Bahasa Melayu Maluku Utara: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 180: | Baris 180: | ||
Bahasa Melayu Maluku Utara tidak mempunyai penanda khusus untuk menyatakan kejamakan, sehingga [[reduplikasi|perulangan]] kata atau penggunaan kata-kata tertentu dapat digunakan untuk menyatakan bahwa benda yang dibacarakan itu jumlahnya lebih dari satu, atau dapat diketahui melalu konteks. |
Bahasa Melayu Maluku Utara tidak mempunyai penanda khusus untuk menyatakan kejamakan, sehingga [[reduplikasi|perulangan]] kata atau penggunaan kata-kata tertentu dapat digunakan untuk menyatakan bahwa benda yang dibacarakan itu jumlahnya lebih dari satu, atau dapat diketahui melalu konteks. |
||
Ia juga bukanlah bahasa yang mempunyai [[gender (tata bahasa)|gender]], yaitu bahasa yang mempunyai penanda khusus untuk gender, sehingga kata-kata seperti ''{{lang|tft|laki-laki}}'', ''{{lang|tft|parampuang}}'' dan lain sebagainya dapat digunakan untuk mengindikasikan gender dari |
Ia juga bukanlah bahasa yang mempunyai [[gender (tata bahasa)|gender]], yaitu bahasa yang mempunyai penanda khusus untuk gender, sehingga kata-kata seperti ''{{lang|tft|laki-laki}}'', ''{{lang|tft|parampuang}}'' dan lain sebagainya dapat digunakan untuk mengindikasikan gender dari hal yang dibicarakan. |
||
===Kata ganti=== |
===Kata ganti=== |
Revisi per 19 Juni 2024 04.21
Bahasa Melayu Maluku Utara, bahasa Melayu Ternate, atau bahasa Ternate[a] saja, adalah bahasa yang dituturkan di Maluku Utara serta wilayah di sekitarannya. Ia adalah kreol berbasis bahasa Melayu yang awalnya berkembang di pulau Ternate, yang kemudian menyebar luas menjadi bahasa perantara di luar pulau tersebut. Dalam perkembangannya, bahasa ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Ternate dan bahasa-bahasa di sekitarannya.
Ia berkaitan erat dengan bahasa Melayu Manado serta bahasa Melayu Gorap dari segi kosakata dan tata bahasa. Namun, yang membedakannya adalah bahwa bahasa ini menggunakan kata tara atau tarada untuk mengatakan tidak.
Fonologi
Fonologi bahasa Melayu Maluku Utara hampir mirip dengan bahasa Melayu, kecuali pada beberapa pengucapan tertentu, misalnya vokal pepet /ə/ (dinotasikan sebagai 'ê' dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia) sering diubah pengucapannya menjadi /a/, /e/, atau dihilangkan sama sekali. Contohnya, capat "cepat", ampa "empat", skarang "sekarang", kerang /ke.raŋ/ "kerang".
Perlu diingat bahwa tabel vokal dan konsonan yang ada di bawah ini disederhanakan informasinya agar terlihat rapi.
Vokal
Depan | Madya | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | u | |
Tengah | e | (ə) | o |
Terbuka | a |
Konsonan
Bibir | Rongga-gigi | Lelangit | Lelangit-belakang | Celah-suara | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Sengauan | m | n | ɲ | ŋ | ||
Letupan | nirsuara | p | t | k | ||
bersuara | b | d | ɡ | |||
Gesekan | nirsuara | tʃ | ||||
bersuara | dʒ | |||||
Geseran | f | s | h | |||
Hampiran | w | l | ||||
Getaran | r[b] |
Tata bahasa
Bahasa Melayu Maluku utara umumnya mempunyai urutan kata yang subjek–predikat–objek (SPO). Namun, urutan katanya bervariasi dan tidak hanya sebatas itu saja, sehingga ia dapat berubah tergantung dari penuturnya.
Imbuhan
Terdapat enam imbuhan yang digunakan dalam bahasa Melayu Maluku Utara, yang dua di antaranya adalah imbuhan kata benda, dan empat yang lainnya adalah imbuhan kata kerja.
Imbuhan kata benda
Imbuhan | Terjemahan langsung | Fungsi | Catatan |
---|---|---|---|
pang- | peng- | Menandakan seseorang atau sesuatu yang melakukan tindakan pada suatu kata kerja maupun kata benda. Ia juga digunakan untuk menandakan suatu sifat atau kebiasaan. | Kecuali pada beberapa kata, imbuhan tersebut sering digunakan tanpa bentuknya memengaruhi bunyi awal kata atau berubah, contohnya pangtidor "penidur; suka untuk tidur". |
pamba- | Menandakan suatu sifat atau kebiasaan. |
Imbuhan kata kerja
Imbuhan | Terjemahan langsung | Fungsi | Catatan |
---|---|---|---|
mang-, mong- | meng- | Menandakan diatesis aktif pada kata kerja, sehingga membuat kata kerjanya terlihat lebih aktif. | Tidak terlalu produktif/sering digunakan. Hanya pada beberapa kata saja imbuhan tersebut digunakan. |
ba-, bo- | ber- | Menandakan suatu sifat atau kepunyaan. Ia juga digunakan untuk menandakan diatesis aktif pada kata kerja | |
ta- | ter- | Menandakan tindakan yang tidak disengaja, kebisaan atau keselesaian pada kata kerja. Ia juga digunakan untuk membentuk kata sifat dari kata kerja. | |
baku- | ber- -an, saling | Menandakan tindakan satu dengan yang lain pada kata kerja. | Terkadang ditulis tanpa direkatkan ke kata kerja. |
Kata benda
Bahasa Melayu Maluku Utara tidak mempunyai penanda khusus untuk menyatakan kejamakan, sehingga perulangan kata atau penggunaan kata-kata tertentu dapat digunakan untuk menyatakan bahwa benda yang dibacarakan itu jumlahnya lebih dari satu, atau dapat diketahui melalu konteks.
Ia juga bukanlah bahasa yang mempunyai gender, yaitu bahasa yang mempunyai penanda khusus untuk gender, sehingga kata-kata seperti laki-laki, parampuang dan lain sebagainya dapat digunakan untuk mengindikasikan gender dari hal yang dibicarakan.
Kata ganti
Kata ganti orang
Hampir semua kata ganti orang (terkecuali saya) mempunyai bentuk penuh dan pendeknya dalam bahasa Melayu Maluku utara. Walau bentuk penuhnya bisa digunakan secara bebas, bentuk singkatnya hanya bisa digunakan pada posisi tertentu.
Tunggal | Jamak | ||||
---|---|---|---|---|---|
Bentuk penuh | Bentuk singkat | Bentuk penuh | Bentuk singkat | ||
Orang pertama | kita, saya | ta | (ki)torang | tong | |
Orang kedua | ngana | nga | ngoni | ngo | |
Orang ketiga | dia | de | dorang | dong |
- Kata ganti orang pertama
Kata ganti orang pertama adalah jenis kata ganti yang digunakan untuk menyebut orangnya pembicara dan/atau dirinya sendiri. Bahasa Melayu Maluku Utara mempunyai dua kata yang berbeda untuk kata ganti orang pertama yang tunggal, yaitu kita "aku" dan saya "saya". Kita digunakan untuk orang yang lebih akrab atau yang umurnya kurang lebih sama (misalnya anak sekolahan). Saya digunakan untuk orang yang umurnya lebih tua maupun yang dihormati.
Untuk bentuk jamaknya, bahasa ini hanya mempunyai satu kata, yaitu (ki)torang yang bisa berarti "kami (kata ganti untuk orangnya si pembicara dan dirinya saja)" atau "kita (kata ganti untuk orangnya si pembicara, dirinya dan yang diajak berbicara), sehingga bahasa ini tidak mempunyai pembedaan klusivitas.
- Kata ganti orang kedua
Kata ganti orang kedua adalah jenis kata ganti yang digunakan untuk menyebut yang diajak berbicara. Bahasa ini menggunakan kata ngana "kamu" untuk kata ganti orang kedua yang tunggal, dan ngoni "kalian" untuk yang jamak.
Namun, untuk menyebut yang diajak berbicara yang orangnya umurnya lebih tua atau dihormati, biasanya kata seperti pa(k), ibu dan yang lain sebagainya digunakan. Kalau yang orangnya lebih dari satu, biasanya frasa "...deng yang laeng" digunakan, contohnya "ibu deng yang laeng mo pi mana?" "ibu dengan yang lainnya mau pergi mana?".
- Kata ganti orang ketiga
Kata ganti orang ketiga adalah jenis kata ganti yang digunakan untuk menyebut hal maupun orang yang dibicarakan. Bahasa ini mempunyai kata dia "dia/ia" untuk kata ganti orang ketiga yang tunggal. Dia bisa digunakan untuk merujuk pada benda hidup maupun benda mati (bahasa Indonesia baku menggunakan kata ia untuk hal seperti itu).
Untuk bentuk jamaknya, bahasa ini mempunyai kata dorang "mereka". Namun, kata tersebut biasanya digunakan untuk merujuk pada benda hidup saja, sehingga kalaupun mau menyebut benda mati namun dalam jumlah lebih dari satu, kata dia masih tetap digunakan.
Kata ganti demonstrativa
Bahasa Melayu Maluku utara mempunyai tujuh kata ganti demonstrativa yang dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu biasa, tempat dan cara.
Dekat | Tengah | Jauh | |
---|---|---|---|
Biasa | ini | itu | |
Tempat | sini | situ | sana |
Cara | bagini | bagitu |
Kata ganti demonstrativa jenis biasa adalah kata ganti yang berfungsi untuk menunjukkan benda apa yang dibicarakan oleh sang pembicara kepada yang diajak berbicara. Sedangkan kata ganti demonstrativa tempat adalah kata ganti yang berfungsi untuk menunjukkan posisi suatu benda. Dan yang terakhir, yaitu kata ganti demonstrativa cara, adalah kata ganti yang menunjukkan bagaimana suatu tindakan dilakukan.
Kepunyaan
Untuk menandakan kepunyaan atau genitivus, preposisi pe digunakan. Preposisi tersebut jika diterjemahkan secara kasar ke dalam bahasa Indonesia, artinya adalah "punya".
Contoh penggunaannya adalah:
- Kita simpang nga pe piso di sini.
- Aku menyimpan pisaumu di sini.
- Ini tas pe isi dapa lia kotor.
- Tas ini isinya terlihat kotor.
Catatan
- ^ Nama ini juga digunakan untuk merujuk pada suatu bahasa yang dituturkan oleh suku ternate
- ^ Sering diucapkan sebagai kepakan ujung lidah /ɾ/
Referensi
- ^ a b Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "North Moluccan Malay". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Melayu Maluku Utara". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.