Lompat ke isi

Suku Angkola

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 April 2021 18.09 oleh Bukanbatak (bicara | kontrib) (→‎Suku Angkola: Penambahan pranala, Suku Angkola Sub suku angkola ada dibeberapa wilayah kota dan kabupaten 1.Padang lawas terbagi ? https://wiki-indonesia.club/wiki/Kabupaten_Padang_Lawas?wprov=sfla1 2.Tapanuli Selatan terbagi ? https://tapselkab.go.id/home/ 3.Mandailing Natal terbagi ? https)

Suku Angkola Bukan Suku batak dan berbeda dengan batak Angkola

Suku Angkola Sub suku angkola ada dibeberapa wilayah kota dan kabupaten 1.Padang lawas terbagi ? https://wiki-indonesia.club/wiki/Kabupaten_Padang_Lawas?wprov=sfla1 2.Tapanuli Selatan terbagi ? https://tapselkab.go.id/home/ 3.Mandailing Natal terbagi ? https://wiki-indonesia.club/wiki/Kabupaten_Mandailing_Natal?wprov=sfla1 4.labuhan batu terbagi ? https://wiki-indonesia.club/wiki/Kabupaten_Labuhanbatu?wprov=sfla1 5.Tapanuli Tengah terbagi ? https://wiki-indonesia.club/wiki/Barus%2C_Tapanuli_Tengah?wprov=sfla1 Dll

Sejarah

Suatu sumber sejarah mencatat bahwa orang Angkola mula berkembangnya dari daerah Porboti,Padang Lawas (Padang Bolak),Tapanuli Selatan yang di kemumukan oleh B.G.Siregar dalam Surat Tumbangan Holing: Buku Pelajaran Adat Tapanuli Selatan(1984).

Padang Bolak adalah wilayah asal orang Suku Angkola,di daerah Portibi terdapat sebuah candi,yaitu candi Biara,peninggalan agama Hindu dan budha,pengaruh tersebut tampak juga pada tulisan Gurat Angkola,atrologi,permainan catur,dan kosakata sanskerta. Ini merupakan bukti adanya kontak dengan India dan Jawa.

Candi di Portibi ini konon berjumlah 16 buah,dan kini yang masih ada tinggal lima buah. Diantara kelima candi itu , tiga di antaranya disebut Bahal I,II,III.

Pada Bahal I Tinggi candi tersisa sekitar 12 meter,berukuran 10 x 10 meter . Relief dinding luar berwujud orang menari.

Bahal II terletak sekitar 400 meter dari Bahal I , dan terdapat gambar dewa yang sedang menari. Candi ini berada di tengah padang ilalang. Bahal I terletak di arah Timur dengan ukuran 7 x 7 meter. Disekitaran candi-candi terdapat banyak sisa-sisa bangunan kuno dengan kepunahannya.

Bahasa

Bahasa pada Angkola mempunyai bahasa yang identik dengan Bahasa Batak Toba dan Bahasa Mandailing karena domisilinya diapit oleh dua wilayah tersebut. Perbedaan hanya pada beberapa kosakata dan logatnya saat berbicara. Logat pada masyarakat suku Angkola terdengar lebih lembut dibandingkan orang Toba , dan logat Angkola terdengar lebih tegas jika dibandingkan dengan Mandailing.

Marga

Sebagai salah satu asli Sumatera utara, Suku Angkola memiliki marga sebagai identitas sosial. Marga-marga Suku Angkola meliputi:

Dalam perkembangannya tidak sedikit orang Suku Toba yang membuka kampung baru ke daerah selatan tepatnya di daerah tanah ulayat Suku Angkola dan telah mengadopsi penuh adat istiadat Angkola. Sebagian marga-marga Suku Toba yang memiliki populasi signifikan di tanah Angkola meliputi:

Marga-marga dari Toba yang hijrah dan berbudaya Tapanuli Selatan dapat juga dikategorikan sebagai orang Batak Angkola.

Agama

Mayoritas Suku Batak Angkola menganut agama Islam. Namun terdapat sebagian kecil yang menganut agama Kristen Protestan, GKPA (Gereja Kristen Protestan Angkola) merupakan gereja basis bagi orang Batak Angkola yang menganut agama Kristen Protestan.

Referensi