Distrik Pambuang
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Distrik van Pembuang Onderdistrict Pemboewan | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1787–1946 | |||||||||||
Bendera Kompeni Belanda di Pembuang | |||||||||||
Berkas:Onderdistricts Pemboewan.png | |||||||||||
Status | Koloni Hindia Belanda[Catatan 1] | ||||||||||
Ibu kota | Sampit (1787–1898) Telaga Pulang (1898–1902) Pembuang Hulu (1902–1905) Kuala Pembuang (1905) | ||||||||||
Kota terbesar | Kuala Pembuang | ||||||||||
Pemerintahan | Inlands bestuur | ||||||||||
Shoofd (Asisten Kjai) yang diketahui | |||||||||||
• 1834 | Kjai Ngabei Djaja-negara | ||||||||||
• 1847 | Djoeragan Ibrahim | ||||||||||
• 1850 | Raden Moeda | ||||||||||
• 1859 | Djaja Ngagara | ||||||||||
• 1870 | Djoeragan Moehammad Seman | ||||||||||
Sejarah | |||||||||||
• Didirikan | 1787 | ||||||||||
• Dibubarkan | 1946 | ||||||||||
Luas | |||||||||||
- Total | 16,404 km2 | ||||||||||
| |||||||||||
Sekarang bagian dari | Indonesia | ||||||||||
Bagian dari seri mengenai |
---|
Sejarah Indonesia |
Garis waktu |
Portal Indonesia |
Distrik Pambuang atau hanya Pemboewan atau Pemboeang (Banjar: pambuang walanda) adalah sebuah sub-distrik (bahasa Belanda: onderdistrict) Hindia Belanda yang saat ini Terletak di Kalimantan Tengah, Indonesia.
Distrik Pembuang dipercaya merupakan cikal bakal Kabupaten Seruyan saat ini. Distrik ini didirikan tidak lama setelah Sunan Nata Alam menyerahkan Pembuang Banjar kepada VOC Belanda pada tahun 1787.
Sejarah
Sejarah Awal
Wilayah Pembuang pada awalnya merupakan wilayah dari Kesultanan Banjar. Saat itu, perluasan wilayah banyak dilakukan oleh Kesultanan yang membuat wilayahnya menjadi sangat luas. Pada masa itu, wilayah ini disebut Pambuang.[1]
Menurut laporan Radermacher, pada tahun 1780 yang menjabat kepala daerah Pembuang adalah Raden Jaya.[2]
Sejak tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Pembuang (Kabupaten Seruyan) diserahkan Sunan Nata Alam kepada VOC Belanda. Kepala daerah Pembuang tahun 1834 Kjai ngabei Djaja-negara (hoofd van Pemboewan).[3]
Pemerintahan
Pada masa pemerintahan "Onderdistrictshoofd" sebelum tahun 1880, wilayah Seruyan masih terdiri dari 13 Kampung yang waktu itu disebut "Shoofd" dengan pejabat pemerintahnya disebut "Asisten Kjai" sedangkan kedudukan pemerintahnnya langsung dari Sampit. Kampung-kampung tersebut adalah Kampung Beratih (sekarang Kuala Pembuang), Kampung Telaga Pulang, Kampung Sembuluh, Kampung Pembuang Hulu, Kampung Asam, Kampung Durian Kait, Kampung Sandul, Kampung Sukamandang, Kampung Rantau Pulut, Kampung Tumbang Kale, Kampung Tumbang Manjul, Kampung Sepundu Hantu, Kampung Tumbang Darap.
Pada ahun 1880, karena pesatnya perkembangan dan pertumbuhan kampung-kampung, pemerintah Hindia Belanda di Seruyan kemudian membentuk daerah Onderdistrict baru dengan Ibu Kota di Telaga Pulang. Setelahnya, pada 1902, terjadi perpindahan pusat Pemerintahan "Onderdistrictshoofd" dari Telaga Pulang ke Pembuang Hulu.
Tahun 1905. Pemerintahan "Onderdistrictshoofd" yang beribu kota di Pembuang Hulu dipindahkan ke Kuala Pembuang, karena letaknya di pesisir selatan, sehingga dianggap strategis terutama bagi kegiatan pemerintahan, perhubungan dan perekonomian saat itu.
Masa akhir
Pada tahun 1940, Kekaisaran Jepang melakukan ekspansi militer ke wilayah selatan, di antaranya adalah dareah Asia Tenggara. Seperti Imperium lainnya di Asia Tenggara, Imperium Belanda yang Menguasai Hindia Belanda juga melakukan perlawanan. Namun, wilayah Hindia Belanda berhasil dikuasai Jepang. Jepang menguasai Pembuang pada awal tahun 1941.
Pada Tahun 1946, Dibentuklah sebuah pemerintahan Kecamatan Seruyan. Pemerintahan "Onderdistrictshoofd" diubah menjadi kecamatan dengan nama Kecamatan Seruyan dengan ibukota pemerintahannya di Kuala Pembuang. Kecamatan Seruyan lalu bergabung dengan Daerah Dayak Besar dibawah Kepemimpinan J. Van Dyk, Mengakhiri era Pemboewan.[4]
Pejabat Daerah
- Tahun 1847 Djoeragan Brahim (hoofd van Pemboewan, Sampit en Semboeloe).
- Tahun 1850 Raden Moeda (hoofd van Pemboewan alleen)[5]
- Tahun 1859 Djaja Ngagara (hoofd van Pemboewan en Semboeloe).[6]
- Tahun 1870, Distriktshoofd van Pemboeang: Joeragan Moehammad Seman.[7]
De Facto
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië, pada 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie. Kemudian, pada 27 Agustus 1849,[8] daerah ini merupakan bagian dari De zuider-afdeeling van Borneo.[9]
Lihat pula
Referensi
Catatan kaki
- ^ (Melayu) Johannes Jacobus Ras, Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia 1990.
- ^ The New American Encyclopaedia (1865). "The New American Encyclopaedia: a popular dictionary of general knowledge". 2. D. Appleton.
- ^ Hindia-Belanda (1965). Bandjermasin (Sultanate), Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia-Belanda 1635-1860 (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan dengan Rakjat. hlm. 228.
- ^ (Inggris) (2007)"Federal Indonesia, 1949-1950". Digital Atlas of Indonesian History. Robert Cribb. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-14. Diakses tanggal 10 August 2011.
- ^ Raja Moeda Di publish dengan tajuk Regency Of Seruyan oleh Bupati H. Darwan Ali, Ir. H. Tarwidi Tamasaputra (Wakil Bupati), (Plh) H. Sutrisno, SH (Sekda).
- ^ Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 23 (1-2). Nederlandsch-Indië: 205.
- ^ Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 44. Lands Drukkery. 1871. hlm. 197.
- ^ Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849
- ^ J. B. J Van Doren (1860). Bydragen tot de kennis van verschillende overzeesche landen, volken, enz. 1. J. D. Sybrandi. hlm. 241.
Catatan
- ^ Distrik ini Telah dibentuk Sebelum Hindia Belanda dan Dihitung Sebagai Koloni Sendiri. Namun, Distrik ini Sering Digabung dengan Hindia Belanda