Etnografi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 9: | Baris 9: | ||
== Perkembangan == |
== Perkembangan == |
||
Etnografi dikenal semenjak ilmu antropologi mulai berkembang yaitu pada akhir abad ke-15 ketika suku-suku bangsa penduduk [[Afrika]], [[Asia]], [[Amerika]] dan [[Australia]] mulai didatangi oleh penjelajah dari bangsa [[Eropa]]. Awalnya bangsa penjelajah memiliki misi menaklukkan [[wilayah]] baru tersebut namun mendapat kendala seperti perlawanan dari penduduk asli. Perkembangannya penjelajah lain yang bertugas sebagai [[musafir]], [[pelaut]], [[pendeta]], [[penyiar]] [[agama]] [[Nasrani]], penerjemah [[kitab]] [[injil]], dan [[pegawai]] pemerintahan menulis kisah perjalanan ke negara tujuannya tersebut yang dihimpun dalam bentuk buku harian ataupun [[jurnal]] perjalanan berupa [[deskripsi]] tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari beraneka warna suku bangsa di Afrika, Asia, [[Oseania]] (yaitu kepulauan di |
Etnografi dikenal semenjak ilmu antropologi mulai berkembang yaitu pada akhir abad ke-15 ketika suku-suku bangsa penduduk [[Afrika]], [[Asia]], [[Amerika]] dan [[Australia]] mulai didatangi oleh penjelajah dari bangsa [[Eropa]]. Awalnya bangsa penjelajah memiliki misi menaklukkan [[wilayah]] baru tersebut namun mendapat kendala seperti perlawanan dari penduduk asli. Perkembangannya penjelajah lain yang bertugas sebagai [[musafir]], [[pelaut]], [[pendeta]], [[penyiar]] [[agama]] [[Nasrani]], penerjemah [[kitab]] [[injil]], dan [[pegawai]] pemerintahan menulis kisah perjalanan ke negara tujuannya tersebut yang dihimpun dalam bentuk buku harian ataupun [[jurnal]] perjalanan berupa [[deskripsi]] tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari beraneka warna suku bangsa di Afrika, Asia, [[Oseania]] (yaitu kepulauan di Lawan Teduh) dan suku-suku bangsa [[Indian]], penduduk pribumi Amerika. Etnografer oleh bangsa Eropa pada saat itu adalah berfungsi untuk mengetahui penyebaran kebudayaan manusia, membangun koloni-koloni (jajahan) dan mencari kelemahan suku asli kemudian menaklukkannya.<ref name=":1">{{Cite book|last=Mulyadi|first=|date=2019-08-01|url=https://books.google.co.id/books?id=Cwm6DwAAQBAJ&pg=PA2&dq=etnografi+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwje4Lfo2qruAhVG73MBHS2iD04Q6AEwBHoECAEQAg#v=onepage&q=etnografi%20adalah&f=false|title=Etnografi Pembangunan Papua|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=978-623-209-967-8|pages=1-2|language=id|url-status=live}}</ref> |
||
Berakhirnya [[Perang Dunia II]], etnografi berfungsi untuk penerapan ilmu-ilmu lain terutama untuk pelaksanaan program pembangunan. Dari segi ilmiah etnografi dapat didefinisikan sebagai salah satu bagian kajian ilmu antropologi yang secara holistis mendeskripsikan kebudayaan suatu masyarakat, [[suku]], dan bangsa berdasarkan hasil penelitian lapangan pada kurun masa yang lebih akhir atau terbaru. Sedangkan. Ilmu etnografi sebagai ranting ilmu sosial bersifat dinamis berkembang mengikuti temuan-temuan penelitian bidang sosial terutama antropologi dan sosial budaya.<ref name=":1" /> |
Berakhirnya [[Perang Dunia II]], etnografi berfungsi untuk penerapan ilmu-ilmu lain terutama untuk pelaksanaan program pembangunan. Dari segi ilmiah etnografi dapat didefinisikan sebagai salah satu bagian kajian ilmu antropologi yang secara holistis mendeskripsikan kebudayaan suatu masyarakat, [[suku]], dan bangsa berdasarkan hasil penelitian lapangan pada kurun masa yang lebih akhir atau terbaru. Sedangkan. Ilmu etnografi sebagai ranting ilmu sosial bersifat dinamis berkembang mengikuti temuan-temuan penelitian bidang sosial terutama antropologi dan sosial budaya.<ref name=":1" /> |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
* Data dan informan harus berasal dari tangan pertama. |
* Data dan informan harus berasal dari tangan pertama. |
||
* Kebenaran data harus diperiksa dengan data lain (data lisan dicocokkan dengan data tulis). |
* Kebenaran data harus diperiksa dengan data lain (data lisan dicocokkan dengan data tulis). |
