Lompat ke isi

Stasiun Tambun

Koordinat: 6°09′42″S 106°50′29″E / 6.1616596°S 106.8413919°E / -6.1616596; 106.8413919
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 2 Februari 2022 12.10 oleh Atasyri (bicara | kontrib)
Stasiun Tambun
KAI Commuter
B19

Stasiun Tambun baru dalam proses pembangunan, 2019
Lokasi
Koordinat6°15′46″S 107°3′9″E / 6.26278°S 107.05250°E / -6.26278; 107.05250
Ketinggian+19 m
Operator
Letak
km 33+359 lintas JakartaJatinegaraCikampek[1]
Jumlah peron4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau yang bertangga dan sama-sama tinggi)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiI[2]
Sejarah
Dibuka1898; 126 tahun lalu (1898)
Elektrifikasi2017; 7 tahun lalu (2017)
Nama sebelumnyaHalte Tamboen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Bekasi Timur
menuju
Commuter Line Cikarang
Cikarang–Jakarta Kota
Cibitung
menuju
Commuter Line Cikarang
Cikarang–Jakarta Kota
Fasilitas dan teknis
Tipe persinyalanElektrik tipe Kyosan K5B[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Tambun (TB) merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Mekarsari, Tambun Selatan, Bekasi. Stasiun yang terletak pada ketinggian +19 meter ini hanya melayani KRL Commuter Line. Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.

Bangunan lama stasiun ini yang berstatus cagar budaya erat kaitannya dengan Gedung Juang Tambun yang memiliki status yang sama. Pada masa perang kemerdekaan Gedung Juang Tambun digunakan sebagai tempat perundingan pertukaran tawanan perang. Ketika para pejuang kemerdekaan Indonesia yang tertangkap dikembalikan ke wilayah Indonesia melalui Bekasi, serdadu Belanda yang tertangkap dikembalikan ke Belanda oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia ke Batavia dengan kereta api melalui bangunan stasiun lama yang lintasan relnya tepat berada di belakang gedung.[4] Stasiun ini pada sisi selatan berbatasan dengan gedung tersebut.

Stasiun ini kini diganti bangunannya dengan bangunan baru dengan arsitektur modern minimalis yang juga diterapkan di stasiun-stasiun di rencana jalur dwiganda Manggarai–Cikarang. Namun sayangnya, pada saat dibangun, bangunan lama stasiun ini sudah dirobohkan sehingga sempat dikeluhkan oleh penumpang kereta api karena kepanasan atau kehujanan saat menunggu kedatangan kereta api. Pada saat itu perjalanan KRL Commuter Line sudah diperpanjang ke Stasiun Cikarang. Saat ini bangunan stasiun yang baru sudah dapat sepenuhnya digunakan meski masih dalam proses pembangunan.[5][6]

Layanan kereta api

KAI Commuter Jabodetabek

Insiden

Pada tanggal 12 Agustus 2008 pukul 7.31, KA Lokal 681 jurusan Karawang-Jakarta Kota anjlok di jalur 4. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut.[7]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ antaranews.com. "Sistem persinyalan Manggarai-Jatinegara diperbarui". Antara News. Diakses tanggal 2019-02-27. 
  4. ^ "Gedung Juang 45, Saksi Bisu Perjuangan Masyarakat Tambun". Situs resmi Pemerintah Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. 2013-06-30. Diakses tanggal 2019-08-26. 
  5. ^ "Stasiun KA Tambun Dibiarkan Kumuh, Ini Alasannya". Poskota News (dalam bahasa Inggris). 2018-08-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-26. Diakses tanggal 2019-08-26. 
  6. ^ "Penampakan Stasiun Tambun yang Tidak Nyaman untuk penumpang". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2019-08-26. 
  7. ^ AntaraNews.com: Penyebab KA Anjlok Belum Diketahui

6°09′42″S 106°50′29″E / 6.1616596°S 106.8413919°E / -6.1616596; 106.8413919{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Rajawali–Cikampek".