Lompat ke isi

Stasiun Depok

Koordinat: 6°24′16″S 106°49′02″E / 6.4044236°S 106.8170857°E / -6.4044236; 106.8170857
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Depok

Kondisi sekarang Stasiun Depok
Lokasi
Koordinat6°24′15.92″S 106°49′1.51″E / 6.4044222°S 106.8170861°E / -6.4044222; 106.8170861
Ketinggian+93 m
Operator
Letak
km 32+684 lintas Jakarta-Manggarai-Bogor/Nambo[1]
Jumlah peronDua peron pulau yang tinggi
Jumlah jalur4 (jalur 1 dan 4: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe C[2]
Sejarah
Dibuka31 Januari 1873
Elektrifikasi1925
Perusahaan awalNederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Terminus Commuter Line Bogor
Depok–Jakarta Kota
Depok Baru
menuju
Citayam Commuter Line Bogor
Jakarta Kota–Bogor
Depok Baru
menuju Bogor
Citayam
menuju
Lin Lingkar
Bogor–Jatinegara
Depok Baru
menuju
Terminus Lin Lingkar
Depok–Jatinegara
Depok Baru
menuju
Lin Lingkar
Angke–Nambo
Citayam
menuju
Fasilitas dan teknis
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Depok (DP) merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe C yang terletak di Jalan Stasiun Depok Lama, Pancoran Mas, Pancoran Mas, Depok. Stasiun yang terletak pada ketinggian +93 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta dan hanya melayani rute KRL Commuter Line. Stasiun ini kadang-kadang juga disebut sebagai Depok Lama, untuk membedakannya dengan Depok Baru dan merupakan salah satu stasiun kereta api tertua di wilayah Depok.

Sejarah

Emplasemen Stasiun Depok eks-NIS. Masih menampakkan ciri-ciri NIS seperti pintu berbentuk busur yang mirip dengan Stasiun Salem di Gemolong, Sragen

Pada abad ke-17 hingga ke-18, Depok merupakan wilayah kawedanan sekaligus perkebunan yang didirikan oleh tuan tanah Cornelis Chastelein.[3] Hingga abad ke-19 kota yang dibangun Chastelein terus berkembang. Mengingat kebutuhan akan pengangkutan perkebunan dan penumpang semakin meningkat, pada akhir dekade 1860-an dibangunlah jalur kereta api Batavia–Buitenzorg oleh Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij, perusahaan kereta api rel berat pertama di Hindia Belanda.

Stasiun ini dibuka oleh NIS bersamaan dengan pembukaan segmen terakhir, Meester Cornelis N.I.S.Buitenzorg pada tanggal 31 Januari 1873.[4] Tidak seperti lintas Samarang–Vorstenlanden yang menggunakan lebar sepur 1.435 mm, NIS justru menggunakan sepur 1.067 mm untuk lintas ini.[5] Pada tanggal 1 November 1913, Staatsspoorwegen resmi membeli aset NIS di jalur tersebut dan mengembangkan stasiun ini.[6]

Sehubungan dengan pengembangan pelayanan SS, kereta rel listrik dan lokomotif listrik mulai dijalankan di lintas Tandjongpriok (Tanjung Priuk)–Batavia–Buitenzorg serta Tandjongpriok–Meester Cornelis (Jatinegara). Untuk mewujudkan hal tersebut, SS membangun tiang listrik aliran atas di sepanjang jalur-jalur tersebut, dan pada 6 April 1925, KRL mulai beroperasi bersamaan dengan peringatan 50 tahun SS berkarya di tanah Jawa.[7]

Kondisi Stasiun Depok, 2014

Stasiun Depok yang lama kini sudah dibongkar karena dampak pembangunan jalur ganda Jakarta Kota–Depok yang telah disusun rencananya sejak 1981 dan mulai dibangun sepanjang dekade 1980-an, sepaket dengan jalur ganda layang Jakarta Kota–Manggarai.[8] Terkait dengan tabrakan KRL Ratu Jaya 1993, dilakukan percepatan pembangunan jalur ganda untuk segmen Depok–Bogor kemudian diresmikan pada tanggal 17 September 1996.[9]

Kereta rel listrik Tokyo Metro seri 6000 baru saja keluar dari Dipo KRL Depok ke Stasiun Depok

Ke arah selatan dari Stasiun Depok terdapat sebuah dipo KRL, yang merupakan terbesar di Asia Tenggara. Kini stasiun ini memiliki 4 jalur untuk mempercepat perjalanan KRL Commuter Line dari Bogor dan untuk tempat pemberhentian akhir kereta tujuan Depok, dengan jalur 1 dan 4 merupakan sepur lurus.

Layanan kereta api

KRL Commuter Line

Insiden

  • Pada tanggal 25 Juli 2013, sebuah KRL Commuter Line terbakar di Stasiun Depok, pukul 09.14 WIB. Diduga diakibatkan gangguan pada kompresor.[10]
  • Pada tanggal 5 Desember 2018, sebuah KRL Commuter Line mengeluarkan asap tebal berwarna putih. Tidak ada korban jiwa, namun menyebabkan kepanikan penumpang. Akibatnya, penumpang harus dialihkan dan armadanya langsung diboyong ke Dipo KRL Depok untuk pemeriksaan.[11][12]

Antarmoda pendukung

Jenis angkutan umum Trayek Tujuan
Angkot Kota Depok D05 Terminal Depok–Terminal Bojong Gede

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Cornelis Chastelein; Tuan Tanah Baik Hati Pembangun Depok". Republika Online. 2019-07-15. Diakses tanggal 2020-06-06. 
  4. ^ Burgerlijke Openbare Werken (1896). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij. 
  5. ^ Poolman, W. Verslag van den raad van beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij...28sten Junij 1870. Amsterdam: C.A. Spin & Zoon. 
  6. ^ Regeerings-almanak voor de Nederlandsch-Indië. Weltevreden: Landsdrukkerij. 1922. 
  7. ^ Reitsma, S.A. (1925). Gedenkboek der staatspoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië, 1875-1925. Weltevreden: Topografische Inrichting. 
  8. ^ Sejarah Penataan Kereta Commuter Line. I. Jakarta: Tempo Publishing. 2019. ISBN 9786232076143. 
  9. ^ "Merayap Pasti Merebut Kepercayaan". Warta Ekonomi. IX (46-52): 37. 1998. 
  10. ^ Okezone. "KRL Commuter Line Terbakar di Stasiun Depok : Okezone News". Okezone.com. Diakses tanggal 2018-12-06. 
  11. ^ "KRL Commuter Line Tujuan Bogor Keluarkan Asap di Stasiun Depok, Penumpang Dievakuasi". Tribunnews.com. 2018-12-05. Diakses tanggal 2018-12-06. 
  12. ^ Okezone. "KRL yang Mengeluarkan Asap Sudah Dievakuasi ke Dipo Stasiun Depok : Okezone News". Okezone.com. Diakses tanggal 2018-12-06. 

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Manggarai–Padalarang".

6°24′16″S 106°49′02″E / 6.4044236°S 106.8170857°E / -6.4044236; 106.8170857{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman