Lompat ke isi

Firanda Andirja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wardi 96 (bicara | kontrib)
Menambahkan 1 kategori dan logo pribadinya
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Menghapus Logo_UFA_24.png karena telah dihapus dari Commons oleh Krd; alasan: No permission since 28 November 2023.
Baris 18: Baris 18:
| children = 5
| children = 5
}}
}}
[[Berkas:Logo UFA 24.png|thumb|250px|Logo Ustadz Firanda Andirja]]
Dr. '''Firanda Andirja Abidin''', Lc., M.A. ({{lahirmati|[[Surabaya]]|28|10|1979}}), lebih dikenal dengan nama '''Firanda Andirja''' atau [[nama kuniyah|bernama kunyah]] '''Abu Abdil Muhsin''' adalah seorang ulama [[Salafiyah|Salafi]] yang aktif mengisi berbagai kajian Islam di Indonesia. Ia juga merupakan salah satu narasumber [[Radio Rodja]] dan pernah menjadi penceramah Indonesia di [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]].
Dr. '''Firanda Andirja Abidin''', Lc., M.A. ({{lahirmati|[[Surabaya]]|28|10|1979}}), lebih dikenal dengan nama '''Firanda Andirja''' atau [[nama kuniyah|bernama kunyah]] '''Abu Abdil Muhsin''' adalah seorang ulama [[Salafiyah|Salafi]] yang aktif mengisi berbagai kajian Islam di Indonesia. Ia juga merupakan salah satu narasumber [[Radio Rodja]] dan pernah menjadi penceramah Indonesia di [[Masjid Nabawi]], [[Madinah]].



Revisi per 6 Desember 2023 06.06

Firanda Andirja
Andirja saat mengisi kajian di KBRI Muscat, Oman (2017)
Informasi pribadi
Lahir28 Oktober 1979 (umur 45)
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
AgamaIslam
KebangsaanIndonesia
Pasangan1. Rosmala Dewi Arifudin
2. Muna Mawaddah
Anak5
DenominasiSunni
GerakanSalafiyah
AlmamaterUniversitas Islam Madinah
Dikenal sebagaiPengisi kajian berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi

Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., M.A. (lahir 28 Oktober 1979), lebih dikenal dengan nama Firanda Andirja atau bernama kunyah Abu Abdil Muhsin adalah seorang ulama Salafi yang aktif mengisi berbagai kajian Islam di Indonesia. Ia juga merupakan salah satu narasumber Radio Rodja dan pernah menjadi penceramah Indonesia di Masjid Nabawi, Madinah.

Kehidupan awal & pendidikan

Firanda lahir di RSUD dr. Soetomo, Surabaya pada tanggal 28 Oktober 1979. Ayah beliau bernama Abidin dari suku Bugis (Sengkang) dan ibunda beliau bernama Suenda dari Surabaya. Baru berumur seminggu beliau diajak merantau bersama orang tuanya ke Sorong, Irian Jaya (kini Papua Barat Daya) dan mengabiskan masa kecilnya hingga lulus SMA di sana.

Setelah lulus SMA, Firanda melanjutkan studi ke Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada program studi Teknik Kimia di DIY; beliau diterima masuk tanpa tes. Namun, ia hanya menjalani kuliah beliau sekitar setahun. Oleh karena lebih tertarik ilmu agama, ia kemudian memutuskan belajar agama di Pondok Pesatren Jamilurrahman di Kabupaten Bantul, DIY sekitar 1,5 tahun. Pada tahun 2000 ia mengikuti daurah tes penerimaan mahasiswa baru yang diadakan oleh dosen-dosen Universitas Islam Madinah di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dalam daurah tersebut, beliau mendapat peringkat 3 dari seluruh peserta yang berasal dari berbagai penjuru Nusantara.

Sejak tahun 2000, Firanda sudah mulai mengisi kajian kajian Islami di masjid-masjid sekitar kampus UGM, seperti Masjid Pogung Dalangan, Masjid Pogung Raya, Masjid Siswa Graha, dan Musholla Fakultas Teknik UGM. Ia mengisi kajian di aula perkuliahan, di hadapan para mahasiswa Fakultas Ekonomi dan juga fakultas Kedokteran.[butuh klarifikasi] Beliau juga menyempatkan diri untuk mengisi kajian di luar Yogyakarta seperti di kota Wates, Muntilan, dan juga kota Sorong.

