Fatwa tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme Agama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Fatwa Majelis Ulama Indonesia no.7/Kongres Nasional VII/MUI/11/2005 tentang Pluralisme, Liberalisme, dan Sekularisme Agama
Dibuat19-22 Jumada al-Thani 1426 Hijriyah (26-29 Juli 2005 Masehi)
PemohonMajelis Ulama Indonesia
PenandatanganMa'ruf Amin
Hasanuddin
SubjekDeklarasi pemikiran Islam reformis yang berbasis pada pluralisme, liberalisme dan sekularisme sebagai haram

Pada Juli 2005, Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebuah badan rohaniwan Islam semi-resmi di Indonesia,[1] mengeluarkan sebuah fatwa menentang pluralisme agama, liberalisme, dan sekularisme.[2][3] Pengeluaran fatwa tersebut mengundang kontroversi berkelanjutan dan perhatian masyarakat. Fatwa tersebut ditujukan kepada tren reformais Islam yang telah menjadi populer di kalangan masyarakat Indonesia luas sepanjang 25 tahun belakangan.[4] Tren semacam itu menyerukan pembacaan yang lebih substansif terhadap al-Qur'an dan Hadist, alih-alih kesepakatan literalis yang dipegang oleh sebagian besar ulama. MUI menganggap gagasan tersebut tak sejalan dengan ajaran Islam dan mengeluarkan fatwa tersebut untuk mempromosikan bacaan lebih literal dari kitab-kitab suci Islam. Fatwa tersebut sangat dikritik oleh para intelektual Muslim progresif.

Catatan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Nur Ichwan 2013, p. 60.
  2. ^ Nur Ichwan 2013, p. 61.
  3. ^ Sirry 2013.
  4. ^ Gillespie 2007, p. 206.

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

  • Barton, G. (1997). Indonesia's Nurcholish Madjid and Abdurrahman Wahid as intellectual Ulama: The meeting of Islamic traditionalism and modernism in neo‐modernist thought. Studia Islamika. 4(1), pp.29-81.
  • Gillespie, P. (2007). Current issues in Indonesian Islam: Analysing the 2005 council of Indonesian Ulama Fatwa no.7 opposing pluralism, liberalism and secularism. Journal of Islamic Studies. 18(2), pp.202–240.
  • Majelis Ulama Indonesia. (2005). Pluralisme, Liberalisme, Dan Sekularisme Agama. Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia.
  • Nur Ichwan, M. (2013). Towards a Puritanical Moderate Islam: The Majelis Ulama Indonesia and the Politics of Religious Orthodoxy. In Martin Van Bruinessen ed. Contemporary Developments in Indonesian Islam Explaining the 'Conservative Turn'. Singapore: ISEAS Publishing.
  • Sirry, M. (2013). Fatwas and their controversy: The case of the Council of Indonesian Ulama (MUI). Journal of Southeast Asian Studies. 44(1), pp 100–117.
  • Van Bruinessen, M. (2013). Introduction: Contemporary Developments in Indonesian Islam and the “Conservative Turn” of the Early Twenty-first Century. In Martin Van Bruinessen ed. Contemporary Developments in Indonesian Islam Explaining the 'Conservative Turn'. Singapore: ISEAS Publishing.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]