Ananias dan Safira: Perbedaan antara revisi
k Robot: Perubahan kosmetika |
k bot Menambah: pt,de,fa,it Membuang: pl (strongly connected to id:Hananya),zh,el,es,no,fi (strongly connected to id:Ananias dari Damsyik),wo (strongly connected to id:Ananias) Mengubah: nl |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Baru]] |
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Baru]] |
||
[[de:Hananias und Saphira]] |
|||
[[el:Σαπφείρα]] |
|||
[[en:Ananias and Sapphira]] |
[[en:Ananias and Sapphira]] |
||
[[fa:حنانیا و سفیره]] |
|||
[[es:Ananías]] |
|||
[[ |
[[it:Anania e Saffira]] |
||
[[nl:Ananias]] |
[[nl:Ananias en Saffira]] |
||
[[ |
[[pt:Ananias e Safira]] |
||
[[pl:Ananiasz]] |
|||
[[wo:Anañas]] |
|||
[[zh:亚拿尼亚]] |
Revisi per 27 Mei 2012 22.38
Ananias dan Safira adalah suami istri yang tinggal dan menjadi anggota gereja mula-mula di Yerusalem. Kisahnya terdapat dalam Perjanjian Baru di Alkitab , yaitu dalam Kisah Para Rasul 5 ayat 1-11.[1] Nama Ananias berarti Allah telah memberikan, atau Allah Rahmani.[2] Sedangkan nama Safira berarti cantik atau yang jelita.[2] Nama mereka indah dan bermakna, namun itu bukan jaminan bahwa perilaku mereka berkenan di hadapan Tuhan.[2] Mereka berdua dianggap sebagai jemaat yang tidak taat kepada Tuhan.[2]
Kisah tragis Ananias dan Safira adalah bahwa mereka mendustai Roh Kudus karena dikuasai Iblis.[1] Harta hasil penjualan tanahnya tidak diberikan seluruhnya sebagai persembahan di dekat kaki Rasul (Petrus).[1] Suami istri ini berkomplot untuk berdusta. Lalu keduanya mati, yang pertama Ananias, lalu tiga jam kemudian Safira, yang bersaksi sama (dusta) dengan suaminya.[1]
Dari kisah Ananias dan Safira ini, orang Kristen mendapat sejumlah pelajaran iman, salah satunya adalah ketulusan kasih terhadap Tuhan.[1] Ananias dan Safira adalah salah satu contoh yang tidak tulus, sehingga Tuhan menghukumnya (mati) melalui pengadilan Simon Petrus.[1] Simon Petrus dianggap sebagai seorang yang berwibawa dan dapat menentukan nilai moral dalam kehidupan orang Kristen waktu itu, bahkan dia dipenuhi Roh Kudus sehingga dapat mengetahui seseorang yang sedang berbohong.[1] Kisah yang diambil dari kehidupan jemaat perdana ini merupakan realitas bahwa di balik kehidupan jemaat yang begitu rukun dan selalu melakukan kebersamaan, ternyata juga memiliki sisi gelap.[1] Di samping itu, salah satu yang menarik adalah peran Roh Kudus yang nampaknya berdampak langsung dalam setiap peristiwa.[1] Ketika Ananias berbohong, Petrus dapat dengan segera mengetahui bahwa Ananias telah berbohong.[1]
Referensi
Lihat pula
- Simon Petrus
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Kisah Para Rasul 5