Pada akhir Agustus 2001 Firanda berangkat ke Madinah, Arab Saudi untuk menimba ilmu agama. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Madinah hingga tingkat doktoral.[1] Selama setahun ia memperdalam bahasa melalui Syu’batul Lughoh al-‘Arobiyah, kemudian dilanjutkan dengan pendidikan S1 selama 4 tahun di Fakultas Hadits dan lulus dengan predikat cum laude.

Setelah itu ia menamatkan kuliah Magister-nya (S2) selama 4 tahun jurusan aqidah di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin dengan tesis: أَجْوِبَةُ شَيْخِ الإِسْلاَمِ اِبْنِ تَيْمِيَّةَ عَنِ الشُّبُهَاتِ التَّفْصِيْلِيَّةِ لُلْمُعَطِّلَةِ فِي الصِّفَاتِ الذَّاتِيَّةِ ("Jawaban Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah berharap terhadap syubhat-syubhat terperinci para penolak sifat yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah adz-dzaatyah"). Dosen pembimbingnya dalam menulis tesis adalah Prof. Dr As-Syaikh Abdurrozzaq al-Badr al-‘Abbad. Beliau lulus dengan nilai summa cum laude

Firanda menyelesaikan program doktoralnya (S3) selama 5 tahun di Jurusan Aqidah dengan disertasi yang berjudul: نَقْضُ اِسْتِدْلَالَاتِ دُعَاةِ التَّعَدُّدِيَّةِ الدِّيْنِيَّةِ بِالنُّصُوْصِ الشَّرْعِيَّةِ ("Merobohkan argumentasi para da’i pluralisme yang berdalil dengan Al Qur'an dan As Sunnah"). Dosen pembimbingnya dalam menulis disertasi adalah Dr Abdul Majid al-May’abi. Beliau lulus pada tanggal 25 September 2016, juga dengan nilai summa cumlaude.[1]

Kehidupan pribadi

Beliau menikah pada tanggal 17 Agustus 2001 dengan Romala Dewi Arifuddin (lahir 12 Maret 1980). Dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai 2 orang putra dan 3 orang putri:

  • Abdul Muhsin (lahir 28 Maret 2003)
  • Aisyah Humairo (lahir 12 Mei 2006)
  • Zainab (lahir 16 Juni 2008)
  • Habibah (lahir 26 November 2011)
  • Abdurrozzaq (lahir 1 Oktober 2014).[1]

Aktivitas

Firanda Sejak tahun 2012 hingga 2018 beliau diberi amanah oleh Pemerintah Arab Saudi untuk menyampaikan ceramah berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi untuk para jamaah haji dan umrah dan para penduduk Indonesia yang bermukim di Kerajaan Arab Saudi. di Masjid Nabawi Madinah sejak tahun 2012 hingga 2018.[2] Selain Firanda, pengajian rutin Indonesia di sana juga diisi oleh ustadz Abdullah Roy yang juga belajar di Madinah. Saat ini, keduanya sudah tidak lagi mengisi pengajian tersebut dan digantikan oleh ustadz Ariful Bahri dari Kampar, Riau, yang sekaligus sedang menempuh pendidikan di Madinah.[3][4]

Firanda merupakan salah satu pengisi tetap di Radio Rodja dan beberapa saluran media dakwah lainnya dalam mengisi dan menulis kolom-kolom bantahan-bantahan terhadap polemik dari tokoh-tokoh liberal.[5] Secara spesifik, Firanda merumuskan bahwa dalam salah satu kitabnya, Maqalatul Islamiyyin, Imam Asy'ari sendiri menyatakan bahwa mentakwil "Allah istiwa ‘alal-‘Arsy" berawal dari akidah Muktazilah, bukan akidah ahlussunnah seperti yang diklaim Asy'ariyah atau Kullabiyah modern,[6] serta kelompok takfiri,[7]

Karya tulis

  1. Ajwibah Syaikhul Islam Ibni Taimiyyah rahimahullah 'an Asy Syubuhat At Tafshiliyyah lil Mu'athilah fis Shifat Adz Dzatiyyah (bahasa Arab, kurang lebih 750 hal) / Jawaban Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah berharap terhadap syubhat-syubhat terperinci para penolak sifat yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah adz-dzaatyah (diterjemahkan ke bahasa indonesia, dalam 2 jilid), tesis S2 di Universitas Islam Madinah
  2. Naqdhu Istidlalati Du'atit Ta'aduddiyyah Ad Diiniyah bin Nushush Asy Syar'iyyah (bahasa Arab) disertasi S3 di Universitas Islam Madinah
  3. Bidah hasanah (sekitar 250 hal), penerbit Nashirus Sunnah
  4. Ketika sang habib dikritik (300 hal), penerbit Nashirus Sunnah
  5. Sejarah berdarah sekte Syi’ah (sekitar 300 hal), penerbit Nashirus Sunnah
  6. Banyolan Syi’ah Imamiyah, 33 Koleksi Lelucon Ulama Syi’ah (sekitar 300 halaman), penerbit Nashirus Sunnah
  7. Berjihad Melawan Riya dan Ujub, penerbit Nashirus Sunnah
  8. Kiat-Kiat Membahagiakan Istri Menjadi Suami Idaman (sekitar 250 halaman), penerbit Nashirus Sunnah
  9. Lerai pertikaian sudahi permusuhan (sekitar 250 hal), penerbit Pustaka Cahaya Islam
  10. Kiat-Kiat memilih istri idaman, penerbit Nashirus Sunnah
  11. Pesona Bidadari, penerbit Nashirus Sunnah
  12. Ajaran Mahdzab Imam Asy-Syafi'i yang Ditinggalkan oleh sebagian pengikutnya (sekitar 600 hal), penerbit Nashirus Sunnah
  13. Dari Madinah Ke Radio Rodja, penerbit Nashirus Sunnah
  14. Ketinggian Allah Atas Makhluk-Nya (sekitar 300 hal), penerbit Nashirus Sunnah
  15. Mukjizat Poligami, penerbit Nashirus Sunnah
  16. Syarah Kitab Tauhid, penerbit Yayasan Baitut Tholabah
  17. Bekal Haji, penerbit Perisai Al Qur'an
  18. Fiqih Dzikir Pagi Dan Petang, penerbit Nashirus Sunnah
  19. Muslim Yang Sempurna Imannya Yang Paling Baik Akhlaknya, penerbit Bimbingan Islam
  20. Tafsir Juz Amma, penerbit Yayasan Baitut Tholabah
  21. Tafsir Al-Quran Al-Adziim Juz 27, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  22. Tafsir Al-Quran Al-Adziim Juz 29, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  23. Bekal Sholat Jilid 1 Panduan Lengkap Shalat Nabi, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  24. Bekal Sholat Jilid 2 Panduan Lengkap Shalat Nabi, penerbit Ustad Firanda Andirja Office
  25. Syarah Kitab Tauhid Jilid I (Bab 1-26), penerbit Ustad Firanda Andirja Office

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Andirja, Firanda. "Firanda biografi". Situs resmi dr Firanda Andirja. Firanda.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 27 Januari 2023. 
  2. ^ "Bekal Islam dan Biografi Ustadz Firanda Andirja - Bekal Islam". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-05. Diakses tanggal 2023-01-26. 
  3. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-03. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-04-12. Diakses tanggal 2020-03-03. 
  5. ^ Andirja, Firanda. "kajian umum:'Islam kok Liberal". Situs resmi dr Firanda Andirja. Firanda.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-01. Diakses tanggal 14 Oktober 2021. 
  6. ^ Andirja, Firanda. "Antara Ust. Abdul Somad, MA., Mu'tazilah, & Imam Abul Hasan al-Asy'ary (pro Nabi, Sahabat, serta Imam-Imam Salaf)". Situs resmi dr Firanda Andirja. Firanda.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-31. Diakses tanggal 14 Oktober 2021. 
  7. ^ Andirja, Firanda. "Surat Terbuka Untuk Saudaraku Takfiri". Situs resmi dr Firanda Andirja. Firanda.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 14 Oktober 2021. |website=Situs resmi dr Firanda Andirja |publisher=Firanda.com |access-date=14 Oktober 2021 |ref=“Bukhary dalam At-Taariikh, Abu Ya’la dll, lihat As-Shahihah karya Al-Albani no 3201 ”

Pranala luar