Bahasa Tae’
Bahasa Tae' merupakan bahasa yang digunakan di Tanah Luwu, Sulawesi Selatan, Indonesia. Bahasa Tae' ini digunakan empat kabupaten dan kota, masing-masing kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan kota Palopo. Bahasa Tae’ paling banyak digunakan di Kabupaten Luwu meliputi Kecamatan Larompong, Kecamatan Suli, Kecamatan Belopa (Ibukota Kabupaten Luwu), Kecamatan Bajo, Kecamatan Bupon (Bua Ponrang), Kecamatan Bastem (Basse Sangtempe’), Kecamatan Walenrang, dan Kota Palopo.
Nama-nama lain untuk bahasa Tae’ adalah Luwu, Toraja Timur, Sada, Toware, Sangngalla’, Tae’-Tae’, dialek Rongkong, atau Rongkong Kanandede.
Klasifikasi
Kekerabatan
Bahasa Tae' merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia, dari subrumpun Melayu-Polinesia cabang Sulawesi Selatan, khususnya dari kelompok utara, yang juga mencakup bahasa Toraja-Sa'dan, Mamasa serta Kalumpang[butuh rujukan]. Bahasa Tae sendiri merupakan salah satu bahasa yang ada di Sulawesi Selatan dan memiliki kemiripan dengan bahasa Toraja-Sa'dan, terutama pada aspek leksikal. Kesamaan dapat dilihat pada 92% di antara dialek (Rongkong, Luwu Timur Laut, Luwu Selatan, Bua, Toala ', Palili') dan 80% dengan Toraja Sa'dan.[3]
Dialek
Bahasa Tae' memiliki beberapa dialek, antara lain:
- Bua
- Luwu Timur Laut (Bone-Bone, Masamba)
- Luwu Selatan (Belopa
- Rongkong
Demografi dan persebaran
Masyarakat Luwu sekarang ini masih aktif berkomunikasi menggunakan bahasa Tae’[4]. Penggunaan Bahasa Tae’ terbanyak terdapat di Kabupaten Luwu dan Kota Palopo. Sementara itu, bahasa Tae’ di Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur, sudah jarang menggunakan bahasa ini disebabkan oleh adanya pendatang dari bahasa daerah lain yang digunakan, seperti bahasa Bugis, bahasa Wotu, bahasa Bali, bahasa Bawa, bahasa Sunda, dan lainnya. Selain bahasa-bahasa daerah tersebut, mereka juga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi[5], terutama banyaknya kawasan pemukiman imigran yang penduduknya datang dari luar pulau Sulawesi. Terdapat sekitar 250.000 jiwa penutur bahasa ini 250.000 (1992 SIL). Ethnologue menggolongkan bahasa Tae' sebagai bahasa dengan tingkat 6a (Kuat) dalam skala EGIDS, yang menunjukkan bahwa walaupun bahasa ini masih lazim digunakan dalam percakapan tatap muka oleh semua generasi dan situasinya berkelanjutan[6].
Fonologi
Vokal
Bahasa Tae' mempunyai lima jenis fonem vokal, yakni /a e i u o/[7].
Depan | Tengah | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | u | |
Sedang | e | o | |
Terbuka | a |
Konsonan
Bahasa Tae' mempunyai enam belas jenis fonem konsonan[7].
Rujukan
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Tae'". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Tae'". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Tolla, Ahmad (2016). "Morphosyntax of Tae' Language (Morfosintaksis Bahasa Tae')". Journal of Language Teaching and Research. 7 (3): 492. doi:10.17507/jltr.0703.08.
- ^ Garing, Jusmianti (2015). "Bentuk, Fungsi, dan Makna Eufemisme dalam Bahasa Tae'". Sawerigading Jurnal Bahasa dan Sastra. 21 (1): 1–9.
- ^ Nur Hidayah, Asri M. (2017). "Frasa dalam Bahasa Tae'". Sawerigading Jurnal Bahasa dan Sastra. 23 (2): 195–204.
- ^ Eberhad, David M. (2020). "Tae'". Ethnologue: Languages of the World. Dallas, Texas: SIL International.
- ^ a b Garim, Idawati; Garing, Jusmiati (2019). Struktir fonologi, morfologi dan sintaksis Bahasa Tae'. Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar.