Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap: Perbedaan antara revisi
Adding more specific destination at each toll gate |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 134: | Baris 134: | ||
| rowspan="2" |Banyuresmi |
| rowspan="2" |Banyuresmi |
||
Tarogong Kaler |
Tarogong Kaler |
||
Garut |
Garut |
||
| rowspan="2" |Jalan Prof KH Anwar Musaddad, [[Tarogong Kaler, Garut|Kec. Tarogong Kaler]] |
| rowspan="2" |Jalan Prof KH Anwar Musaddad, [[Tarogong Kaler, Garut|Kec. Tarogong Kaler]] |
Revisi per 10 Maret 2022 14.18
Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap | |
---|---|
Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Toll Road | |
Jalan Tol Getaci | |
Informasi rute | |
Bagian dari Jalan Tol Trans Jawa | |
Dikelola oleh PT Jasamarga Gedebage Cilacap (PT JGC) | |
Panjang: | 206.65 km (128,41 mi) |
Berdiri: | Tahap 1 tahun 2024 (STA 00+000 – 95+520) Tahap 2 tahun 2029 (STA 95+521 – 206+650) – sekarang |
Persimpangan besar | |
Ujung Barat: | Jalan Tol Padalarang–Cileunyi BIUTR/ Jalan Tol Dalam Kota Bandung |
Junction Gedebage Simpang Susun Majalaya Simpang Susun Nagreg Simpang Susun Garut Utara Simpang Susun Garut Selatan Simpang Susun Singaparna Simpang Susun Tasikmalaya Simpang Susun Ciamis Simpang Susun Banjar Simpang Susun Patimuan Simpang Susun Cilacap | |
Ujung Timur: | Jalan Tol Cilacap–YIA Kulon Progo Jalan Raya Tegal – Cilacap, Kec. Jeruk Legi |
Letak | |
Kota besar: | Kota Bandung Bandung Garut Tasikmalaya Kota Tasikmalaya Ciamis Pangandaran Kota Banjar Cilacap |
Sistem jalan bebas hambatan | |
Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (disingkat Jalan Tol Getaci) adalah jalan tol di Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki rute dari Gedebage, melalui Bandung, Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Pangandaran, berakhir di Cilacap. Ruas jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. Nilai investasi pembangunannya mencapai Rp 56,2 triliun dengan panjang 206,65 km yang melintasi wilayah Provinsi Jawa Barat (169,09 km) dan wilayah Provinsi Jawa Tengah (37,56 km). Ketika dioperasikan ruas jalan tol ini menjadi ruas jalan tol terpanjang kedua di Indonesia setelah Jalan Tol Padang–Pekanbaru (254,8 km), serta berperan penting dalam memecahkan masalah kemacetan lalu lintas dari Gedebage hingga Cilacap.[1]
Profil
Pembangunan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap bertujuan untuk menghubungkan daerah Provinsi Jawa Barat dengan daerah Provinsi Jawa Tengah, mendukung sektor pariwisata di kedua daerah, juga mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan konektivitas antar wilayah sebagai jalur logistik (akses pelabuhan dan bandara), serta bermanfaat untuk memberikan efisiensi melalui penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dan nilai waktu tempuh[2]. Jalan tol ini dioperasikan secara bertahap, Tahap 1 yaitu ruas Gedebage–Tasikmalaya sepanjang 95,52 km pada tahun 2024 dan Tahap 2 yaitu ruas Tasikmalaya–Cilacap sepanjang 111,13 km pada tahun 2029.[3]
Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 - 2024[4] Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat[5], proyek Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap merupakan salah satu prioritas karena tercantum dalam perubahan terakhir peraturan PSN yaitu Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2020 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional[6].[7]
