Stasiun Surabaya Kota: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat skrip VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat skrip VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13: Baris 13:
| symbol5 = b
| symbol5 = b
| symbol_location6 = Surabaya
| symbol_location6 = Surabaya
| symbol6 = pd-->
| symbol6 = pd-->| symbol_location = KAI
| symbol_location = KAI
| symbol = KAI
| symbol = KAI
| nomorstasiun = {{KAICN solid|J|01|size=40}}{{KAICN solid|SP|01|size=40}}{{KAICN solid|Kr|01|size=40}}{{KAICN solid|Tm|01|size=40}}{{KAICN solid|PD|01|size=40}}
| nomorstasiun = {{KAICN solid|J|01|size=40}}{{KAICN solid|SP|01|size=40}}{{KAICN solid|Tm|01|size=40}}{{KAICN solid|PD|01|size=40}}
| tinggi = +4 m
| tinggi = +4 m
| kode = SB
| kode = SB

Revisi per 1 Juni 2023 04.10

Stasiun Surabaya Kota
Kereta Api Indonesia
J01SP01T01PD01

Tampak depan Stasiun Surabaya Kota, 2022
Nama lainStasiun Semut
Lokasi
Koordinat7°14′40″S 112°44′24″E / 7.24444°S 112.74000°E / -7.24444; 112.74000Koordinat: 7°14′40″S 112°44′24″E / 7.24444°S 112.74000°E / -7.24444; 112.74000
Ketinggian+4 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (dua peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama cukup tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 1 dan 2: sepur lurus)
LayananSri Tanjung, Dhoho, Penataran, Tumapel (dari Malang), Lokal Pasuruan, Ekonomi Lokal, Komuter, Jenggala, dan Parsel ONS Selatan
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Gaya arsitektur
  • Neoklasik (bangunan lama)
  • Modern (bangunan baru)
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka
  • 16 Mei 1878 (1878-05-16) (bangunan pertama stasiun)
  • 22 April 1986 (1986-04-22) (stasiun Indo Plaza)
Nama sebelumnyaStation Soerabaja, Soerabaia
Perusahaan awalStaatsspoorwegen Oosterlijnen
Tanggal penting
Dibuka kembali1899 (bangunan kedua stasiun)
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "SuSi".
Layanan penghubung
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 219: Jalur tidak dikenal "R2".
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok Terminal barang 
Tipe persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Kereta Api Surabaya Kota
KategoriBangunan
No. RegnasCB. 655
No. SKNo. PM.23/PW.007/MKP/2007
Tanggal SK26 Maret 2007
Tingkat SKMenteri
PemilikPT Kereta Api Indonesia
PengelolaPT Kereta Api Indonesia
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Surabaya Kota (SB) atau yang lebih populer dengan nama Stasiun Semut merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian, Kota Surabaya, Jawa Timur; termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya pada ketinggian +4 meter. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun tujuan terakhir di Kota Surabaya dari jalur kereta api Pulau Jawa bagian selatan dan tengah yang menghubungkan Surabaya dengan Surakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta serta bagian timur yang menghubungkan Surabaya dengan Malang, Probolinggo, Jember, dan Banyuwangi.

Saat ini keberangkatan kereta api dari dan menuju kota-kota tersebut dipindahkan ke Stasiun Surabaya Gubeng, kecuali KA Sri Tanjung, sehingga Stasiun Semut dijadikan sebagai tempat langsiran dan menyimpan rangkaian kereta api antarkota serta hanya melayani kereta lokal dan komuter. Stasiun lain yang juga penting di Surabaya adalah Stasiun Surabaya Pasarturi yang menghubungkan Surabaya dengan Semarang dan Jakarta.

Sejarah

Bangunan lama stasiun
Bangunan pertama Stasiun Surabaya Kota
Sebelum 1899
Bangunan kedua Stasiun Surabaya Kota
Setelah 1899
Perbandingan bangunan pertama (sebelum 1899) dan kedua (sesudah 1899) Stasiun Surabaya Kota yang lama