||
* Orang yang dijaikan sebagai subjek penelitian disebut [[partisipan]], [[konsultan]], serta teman sejawat. |
* Orang yang dijaikan sebagai subjek penelitian disebut [[partisipan]], [[konsultan]], serta [[Teman|teman sejawat]]. |
||
* Titik berat perhatian harus pada pandangan empirik, artinya peneliti harus menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dan orang yang diteliti (pemilik budaya). |
* Titik berat perhatian harus pada pandangan [[Bukti empiris|empirik]], artinya peneliti harus menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dan orang yang diteliti (pemilik budaya). |
||
* Data yang digunakan sebagian besar menggunakan data [[kualitatif]]. <ref>{{Cite book|last=Dirgantara|first=Yuana Agus|date=2011-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=IrA-xPPQDGwC&pg=PA35&dq=etnografi+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwje4Lfo2qruAhVG73MBHS2iD04Q6AEwBnoECAYQAg#v=onepage&q=etnografi%20adalah&f=false|title=Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya Indonesia: Kumpulan Apresiasi dan Tanggapan|location=Yogyakarta|publisher=Garudhawaca|isbn=978-979-18632-9-2|pages=36|language=id|url-status=live}}</ref> |
* Data yang digunakan sebagian besar menggunakan data [[kualitatif]]. <ref>{{Cite book|last=Dirgantara|first=Yuana Agus|date=2011-01-01|url=https://books.google.co.id/books?id=IrA-xPPQDGwC&pg=PA35&dq=etnografi+adalah&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwje4Lfo2qruAhVG73MBHS2iD04Q6AEwBnoECAYQAg#v=onepage&q=etnografi%20adalah&f=false|title=Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya Indonesia: Kumpulan Apresiasi dan Tanggapan|location=Yogyakarta|publisher=Garudhawaca|isbn=978-979-18632-9-2|pages=36|language=id|url-status=live}}</ref> |
||
== Sudut pandang == |
== Sudut pandang == |
||
Etnografi dapat dipandang sebagai sebuah [[tipe penelitian]] dan [[metode penelitian]]. Etnografi termasuk tipe penelitian yang dilakukan pada masyarakat tunggal dengan analisis bersifat non-historis. Jika dilihat dalam konteks yang lebih besar, etnografi adalah sebuah metode penelitian yang berpayung di bawah [[paradigma]] [[konstruktivisme]] dan di dalam [[perspektif]] teoretik [[interpretivisme]]. Etnografi sebagai sebuah metode yang berada di bawah perspektif teoretik interpretivisme merupakan suatu cara bagi peneliti untuk mendekati objek penelitian dalam kerangka interpretivisme. Adapun landasan pemikiran adalah bahwa realitas sosial diciptakan dan dilestarikan melalui pengalaman subjektif dan intersubjektif dari para pelaku sosial. Para pelaku sosial ini dipandang aktif sebagai interpreter-interpreter yang dapat menginterpretasikan aktivitas simbolik mereka. Aktivitas-aktivitas simbolik itu seperti permainan [[bahasa]], [[ritual]], ritual verbal, [[metafora]] dan [[drama]] sosial.<ref>{{Cite journal|last=Kiki|first=Zakiah|date=Juni 2008|title=Penelitian Etnografi Komunikasi: Tipe dan Metode|url=https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/download/1142/712|journal=Mediator|volume=9|issue=1|pages=184-185|doi=|issn=1411-5883}}</ref> |
Etnografi dapat dipandang sebagai sebuah [[tipe penelitian]] dan [[metode penelitian]]. Etnografi termasuk tipe penelitian yang dilakukan pada masyarakat tunggal dengan analisis bersifat non-historis. Jika dilihat dalam konteks yang lebih besar, etnografi adalah sebuah metode penelitian yang berpayung di bawah [[paradigma]] [[konstruktivisme]] dan di dalam [[perspektif]] [[Teori|teoretik]] [[interpretivisme]]. Etnografi sebagai sebuah metode yang berada di bawah perspektif teoretik interpretivisme merupakan suatu cara bagi peneliti untuk mendekati objek penelitian dalam kerangka interpretivisme. Adapun landasan pemikiran adalah bahwa realitas sosial diciptakan dan dilestarikan melalui pengalaman subjektif dan intersubjektif dari para pelaku sosial. Para pelaku sosial ini dipandang aktif sebagai interpreter-interpreter yang dapat menginterpretasikan aktivitas simbolik mereka. Aktivitas-aktivitas simbolik itu seperti permainan [[bahasa]], [[ritual]], ritual verbal, [[metafora]] dan [[drama]] sosial.<ref>{{Cite journal|last=Kiki|first=Zakiah|date=Juni 2008|title=Penelitian Etnografi Komunikasi: Tipe dan Metode|url=https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/download/1142/712|journal=Mediator|volume=9|issue=1|pages=184-185|doi=|issn=1411-5883}}</ref> |
||
Etnografi sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian dianggap sebagai dasar dan asal-usul ilmu [[antropologi]]. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi adalah bersifat holistik-integratif, ''thick description'' dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan ''native's point of view.'' Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi-partisipasi, wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama<ref>{{Cite book|title=Metode Etnografi |
Etnografi sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian dianggap sebagai dasar dan asal-usul ilmu [[antropologi]]. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi adalah bersifat holistik-integratif, ''thick description'' dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan ''native's point of view.'' Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi-partisipasi, wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama<ref>{{Cite book|title=Metode Etnografi |
||
Baris 48: | Baris 48: | ||
=== Analisis data === |
=== Analisis data === |
||
Dalam melakukan analisis data dilakukan secara simultan. Tahapan dalam analisis data melalui empat bentuk, yakni analisis domain yang digunakan untuk memperoleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang objek penelitian (situasi sosial), analisis [[ |
Dalam melakukan analisis data dilakukan secara simultan. Tahapan dalam analisis data melalui empat bentuk, yakni analisis domain yang digunakan untuk memperoleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang objek penelitian (situasi sosial), analisis [[taksonomi]] digunakan untuk menjabarkan [[domain]] yang dipilih menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya, analisis komponensial digunakan untuk melakukan wawancara atau pengamatan terpilih agar memperdalam data melalui pengajuan pertanyaan yang kontras antar elemen dalam suatu domain dan analisis tema kultural yang digunakan untuk melakukan pencarian kesimpulan antara domain untuk memperoleh [[tema]] tertentu, seperti [[nilai]], [[premis]], [[etos]], [[pandangan dunia]], ataupun orientasi [[kognitif]]. |
||
=== Penulisan laporan etnografi === |
=== Penulisan laporan etnografi === |
||
Kegiatan ini menjadi tugas akhir dalam penelitian etnografi. Pada dasarnya penelitian etnografi melibatkan suatu ''open-ended enquiry'', di mana mungkin saja peneliti diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan menemukan pertanyaan-pertanyaan baru yang membutuhkan observasi lanjutan. Dalam penulisan etnografi tentu harus disesuaikan dengan tipenya.<ref>{{Cite journal|last=Kamarusdiana|first=Kamarusdiana|date=2019-03-22|title=Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat Dan Budaya|url=http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/10975|journal=SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i|volume=6|issue=2|pages=120|doi=10.15408/sjsbs.v6i2.10975|issn=2654-9050}}</ref> |
Kegiatan ini menjadi tugas akhir dalam penelitian etnografi. Pada dasarnya penelitian etnografi melibatkan suatu ''open-ended enquiry'', di mana mungkin saja peneliti diharuskan mengadakan analisis yang lebih [[Intensitas|intensif]] jika pada saat menulis [[laporan]] menemukan pertanyaan-pertanyaan baru yang membutuhkan observasi lanjutan. Dalam penulisan etnografi tentu harus disesuaikan dengan tipenya.<ref>{{Cite journal|last=Kamarusdiana|first=Kamarusdiana|date=2019-03-22|title=Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat Dan Budaya|url=http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/salam/article/view/10975|journal=SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i|volume=6|issue=2|pages=120|doi=10.15408/sjsbs.v6i2.10975|issn=2654-9050}}</ref> |
