Lompat ke isi

Suku Angkola: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yandi Septiadi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Yandi Septiadi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24: Baris 24:


== Bahasa ==
== Bahasa ==
Orang Batak Angkola mempunyai bahasa yang identik dengan [[Bahasa Batak Toba]] dan [[Batak Mandailing]] karena domisilinya diapit oleh dua sub suku Batak tersebut. Perbedaan hanya pada beberapa kosa kata dan logatnya saat berbicara. Logat pada masyarakat Batak Angkola terdengar lebih lembut dibandingkan orang Batak Toba, dan logat Angkola terdengar lebih tegas dibandingkan Batak Mandailing.
Bahasa pada Batak Angkola mempunyai bahasa yang identik dengan [[Bahasa Batak Toba]] dan [[Batak Mandailing]] karena domisilinya diapit oleh dua sub suku Batak tersebut. Perbedaan hanya pada beberapa kosa kata dan logatnya saat berbicara. Logat pada masyarakat Batak Angkola terdengar lebih lembut dibandingkan orang Batak Toba, dan logat Angkola terdengar lebih tegas jika dibandingkan dengan Batak Mandailing.
== Marga ==
== Marga ==
{{utama|Marga Suku Batak Angkola}}
{{utama|Marga Suku Batak Angkola}}

Revisi per 15 Januari 2020 12.53

Suku Batak Angkola
Bahasa
Angkola
Agama
Islam 70%
Kristen Protestan 30%
Kelompok etnik terkait
Mandailing
Toba
Simalungun
Pakpak
Karo

Suku Batak Angkola adalah salah satu sub-etnis dari Suku Bangsa Batak, di samping Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing. Tanah ulayat Suku Batak Angkola berada di wilayah geografis Tapanuli bagian selatan (tabagsel) yang meliputi Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Padangsidimpuan, dan sebagian Kabupaten Mandailing Natal. Suku Batak Angkola memiliki hubungan yang sangat erat hubungan kekerabatan marga-marga (Tarombo) Batak Toba dan juga memiliki kekerabatan yang kuat dengan Batak Mandailing disebabkan adanya persamaan bahasa, budaya, dan agama yang dianut sebagian besar masyarakatnya.



Sejarah

Suatu sumber sejarah mencatat bahwa orang Angkola mula berkembangnya dari daerah Porboti,Padang Lawas (Padang Bolak),Tapanuli Selatan yang di kemumukan oleh B.G.Siregar dalam Surat Tumbangan Holing: Buku Pelajaran Adat Tapanuli Selatan(1984).

Padang Bolak adalah wilayah asal orang Batak Angkola,di daerah Porboti terdapat sebuah candi,yaitu candi Biara,peninggalan agama Hindu,pengaruh tersebut tampak juga pada tulisan Batak,atrologi,permainan catur,dan kosakata sanskerta. Ini merupakan bukti adanya kontak dengan India dan Jawa.

Candi di Parboti ini konon berjumlah 16 buah,dan kini yang masih ada tinggal lima buah. Diantara kelima candi itu , tiga di antaranya disebut Bahal I,II,III.

Pada Bahal I Tinggi candi tersisa sekitar 12 meter,berukuran 10 x 10 meter . Relief dinding luar berwujud orang menari.

Bahal II terletak sekitar 400 meter dari Bahal I , dan terdapat gambar dewa yang sedang menari. Candi ini berada di tengah padang ilalang. Bahal I terletak di arah Timur dengan ukuran 7 x 7 meter. Disekitaran candi-candi terdapat banyak sisa-sisa bangunan kuno dengan kepunahannya.

Bahasa

Bahasa pada Batak Angkola mempunyai bahasa yang identik dengan Bahasa Batak Toba dan Batak Mandailing karena domisilinya diapit oleh dua sub suku Batak tersebut. Perbedaan hanya pada beberapa kosa kata dan logatnya saat berbicara. Logat pada masyarakat Batak Angkola terdengar lebih lembut dibandingkan orang Batak Toba, dan logat Angkola terdengar lebih tegas jika dibandingkan dengan Batak Mandailing.

Marga

Sebagai salah satu sub-suku Batak, Suku Angkola memiliki marga sebagai identitas sosial. Marga-marga Suku Angkola meliputi:

Dalam perkembangannya tidak sedikit orang Batak Toba yang membuka kampung baru ke daerah selatan tepatnya di daerah tanah ulayat Suku Batak Angkola dan telah mengadopsi penuh adat istiadat Angkola. Sebagian marga-marga Suku Batak Toba yang memiliki populasi signifikan di tanah Angkola meliputi:

Marga-marga dari Toba yang hijrah dan berbudaya Tapanuli Selatan dapat juga dikategorikan sebagai orang Batak Angkola.

Agama

Mayoritas Suku Angkola menganut agama Islam. Namun terdapat sebagian kecil yang menganut agama Kristen Protestan, GKPA (Gereja Kristen Protestan Angkola) merupakan gereja basis bagi orang Batak Angkola yang menganut agama Kristen Protestan.

Referensi