Bahasa Bima
Bahasa Bima atau Nggahi Mbojo adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan oleh suku Bima di Pulau Sumbawa bagian timur, Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari Bima, Dompu dan sebagian wilayah di Manggarai NTT.[1] Selain itu, bahasa Bima juga tersebar pada beberapa wilayah di Kabupaten Sumbawa dan Pulau Lombok. Khusus di NTT, bahasa Bima dituturkan di daerah Reo, Pota, dan Manggarai.
Aksara Bima/Aksara Mbojo
Bahasa Bima memiliki jenis sistem tanda grafis tertentu (aksara) yang disebut dengan aksara Bima (aksara Mbojo). Aksara Bima berkaitan dengan aksara Bugis. Hal ini menjadi salah satu tanda keterkaitan antara Bima dan Bugis. Aksara Bima diperkirakan telah digunakan sejak abad ke-14. Aksara Bima telah digunakan untuk menulis buku dan catatan kerajaan di Kerajaan Bima. Kemudian, ketika pada abad ke-17, masyarakat Bima mulai menggunakan bahasa Melayu yang ditulis dengan aksara Arab[4]. Hal ini dikarenakan pada saat itu masyarakat Bima telah memeluk agama Islam. Aksara Bima memiliki 18 karakter utama.
Orang Bima
Orang Bima, atau Dou Mbojo, dalam hal memperindah penggunaan bahasa senantiasa menggunakan Pantun Patu atau kapatu; dalam hal kapatu ini ada bermacam kapatu Mbojo yang dapat diutarakan, di antaranya: Patu Cambe (balas pantun), Patu Kaboha (pantun sindiran).[butuh rujukan]
Adapun contoh pantun yang dimaksud adalah:
- Patu Cambe
A: "Gaga au na gaga nggomi ari siwe, pahu mpa ipi Gaga na madaku wati kone ngawana gogu." [cantiknya rupamu adik perempuan, saking cantiknya hingga mataku tak bisa tidur] B: "ta be ku mpori cewu ndi ili kai weki ta amaniaku ma loa Roi cowa, kombi wara ntau ta ma moda ndi da loa kai ta maru mada." [di mana yah rumput ilalang untuk menyembunyikan diri dari lelaki yang pandai membual, mungkin ada milikmu yang hilang hingga matamu tak bisa tertidur]
Dialek
Sebaran bahasa Bima terdapat di Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu. Bahasa Bima terdiri dari empat dialek, yaitu:
- dialek Serasuba;
- dialek Wawo;
- dialek Kolo; dan
- dialek Kore
Percakapan Dasar
- Bune haba? = Apa kabar?
- Haba tahopa = Kabar baik.
- Cou ngarata = Siapa namamu?
- Ngara mada (sopan)/nahu (tidak sopan) .... = Nama saya ....
- Tabe uma ta? = Di mana ruma Anda?
- Uma mada/nahu aka .... = Rumah saya di ....
- Dou ta be? = Orang mana?
- Mada dou .... = Saya orang ....
- Loa ja ita bantu mada? = Bisakah Anda membantu saya?
- Buneku carana lao aka kota = Bagaimana cara untuk pergi ke kota?
- Sabune ta co-i na? = Berapa harganya?
- Santabe ta = Permisi/Silakan
- Tarima kasi = Terima kasih
- Mboto kangampu = Banyak maaf/mohon maaf
- Mai ta lao aka Mbojo = Ayo pergi ke Bima.
- Waur ngaha = Sudah makan?
Referensi
- ^ a b Bima Speaking Peoples - Joshua Project
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Bima". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Bima". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Tube, Aksara (Rabu, 17 Januari 2018). "aksaratube: Aksara Bima". aksaratube. Diakses tanggal 2019-02-10.
Pranala luar