Stasiun Surabaya Kota merupakan stasiun kereta api pertama yang dimiliki oleh Staatsspoorwegen (SS), operator kereta api milik Pemerintah Hindia Belanda. Berdasarkan sejarahnya, stasiun ini dibangun ketika jalur kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis sekitar tahun 1870. Tujuannya untuk mengangkut hasil bumi dan perkebunan dari daerah pedalaman Jatim, khususnya dari Malang, ke Pelabuhan Tanjung Perak yang juga mulai dibangun sekitar tahun itu. Gedung ini diresmikan pada tanggal 16 Mei 1878. Dengan meningkatnya penggunaan kereta api, pada tahun 1899, bangunan stasiun lama akhirnya dirobohkan dan diganti dengan bangunan baru yang ada saat ini.[3]

Stasiun Surabaya Kota menjadi stasiun ujung/terminus untuk kereta-kereta api ekspres terbaik pada masanya, mulai dari Eendaagsche Express yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya dalam waktu tercepat 11 jam 30 menit pada tahun 1930-an,[4] hingga kereta ekspres malam Bima yang hingga awal 1990-an membawa kereta tidur.[5]

Stasiun kereta api ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Wali Kota Surabaya.[6] Stasiun itu ditetapkan sebagai bangunan yang harus dipertahankan bersama 60 bangunan lainnya di Kota Surabaya. Keberadaannya terancam dengan rencana pembangunan pusat perbelanjaan dan kawasan pertokoan yang mengancam rusaknya keaslian lanskap stasiun itu, seperti halnya Stasiun Jakarta Kota di Jakarta. Bahkan sempat terjadi pembongkaran kawasan itu yang ironisnya melibatkan PT Kereta Api Indonesia.

Bangunan dan tata letak

Tampak depan bangunan lama Stasiun Surabaya Kota yang ditetapkan sebagai cagar budaya, 2020

Stasiun Surabaya Kota memiliki total dua belas jalur kereta api: empat jalur dijadikan jalur kedatangan maupun keberangkatan penumpang dengan jalur 1 dan 2 merupakan sepur lurus, sedangkan delapan jalur sisanya merupakan sepur badug yang digunakan sebagai sepur simpan/tempat parkir rangkaian kereta, kecuali rangkaian Kereta api Jayakarta yang semula parkir di stasiun ini, kini pindah parkir ke Stasiun Surabaya Pasarturi karena kereta ini mempunyai rangkaian panjang sebanyak 15 kereta dalam satu set kereta.

Bangunan lama stasiun ini, yang berlokasi tepat di depan Pasar Atum, sudah tidak dioperasikan sejak 1990-an, tetapi sudah direnovasi selama kurun waktu tahun 2012-2015. Sampai saat ini belum ada rencana diaktifkan kembali, tetapi kemungkinan nantinya akan difungsikan kembali sebagai stasiun penumpang atau hanya sebagai museum. Kini pelayanan penumpang masih dipusatkan di gedung Indo Plaza yang terletak di sayap barat emplasemen. Bangunan stasiun di sisi barat Indo Plaza ini diresmikan pada tanggal 22 April 1986 berdasarkan prasasti yang terpasang di ujung jalur badug stasiun.[butuh rujukan]

Sejak bulan Juli 2014, stasiun ini telah menggunakan sistem persinyalan elektrik buatan PT Len Industri untuk menggantikan persinyalan mekanik. Rumah sinyal di sisi timur emplasemen yang biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat persinyalan mekanik di stasiun ini juga dinonaktifkan setelah peralihan sistem persinyalan selesai dilakukan dan ditetapkan sebagai cagar budaya sejak tahun 2013.[7]

Sejak Oktober 2014, jalur pintas yang menghubungkan antara jalur yang memiliki akses langsung ke emplasemen stasiun dan jalur yang melewati viaduk Tugu Pahlawan dekat perlintasan sebelah timur stasiun ini telah dioperasikan sehingga memungkinkan rangkaian kereta api dapat berjalan langsung dari Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasarturi atau Kalimas maupun sebaliknya tanpa memutar rangkaiannya terlebih dahulu di Stasiun Sidotopo.