Proyek jalan tol ini menerapkan tipe pendanaan Build Operate Transfer (BOT) dengan Net Present Value (NPV) senilai USD 139.280.000,00 dan Internal Rate of Return (IRR) 12%[8], dibangun sekaligus dioperasikan menggunakan skema pengusahaan berbentuk Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)[9]. Adapun Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dimana kontribusi pemerintah terhadap proyek ini sesuai dengan peraturan dalam skema KPBU hanya menanggung biaya pengadaan tanah sekitar Rp 11,9 triliun[10].[11]
Potensi permasalahan konstruksi yang cukup serius adalah ketika menerapkan desain geometrik jalan bebas hambatan[12] pada kondisi medan Tahap 1, karena menghadapi struktur geologi yang rumit dengan banyaknya batuan gunung yang rawan amblas serta longsor, hal ini memerlukan penanganan khusus selama proses konstruksi. Selain tetap menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup agar tidak banyak menimbulkan kerusakan alam, juga harus tetap memperhatikan kualitas sehingga bisa mendapatkan hasil yang semakin baik dan sesuai dengan standar internasional.[13]
Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap dilengkapi dengan 10 simpang susun dan memiliki 2 jalur yang masing-masing memiliki 2 lajur selebar 3,60 m. Menggunakan konstruksi untuk struktur permukaan tanah (at grade) dengan jenis perkerasan rigid pavement[14] sepanjang 175,27 km dan struktur layang (elevated) dengan jenis perkerasan struktur dilapis Asphalt Concrete – Wearing Course (AC–WC)[15] sepanjang 22,26 km. Digunakan pula metode konstruksi pile slab sepanjang 9,12 km di area antara Gedebage – Majalaya (karena masalah friksi dan daya dukung[16] tanah), yaitu struktur pondasi sistem kelompok tiang pancang (pile group)[17] yang diikat oleh bidang penutup tiang pancang (pile cap) untuk menahan dan meneruskan beban struktur keseluruhan ke bagian tanah yang mempunyai cukup daya dukung.[18]
Kecepatan rencana jalan tol ini adalah 80 km/ jam di ruas Gedebage–Tasikmalaya dan 100 km/ jam di ruas Tasikmalaya–Cilacap.[19]
Sejarah
Tanggal 10 Desember 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Nomor PB.02.01-Mn/2170 menetapkan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang beranggotakan beberapa Badan Usaha sebagai pemenang pelelangan investasi Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap. Konsorsium ini adalah satu-satunya peserta prakualifikasi[20] dan menjadi satu-satunya peserta yang lolos prakualifikasi untuk mengikuti tahap akhir proses penetapan pemenang lelang investasi. Dari semenjak tahap penentuan inisiator dalam skema KPBU, pengusahaan jalan tol ini juga diinisiasi oleh konsorsium Pemrakarsa Badan Usaha (Unsolicited)[21] beranggotakan beberapa Badan Usaha dengan hak memberikan penawaran yang sama, yaitu PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Jasa Sarana – PT Gama Group, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk[22].[23]
Tanggal 13 Desember 2021 Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengeluarkan surat dengan Nomor 37.1/BPJT/L/GBTC/2021 tentang Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap.[24]
Tanggal 5 Januari 2022, dilakukan serah terima Surat Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap oleh Menteri PUPR yang diserahkan BPJT, dalam hal ini dilaksanakan Kepala BPJT Danang Parikesit Soeharsono bersama Anggota BPJT Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi, kepada konsorsium selaku pemenang pelelangan yang terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Daya Mulia Turangga, PT Jasa Sarana, PT Gama Group, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk[25]. Masa konsesi yang diberikan adalah selama 40 tahun setelah dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)[26].[27]
