Lompat ke isi

Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adding more specific destination at each toll gate
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 134: Baris 134:
| rowspan="2" |Banyuresmi
| rowspan="2" |Banyuresmi
Tarogong Kaler
Tarogong Kaler

Garut
Garut
| rowspan="2" |Jalan Prof KH Anwar Musaddad, [[Tarogong Kaler, Garut|Kec. Tarogong Kaler]]
| rowspan="2" |Jalan Prof KH Anwar Musaddad, [[Tarogong Kaler, Garut|Kec. Tarogong Kaler]]

Revisi per 10 Maret 2022 14.18

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap
Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Toll Road
Jalan Tol Getaci
Informasi rute
Bagian dari Jalan Tol Trans Jawa
Dikelola oleh PT Jasamarga Gedebage Cilacap (PT JGC)
Panjang:206.65 km (128,41 mi)
Berdiri:Tahap 1 tahun 2024
(STA 00+000 – 95+520)
Tahap 2 tahun 2029
(STA 95+521 – 206+650)
– sekarang
Persimpangan besar
Ujung Barat: Jalan Tol Padalarang–Cileunyi
BIUTR/ Jalan Tol Dalam Kota Bandung
 Junction Gedebage
Simpang Susun Majalaya
Simpang Susun Nagreg
Simpang Susun Garut Utara
Simpang Susun Garut Selatan
Simpang Susun Singaparna
Simpang Susun Tasikmalaya
Simpang Susun Ciamis
Simpang Susun Banjar
Simpang Susun Patimuan
Simpang Susun Cilacap
Ujung Timur: Jalan Tol Cilacap–YIA Kulon Progo
Jalan Raya Tegal – Cilacap, Kec. Jeruk Legi
Letak
Kota besar:Kota Bandung
Bandung
Garut
Tasikmalaya
Kota Tasikmalaya
Ciamis
Pangandaran
Kota Banjar
Cilacap
Sistem jalan bebas hambatan

Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (disingkat Jalan Tol Getaci) adalah jalan tol di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki rute dari Gedebage, melalui Bandung, Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, berakhir di Cilacap. Ruas jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Nilai investasi pembangunannya mencapai Rp 56,2 triliun dengan panjang 206,65 km yang melintasi wilayah Provinsi Jawa Barat (169,09 km) dan wilayah Provinsi Jawa Tengah (37,56 km). Ketika dioperasikan ruas jalan tol ini menjadi ruas jalan tol terpanjang kedua di Indonesia setelah Jalan Tol Padang–Pekanbaru (254,8 km), serta berperan penting dalam memecahkan masalah kemacetan lalu lintas dari Gedebage hingga Cilacap.[1]

Profil

Pembangunan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap bertujuan untuk menghubungkan daerah Provinsi Jawa Barat dengan daerah Provinsi Jawa Tengah, mendukung sektor pariwisata di kedua daerah, juga mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konektivitas antar wilayah sebagai jalur logistik (akses pelabuhan dan bandara), serta bermanfaat untuk memberikan efisiensi melalui penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu tempuh[2]. Jalan tol ini dioperasikan secara bertahap, Tahap 1 yaitu ruas Gedebage–Tasikmalaya sepanjang 95,52 km pada tahun 2024 dan Tahap 2 yaitu ruas Tasikmalaya–Cilacap sepanjang 111,13 km pada tahun 2029.[3]

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 - 2024[4] Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat[5], proyek Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap merupakan salah satu prioritas karena tercantum dalam perubahan terakhir peraturan PSN yaitu Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional[6].[7]

Proyek jalan tol ini menerapkan tipe pendanaan Build Operate Transfer (BOT) dengan Net Present Value (NPV) senilai USD 139.280.000,00 dan Internal Rate of Return (IRR) 12%[8], dibangun sekaligus dioperasikan menggunakan skema pengusahaan berbentuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)[9]. Adapun Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dimana kontribusi pemerintah terhadap proyek ini sesuai dengan peraturan dalam skema KPBU hanya menanggung biaya pengadaan tanah sekitar Rp 11,9 triliun[10].[11]

Potensi permasalahan konstruksi yang cukup serius adalah ketika menerapkan desain geometrik jalan bebas hambatan[12] pada kondisi medan Tahap 1, karena menghadapi struktur geologi yang rumit dengan banyaknya batuan gunung yang rawan amblas serta longsor, hal ini memerlukan penanganan khusus selama proses konstruksi. Selain tetap menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup agar tidak banyak menimbulkan kerusakan alam, juga harus tetap memperhatikan kualitas sehingga bisa mendapatkan hasil yang semakin baik dan sesuai dengan standar internasional.[13]

Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap dilengkapi dengan 10 simpang susun dan memiliki 2 jalur yang masing-masing memiliki 2 lajur selebar 3,60 m. Menggunakan konstruksi untuk struktur permukaan tanah (at grade) dengan jenis perkerasan rigid pavement[14] sepanjang 175,27 km dan struktur layang (elevated) dengan jenis perkerasan struktur dilapis Asphalt Concrete – Wearing Course (AC–WC)[15] sepanjang 22,26 km. Digunakan pula metode konstruksi pile slab sepanjang 9,12 km di area antara Gedebage – Majalaya (karena masalah friksi dan daya dukung[16] tanah), yaitu struktur pondasi sistem kelompok tiang pancang (pile group)[17] yang diikat oleh bidang penutup tiang pancang (pile cap) untuk menahan dan meneruskan beban struktur keseluruhan ke bagian tanah yang mempunyai cukup daya dukung.[18]

Kecepatan rencana jalan tol ini adalah 80 km/ jam di ruas Gedebage–Tasikmalaya dan 100 km/ jam di ruas Tasikmalaya–Cilacap.[19]

Sejarah

Tanggal 10 Desember 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Nomor PB.02.01-Mn/2170 menetapkan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang beranggotakan beberapa Badan Usaha sebagai pemenang pelelangan investasi Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap. Konsorsium ini adalah satu-satunya peserta prakualifikasi[20] dan menjadi satu-satunya peserta yang lolos prakualifikasi untuk mengikuti tahap akhir proses penetapan pemenang lelang investasi. Dari semenjak tahap penentuan inisiator dalam skema KPBU, pengusahaan jalan tol ini juga diinisiasi oleh konsorsium Pemrakarsa Badan Usaha (Unsolicited)[21] beranggotakan beberapa Badan Usaha dengan hak memberikan penawaran yang sama, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Jasa Sarana – PT Gama Group, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk[22].[23]

Tanggal 13 Desember 2021 Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengeluarkan surat dengan Nomor 37.1/BPJT/L/GBTC/2021 tentang Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap.[24]

Tanggal 5 Januari 2022, dilakukan serah terima Surat Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap oleh Menteri PUPR yang diserahkan BPJT, dalam hal ini dilaksanakan Kepala BPJT Danang Parikesit Soeharsono bersama Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi, kepada konsorsium selaku pemenang pelelangan yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga, PT Jasa Sarana, PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk[25]. Masa konsesi yang diberikan adalah selama 40 tahun setelah dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)[26].[27]

Konsorsium tersebut dalam rangka pengusahaan jalan tol yang dimaksud selanjutnya membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)[28] yaitu PT Jasamarga Gedebage Cilacap (PT JGC), dan disahkan dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 08 tanggal 28 Januari 2022 di hadapan Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, SH, M.Kn. di Jakarta.[29]

Tanggal 31 Januari 2022, PT Jasamarga Gedebage Cilacap menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) berikut Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Kepala BPJT Danang Parikesit Soeharsono, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) Muhammad Wahid Sutopo, dan Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap Johannes Mancelly.[30]

Pembagian keuntungan bagi konsorsium BUJT selama masa konsesi pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap adalah berdasarkan kepemilikan saham, yaitu sebagai berikut:
• Saham utama sebesar 32,5% dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan
• Saham kolektif sebesar 67,5%  dimiliki oleh masing-masing Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Jasa Sarana – PT Gama Group sebanyak 27,5%, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 10%.[31]

Sumber utama pengembalian investasi tersebut diperoleh dari User Charge dan tarif tol awal Golongan I[32] saat beroperasi tahun 2024 ditetapkan adalah Rp 2.025,00/ km.[33]

Tahap pembangunan

Untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap, pembangunannya dilaksanakan dalam 2 tahap, ruas Gedebage–Tasikmalaya (Tahap 1) dikerjakan pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 dan ruas Tasikmalaya–Cilacap (Tahap 2) dikerjakan pada tahun 2027 sampai dengan tahun 2029. Terdapat jeda jadwal konstruksi untuk pengoperasian Tahap 1 terlebih dahulu sekitar 3 tahun, sehingga hal tersebut memungkinkan adanya 2 kali financial close untuk pemenuhan kebutuhan investasi di antara kedua ruas.[34]