||
== Etnograf terkenal == |
== Etnograf terkenal == |
Revisi per 20 Januari 2021 16.38
Antropologi |
---|
Bidang |
Sub bidang |
Metode dan kerangka kerja |
Konsep utama |
Artikel terkait |
Sosiologi |
---|
Portal |
Teori dan Sejarah |
Metode penelitian |
Topik dan Cabang |
agama ·
budaya ·
demografi |
Bagian dari seri |
Ilmu Pengetahuan |
---|
Etnografi (bahasa Yunani ἔθνος ethnos= rakyat dan γραφία graphia = tulisan) adalah suatu bidang penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi[1]. Etnografi juga dikenal sebagai bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan formasi etnis lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal, karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka[2]. Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang masyarakat dan budaya manusia. Pengumpulan data biasanya dilakukan melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner dan lain-lain. Ilmu ini bertujuan untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk menjelaskan seseorang, sebuah ethnos) melalui tulisan.[3] Dalam biologi, jenis studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan kasus", keduanya digunakan sebagai sinonim umum untuk "etnografi".[4]
Kegiatan dalam etnografi yaitu menganalisis dan melakukan pengamatan terhadap kelompok sosial atau pendukung kebudayaan tertentu. Kegiatan ini dilakukan secara langsung dengan subjek yang diteliti. Hasil pengamatan dapat ditujukan pada orang dan lokasi tertentu sebagai objek. Etnografi juga berbentuk riset dengan dasar riset lapangan (fieldwork), menggunakan metode induktif dalam observasi dan wawancara mendalam untuk menginvestigasi praktik kehidupan sosial, serta menangkap makna dibalik perilaku interaksi sosial tersebut.[5]
Kegiatan etnografi difokuskan pada perilaku budaya oleh kelompok sosial dan melihat bagaimana kehidupan sehari-sehari yang dilakukan oleh kelompok tersebut sebagai subjek yang diteliti. Tugas seorang etnografer hampir sama dengan seorang investigator, tetapi yang membedakan adalah bahwa seorang etnografer mencatat, menulis, dan mengabadikan kehidupan sehari-hari kelompok orang tersebut dalam kurun waktu tertentu. Kebiasaan, cara berpikir, serta perilaku subjek diamati, dicatat dan dianalisis secara mendalam oleh seorang etnografer.[5]
Perkembangan
Etnografi dikenal semenjak ilmu antropologi mulai berkembang yaitu pada akhir abad ke-15 ketika suku-suku bangsa penduduk Afrika, Asia, Amerika dan Australia mulai didatangi oleh penjelajah dari bangsa Eropa. Awalnya bangsa penjelajah memiliki misi menaklukkan wilayah baru tersebut namun mendapat kendala seperti perlawanan dari penduduk asli. Perkembangannya penjelajah lain yang bertugas sebagai musafir, pelaut, pendeta, penyiar agama Nasrani, penerjemah kitab injil, dan pegawai pemerintahan menulis kisah perjalanan ke negara tujuannya tersebut yang dihimpun dalam bentuk buku harian ataupun jurnal perjalanan berupa deskripsi tentang adat istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari beraneka warna suku bangsa di Afrika, Asia, Oseania (yaitu kepulauan di Lawan Teduh) dan suku-suku bangsa Indian, penduduk pribumi Amerika. Etnografer oleh bangsa Eropa pada saat itu adalah berfungsi untuk mengetahui penyebaran kebudayaan manusia, membangun koloni-koloni (jajahan) dan mencari kelemahan suku asli kemudian menaklukkannya.[6]
Berakhirnya Perang Dunia II, etnografi berfungsi untuk penerapan ilmu-ilmu lain terutama untuk pelaksanaan program pembangunan. Dari segi ilmiah etnografi dapat didefinisikan sebagai salah satu bagian kajian ilmu antropologi yang secara holistis mendeskripsikan kebudayaan suatu masyarakat, suku, dan bangsa berdasarkan hasil penelitian lapangan pada kurun masa yang lebih akhir atau terbaru. Sedangkan. Ilmu etnografi sebagai ranting ilmu sosial bersifat dinamis berkembang mengikuti temuan-temuan penelitian bidang sosial terutama antropologi dan sosial budaya.[6]
Ciri
- Sumber data bersifat alamiah, artinya peneliti harus memahami data secara empirik dari kehidupan sehari-hari.