Sehubungan dengan rencana peningkatan kapasitas angkut kereta api lokal dan komuter di stasiun ini, muncul wacana untuk mengaktifkan kembali bangunan lama Stasiun Surabaya Kota peninggalan SS ini sebagai stasiun utama untuk kereta lokal dan komuter. Untuk menyiasatinya, PT KAI memutuskan akan memindahkan seluruh aktivitas perawatan sarana perkeretaapian ke Stasiun Sidotopo. Saat ini, stasiun lama sedang menjalani tahap akhir, seperti menghidupkan kembali jalur 1 dan 2 yang lama yang dipayungi atap overcapping, penambahan loket dan layanan pelanggan, serta perbaikan fasilitas seperti toilet. Ke depannya, pelayanan penumpang yang sebelumnya berada di Indo Plaza akan dikembalikan ke bangunan stasiun lama.[8][9]

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Jalur Nama kereta api Kelas Tujuan akhir Keterangan
Lintas timur Jawa Sri Tanjung Ekonomi Lempuyangan Tidak ada keterangan
Ketapang

Lokal

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Dhoho Surabaya Kota Via Kertosono
Blitar
Penataran Surabaya Kota Via Malang
Blitar
T Tumapel Surabaya Kota
Commuter Line Pasuruan Surabaya Kota
Pasuruan Hanya jadwal siang dan malam
J Jenggala (Surabaya Kota–Mojokerto pp) Surabaya Kota
Mojokerto

Barang

Nama kereta api Kelas Tujuan akhir Keterangan
Kereta api Over Night Services (Parcel ONS Selatan) Kereta Barang Bandung -
Surabaya Kota

Antarmoda pendukung[10]

Stasiun kereta api di Kota Surabaya
Pelabuhan Tanjung Perak
Depo minyak Pertamina Bandaran
Kalimas/
Depo Jln. Jakarta/Jln. Teluk Kumai
Benteng
Stasiun Sidotopo
Depo lokomotif Sidotopo
Mesigit
Surabaya Kota SP J T P D R1
Jembatan KA Kali Mas
viaduk dekat SB & shortcut SGU-SBI
FD7 A B SI Surabaya Pasarturi
Tugu Pahlawan
Jalan Tol Surabaya–Gempol
Tandes
Jln. Prof. Dr. Moestopo
SI Kandangan
Surabaya Gubeng 2L FD7
ke Indro
Viaduk Kertajaya
A B Benowo
Ngagel
ke Semarang Tawang
Kali Jagir Wonokromo
Wonokromo SP J A SI T P D R1 FD3 Terminal Joyoboyo
Ke Yogyakarta
Margorejo
Jemursari
Kertomenanggal
Jalan Tol Waru-Juanda
ke Bangil/Malang/Sidoarjo
Jenis angkutan umum Trayek (lyn) Tujuan
Bemo C Sedayu–Demak–Karang Menjangan (lewat Indrapura), p.p.
D RSI–Joyoboyo–Kupang–Pasar Turi–Sidorame, p.p.
M Joyoboyo–Dinoyo–Undaan–Jembatan Merah Plaza (Kalimas Barat), p.p.
R Jembatan Merah Plaza (Kalimas Barat)–Kapasan–Kenjeran
DA Darmo Permai–Pasar Atom, p.p.
Citraland–Jembatan Merah Plaza–Krembangan
Suroboyo Bus RajawaliPurabaya (transfer di Halte Tugu Pahlawan)

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  4. ^ Kop, Jan (2004). Bouwen in de Archipel: burgerlijke openbare werken in Nederlands-Indië 1800-2000. Walburg Pers. 
  5. ^ Ojong, P.K. (1981). Kompasiana: esei jurnalistik tentang berbagai masalah: pers, politik, asimilasi, cendekiawan, pelayanan masyarakat, tertib hukum, kebudayaan, ekonomi, kepemimpinan, kota Jakarta. PT Gramedia. 
  6. ^ Surat Keputusan Kepala Daerah Tingkat II Surabaya Nomor 188.45/251/402.1.04/1996
  7. ^ "Rumah Sinyal Semut, Ditinggali Sambil Dirawat". Jawa Pos. 28 Januari 2018. 
  8. ^ Hen/C7/Ai (2020-02-08). Ginanjar, Dhimas, ed. "Ganti Rel Tua di Jalur Pemberhentian Kereta Stasiun Semut". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-07-15. 
  9. ^ Hen/C12/Ai (2020-05-04). Ginanjar, Dhimas, ed. "Revitalisasi Rampung, Stasiun Semut Tunggu Diresmikan". JawaPos.com. Diakses tanggal 2020-07-15. 
  10. ^ "Transportasi". www.surabaya.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-26. Diakses tanggal 2018-06-26. 

Pranala luar

Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Surabaya Gubeng
ke arah Wonokromo
Lintas Surabaya
Wonokromo–Surabaya Kota
Terminus
Terminus Lintas Surabaya
Surabaya Kota–Sidotopo
Sidotopo
Terminus