No Tahap Operasi dan
Tahap Pembangunan
Panjang Tahap Operasi Seksi Panjang Seksi
1 Tahap 1
(Junction Gedebage–Tasikmalaya)
- dioperasikan tahun 2024
- dibangun tahun 2022
s.d. tahun 2024
95,52 km Seksi 1
(Junction Gedebage–Garut Utara)
45,20 km
2 Seksi 2
(Garut Utara–Tasikmalaya)
50,32 km
3 Tahap 2
(Tasikmalaya–Cilacap)
- dioperasikan tahun 2029
- dibangun tahun 2027
s.d. tahun 2029
111,13 km Seksi 3
(Tasikmalaya–Patimuan)
76,78 km
4 Seksi 4
(Patimuan–Cilacap)
34,35 km

Konektivitas

Struktur

Stationing (STA)

Lokasi

Destinasi

Koneksi


Jalan Tol di Jawa Barat Rute 4

JALAN TOL PADALARANG–CILEUNYI
Batas Operasional
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.


On-ramp/ Off-ramp STA 148+600
JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP
Batas Operasional

PT Jasamarga Gedebage Cilacap

Jalan Tol Berawal

Batas Wilayah Kota Bandung

Batas Wilayah Kabupaten Bandung

Junction Gedebage

00+000

Kec. Gedebage
Kec. Bojongsoang
Tol Cipularang Jalan Tol Padalarang-Cileunyi extension main road (at grade dan elevated/ main bridge) hingga 1,30 km jadi bagian dari pengembangan Simpang Susun Gedebage yang berfungsi untuk menghubungkan:
• rencana BIUTR
Jalan Tol Padalarang–Cileunyi
Gerbang Tol Gedebage
extension main road
Simpang Susun Majalaya

10+855

Kec. Solokan Jeruk Solokan Jeruk

Majalaya Ciparay

Jalan Raya Majalaya – Cicalengka, Kec. Cikancung
Gerbang Tol Majalaya
Simpang Susun Nagreg

22+850

Kec. Nagreg Nagreg

Cicalengka Kadungora

Jalan Raya Cicalengka – Nagreg, Kec. Nagreg
Gerbang Tol Nagreg

Batas Wilayah Kabupaten Bandung

Batas Wilayah Kabupaten Garut

Simpang Susun Garut Utara

44+850

Kec. Banyuresmi Banyuresmi

Tarogong Kaler

Garut

Jalan Prof KH Anwar Musaddad, Kec. Tarogong Kaler
Gerbang Tol Garut Utara
Simpang Susun Garut Selatan

52+100

Kec. Cilawu Cilawu

Garut Tasikmalaya

Jalan Raya Garut – Tasikmalaya, Kec. Cilawu
Gerbang Tol Garut Selatan

Batas Wilayah Kabupaten Garut

Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya

Simpang Susun Singaparna

82+200

Kec. Singaparna Singaparna

Salawu Tasikmalaya

Jalan Raya Cigalontang, Kec. Singaparna
Gerbang Tol Singaparna

Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya

Batas Wilayah Kota Tasikmalaya

Simpang Susun Tasikmalaya

94+900

Kec. Kawalu Kawalu

Tasikmalaya

Jalan Gubernur Sewaka, Kec. Mangkubumi
Gerbang Tol Tasikmalaya

Batas Wilayah Kota Tasikmalaya

Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya


Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya

Batas Wilayah Kabupaten Ciamis

Simpang Susun Ciamis

108+300

Kec. Manonjaya Manonjaya Ciamis

Tasikmalaya

Jalan Lingkar Selatan Ciamis, Kec. Ciamis
Gerbang Tol Ciamis
Simpang Susun Banjar

139+400

Kec. Pamarican Pamarican

Banjar Banjarsari

Jalan Raya Banjar – Pangandaran, Kec. Pamarican
Gerbang Tol Banjar

Batas Wilayah Kabupaten Ciamis

Batas Wilayah Kabupaten Pangandaran


Batas Wilayah Provinsi Jawa Barat

Batas Wilayah Kabupaten Pangandaran


Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah

Batas Wilayah Kabupaten Cilacap

Simpang Susun Patimuan

171+450

Kec. Patimuan Patimuan

Kaliputjang Pangandaran

Jalan Pancimas, Kec. Patimuan
Gerbang Tol Kalipucang
Simpang Susun Cilacap

205+650

Kec. Jeruk Legi Jeruklegi

Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap

• extension main road hingga 1 km
Jalan Raya Tegal – Cilacap, Kec. Jeruk Legi
Bandar Udara Tunggul Wulung, Kec. Jeruk Legi
• rencana Jalan Tol Cilacap–YIA Kulon Progo
Gerbang Tol Cilacap
JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP
Batas Operasional

