Lompat ke isi

Bahasa Jamee: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 16238190 oleh Ardzun (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 4: Baris 4:
'''Bahasa Jamee''', terkadang juga disebut '''Bahasa Aneuk Jamee''' adalah salah satu [[dialek]] [[Bahasa Minangkabau]] yang umumnya dituturkan oleh sebagian masyarakat di pesisir barat daya dan selatan [[Aceh]].<ref>{{Cite web|url=http://118.98.223.79/petabahasa/infobahasa2.php?idb=6&idp=Aceh|title=Minangkabau - Peta Bahasa|website=118.98.223.79|access-date=2018-08-17}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|url=http://capeu.unsyiah.ac.id/proceedings/index.php/eeic/article/view/95/94|title=View of A survey on the status of the local languages of Pulau Simeulue and Pulau Banyak and their use within the community|website=capeu.unsyiah.ac.id|language=en-US|access-date=2018-08-17}}</ref> [[Suku Aceh|Orang Aceh]] setempat ada yang menyebutnya dengan ''Basa Aneuk Jamee'' atau ''Basa Baiko'', di mana sebutan terakhir biasanya kurang menyenangkan bagi orang-orang bersuku/berbahasa Aneuk Jamee, sebab dianggap sebagai ejekan. Mereka yang bersuku/berbahasa [[Aneuk Jamee]] sendiri lebih suka menyebutnya dengan ''Baso Jamu'' (Bahasa Jamu) atau ''Basa Jamee'' atau ''Basa Aneuk Jamee''.
'''Bahasa Jamee''', terkadang juga disebut '''Bahasa Aneuk Jamee''' adalah salah satu [[dialek]] [[Bahasa Minangkabau]] yang umumnya dituturkan oleh sebagian masyarakat di pesisir barat daya dan selatan [[Aceh]].<ref>{{Cite web|url=http://118.98.223.79/petabahasa/infobahasa2.php?idb=6&idp=Aceh|title=Minangkabau - Peta Bahasa|website=118.98.223.79|access-date=2018-08-17}}</ref><ref name=":0">{{Cite web|url=http://capeu.unsyiah.ac.id/proceedings/index.php/eeic/article/view/95/94|title=View of A survey on the status of the local languages of Pulau Simeulue and Pulau Banyak and their use within the community|website=capeu.unsyiah.ac.id|language=en-US|access-date=2018-08-17}}</ref> [[Suku Aceh|Orang Aceh]] setempat ada yang menyebutnya dengan ''Basa Aneuk Jamee'' atau ''Basa Baiko'', di mana sebutan terakhir biasanya kurang menyenangkan bagi orang-orang bersuku/berbahasa Aneuk Jamee, sebab dianggap sebagai ejekan. Mereka yang bersuku/berbahasa [[Aneuk Jamee]] sendiri lebih suka menyebutnya dengan ''Baso Jamu'' (Bahasa Jamu) atau ''Basa Jamee'' atau ''Basa Aneuk Jamee''.


Perbedaan dialog antara bahasa Aneuk Jamee dengan bahasa Minangkabau, sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor asimilasi dengan [[bahasa Aceh]] yang dominan dituturkan sebagai [[lingua franca]] di Aceh pesisir. Ada sejumlah kata yang dalam bahasa Minangkabau akan terdengar kasar, tetapi menjadi kata-kata yang biasa dalam bahasa Aneuk Jamee, semisal kata "Wa ang" yang merujuk pada "Kamu" atau "Engkau". Selain itu, juga ada pemenggalan sejumlah kata dari Minangkabau, seperti kata "Wa ang" cukup menjadi "ang" saja.<ref name=":02">{{Cite book|title=MORFOLOGI DAN SINTAKSIS BAHASA JAMEE|last=Isas|first=Budiono (ed.)|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendldikan dan Kebudayaan|year=1990|isbn=979-459-078-9|location=Jakarta|pages=}}</ref>
Perbedaan dialek antara bahasa Aneuk Jamee dengan bahasa Minangkabau, sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor asimilasi dengan [[bahasa Aceh]] yang dominan dituturkan sebagai [[lingua franca]] di Aceh pesisir. Ada sejumlah kata yang dalam bahasa Minangkabau akan terdengar kasar, tetapi menjadi kata-kata yang biasa dalam bahasa Aneuk Jamee, semisal kata "Wa ang" yang merujuk pada "Kamu" atau "Engkau". Selain itu, juga ada pemenggalan sejumlah kata dari Minangkabau, seperti kata "Wa ang" cukup menjadi "ang" saja.<ref name=":02">{{Cite book|title=MORFOLOGI DAN SINTAKSIS BAHASA JAMEE|last=Isas|first=Budiono (ed.)|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendldikan dan Kebudayaan|year=1990|isbn=979-459-078-9|location=Jakarta|pages=}}</ref>