- Peneliti sendiri merupakan instrumen yang paling penting dalam pengumpulan data.
- Bersifat deskripsi, artinya mencatat secara teliti fenomena budaya yang dilihat, dibaca lewat apapun termasuk dokumen resmi kemudian dikombinasikan dan ditarik kesimpulan.
- Digunakan untuk memahami studi kasus.
- Analisis bersifat induktif, artinya hasil berdasarakan pada data yang ada di lapangan.
- Di lapangan peneliti harus berperilaku seperti masyarakat yang ditelitinya.
- Data dan informan harus berasal dari tangan pertama.
- Kebenaran data harus diperiksa dengan data lain (data lisan dicocokkan dengan data tulis).
- Orang yang dijaikan sebagai subjek penelitian disebut partisipan, konsultan, serta teman sejawat.
- Titik berat perhatian harus pada pandangan empirik, artinya peneliti harus menaruh perhatian pada masalah penting yang diteliti dan orang yang diteliti (pemilik budaya).
- Data yang digunakan sebagian besar menggunakan data kualitatif. [7]
Sudut pandang
Etnografi dapat dipandang sebagai sebuah tipe penelitian dan metode penelitian. Etnografi termasuk tipe penelitian yang dilakukan pada masyarakat tunggal dengan analisis bersifat non-historis. Jika dilihat dalam konteks yang lebih besar, etnografi adalah sebuah metode penelitian yang berpayung di bawah paradigma konstruktivisme dan di dalam perspektif teoretik interpretivisme. Etnografi sebagai sebuah metode yang berada di bawah perspektif teoretik interpretivisme merupakan suatu cara bagi peneliti untuk mendekati objek penelitian dalam kerangka interpretivisme. Adapun landasan pemikiran adalah bahwa realitas sosial diciptakan dan dilestarikan melalui pengalaman subjektif dan intersubjektif dari para pelaku sosial. Para pelaku sosial ini dipandang aktif sebagai interpreter-interpreter yang dapat menginterpretasikan aktivitas simbolik mereka. Aktivitas-aktivitas simbolik itu seperti permainan bahasa, ritual, ritual verbal, metafora dan drama sosial.[8]
Etnografi sebagai laporan penelitian maupun sebagai metode penelitian dianggap sebagai dasar dan asal-usul ilmu antropologi. Ciri khas dari metode penelitian lapangan etnografi adalah bersifat holistik-integratif, thick description dan analisis kualitatif dalam rangka mendapatkan native's point of view. Teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi-partisipasi, wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lama[9].
Siklus penelitian
Pemilihan proyek etnografi
Langkah ini menjadi langkah utama untuk mengidentifikasi tujuan penelitian, desain yang akan digunakan, dan bagaimana tujuan itu dihubungkan dengan masalah penelitian. Hal tersebut akan menentukan proyek penelitian yang akan dilaksanakan, di mana merupakan desain etnografi realis, studi kasus, ataupun kritis.