PT Jasamarga Gedebage Cilacap

Jalan Tol Berakhir

Rest area

(dalam analisa geometrik)

STA Arah Ruang Parkir
Dan Istirahat
Toilet Mesjid/
Musholla
SPBU Restoran Toko/
Mini
market
ATM
__+___ Cilacap
__+___ Junction Gedebage
__+___ Cilacap - - - - - - -
__+___ Junction Gedebage - - - - - - -

Galeri

Referensi

  1. ^ "Konsorsium BUMN-Swasta Tandatangani PPJT dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap". www.jasamarga.com. Diakses tanggal 2022-01-31. 
  2. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-28. 
  3. ^ "You are being redirected..." ptpii.co.id. Diakses tanggal 2022-02-25. 
  4. ^ "Narasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 - Indonesia Circular Economy Forum" (dalam bahasa Inggris). 2020-08-19. Diakses tanggal 2022-02-28. 
  5. ^ "Permen PUPR No. 23 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024 [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2022-03-07. 
  6. ^ "PERPRES No. 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2022-03-07. 
  7. ^ "A. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol". KPPIP. Diakses tanggal 2022-02-27. 
  8. ^ "Profil Proyek". simpulkpbu.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21. 
  9. ^ "Mengenal Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Skema Public Private Partnership (PPP) di Indonesia". www.djkn.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  10. ^ "Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan". pembiayaan.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-26. 
  11. ^ "Direktorat Jenderal Bina Marga". binamarga.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-25. 
  12. ^ keselamatanjalan (2021-12-23). "Pedoman Desain Geometrik Jalan 2021". keselamatanjalan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-01. 
  13. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  14. ^ Civeng, Mas. "Metode Kerja Rigid Pavement (Perkerasan Beton) Jalan Tol". Ilmu Teknik Sipil Indonesia. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  15. ^ "Mengenal Lapisan Aspal Beton AC-WC AC-BC Dan AC-Base - KITASIPIL.COM". www.kitasipil.com. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  16. ^ rintxx (2015-11-20). "Cara Menghitung Daya Dukung Pondasi Dalam". Rayasa Design. Diakses tanggal 2022-03-09. 
  17. ^ "EFISIENSI KELOMPOK TIANG PANCANG". Teknik Sipil - Geoteknik. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  18. ^ "Jasa Marga Bangun Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Mulai Akhir 2022". katadata.co.id. Diakses tanggal 2022-01-31. 
  19. ^ Damayanti, Aulia. "Wusss! Jakarta-Tasikmalaya Bisa Bablas Lewat Tol 2024". detikfinance. Diakses tanggal 2022-02-21. 
  20. ^ "Cuma 1 Konsorsium Ikut Prakualifikasi Tol Gedebage-Cilacap, Tak Menarik? | Ekonomi". Bisnis.com. 2020-10-15. Diakses tanggal 2022-03-06. 
  21. ^ "Tentang KPBU". www.toolkitkpbu.com. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  22. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-03-06. 
  23. ^ "Tingkatkan Konektivitas Dua Provinsi di Selatan Pulau Jawa, Pembangunan Jalan Tol Getaci Sepanjang 206,65 km Dimulai Tahun Ini". eppid.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21. 
  24. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21. 
  25. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-03-02. 
  26. ^ "ULP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat | Unit Layanan Pengadaan Kementerian PUPR | ULP Kementerian PUPR". ulp.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  27. ^ "Tingkatkan Konektivitas Dua Provinsi di Selatan Pulau Jawa, Pembangunan Jalan Tol Getaci Sepanjang 206,65 km Dimulai Tahun Ini". eppid.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  28. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  29. ^ "Jasa Marga Gandeng 6 Korporasi Bikin JV Pengelola Tol Gedebage-Cilacap - Berita Terkini Ekonomi dan Bisnis Indonesia". katadata.co.id. Diakses tanggal 2022-02-21. 
  30. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  31. ^ "Jasa Marga (JSMR) Menang Tender Tol Getaci, J.P. Morgan Beri Rekomendasi Saham | Market". Bisnis.com. 2022-01-19. Diakses tanggal 2022-02-22. 
  32. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-23. 
  33. ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21. 
  34. ^ "Penlok Tahap Pertama Selesai, Tol Getaci Siap Dibangun Tahun Ini". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diakses tanggal 2022-03-02. 
Ruas sebelumnya:
Jalan Tol Purbaleunyi
Jalan Tol Trans Jawa Ruas berikutnya:
Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta