13 | Rajadesa | 11 | 46254 | Desa | ||
32.07.15 | Rancah | 13 | 46292 | Desa | ||
32.07.04 | Sadananya | 8 | 46256 | Desa | ||
32.07.31 | Sindangkasih | 9 | 46268 | Desa | ||
32.07.14 | Sukadana | 6 | 46272 | Desa | ||
32.07.33 | Sukamantri | 5 | 46265 | Desa | ||
32.07.16 | Tambaksari | 6 | 46293 | Desa | ||
TOTAL | 7 | 258 |
Transportasi
Ibu kota kabupaten Ciamis berada di jalan Lintas jalur (Bandung-Yogyakarta-Surabaya). Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api lintas selatan, dengan stasiun terbesarnya di Ciamis. Di bagian selatan Kabupaten terdapat sebuah lapangan terbang perintis, dinamai Nusawiru, tadinya ditujukan untuk membuka lebar peluang pariwisata (Pangandaran dan sekitarnya) dan investasi di pesisir selatan. Namun kini terkesan kurang dirawat.
Telekomunikasi
Pelayanan antar-kirim surat, barang, dan titipan dana dapat dilakukan melalui Kantor Pos di tiap-tiap kecamatan.
Sambungan telepon-tetap telah menjangkau hampir setiap desa/kelurahan di Kabupaten ini, kecuali di areal pegunungan yang masih belum diinstalasi.
Untuk kepentingan telekomunikasi bergerak, di pusat kabupaten, semua operator seluler GSM nasional dan beberapa operator CDMA telah dapat dimanfaatkan dengan cukup baik, juga di beberapa kecamatan sekitarnya. Sementara kecamatan-kecamatan lainnya baru dijangkau operator GSM.
Di beberapa kecamatan, Internet telah dapat diakses melalui sambungan telepon-tetap. Adopsi internet oleh masyarakat Ciamis cukup tinggi, yang juga dipengaruhi oleh lahirnya beberapa media online di Priangan Timur, seperti misalnya media online Warta Priangan yang memang berdomisili di Kabupaten Ciamis.
Kesehatan
Di tiap-tiap Kecamatan terdapat klinik Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), juga terdapat Praktik Dokter Swasta.
Di pusat Kabupaten terdapat Rumah Sakit Umum,Rumah Sakit Al-Arif, Rumah Sakit Permata Bunda, Rumah Sakit Nirmala dan Rumah Sakit Bersalin Harapan Bunda selain itu untuk mereka yang lebih dekat ke Kota Banjar dapat mengakses Rumah Sakit Umum Banjar (di Kota Banjar), atau dapat pula ke beberapa Rumah Sakit Umum di Kota Tasikmalaya.
Pariwisata
Objek wisata yang ditawarkan di Kabupaten Ciamis adalah Situ Lengkong, Situs Karangkamulyan (Ciung Wanara ).[7]
Beragam makanan khas ditawarkan seperti Sale Pisang, Galendo, Gula Merah, dan Abon Ikan Patin.
Media Massa
Ada beberapa media massa lokal yang beredar di Kabupaten Ciamis, baik dalam bentuk media cetak, elektronik maupun internet (media online). Beberapa media cetak lokal yang beredar di Ciamis antara lain Kabar Priangan (Grup Pikiran Rakyat) dan Radar Ciamis (Grup Jawa Pos). Selain kedua koran tersebut ada juga beberapa tabloid terbitan lokal, misalnya saja Tabloid Pendidikan Ganesha yang dikelola oleh PGRI Kabupaten Ciamis. Tabloid Pendidikan Ganesha berdiri sejak tahun 2004 kemudian sejak tahun 2009 berubah nama menjadi Tabloid Media Pendidikan Ganesha dan terbit mingguan. [butuh rujukan]
Sementara untuk media elektronik, ada beberapa stasiun radio yang mengudara di Kabupaten Ciamis, diantaranya: Radio Actari FM, Radio Pitaloka FM, MG FM, Piss FM, Kartika FM dan Tagati FM. Untuk media online, Ciamis memiliki Warta Priangan, media online yang beralamat domain di www.wartapriangan.com.
Pada tanggal 31 Desember 2017 sekelompok anak muda Ciamis yang digawangi oleh Khairul Anwar membentuk media online Galuh ID yang beralamat di www.galuh.id. Galuh ID dibuat dengan semangat ingin mengenalkan Ciamis ke dunia luar terutama prestasi dan potensi Ciamis di berbagai bidang.
Stasiun TV yang mengudara di Ciamis adalah Galuh TV. Sayangnya, Galuh TV berhenti beroperasi setelah mengalami kesulitan keuangan.
Stadion Sepak Bola
Di Ciamis ada lapangan sepak bola kelas Divisi Utama yaitu Stadion Galuh yang merupakan kandang dari klub sepak bola PSGC Ciamis [8]
Perguruan Tinggi
- Universitas Galuh Ciamis (Unigal) Ciamis. Universitas ini berada di tepatnya di Jalan R. E. Martadinata Nomor 150 Ciamis 46251, Jawa Barat. Universitas ini berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Galuh Ciamis. Link internet: http://www.unigal.ac.id/.
