Lompat ke isi

Stasiun Cikarang

Koordinat: 6°15′18″S 107°08′40″E / 6.2549437°S 107.1445566°E / -6.2549437; 107.1445566
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 31 Januari 2022 14.23 oleh Vekas as (bicara | kontrib)
Stasiun Cikarang
Kereta Api Indonesia KAI Commuter
B22LW01

Tampak sisi timur Stasiun Cikarang yang telah selesai dimodernisasi pada bulan Mei 2021.
Lokasi
Koordinat6°15′13″S 107°8′32″E / 6.25361°S 107.14222°E / -6.25361; 107.14222
Ketinggian+18 m
Operator
Letak
km 43+289 lintas JakartaJatinegaraCikampek[1]
Jumlah peronEmpat peron pulau yang sama-sama tinggi
Jumlah jalur8 (jalur 6 dan 7: sepur lurus)
  • Jalur 1-4: khusus untuk pemberhentian Kereta Rel Listrik (KRL).
  • Jalur 5-8: khusus untuk kereta api penumpang non KRL dan angkutan barang.
LayananArgo Parahyangan,Gaya Baru Malam Selatan, Brantas, Gumarang, Sembrani, Walahar Ekspres, Jatiluhur Ekspres, dan KAI Commuter Jabodetabek.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka14 Agustus 1890
Dibangun kembaliakhir dekade 1990-an (bangunan peninggalan Belanda menjadi bangunan stasiun yang lebih kokoh)

2014–2017 (pengembangan bangunan stasiun sisi selatan)

2020-2021 (pengembangan bangunan stasiun sisi utara)
Elektrifikasi2014
Nama sebelumnyaHalte Tjikarang
Perusahaan awalBataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS)
Operasi layanan
Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta".
Fasilitas dan teknis
FasilitasTangga naik/turun Lift Eskalator Pemesanan langsung di loket Mesin tiket Parkir Jalur difabel Toilet Musala Pertokoan/area komersial Isi baterai Ruang/area tunggu Pos kesehatan 
Tipe persinyalanElektrik tipe Kyosan K5B[3]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Cikarang (CKR) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Karangasih, Cikarang Utara, Bekasi. Stasiun ini terletak di ketinggian +18 meter dan termasuk ke dalam Daerah Operasi I Jakarta (KAI) dan menjadi stasiun paling timur dalam pengelolaan KAI Commuter. Stasiun ini melayani angkutan kereta api lokal dan KRL Commuter Line. Stasiun ini menjadi salah satu dari empat stasiun kereta api yang sudah ada di Kabupaten Bekasi sebelum elektrifikasi lintas Bekasi sampai dengan Cikarang pada tahun 2014.

Sejarah

Bangunan lama Stasiun Cikarang yang dirobohkan karena terdampak modernisasi dan elektrifikasi.

Stasiun Cikarang pertama kali dibuka oleh Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS) pada tanggal 14 Agustus 1890, dan menjadi bagian integral dari pembukaan jaringan rel kereta api segmen Batavia sampai dengan Karawang. Pada saat itu, bangunannya masih berstatus sebagai halte dengan Halte Tjikarang dan hanya memiliki dua jalur kereta api saja di emplasemennya. Setelah seluruh jaringan rel milik BOS diakuisisi oleh Staatsspoorwegen, sekitar dekade 1920-an jumlah jalur bertambah menjadi empat. Peningkatan ini memungkinkan kereta api bumel untuk menaikturunkan penumpang dan barang di Halte Tjikarang. Kegiatan pengangkutan ini mengakibatkan daerah di sekitarnya menjadi ramai, yang dibuktikan dengan adanya pasar, tangsi, terminal andong, dan lokalisasi.[4]

Seiring dengan berjalannya waktu, peranan halte tersebut semakin meningkat dengan ditambahkannya satu jalur rel khusus di belakang bangunan halte. Jalur rel itu berstatus sebagai sepur badug dan difokuskan untuk kegiatan bongkar muat barang, seperti; beras, daun jati, kayu, garam, dan angkutan ternak. Kegiatan bongkar muat barang ini mencapai puncaknya pada dekade 1970 sampai dengan 1980-an. Khusus untuk angkutan ternak, kegiatan bongkar muatnya masih berlangsung setidaknya sampai dengan tahun 2001/2002.

Pada awal dekade 1990-an, Departemen Perhubungan pernah merencanakan pembangunan jaringan rel lingkar luar Jabodetabek yang menghubungkan stasiun ini dengan Stasiun Parungpanjang, Stasiun Citayam, dan Stasiun Sungai Lagoa dengan melintasi daerah Jonggol, Bogor. Salah satu tujuannya adalah untuk meminimalisasi kereta api barang yang melintasi kawasan perkotaan di Jakarta. Pada awalnya rencana itu berjalan cukup baik dengan rampungnya jaringan rel segmen Citayam sampai dengan Nambo, tetapi krisis finansial Asia 1997 membuat rencana ini berhenti di tengah jalan, selain itu alasan trek daerah Jonggol setelah Nambo dianggap sulit karena harus membelah perbukitan dan menanjak terutama dari arah Cikarang yang pengerjaannya banyak membutuhkan waktu dan biaya.[5]

Bangunan dan tata letak

Tampak bangunan Stasiun Cikarang sisi selatan sekitar tahun 2018.