Konsorsium tersebut dalam rangka pengusahaan jalan tol yang dimaksud selanjutnya membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT)[28] yaitu PT Jasamarga Gedebage Cilacap (PT JGC), dan disahkan dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 08 tanggal 28 Januari 2022 di hadapan Notaris Ni Nyoman Rai Sumawati, SH, M.Kn. di Jakarta.[29]
Tanggal 31 Januari 2022, PT Jasamarga Gedebage Cilacap menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) berikut Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha Jalan Tol. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Kepala BPJT Danang Parikesit Soeharsono, Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) Muhammad Wahid Sutopo, dan Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap Johannes Mancelly.[30]
Pembagian keuntungan bagi konsorsium BUJT selama masa konsesi pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap adalah berdasarkan kepemilikan saham, yaitu sebagai berikut:
• Saham utama sebesar 32,5% dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan
• Saham kolektif sebesar 67,5% dimiliki oleh masing-masing Kemitraan PT Daya Mulia Turangga – PT Jasa Sarana – PT Gama Group sebanyak 27,5%, PT Waskita Karya (Persero) Tbk 20%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk 10%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 10%.[31]
Sumber utama pengembalian investasi tersebut diperoleh dari User Charge dan tarif tol awal Golongan I[32] saat beroperasi tahun 2024 ditetapkan adalah Rp 2.025,00/ km.[33]
Tahap pembangunan
Untuk memenuhi kebutuhan pengoperasian Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap, pembangunannya dilaksanakan dalam 2 tahap, ruas Gedebage–Tasikmalaya (Tahap 1) dikerjakan pada tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 dan ruas Tasikmalaya–Cilacap (Tahap 2) dikerjakan pada tahun 2027 sampai dengan tahun 2029. Terdapat jeda jadwal konstruksi untuk pengoperasian Tahap 1 terlebih dahulu sekitar 3 tahun, sehingga hal tersebut memungkinkan adanya 2 kali financial close untuk pemenuhan kebutuhan investasi di antara kedua ruas.[34]
No | Tahap Operasi dan Tahap Pembangunan |
Panjang Tahap Operasi | Seksi | Panjang Seksi |
---|---|---|---|---|
1 | Tahap 1 (Junction Gedebage–Tasikmalaya) - dioperasikan tahun 2024 - dibangun tahun 2022 s.d. tahun 2024 |
95,52 km | Seksi 1 (Junction Gedebage–Garut Utara) |
45,20 km |
2 | Seksi 2 (Garut Utara–Tasikmalaya) |
50,32 km | ||
3 | Tahap 2 (Tasikmalaya–Cilacap) - dioperasikan tahun 2029 - dibangun tahun 2027 s.d. tahun 2029 |
111,13 km | Seksi 3 (Tasikmalaya–Patimuan) |
76,78 km |
4 | Seksi 4 (Patimuan–Cilacap) |
34,35 km |
Konektivitas
Struktur |
Stationing (STA) |
Lokasi |
Destinasi |
Koneksi |
---|---|---|---|---|
Jalan Tol di Jawa Barat Rute 4 | ||||
JALAN TOL PADALARANG–CILEUNYI Batas Operasional PT Jasa Marga (Persero) Tbk. On-ramp/ Off-ramp STA 148+600 | ||||
JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP Batas Operasional PT Jasamarga Gedebage Cilacap Jalan Tol Berawal | ||||
Batas Wilayah Kota Bandung Batas Wilayah Kabupaten Bandung | ||||
Junction Gedebage | 00+000 |
• Kec. Gedebage • Kec. Bojongsoang |
Jalan Tol Padalarang-Cileunyi | extension main road (at grade dan elevated/ main bridge) hingga 1,30 km jadi bagian dari pengembangan Simpang Susun Gedebage yang berfungsi untuk menghubungkan: • rencana BIUTR • Jalan Tol Padalarang–Cileunyi • Gerbang Tol Gedebage |
extension main road | ||||
Simpang Susun Majalaya | 10+855 |
Kec. Solokan Jeruk | Solokan Jeruk
Majalaya Ciparay |
Jalan Raya Majalaya – Cicalengka, Kec. Cikancung |
Gerbang Tol Majalaya | ||||
Simpang Susun Nagreg | 22+850 |
Kec. Nagreg | Nagreg
Cicalengka Kadungora |
Jalan Raya Cicalengka – Nagreg, Kec. Nagreg |
Gerbang Tol Nagreg | ||||
