Lompat ke isi

Santri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Zaskia Zahra (bicara | kontrib)
→‎top: Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Pendidikan di Indonesia}}
{{Pendidikan di Indonesia}}
[[Berkas:Dari Santri Untuk Negeri.jpg|jmpl|250px|Arak-arakan santri di Indonesia]]
'''Santri''' secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti [[pendidikan]] agama [[Islam]] di [[pesantren]]. Santri biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.<ref name="kateglo.com_santri~Kateglo">{{Cite web |title=santri ~ Kateglo |author= |work=kateglo.com |date= |accessdate={{date|2017-08-03}} |url=http://www.kateglo.com/?mod=dictionary&action=view&phrase=santri |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa [[Sanskerta]], "''shastri''" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata [[sastra]] yang berarti [[kitab suci]], [[agama]] dan [[pengetahuan]].<ref name="Ferry">Ferry Efendi, Makhfudli. 2009. ''Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan''. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 313.</ref> Ada pula yang mengatakan berasal dari kata ''cantrik'' yang berarti para pembantu [[wikt:begawan|begawan]] atau [[resi]].{{cn}} Seorang [[wikt:cantrik|cantrik]] diberi upah berupa [[ilmu]] pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut.{{cn}} Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekuensinya ketua pondok pesantren memberikan [[tunjangan]] kepada santri tersebut.<ref name="Ferry" /><ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N|date=21 Oktober 2019|title=Sejarah & Asal Usul Kata Santri: Berasal dari Bahasa Sanskerta?|url=https://tirto.id/sejarah-asal-usul-kata-santri-berasal-dari-bahasa-sanskerta-ej72|website=tirto.id|access-date=12 Februari 2021}}</ref> Biasanya, santri setelah menyelesaikan masa belajarnya di pesantren, mereka akan mengabdi ke pesantren dengan menjadi pengurus.<ref>{{Cite web|date=2021-09-01|title=Naura Yasmin, Santri Berbakat dengan Segudang Prestasi|url=https://smknurisjember.sch.id/2021/09/01/naura-yasmin-santri-berbakat-dengan-segudang-prestasi/|website=SMK NURIS JEMBER|language=id-ID|access-date=2021-09-04}}</ref> Pada tahun 2015, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai [[Hari Santri Nasional]].
'''Santri''' secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti [[pendidikan]] agama [[Islam]] di [[pesantren]]. Santri biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.<ref name="kateglo.com_santri~Kateglo">{{Cite web |title=santri ~ Kateglo |author= |work=kateglo.com |date= |accessdate={{date|2017-08-03}} |url=http://www.kateglo.com/?mod=dictionary&action=view&phrase=santri |language= |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa [[Sanskerta]], "''shastri''" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata [[sastra]] yang berarti [[kitab suci]], [[agama]] dan [[pengetahuan]].<ref name="Ferry">Ferry Efendi, Makhfudli. 2009. ''Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan''. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 313.</ref> Ada pula yang mengatakan berasal dari kata ''cantrik'' yang berarti para pembantu [[wikt:begawan|begawan]] atau [[resi]].{{cn}} Seorang [[wikt:cantrik|cantrik]] diberi upah berupa [[ilmu]] pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut.{{cn}} Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekuensinya ketua pondok pesantren memberikan [[tunjangan]] kepada santri tersebut.<ref name="Ferry" /><ref>{{Cite web|last=Raditya|first=Iswara N|date=21 Oktober 2019|title=Sejarah & Asal Usul Kata Santri: Berasal dari Bahasa Sanskerta?|url=https://tirto.id/sejarah-asal-usul-kata-santri-berasal-dari-bahasa-sanskerta-ej72|website=tirto.id|access-date=12 Februari 2021}}</ref> Biasanya, santri setelah menyelesaikan masa belajarnya di pesantren, mereka akan mengabdi ke pesantren dengan menjadi pengurus.<ref>{{Cite web|date=2021-09-01|title=Naura Yasmin, Santri Berbakat dengan Segudang Prestasi|url=https://smknurisjember.sch.id/2021/09/01/naura-yasmin-santri-berbakat-dengan-segudang-prestasi/|website=SMK NURIS JEMBER|language=id-ID|access-date=2021-09-04}}</ref> Pada tahun 2015, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai [[Hari Santri Nasional]].



Revisi per 22 September 2022 16.50

Arak-arakan santri di Indonesia

Santri secara umum adalah sebutan bagi seseorang yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren. Santri biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai.[1] Menurut bahasa, istilah santri berasal dari bahasa Sanskerta, "shastri" yang memiliki akar kata yang sama dengan kata sastra yang berarti kitab suci, agama dan pengetahuan.[2] Ada pula yang mengatakan berasal dari kata cantrik yang berarti para pembantu begawan atau resi.[butuh rujukan] Seorang cantrik diberi upah berupa ilmu pengetahuan oleh begawan atau resi tersebut.[butuh rujukan] Tidak jauh beda dengan seorang santri yang mengabdi di pesantren, sebagai konsekuensinya ketua pondok pesantren memberikan tunjangan kepada santri tersebut.[2][3] Biasanya, santri setelah menyelesaikan masa belajarnya di pesantren, mereka akan mengabdi ke pesantren dengan menjadi pengurus.[4] Pada tahun 2015, tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional.

Referensi

  1. ^ "santri ~ Kateglo". kateglo.com. Diakses tanggal 3 Agustus 2017. 
  2. ^ a b Ferry Efendi, Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 313.
  3. ^ Raditya, Iswara N (21 Oktober 2019). "Sejarah & Asal Usul Kata Santri: Berasal dari Bahasa Sanskerta?". tirto.id. Diakses tanggal 12 Februari 2021. 
  4. ^ "Naura Yasmin, Santri Berbakat dengan Segudang Prestasi". SMK NURIS JEMBER. 2021-09-01. Diakses tanggal 2021-09-04. 

Pranala luar