Lompat ke isi

Suku Batin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Agustus 2021 00.22 oleh Eiskrahablo (bicara | kontrib) (Perbaikan kandungan konten.)
Batin
باتين
Daerah dengan populasi signifikan
Provinsi Jambi
Kabupaten Merangin
Kabupaten Bungo
Kabupaten Sarolangun
Kabupaten Tebo
Bahasa
Bahasa Jambi, Bahasa Indonesia
Agama
Islam
Kelompok etnik terkait
Jambi • Kerinci • Minangkabau

Suku Batin[1] (atau Bathin dalam ejaan tidak baku; Jawi: باتين) adalah suku bangsa atau kelompok etnik yang berasal dari Provinsi Jambi yang mendiami beberapa wilayah di pedalaman pulau Sumatra, Indonesia. Pada tahun 2005, ada sekitar 72.000[2] suku Batin yang tinggal di pedalaman Sumatra tengah bagian selatan.[butuh klarifikasi] Mayoritas masyarakat suku Batin menuturkan bahasa Jambi. Suku Batin kebanyakan beragama Muslim, tetapi menganut sistem matrilineal. Suku Batin suka hidup berpindah-pindah dan berjiwa gotong royong.

Asal usul

Orang batin berasal dari orang yg mendiami daerah pegunungan yg terletak disebelah baratnya, seperti orang kerinci yang mendiami dataran rendah disebelah timurnya. Berasal dari sebelah barat pegunungan Bukit Barisan. Mereka menggunakan tutur bahasa Melayu dengan dialek Jambi, dan ada sedikit campuran dialek bahasa Minang. Kebudayaan orang Batin merupakan kebudayaan berunsur Melayu dan beberapa mengalami perpaduan dengan budaya Minangkabau

Wilayah pemukiman

Suku Batin mendiami sekitar Pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Bungo, dan Kabupaten Tebo di Provinsi Jambi. Wilayahnya meliputi: Jangkat, Muara Siau, Bangko, Tabir, Pauh, Muara Bungo, Rantau Pandan, Tebo Ulu, dan Tebo Ilir.

Masyarakat Batin mulai menempati tempat-tempat tersebut diperkirakan sekitar abad pertama Masehi.

Bahasa

Dalam berbahasa suku Batin termasuk bagian dari Bahasa Melayu Jambi, tetapi dialek bahasa Batin juga sebagian dipengaruhi oleh Bahasa Minangkabau.

Sistem kekerabatan

Sistem kekerabatan orang Batin adalah Matrilineal (garis keturunan ditarik dari pihak ibu). Dalam kehidupan sehari-hari, orang Batin lebih dekat dengan kerabat pihak ibu daripada kerabat pihak ayah. Tetapi laki-laki tetap berperan sebagai kepala keluarga dalam rumah tangganya. Di samping sistem pendidikan umum yang dijalankan di sekolah-sekolah, juga terdapat pendidikan dari madrasah-madrasah.

Sistem pemerintahan

Untuk sistem pemerintahan, suku Batin berawal dari sebuah dusun yang dihuni oleh sejumlah keluarga luas yang disebut piak. Setiap piak dikepalai oleh seorang ninik mamak. Pemimpin dusun yang bergelar rio diangkat berdasarkan hasil musyawarah dari seluruh ninik mamak. Dalam menjalankan kepemimpinannya, rio didampingi oleh para ninik mamak. Dengan demikian, segala keputusan rio haruslah diambil dengan persetujuan para ninik mamak dari piak yang ada di dusun tersebut.

Referensi

  1. ^ "Batin (suku)". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 17 Juni 2021. Batin merupakan suku bangsa yang mendiami beberapa daerah di Kabupaten Sorolangun Bangko, Provinsi Jambi 
  2. ^ Survei tahun 2005
  • Nuh, M. Imran (2000) Budaya masyarakat suku bangsa Batin di Kabupaten Bungo Tebo, Propinsi Jambi Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Daerah, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Jakarta;