Batas Wilayah Kabupaten Bandung Batas Wilayah Kabupaten Garut | ||||
Simpang Susun Garut Utara | 44+850 |
Kec. Banyuresmi | Banyuresmi
Tarogong Kaler Garut |
Jalan Prof KH Anwar Musaddad, Kec. Tarogong Kaler |
Gerbang Tol Garut Utara | ||||
Simpang Susun Garut Selatan | 52+100 |
Kec. Cilawu | Cilawu
Garut Tasikmalaya |
Jalan Raya Garut – Tasikmalaya, Kec. Cilawu |
Gerbang Tol Garut Selatan | ||||
Batas Wilayah Kabupaten Garut Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya | ||||
Simpang Susun Singaparna | 82+200 |
Kec. Singaparna | Singaparna
Salawu Tasikmalaya |
Jalan Raya Cigalontang, Kec. Singaparna |
Gerbang Tol Singaparna | ||||
Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Batas Wilayah Kota Tasikmalaya | ||||
Simpang Susun Tasikmalaya | 94+900 |
Kec. Kawalu | Kawalu
Tasikmalaya |
Jalan Gubernur Sewaka, Kec. Mangkubumi |
Gerbang Tol Tasikmalaya | ||||
Batas Wilayah Kota Tasikmalaya Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya | ||||
Batas Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Batas Wilayah Kabupaten Ciamis | ||||
Simpang Susun Ciamis | 108+300 |
Kec. Manonjaya | Manonjaya Ciamis
Tasikmalaya |
Jalan Lingkar Selatan Ciamis, Kec. Ciamis |
Gerbang Tol Ciamis | ||||
Simpang Susun Banjar | 139+400 |
Kec. Pamarican | Pamarican
Banjar Banjarsari |
Jalan Raya Banjar – Pangandaran, Kec. Pamarican |
Gerbang Tol Banjar | ||||
Batas Wilayah Kabupaten Ciamis Batas Wilayah Kabupaten Pangandaran | ||||
Batas Wilayah Provinsi Jawa Barat Batas Wilayah Kabupaten Pangandaran Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah Batas Wilayah Kabupaten Cilacap | ||||
Simpang Susun Patimuan | 171+450 |
Kec. Patimuan | Patimuan
Kaliputjang Pangandaran |
Jalan Pancimas, Kec. Patimuan |
Gerbang Tol Kalipucang | ||||
Simpang Susun Cilacap | 205+650 |
Kec. Jeruk Legi | Jeruklegi
Bandar Udara Tunggul Wulung Cilacap |
• extension main road hingga 1 km • Jalan Raya Tegal – Cilacap, Kec. Jeruk Legi • Bandar Udara Tunggul Wulung, Kec. Jeruk Legi • rencana Jalan Tol Cilacap–YIA Kulon Progo |
Gerbang Tol Cilacap | ||||
JALAN TOL GEDEBAGE–TASIKMALAYA–CILACAP Batas Operasional PT Jasamarga Gedebage Cilacap Jalan Tol Berakhir |
Rest area
(dalam analisa geometrik)
STA | Arah | Ruang Parkir Dan Istirahat |
Toilet | Mesjid/ Musholla |
SPBU | Restoran | Toko/ Mini market |
ATM |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
__+___ | Cilacap | |||||||
__+___ | Junction Gedebage | |||||||
__+___ | Cilacap | - | - | - | - | - | - | - |
__+___ | Junction Gedebage | - | - | - | - | - | - | - |
Galeri
-
Surat Pengumuman Hasil Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap
-
Presentasi Segmen Awal Dalam Aanwijzing Prakualifikasi Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya-Cilacap Oleh BPJT
-
Keindahan Pemandangan Dari Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Ketika Berada Sejajar Dengan Lintasan Kereta Api Di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut
-
Presentasi Kelanjutan Rencana Segmen Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Dengan Jalan Tol Cilacap–YIA Kulon Progo Dan Jalan Tol Solo–Yogyakarta–YIA Kulon Progo Oleh PT Perentjana Djaja
-
Presentasi Junction Gedebage Awal Oleh PT Perentjana Djaja
-
Presentasi Kriteria Dasar Desain Geometrik Main Road Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap Tahap 1 Oleh PT Perentjana Djaja
-
Skema Pembagian Saham BUJT PT Jasamarga Gedebage Cilacap
Referensi
- ^ "Konsorsium BUMN-Swasta Tandatangani PPJT dan Perjanjian Penjaminan Proyek Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap". www.jasamarga.com. Diakses tanggal 2022-01-31.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-28.