- Institut Agama Islam Darussalam Ciamis atau IAID Ciamis. Kampus berlokasi di Pesantren Darussalam Kotak Pos 02 Ciamis Jawa Barat 46271. Link internet: https://iaid.ac.id/.
- Stikes Muhammadiyah Ciamis. Kampus ini berada tepatnya di Jalan K.H. Ahmad Dahlan No. 20, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46211. Link internet: www.stikesmucis.ac.id/
Daftar Hotel
- Hotel Tyara Plaza
Tokoh Ciamis
Ciamis telah melahirkan banyak tokoh dalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik, akademis,dan agama namun pada umumnya enggan menunjukkan atau menonjolkan diri (tawadhu). Di antaranya yang dianggap memiliki jasa dalam karena mengharumkan nama Kabupaten Ciamis:
- K.H. Irfan Hielmy, Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, pendiri dan Rektor pertama Institut Agama Islam Darussalam Ciamis/ IAID Ciamis, Tokoh kelahiran Ciamis 25 Desember 1933 yang pernah menjabat Ketua MUI Kabupaten Ciamis adalah ulama besar seangkatan dengan K.H. Muhammad Ilyas Ruhiyat [9] pengasuh Pondok Pesantren Cipasung Tasikmalaya dan K.H. Siddiq Amin (Pengurus Pusat Persatuan Islam).
- Prof. Dr. Endang Soetari Ad, M.Si, kelahiran Ciamis, 11 Agustus 1945 adalah Rektor IAIN sekarang UIN Sunan Gunung Djati periode (1995 - 2003).[10]
- Iwa Koesoemasoemantri (lahir di Ciamis, 31 Mei 1899 – meninggal 27 November 1971 pada umur 72 tahun) adalah seorang politikus, pernah menjadi Menteri Pertahanan Indonesia, Menteri Sosial Indonesia dan pada tahun 2002 Iwa dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.
- Prof. Dr. A. Sobana Hardjasaputra, M.A.,[11] (lahir 4 September 1944) adalah intelektual Sunda, sejarawan senior, pemerhati masalah sejarah daerah dan sosial budaya yang merupakan salah satu guru besar Fakultas Sastra dan pengelola Pusat Penelitian Kesejarahan & Kebudayaan Universitas Pajajaran, serta Universitas Galuh yang berasal dari Galuh, Ciamis, Tatar Pasundan.[12][13]
- Prof. Dr. H Dede Rosyada, MA., adalah Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2015 hingga saat ini. Tokoh kelahiran Ciamis, 05 Oktober 1957 yang pernah menjabat Direktur Pendidikan Tinggi Islam pada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI periode (2011-2015).[14].
- Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd.[15] (lahir 21 Maret 1950), adalah seorang guru besar[16] UPI yang saat ini menjabat Ketua Umum ISPI[17] periode 2014-2019 dan Rektor UPI selama dua periode, 2005-2010 dan 2010-2015.[18]
- Prof. H. Furqon, Drs. M.A. Ph.D. Rektor UPI periode 2015-2017 (wafat saat menjabat)
Lihat Pula
Referensi
- ^ DPRD CIAMIS SEBELUM PEMEKARAN 2014-2019
- ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KAB. CIAMIS ANTARA 2014-2019
- ^ PEROLEHAN KURSI DPRD KAB. CIAMIS 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Ciamis
- ^ "Best Places to Visit in Ciamis". September 10, 2017.
- ^ http://daerah.sindonews.com/read/954552/151/menpora-terkesan-stadion-galuh-1421985160
- ^ http://www.uinsgd.ac.id/front/detail/fokus/kh-irfan-hielmy-ulama-teladan
- ^ https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=UIN_Sunan_Gunung_Djati&stable=0#Rektor
- ^ http://sobhar.blogspot.co.id/2013/06/a-sobana-hardjasaputra-bersama-sultan.html#
- ^ "Demi Pendidikan Sejarah Nasional". Pelita.or.id. Diakses tanggal 7 Agustus 2015.
- ^ Blogs.unpad.ac.id. "Kkl Sastra Indonesia Unpad". Blogs.unpad.ac.id. Diakses tanggal 7 Agustus 2015..
- ^ https://wiki-indonesia.club/wiki/Daftar_Rektor_UIN_Syarif_Hidayatullah_Jakarta
- ^ http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/195003211974121-SUNARYO_KARTADINATA/CV_Prof._Sunaryo.pdf
- ^ http://gurubesar.upi.edu/sunaryo-kartadinata
- ^ http://www.ispi.or.id/2014/12/09/prof-sunaryo-kartadinata-m-pd-terpilih-kembali-menjadi-ketua-umum-ispi/
- ^ http://kampus.okezone.com/read/2010/06/18/373/344395/sunaryo-kartadinata-kembali-pimpin-upi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Ciamis