Pengajuan pertanyaan
Terdapat tiga unsur penting dalam mengajukan pertanyaan (wawancara), yakni tujuan yang eksplisit, penjelasan, dan pertanyaan yang bersifat etnografis. Pada dasarnya aktivitas wawancara ini sudah dilakukan sejak melakukan observasi. Peneliti berhak untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang lainnya yang menjadi fokus penelitian.
Pengumpulan data
Tugas penting dalam penelitian etnografi adalah melakukan pengumpulan dan pencarian data. Pada dasarnya pengumpulan data dilakukan dengan prosedur yang beragam (multiple procedures), serta intensitasnya bervariasi sesuai dengan tipe (bentuk) penelitian etnografi yang dilaksanakan.
Perekaman data
Berbagai data yang telah didapatkan dari hasil pengamatan dan wawancara kemudian dilakukan perekaman atas data tersebut, di mana disesuaikan dengan jenis dan bentuknya. Perekaman data dapat dilakukan dengan bentuk catatan lapangan, foto, video, serta cara lainnya yang dapat membantu peneliti dalam menganalisisnya.
Analisis data
Dalam melakukan analisis data dilakukan secara simultan. Tahapan dalam analisis data melalui empat bentuk, yakni analisis domain yang digunakan untuk memperoleh gambaran umum atau pengertian menyeluruh tentang objek penelitian (situasi sosial), analisis taksonomi digunakan untuk menjabarkan domain yang dipilih menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya, analisis komponensial digunakan untuk melakukan wawancara atau pengamatan terpilih agar memperdalam data melalui pengajuan pertanyaan yang kontras antar elemen dalam suatu domain dan analisis tema kultural yang digunakan untuk melakukan pencarian kesimpulan antara domain untuk memperoleh tema tertentu, seperti nilai, premis, etos, pandangan dunia, ataupun orientasi kognitif.
Penulisan laporan etnografi
Kegiatan ini menjadi tugas akhir dalam penelitian etnografi. Pada dasarnya penelitian etnografi melibatkan suatu open-ended enquiry, di mana mungkin saja peneliti diharuskan mengadakan analisis yang lebih intensif jika pada saat menulis laporan menemukan pertanyaan-pertanyaan baru yang membutuhkan observasi lanjutan. Dalam penulisan etnografi tentu harus disesuaikan dengan tipenya.[10]
Etnograf terkenal
- Franz Boas
- Raymond Firth
- Bronisław Malinowski
- Claude Lévi-Strauss
- Nicholas Miklouho-Maclay
- Mary Douglas
- Gregory Bateson
- Zalpa Bersanova
- Napoleon Chagnon
- Diamond Jenness
- Ruth Landes
- Edmund Leach
- José Leite de Vasconcelos
- David Maybury-Lewis
- Margaret Mead
- Nikolai Nadezhdin
- Lubor Niederle
- Dositej Obradovic
- Alexey Okladnikov
- Sergey Oldenburg
- Richard Price
- Edward Sapir
- August Ludwig von Schlözer
- Evander Sno
- Marilyn Strathern
- Ronald Takaki
- Lila Abu-Lughod
- Sudhir Venkatesh
- Ian Collins
- Leni Riefenstahl
- Paul Willis
Lihat pula
- Studi bidang
- Etnografi kritis
- Etnografi komunikasi
- Etnografi realis
- Etnografi daring: bentuk etnografi yang memerlukan penerapan studi etnografi di Internet
- Observasi partisipan
- Etnografi video
- Laboratorium hidup
Catatan kaki
Referensi
- ^ "Ethnology" at dictionary.com.
- ^ Сергей Александрович, Токарев (1978). Истоки этнографической науки (dalam bahasa Russian). Наука. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2003-05-19.
- ^ Maynard, M. & Purvis, J. (1994). Researching women's loves from a feminist perspective. London: Taylor & Frances. p. 76
- ^ Boaz. N.T. & Wolfe, L.D. (1997). Biological anthropology. Published by International Institute for Human Evolutionary Research. Page 150.
- ^ a b Wasitaatmadja, Fokky Fuad (2020-01-01). Etnografi Hukum Budaya Hukum Masyarakat Cina Jelata. Jakarta: Prenada Media. hlm. 2. ISBN 978-623-218-344-5.
- ^ a b Mulyadi (2019-08-01). Etnografi Pembangunan Papua. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 1–2. ISBN 978-623-209-967-8.
- ^ Dirgantara, Yuana Agus (2011-01-01). Pelangi Bahasa Sastra dan Budaya Indonesia: Kumpulan Apresiasi dan Tanggapan. Yogyakarta: Garudhawaca. hlm. 36. ISBN 978-979-18632-9-2.
- ^ Kiki, Zakiah (Juni 2008). "Penelitian Etnografi Komunikasi: Tipe dan Metode". Mediator. 9 (1): 184–185. ISSN 1411-5883.
- ^ Spradley, James P. (1997). Metode Etnografi Pengantar :Dr. Amri Marzali MA. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya. hlm. xv–xvi. ISBN 9798120698. line feed character di
|title=
pada posisi 17 (bantuan) - ^ Kamarusdiana, Kamarusdiana (2019-03-22). "Studi Etnografi Dalam Kerangka Masyarakat Dan Budaya". SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i. 6 (2): 120. doi:10.15408/sjsbs.v6i2.10975. ISSN 2654-9050.
Bacaan lanjutan
- Agar, Michael (1996) The Professional Stranger: An Informal Introduction to Ethnography. Academic Press.
- Douglas, Mary and Baron Isherwood (1996) The World of Goods: Toward and Anthropology of Consumption. Routledge, London.
- Erickson, Ken C. and Donald D. Stull (1997) Doing Team Ethnography: Warnings and Advice. Sage, Beverly Hills.
- Fine, G. A. (1993). Ten lies of ethnography. Journal of Contemporary Ethnography, 22(3), p. 267-294.
- Hymes, Dell. (1974). Foundations in sociolinguistics: An ethnographic approach. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.
- Kottak, Conrad Phillip (2005) Window on Humanity: A Concise Introduction to General Anthropology, (pages 2–3, 16-17, 34-44). McGraw Hill, New York.
- Miller, Daniel (1987) Material Culture and Mass Consumption. Blackwell, London.
- Spradley, James P. (1979) The Ethnographic Interview. Wadsworth Group/Thomson Learning.
- Salvador, Tony; Genevieve Bell; and Ken Anderson (1999) Design Ethnography. Design Management Journal.
- "On Ethnography" by Shirley Brice Heath & Brian Street, with Molly Mills.
- The Interpretation of Cultures by Clifford Geertz.
Pranala luar
- Genzuk, Michael (2003) A Synthesis of Ethnographic Research
- Division of Anthropology, American Museum of Natural History – Over 160,000 objects from Pacific, North American, African, Asian ethnographic collections with images and detailed description, linked to the original catalogue pages, field notebooks, and photographs are available online.
- Ethnographic material collection from Northern Anatolia and Caucasus -Photo Gallery
- Ethnography.com A community based Ethnography website for academic and professional ethnographers and interested parties
- New Zealand Museum Images of objects from Pacific cultures.
- University of Pennsylvania's "What is Ethnography?" Penn's Public Interest Anthropology Web Site
- American Ethnography -- Definitions: What is Ethnography? A collection of quotes about ethnography (Malinowski, Lévi-Strauss, Geertz, …)
- Doing ethnographies (Concepts and Techniques in Modern Geography)
- Cornell University Library Southeast Asia Visions
- Scott Polar Research Institute Arctic Material Culture Collection
- Karya di Wikisource:
- "Ethnography". New International Encyclopedia. 1905.
- Rines, George Edwin, ed. (1920). "Ethnography". Encyclopedia Americana.
- "Ethnography". Collier's New Encyclopedia. 1921. di Wikisource
- Artikel Wikipedia yang mengandung kutipan dari New International Encyclopedia dengan parameter kosong
- Artikel Wikipedia yang mengandung kutipan dari Encyclopedia Americana dengan parameter tak bernama
- Artikel Wikipedia yang mengandung kutipan dari Collier's Encyclopedia dengan parameter kosong
- Etnografi
- Antropologi
- Metode evaluasi
- Sosiologi