== Penyebaran ==
== Penyebaran ==

Revisi per 21 Februari 2020 14.03

Penutur bahasa Jamee ditandai dengan kode bahasa min (warna oranye) yang terpencar di sepanjang pesisir barat Aceh.


Bahasa Jamee, terkadang juga disebut Bahasa Aneuk Jamee adalah salah satu dialek Bahasa Minangkabau yang umumnya dituturkan oleh sebagian masyarakat di pesisir barat daya dan selatan Aceh.[1][2] Orang Aceh setempat ada yang menyebutnya dengan Basa Aneuk Jamee atau Basa Baiko, di mana sebutan terakhir biasanya kurang menyenangkan bagi orang-orang bersuku/berbahasa Aneuk Jamee, sebab dianggap sebagai ejekan. Mereka yang bersuku/berbahasa Aneuk Jamee sendiri lebih suka menyebutnya dengan Baso Jamu (Bahasa Jamu) atau Basa Jamee atau Basa Aneuk Jamee.

Perbedaan dialek antara bahasa Aneuk Jamee dengan bahasa Minangkabau, sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor asimilasi dengan bahasa Aceh yang dominan dituturkan sebagai lingua franca di Aceh pesisir. Ada sejumlah kata yang dalam bahasa Minangkabau akan terdengar kasar, tetapi menjadi kata-kata yang biasa dalam bahasa Aneuk Jamee, semisal kata "Wa ang" yang merujuk pada "Kamu" atau "Engkau". Selain itu, juga ada pemenggalan sejumlah kata dari Minangkabau, seperti kata "Wa ang" cukup menjadi "ang" saja.[3]

Penyebaran

Bahasa Aneuk Jamee terutama terdapat di kabupaten Aceh Selatan (lebih kurang 30% - 35% dari jumlah populasi) dan 12% di kabupaten Aceh Barat Daya, 1% - 5% di Aceh Barat, Aceh Singkil dan Simeulue.[2]

Kawasan-kawasan di mana terdapat dialek Jamee:

Kabupaten Kawasan
Aceh Selatan Kecamatan: Kemukiman Kandang (Kecamatan Kluet Selatan), Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan
Aceh Barat Daya Kecamatan: Susoh
Aceh Barat Umumnya terkonsentrasi di beberapa desa dalam Kecamatan Meureubo (bercampur dengan Suku Aceh) yaitu desa Gunong Kleng, Peunaga, Meureubo, Ranto Panyang dan sekitarnya. Disamping itu, sebagian kecil juga mendiami Desa Padang Seurahet yang termasuk dalam Kecamatan Johan Pahlawan. Umumnya yang disebut terakhir ini merupakan keturunan pendatang yang berasal dari Kabupaten Aceh Selatan dan telah menetap lama di Aceh Barat secara turun temurun.
Simeulue Sinabang dan sekitarnya
Aceh Singkil Kota Singkil, Kecamatan Pulau Banyak

Contoh Kalimat

  • Macut alah ka kadai. (Bahasa Jamee)
    • Bibi sudah ke warung.
  • lsuek adiek sandiri ka sakolah. (Bahasa Jamee)
    • Besok adik sendiri yang (pergi) ke sekolah.
  • Abang tangah mambaco. (Bahasa Jamee)
    • Kakak (laki-laki) sedang membaca.
  • Pacut mambuek lasueng. (Bahasa Jamee)
    • Paman membuat lesung.[3]

Lihat Pula

Rujukan

  1. ^ "Minangkabau - Peta Bahasa". 118.98.223.79. Diakses tanggal 2018-08-17. 
  2. ^ a b "View of A survey on the status of the local languages of Pulau Simeulue and Pulau Banyak and their use within the community". capeu.unsyiah.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-17. 
  3. ^ a b Isas, Budiono (ed.) (1990). MORFOLOGI DAN SINTAKSIS BAHASA JAMEE. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendldikan dan Kebudayaan. ISBN 979-459-078-9.