Lompat ke isi

Jembatan Selat Sunda: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hans5958 (bicara | kontrib)
Kapitalisasi, hapus bagian tidak nyambung
Baris 21: Baris 21:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Jembatan ini berawal dari gagasan [[Sedyatmo|Prof. Sedyatmo]], seorang guru besar di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama '''''Tri Nusa Bimasakti''''' yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan [[Pulau Bali]]. Kemudian, pada tahun 1965 [[Soekarno|Ir. Soekarno]] sebagai [[presiden RI]] memerintahkan kepada [[ITB]] agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah [[terowongan]] [[tunel]], yang pada awal [[Juni]] [[1989]] terselesaikan dan diserahkan kepada [[Soeharto]] selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada [[BJ Habibie|Prof. B. J. Habibie]] selaku [[Menristek]] agar mengerjakan proyek yang diberi nama ''Tri Nusa Bimasakti''. Pada tahun 1990-an [[Wiratman Wangsadinata|Prof. Wiratman Wangsadinata]] dan [[Jodi Firmansyah|Dr.Ir. Jodi Firmansyah]] melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.<ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sedangkan, untuk [[Jembatan Selat Bali]] yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah [[Provinsi Bali]] belum bersedia.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |title=Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006 |access-date=2009-08-16 |archive-date=2007-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070311045140/http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |dead-url=yes }}</ref>
[[Berkas:penampang melintang jembatanselat sunda.jpg|jmpl|250px|penampang melintang Jembatan Selat Sunda]]
Jembatan ini berawal dari gagasan [[Sedyatmo|Prof. Sedyatmo]] (alm), seorang guru besar di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama '''''Tri Nusa Bimasakti''''' yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan [[Pulau Bali]]. Kemudian, pada tahun 1965 [[Soekarno|Ir. Soekarno]] sebagai [[presiden RI]] memerintahkan kepada [[ITB]] agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah [[terowongan]] [[tunel]], yang pada awal [[Juni]] [[1989]] terselesaikan dan diserahkan kepada [[Soeharto]] selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada [[BJ Habibie|Prof. B. J. Habibie]] selaku [[Menristek]] agar mengerjakan proyek yang diberi nama ''Tri Nusa Bimasakti''. Pada tahun 1990-an [[Wiratman Wangsadinata|Prof. Wiratman Wangsadinata]] dan [[Jodi Firmansyah|Dr.Ir. Jodi Firmansyah]] melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.<ref>[http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=118:-di-balik-persiapan-proyek-jembatan-selat-sunda-2&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Sedangkan, untuk [[Jembatan Selat Bali]] yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah [[Provinsi Bali]] belum bersedia.<ref>{{Cite web |url=http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |title=Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006 |access-date=2009-08-16 |archive-date=2007-03-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070311045140/http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2004/01/13/brk,20040113-07,id.html |dead-url=yes }}</ref>


== Prastudi Kelayakan ==
== Prastudi kelayakan ==
Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur [[Banten]], [[Lampung]] dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di [[Hotel Borobudur Jakarta]], pada tanggal 13 Agustus 2009.<ref>{{Cite web |url=http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |title=Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai |access-date=2009-08-13 |archive-date=2017-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170425023944/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |dead-url=yes }}</ref> Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 [[provinsi]] yang berada pada Pulau Sumatra.
Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur [[Banten]], [[Lampung]] dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di [[Hotel Borobudur Jakarta]], pada tanggal 13 Agustus 2009.<ref>{{Cite web |url=http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |title=Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai |access-date=2009-08-13 |archive-date=2017-04-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170425023944/http://www.jembatanselatsunda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=117:pra-fs-jembatan-selat-sunda-selesai&catid=1:berita-terkini&Itemid=18 |dead-url=yes }}</ref> Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 [[provinsi]] yang berada pada Pulau Sumatra.


Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (''feasibility study'') yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2010/02/04/145116/1293022/10/perpres-jembatan-selat-sunda-sudah-terbit Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit]</ref> Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/25/10454641/Proyek.Jembatan.Selat.Sunda.Perlu.Kajian.Setahun.Lagi Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi]</ref>
Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (''feasibility study'') yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.<ref>[http://www.detiknews.com/read/2010/02/04/145116/1293022/10/perpres-jembatan-selat-sunda-sudah-terbit Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit]</ref> Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/25/10454641/Proyek.Jembatan.Selat.Sunda.Perlu.Kajian.Setahun.Lagi Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi]</ref>

== Data Teknik ==
[[Berkas:Selat Sunda Bride.jpg|jmpl|200px|Teknologi ''Delta Qualstone SK 125'' Jembatan Selat Sunda]]
{{main|Delta Qualstone SK 125}}
Teknologi terapan ''Delta Qualstone S.K.125'' telah memiliki sertifikat hak paten di [[Indonesia]] dan telah diuji di [[Balai Besar Pengujian Barang dan Bahan Teknik (B4T)]] [[Bandung]], terdaftar pada ''Business Technology Center - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BTC-BPPT)'', serta Teknologi ''Delta Qualstone SK 125'' ini memberikan toleransi terhadap gempa hingga 9 [[skala Richter]].
([http://wiryanto.wordpress.com/2007/11/01/jembatan-selat-sunda/ Data teknik: sementara dapat dilihat di sini] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090824132719/http://wiryanto.wordpress.com/2007/11/01/jembatan-selat-sunda/ |date=2009-08-24 }})


== Rute ==
== Rute ==
Baris 44: Baris 37:


