Rumpun bahasa Melayu Indonesia Timur
Tampilan
Bahasa Melayu Indonesia Timur
Bahasa Melayu Pasar, Bahasa Melayu Lokal Kreol Melayu Indonesia Timur, Kreol Indonesia Timur, Melayu Dagang Indonesia Timur | |||||
---|---|---|---|---|---|
Dituturkan di | Indonesia, Papua Nugini,[1] Timor Leste[2] | ||||
Wilayah | Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua,[3] Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan (Indonesia), Vanimo (Papua Nugini),[1] Kampung Alor (Timor Leste)[2] | ||||
Etnis | Melayu dan berbagai etnis lainnya | ||||
Penutur | |||||
| |||||
Kode bahasa | |||||
ISO 639-3 | – | ||||
Glottolog | east2743 [4] | ||||
Portal Bahasa | |||||
Bahasa Melayu Indonesia Timur adalah kumpulan kreol berbasis Melayu yang dituturkan oleh berbagai etnis di Kawasan Indonesia Timur. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa perantara oleh penduduk di kota-kota besar dan pelabuhan di Indonesia Timur. Salah satu contoh bahasa Melayu Indonesia Timur yang banyak digunakan adalah bahasa Melayu Ambon; bahasa ini dituturkan di Kepulauan Maluku bagian selatan khususnya Pulau Ambon dan sekitarnya.[5]
Ciri kebahasaan
Ciri-ciri kebahasaan yang umum dijumpai dalam bahasa Melayu Indonesia Timur adalah:
- Bunyi letup yang ada di akhir kata biasanya dihilangkan pengucapannya, contohnya:
- dapa (dapat)
- inga (ingat)
- bunyi sengau yang ada di akhir kata terkadang berubah pengucapannya menjadi bunyi sengau lelangit belakang, contohnya:
- makang (makan)
- tamang (teman)
- Vokal pepet /ə/ berubah pengucapannya menjadi /a/ maupun vokal lain tergantung pada bunyi di sekitar kata, contohnya:
- sanang (senang)
- pigi (pergi)
- Diftong /ai̯/ dan /au̯/ disederhanakan pengucapannya menjadi /ɛ/ dan /ɔ/, contohnya
- pake (pakai)
- sampe (sampai)
- mo (mau)
- Imbuhan tə(r) dan bə(r) hanyalah imbuhan yang kegunaannya masih dipertahankan, serta pengucapannya berubah menjadi ta dan ba, contohnya
- tatawa (tertawa)
- batulis (menulis)
- Diatesis pasif ditandai dengan penambahan kata dapa, contohnya:
- dia dapa pukul (dia dipukul)
- Kata kita sering digunakan dengan makna aku,[a] contohnya:
- kita mo pigi (aku mau pergi)
- Kata ada digunakan sebagai partikel progresif, yaitu partikel yang menandakan bahwa tindakan sedang terjadi, contohnya:
- dia ada masa ikang (dia sedang memasak ikan)
Klasifikasi
Menurut klasifikasi Glottolog 4.8 (2023), ragam bahasa Melayu Indonesia Timur terbagi menjadi sejumlah bahasa dan dialek.
- Melayu Indonesia Timur
- Melayu Ambonik
- Melayu Ambon
- Melayu Ambon (dialek)
- Melayu Dobo
- Melayu Sini[b]
- Melayu Banda
- Melayu Ambon
- Melayu Kupang
- Air Mata
- Melayu Alor
- Basa Kupang
- Melayu Larantuka
- Larantuka
- Melayu Dili
- Teluk Konga
- Wure
- Melayu Manadoik
- Melayu Papua
- Melayu Ambonik
Penjelasan:
Tebal: bahasa
Normal: keluarga bahasa
Miring: dialek
Catatan
Lihat juga
Referensi
- ^ a b W, Seiler. "The Lost Malay Language of Papua New Guinea" (PDF). sealang.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-03-22.
- ^ a b Inyo Yos Fernandez. "Beberapa Catatan Tentang Bahasa Melayu Dili: Studi Awal Mengenai Bahasa Melayu Di Timor Timur". jurnal.ugm.ac.id. Diakses tanggal 18 Mei 2022.
- ^ Gau, Sukardi. "Menjejaki Bahasa Melayu Maluku di Papua: Kerangka Pengenalan". www.academia.edu. Diakses tanggal 22 Maret 2023.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Dagang Indonesia Timur". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ Robert B. Allen; Rika Hayami-Allen. "Orientation in the Spice Islands" (PDF) (dalam bahasa Inggris). University of Pittsburgh: 21.