Bahasa Sanggau
Bahasa Melayu Sanggau atau Bahasa Sanggau (Jawi : بهاس ملايو سڠاو) adalah sebuah bahasa asli dari kelompok etnis suku Melayu Sanggau yang menghuni sebagian besar wilayah kabupaten Sanggau sekarang. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa yang tergabung dalam rumpun Melayo-Polinesia dan merupakan cabang dari bahasa Melayik. Bahasa Melayu Sanggau merupakan lingua franca diwilayah kabupaten Sanggau yang bermakna bahasa ini tidak hanya dituturkan oleh suku Melayu saja namun juga dituturkan oleh suku-suku lain sebagai bahasa penghubung dalam melakukan suatu urusan. Bahasa Sanggau juga memiliki keterkaitan yang erat dengan bahasa-bahasa Melayu yang dituturkan di Sekadau, Sintang, Melawi, Kapuas Hulu, serta Sarawak dimana penutur bahasa-bahasa ini tidak begitu sulit untuk saling memahami satu sama lain, selain itu bahasa Melayu Sanggau juga berbagi banyak kesamaan kosakata dengan Bahasa Melayu Brunei. Bahasa Sanggau dituliskan menggunakan huruf Arab Melayu atau Jawi namun seiring perubahan zaman bahasa ini kemudian turut dituliskan dalam huruf latin. Salah satu kekhasan bahasa Melayu Sanggau ialah dimana pengucapan R yang digunakan dilafalkan sebagai GH yang berpangkal daripada huruf 'غ' ghain atau lebih dikenali dengan 'R berkarat'. Bahasa Sanggau turut juga banyak mempertahankan kosakata-kosakata dari Bahasa Melayu Arkhais atau Bahasa Melayu Kuno dimana perkataan-perkataan ini sudah amat sukar dijumpai di penutur bahasa Melayu lain seperti paya' untuk menyebut lumpur, gusar untuk menyebut marah, hadap atau adap untuk menyebut depan, Uma/Huma untuk menyebut ladang, Tunu untuk menyebut bakar dan lain-lain. [1]
Penggunaan variasi verba [2]
Penggunaan variasi verba bahasa Melayu Sanggau juga harus memperhatikan beberapa aspek yang berkaitan dengan konteks ketika sebuah percakapan tersebut muncul. Aspek yang dimaksud antara lain, siapa penutur dan lawan tutur, teman sebaya atau bukan, dan konteks situasi dan kondisi ketika tuturan tersebut muncul. Semua ini harus menjadi pertimbangan ketika akan menggunakan bahasa Sanggau karena berbagai variasi bahasa, khususnya verba menuntut ketepatan penggunaannya dengan aspek yang sudah disebutkan di atas ditambah lagi beberapa kosakata Melayu Sanggau memiliki multiarti yang harus dipahami secara seksama. Contoh kata multiarti dalam bahasa Sanggau ialah perkataan dirik (diri'), dirik dapat diartikan sebagai kamu/anda, dapat juga diartikan sebagai diri (sendiri/own), serta dapat pula diartikan sebagai kita (diri secara jamak/us) begitu juga dengan kata "kitak" yang dapat bermakna kamu atau kalian tergantung bagaimana konteks pembicaraan yang berlangsung.
Bahasa Melayu Sanggau dan Bahasa Melayu Sarawak [3]
Bahasa Melayu Sanggau | Bahasa Melayu Sarawak | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
Kula | Kola | Saya |
Nya | Nya | Dia |
Molah | Molah | Membuat |
Tekasik | Bekasik | Bersin |
Manok | Manok | Ayam |
Ucing | Pusak | Kucing |
Leak | Leak | Jahe |
Cabik | Cabik | Cabai |
Abas | Abas | Mengunjungi |
Kupak | Kupak | Kupas |
Bulu Mansu | Bulu Mansu | Alis |
Alah | Alah | Mampu |
Bahasa Melayu Sanggau dan Melayu Brunei [4]
Bahasa Melayu Sanggau | Bahasa Melayu Brunei | Bahasa Indonesia |
---|---|---|
Setogal | Setagal | Sebentar |
Licak | Licak | Becek |
Jeloma | Jelama | Manusia/orang |
Buntat | Buntal | Pendek mungil |
Pisan | Pisan | Pingsan |
Tunu | Tunu | Bakar |
Malar | Malar | Sering |
Umak | Indung | Ibu/emak |
Pranala luar
- (Inggris) Bahasa Sanggau di Ethnologue
- {{https://jurnal.uns.ac.id/prosidingprasasti/article/download/1544/1434|Penggunaan variasi verba}}
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu Sanggau". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Sanggau". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.