== Perencanaan awal ==
== Perencanaan awal ==
[[Berkas:zonastabil.png|jmpl|300px|Lokasi rencana [[terowongan bawah tanah|terowongan di bawah dasar laut]] di [[Selat Sunda]]]]
{{main|Terowongan Nusantara}}
{{main|Terowongan Nusantara}}
Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara [[Pulau Jawa]] dengan [[Pulau Sumatra]] <ref>{{Cite web |url=http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |title=PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA |access-date=2009-06-12 |archive-date=2008-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080911231404/http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |dead-url=yes }}</ref>
Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara [[Pulau Jawa]] dengan [[Pulau Sumatra]] <ref>{{Cite web |url=http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |title=PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA |access-date=2009-06-12 |archive-date=2008-09-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080911231404/http://www.nusantaratunnel.co.id/versi01/main.php?inc=concept |dead-url=yes }}</ref>

Revisi per 23 Juni 2022 13.05

Jembatan Selat Sunda
Koordinat5°57′22″S 105°51′18″E / 5.956°S 105.855°E / -5.956; 105.855
Moda transportasi
MelintasiSelat Sunda
Nama resmiJembatan Selat Sunda
Pengelola--
Karakteristik
DesainJembatan Suspensi
Panjang total27 km
Lebar--
Bentang terpanjang--
Sejarah
PerancangPemerintah Indonesia
Dibangun oleh--
DibukaDalam perencanaan
Statistik
TolYa
Lokasi
PetaKoordinat: 5°57′7″S 105°51′14″E / 5.95194°S 105.85389°E / -5.95194; 105.85389
Struktur Jembatan Selat Sunda
Rencana Bentuk Jembatan Selat Sunda

Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah salah satu proyek besar pembangunan jembatan yang melintasi Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra. Proyek ini dicetuskan pada tahun 1960 dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek Asian Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway).[1] Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari pembiayaan konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar dolar AS atau 100 triliun rupiah [2]yang akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera Mulia (BSM). Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan lajur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari permukaan air. JSS telah diluncurkan dalam soft launching pada tahun 2007 dan akan dimulai pembangunannya pada tahun 2010 [3]dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan pada tahun 2020.[4]

Sejarah

Jembatan ini berawal dari gagasan Prof. Sedyatmo, seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa Bimasakti yang berarti penghubung antara tiga pulau; yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali. Kemudian, pada tahun 1965 Ir. Soekarno sebagai presiden RI memerintahkan kepada ITB agar melakukan uji coba desain penghubung di mana hasil dari percobaan tersebut berupa sebuah terowongan tunel, yang pada awal Juni 1989 terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku presiden RI pada saat itu. Pada tahun 1997, Soeharto memerintahkan kepada Prof. B. J. Habibie selaku Menristek agar mengerjakan proyek yang diberi nama Tri Nusa Bimasakti. Pada tahun 1990-an Prof. Wiratman Wangsadinata dan Dr.Ir. Jodi Firmansyah melakukan pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra, pada hasil pengkajian menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan melalui sebuah terowongan di bawah dasar laut.[5] Sedangkan, untuk Jembatan Selat Bali yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana karena pemerintahan daerah Provinsi Bali belum bersedia.[6]

Prastudi kelayakan

Prastudi kelayakan Jembatan Selat Sunda ini telah diserahkan pada Gubernur Banten, Lampung dan pemerintah pusat dalam suatu acara khusus bertempat di Hotel Borobudur Jakarta, pada tanggal 13 Agustus 2009.[7] Selanjutnya, pra-studi ini akan melibatkan 10 provinsi yang berada pada Pulau Sumatra.

Dengan dilakukan revisi Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2005, maka dibentuk kembali kelompok studi kelayakan (feasibility study) yang terdiri dari soal teknis, tata ruang, dan keekonomian, serta sosial.[8] Namun, realisasi proyek Jembatan Selat Sunda masih perlu waktu kaji satu hingga satu setengah tahun lagi.[9]

Rute

Perencanaan awal

Sebuah gagasan untuk membangun sebuah terowongan tunel di bawah tanah dan 40 meter di bawah dasar laut sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra [11]

Lihat pula

Referensi

Kutipan

  1. ^ "Jembatan Selat Sunda". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-21. Diakses tanggal 2009-08-13. 
  2. ^ Biaya Bangun Jembatan Selat Sunda Rp100 Triliun
  3. ^ 2009 Sukses dengan Suramadu, PU Langsung Garap Selat Sunda di 2010
  4. ^ Plan to Build World's Longest Bridge a Small Step closer to Reality The Jakarta Globe, 14 Agustus 2009
  5. ^ Di Balik Persiapan Proyek Jembatan Selat Sunda (2)[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Pemerintah Bangun Jembatan Sumatra-Jawa-Bali 2006". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-03-11. Diakses tanggal 2009-08-16. 
  7. ^ "Pra-FS Jembatan Selat Sunda Selesai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-25. Diakses tanggal 2009-08-13. 
  8. ^ Perpres Jembatan Selat Sunda Sudah Terbit
  9. ^ Proyek Jembatan Selat Sunda Perlu Kajian Setahun Lagi
  10. ^ BPPT Teknologi, Masterplan for The Jawa - Sumatra Brigde Project, Jakarta (1997).
  11. ^ "PT. NUSANTARA TUNNEL INDONESIA". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-09-11. Diakses tanggal 2009-06-12. 

Daftar pustaka

Pranala luar