Zakheus: Perbedaan antara revisi
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
Hikmah dari kisah pertemuan Yesus dan Zakheus adalah respons terhadap orang-orang Yahudi, terutama golongan [[Farisi]], yang sering mengkritik Yesus karena sering bersama-sama dengan orang berdosa, tetapi Yesus justru melakukan apa yang tidak disukai oleh orang banyak.<ref name="BPK"/> Di sini Yesus merobohkan dinding pembatas yang memisahkan pergaulan dengan orang-orang yang dianggap [[dosa|berdosa]].<ref name="BPK"/> |
Hikmah dari kisah pertemuan Yesus dan Zakheus adalah respons terhadap orang-orang Yahudi, terutama golongan [[Farisi]], yang sering mengkritik Yesus karena sering bersama-sama dengan orang berdosa, tetapi Yesus justru melakukan apa yang tidak disukai oleh orang banyak.<ref name="BPK"/> Di sini Yesus merobohkan dinding pembatas yang memisahkan pergaulan dengan orang-orang yang dianggap [[dosa|berdosa]].<ref name="BPK"/> |
||
Rumah Zakheus sebagai orang kaya<ref>{{Alkitab|Lukas 19:2}}</ref> tentunya indah dan penuh perhiasan, namun dia bukannya bangga, malah malu dan tersentuh ketika Yesus datang dan singgah ke rumahnya.<ref name="Bavick">{{id}}J.h. Bavick., ''Sejarah Kerajaan Allah 2 Perjanjian Baru'', Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007</ref> |
Rumah Zakheus sebagai orang kaya<ref>{{Alkitab|Lukas 19:2}}</ref> tentunya indah dan penuh perhiasan, namun dia bukannya bangga, malah malu dan tersentuh ketika Yesus datang dan singgah ke rumahnya.<ref name="Bavick">{{id}}J.h. Bavick., ''Sejarah Kerajaan Allah 2 Perjanjian Baru'', Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007</ref> Di hadapan tamu-tamunya, termasuk murid-murid Yesus yang pasti turut masuk dalam pekarangan rumah Zakheus, untuk membalas budi dan perhatian Yesus kepadanya, Zakheus memperlihatkan perubahan hati dan sikapnya, khususnya kepada Yesus yang dipanggilnya "[[Tuhan]]".<ref name="Bavick"/> |
||
Di sinilah terjadi hal yang menarik, yaitu pertobatan Zakheus yang semula dianggap berdosa karena memiliki pekerjaan pemungut cukai (selalu dianggap [[korupsi]]) kemudian berubah hati dengan keinginannya akan membagikan harta miliknya kepada orang miskin, dan membayar empat kali lipat bila dia telah memungut [[pajak]] berlebih dari orang lain.<ref name="Bavick"/> |
Di sinilah terjadi hal yang menarik, yaitu pertobatan Zakheus yang semula dianggap berdosa karena memiliki pekerjaan pemungut cukai (selalu dianggap [[korupsi]]) kemudian berubah hati dengan keinginannya akan membagikan harta miliknya kepada orang miskin, dan membayar empat kali lipat bila dia telah memungut [[pajak]] berlebih dari orang lain.<ref name="Bavick"/> |
||
Revisi per 6 Agustus 2021 12.47
Zakheus (bahasa Yunani: Ζακχαῖος, "Zakkhaios"; bahasa Ibrani: זכי, zaki, "yang murni dan saleh"; bahasa Aram: Tasai; bahasa Inggris: Zacchaeus)[1] adalah seorang yang hidup pada abad pertama Masehi dan disebut dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[2] Menurut Injil Lukas pasal 19, Zakheus bekerja sebagai kepala pemungut cukai, seorang yang kaya dan memiliki ukuran badan yang pendek.[2][3] Cerita yang paling terkenal tentang Zakheus adalah ketika dia menaiki pohon ara (bahasa Inggris: sycamore fig) untuk melihat Tuhan Yesus datang ke kota Yerikho.[2] Dalam perikop tersebut, orang Kristen melihat keistimewaan Zakheus dari pengakuannya tentang Yesus sebagai Tuhan.[2]
Pemungut cukai
Pemungut cukai dibenci oleh sesama orang Yahudi, yang melihat mereka sebagai pengkhianat yang bekerja untuk bangsa penjajah yaitu orang Romawi. Pada zaman Zakheus, kota Yerikho menjadi pusat produksi dan ekspor untuk "Balsam Mekkah" (bahasa Inggris: balsam of Mecca, atau juga balm of Gilead), sehingga kedudukan Zakheus sebagai kepala pemungut cukai di kota itu tentunya sangat penting dan menghasilkan kekayaan besar.[4][5]
Menurut catatan Injil Lukas, dalam perjalanannya yang terakhir kali menuju Yerusalem, Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Zakheus berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa." Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."[6]
Tradisi gereja
- Di Er-riha (Yerikho) terdapat menara berbentuk bujursangkar besar dan tampak agung yang menurut tradisi disebut "Rumah Zakheus".
- Klemens dari Aleksandria, dalam buku karangannya Stromata, menulis Zakheus sebagai Matias yaitu nama yang menurutnya diberikan oleh para rasul, dan terpilih menggantikan jabatan Yudas Iskariot setelah Kenaikan Yesus.[7]
- Konstitusi Apostolik (Apostolic Constitutions) mencatat bahwa Zakheus menjadi uskup Kaisarea yang pertama, sebelum digantikan oleh Kornelius.[8]
- Kisah Zakheus ini rupanya disampaikan kepada Lukas yang pernah tinggal beberapa waktu di kota Kaisarea di rumah Filipus.[9]
- Legenda abad pertengahan mengidentifikasi Zakheus dengan Saint Amadour, dan menganggapnya sebagai pendiri "French sanctuary Rocamadour".
Kebiasaan Liturgi
Di Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Katolik Yunani dengan tradisi Slavic, kisah Injil mengenai Zakheus dibacakan pada hari Minggu terakhir sebelum persiapan liturgi untuk "Lent Agung", karenanya hari itu disebut "Minggu Zakheus". Ini menjadi peringatan pertama dalam memasuki siklus Paskah baru. Kisah ini dipilih untuk membuka "Lent" (masa menjelang Paskah) karena dua aspek eksegetikal (makna rohani): Panggilan Tuhan Yesus kepada Zakheus untuk turun dari pohon (melambangkan panggilan Tuhan untuk merendahkan hati), dan pertobatan Zakheus setelah itu.
- Di gereja Ritus Timur dengan tradisi Yunani/Bizantin, "Minggu Zakheus" dapat jatuh lebih awal dari hari Minggu sebelum masa Pre-Lenten.
Lagu anak-anak
- Ada sebuah lagu anak-anak dalam bahasa Inggris yang sangat terkenal berjudul: "Zacchaeus Was a Wee Little Man" berisi kisah Zakheus dari Injil Lukas.[10] Lirik lagunya:
- "Zacchaeus was a wee little man, A wee little man was he
- He climbed up in a sycamore tree, For the Lord he wanted to see
- And when the Savior passed his way, He looked up in the tree
- And said, 'Zacchaeus, come on down! For I'm going to your house today!
- For I'm going to your house today!'"
terjemahan:
- Zakheus, orang yang kecil (pendek), orang yang kecil dia itu
- Ia memanjat pohon ara, karena ia ingin melihat Tuhan
- Ketika Juruselamat melewatinya, Ia memandang ke atas pohon
- Dan berkata, 'Zakheus, turunlah! Karena Aku akan pergi ke rumahmu hari ini
- Karena Aku akan pergi ke rumahmu hari ini'
Analisis
Hikmah dari kisah pertemuan Yesus dan Zakheus adalah respons terhadap orang-orang Yahudi, terutama golongan Farisi, yang sering mengkritik Yesus karena sering bersama-sama dengan orang berdosa, tetapi Yesus justru melakukan apa yang tidak disukai oleh orang banyak.[2] Di sini Yesus merobohkan dinding pembatas yang memisahkan pergaulan dengan orang-orang yang dianggap berdosa.[2]
Rumah Zakheus sebagai orang kaya[11] tentunya indah dan penuh perhiasan, namun dia bukannya bangga, malah malu dan tersentuh ketika Yesus datang dan singgah ke rumahnya.[3] Di hadapan tamu-tamunya, termasuk murid-murid Yesus yang pasti turut masuk dalam pekarangan rumah Zakheus, untuk membalas budi dan perhatian Yesus kepadanya, Zakheus memperlihatkan perubahan hati dan sikapnya, khususnya kepada Yesus yang dipanggilnya "Tuhan".[3] Di sinilah terjadi hal yang menarik, yaitu pertobatan Zakheus yang semula dianggap berdosa karena memiliki pekerjaan pemungut cukai (selalu dianggap korupsi) kemudian berubah hati dengan keinginannya akan membagikan harta miliknya kepada orang miskin, dan membayar empat kali lipat bila dia telah memungut pajak berlebih dari orang lain.[3]
Lihat pula
- Pohon ara (genus Ficus)
- Kaisarea
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Lukas 19, Kisah Para Rasul 1, Kisah Para Rasul 21
Referensi
- ^ http://cf.blueletterbible.org/lang/lexicon/Lexicon.cfm?Strongs=H2140&t=kjv[pranala nonaktif permanen] Strongs Lexicon on the Blue Letter Bible website
- ^ a b c d e f (Indonesia)BPK Gunung Mulia., 365 Hari Menjadi Murid Sejati dari judul Asli The Upper Room Disciplines, 2010, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010
- ^ a b c d (Indonesia)J.h. Bavick., Sejarah Kerajaan Allah 2 Perjanjian Baru, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007
- ^ Morris, Leon. Luke: An Introduction and Commentary, page 297. Wm. B. Eerdmans, 1988.
- ^ Stier, Rudolf Ewald. The Words of the Lord Jesus. Trans. William Burt Pope. Page 314. Sheldon & co., 1859.
- ^ Lukas 19:1–10
- ^ Kisah Para Rasul 1:15–26
- ^ Apostolic Constitutions 7.46 identify "Zacchaeus the Publican" as the first bishop of Caesarea Maritima, a Christian hub.
- ^ Kisah Para Rasul 21:8
- ^ "Zacchaeus". Kid Songs. Diakses tanggal 2008-09-27.
- ^ Lukas 19:2