- ^ "You are being redirected..." ptpii.co.id. Diakses tanggal 2022-02-25.
- ^ "Narasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 - Indonesia Circular Economy Forum" (dalam bahasa Inggris). 2020-08-19. Diakses tanggal 2022-02-28.
- ^ "Permen PUPR No. 23 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2020-2024 [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2022-03-07.
- ^ "PERPRES No. 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional [JDIH BPK RI]". peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2022-03-07.
- ^ "A. Proyek Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol". KPPIP. Diakses tanggal 2022-02-27.
- ^ "Profil Proyek". simpulkpbu.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ "Mengenal Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), Skema Public Private Partnership (PPP) di Indonesia". www.djkn.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-23.
- ^ "Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan". pembiayaan.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-26.
- ^ "Direktorat Jenderal Bina Marga". binamarga.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-25.
- ^ keselamatanjalan (2021-12-23). "Pedoman Desain Geometrik Jalan 2021". keselamatanjalan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-01.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22.
- ^ Civeng, Mas. "Metode Kerja Rigid Pavement (Perkerasan Beton) Jalan Tol". Ilmu Teknik Sipil Indonesia. Diakses tanggal 2022-02-23.
- ^ "Mengenal Lapisan Aspal Beton AC-WC AC-BC Dan AC-Base - KITASIPIL.COM". www.kitasipil.com. Diakses tanggal 2022-02-23.
- ^ rintxx (2015-11-20). "Cara Menghitung Daya Dukung Pondasi Dalam". Rayasa Design. Diakses tanggal 2022-03-09.
- ^ "EFISIENSI KELOMPOK TIANG PANCANG". Teknik Sipil - Geoteknik. Diakses tanggal 2022-02-23.
- ^ "Jasa Marga Bangun Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Mulai Akhir 2022". katadata.co.id. Diakses tanggal 2022-01-31.
- ^ Damayanti, Aulia. "Wusss! Jakarta-Tasikmalaya Bisa Bablas Lewat Tol 2024". detikfinance. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ "Cuma 1 Konsorsium Ikut Prakualifikasi Tol Gedebage-Cilacap, Tak Menarik? | Ekonomi". Bisnis.com. 2020-10-15. Diakses tanggal 2022-03-06.
- ^ "Tentang KPBU". www.toolkitkpbu.com. Diakses tanggal 2022-02-23.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-03-06.
- ^ "Tingkatkan Konektivitas Dua Provinsi di Selatan Pulau Jawa, Pembangunan Jalan Tol Getaci Sepanjang 206,65 km Dimulai Tahun Ini". eppid.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-03-02.
- ^ "ULP Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat | Unit Layanan Pengadaan Kementerian PUPR | ULP Kementerian PUPR". ulp.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-23.
- ^ "Tingkatkan Konektivitas Dua Provinsi di Selatan Pulau Jawa, Pembangunan Jalan Tol Getaci Sepanjang 206,65 km Dimulai Tahun Ini". eppid.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22.
- ^ "Jasa Marga Gandeng 6 Korporasi Bikin JV Pengelola Tol Gedebage-Cilacap - Berita Terkini Ekonomi dan Bisnis Indonesia". katadata.co.id. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-22.
- ^ "Jasa Marga (JSMR) Menang Tender Tol Getaci, J.P. Morgan Beri Rekomendasi Saham | Market". Bisnis.com. 2022-01-19. Diakses tanggal 2022-02-22.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-23.
- ^ "BPJT - Badan Pengatur Jalan Tol". bpjt.pu.go.id. Diakses tanggal 2022-02-21.
- ^ "Penlok Tahap Pertama Selesai, Tol Getaci Siap Dibangun Tahun Ini". Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Diakses tanggal 2022-03-02.
Ruas sebelumnya: Jalan Tol Purbaleunyi |
Jalan Tol Trans Jawa | Ruas berikutnya: Jalan Tol Cilacap-Yogyakarta |
Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai tata bahasa, gaya penulisan, hubungan antarparagraf, nada penulisan, atau ejaan. |
Artikel ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. |