Stasiun Cikarang terletak di timur Sungai Cikarang dan berada di belakang Pasar Lama. Selain itu, tidak jauh dari stasiun ini juga terdapat kawasan Toapekong (Pecinan) dan Kaum (Kauman). Beberapa ratus meter sebelah timur-timur laut stasiun ini sejak dulu dikenal dengan nama Tangsi. Dengan demikian stasiun ini telah berperan penting dalam perkembangan kawasan Cikarang tempo dulu.

Adanya proyek jalur dwiganda antara stasiun ini sampai dengan Stasiun Manggarai membuat bangunan stasiun direnovasi secara besar-besaran mulai tahun 2014. Renovasi tahap pertama difokuskan pada elektrifikasi lintas Stasiun Bekasi sampai dengan Cikarang, penambahan bangunan baru sisi selatan, dan penambahan empat jalur rel baru sisi selatan khusus Kereta Rel Listrik (KRL). Selain itu, dibangun juga jembatan baru yang memuat dua jalur rel di atas sungai tersebut yang letaknya bersebelahan dengan jembatan lama. Adapun renovasi tahap pertama ini berlangsung hingga pertengahan tahun 2017 dan kemudian diresmikan pada tanggal 17 September 2017, bersamaan dengan perpanjangan jaringan KRL Commuter Line.[6] Perpanjangan jaringan KRL Stasiun Jakarta Kota sampai dengan Cikarang ini berakibat pada bertambahnya tiga stasiun baru untuk melayani penumpang komuter, yakni Stasiun Metland Telagamurni, Cibitung, dan Bekasi Timur.

Setelah pembangunan sisi selatan rampung, mulai bulan Juni 2020 sampai dengan Juli 2021 dilakukan pembangunan bangunan stasiun sisi utara dengan membongkar sementara empat jalur lama. Pembongkaran ini berdampak pada lalu lintas kereta api yang diarahkan menuju ke sisi selatan. Pembongkaran sementara ini bertujuan untuk mempermudah kegiatan pembangunan sekaligus memperpanjang peron, yang nantinya memungkinkan kereta api jarak jauh (KAJJ) berhenti di stasiun ini.[7] Selain itu, di ujung timur emplasemen stasiun ini juga terdapat stabling yard untuk menyimpan rangkaian KRL.

Terhitung sejak tanggal 23 Agustus 2021 empat jalur lama itu telah kembali dioperasikan, sehingga jumlah jalur kereta api di Stasiun Cikarang bertambah menjadi delapan jalur dengan perubahan nomor pada jalur 1-4 yang lama menjadi jalur 5-8.

Mulai 19 Januari 2022 bangunan sisi utara stasiun ini sudah dioperasikan secara penuh. Sejak saat itu pula layanan pemberhentian KA Walahar Ekspres dan KA Jatiluhur Ekspres dipindahkan ke jalur 5. Mulai 1 Februari 2022, beberapa kereta api jarak jauh arah timur dan barat berhenti normal di Stasiun Cikarang, seperti KA Gumarang dan satu rit KA Argo Parahyangan

Jalur 8 Sepur belok arah Jatinegara
Peron pulau
Jalur 7 Sepur lurus langsung arah Jatinegara
Jalur 6 Sepur lurus langsung arah Cikampek
Peron pulau
Jalur 5 Sepur belok arah Jatinegara ataupun Cikampek

     Walahar Ekspres/Lokal Purwakarta dari dan tujuan Purwakarta
     Jatiluhur/Lokal Cikampek dari dan tujuan Cikampek (Lemahabang) →

Jalur 4 (Metland Tlg. Murni)      Commuter Line Bogor dari dan tujuan Jakarta Kota
Peron pulau
Jalur 3 (Metland Tlg. Murni)      Commuter Line Bogor dari dan tujuan Jakarta Kota
Jalur 2 (Metland Tlg. Murni)      Commuter Line Bogor dari dan tujuan Jakarta Kota
Peron pulau
Jalur 1 (Metland Tlg. Murni)      Commuter Line Bogor dari dan tujuan Jakarta Kota
G Bangunan utama stasiun

Layanan kereta api

Antarkota

Lokal

KAI Commuter

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ antaranews.com. "Sistem persinyalan Manggarai-Jatinegara diperbarui". Antara News. Diakses tanggal 2019-02-27. 
  4. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  5. ^ "Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo". Kaori Nusantara. 4 April 2015. Diakses tanggal 6 Agustus 2017. 
  6. ^ Rivki. "Beroperasi 17 September, Ini Jadwal KRL Jakarta-Cikarang". detiknews. Diakses tanggal 2018-11-22. 
  7. ^ "Revitalisasi Stasiun Bekasi Ditargetkan Selesai Akhir 2021". Republika Online. 2021-04-18. Diakses tanggal 2021-08-27. Selain Stasiun Bekasi, Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian juga tengah merevitalisasi Stasiun Manggarai, Jatinegaradan Cikarang. 

Lua error in Modul:Adjacent_stations at line 237: Jalur tidak dikenal "Rajawali–Cikampek".


6°15′18″S 107°08′40″E / 6.2549437°S 107.1445566°E / -6.2549437; 107.1445566{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman