Bahasa Aceh
Bahasa Aceh adalah bagian dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini dituturkan di Aceh, dominan di sebagian besar wilayah pesisir ujung utara Sumatera. Bahasa Aceh memiliki hubungan erat dengan kelompok bahasa Cam di Kamboja dan Vietnam.
Literatur
Sampai e Acehnese Text: Language Choice and Discourse Structures in Aceh]</ref>
Sebelum penjajahan Belanda (1873 - 1942), hampir semua literatur berbahasa Aceh berbentuk puisi yang dikenal dengan hikayat. Sedikit sekali yang berbentuk prosa dan salah satunya adalah Kitab Bakeu Meunan yang merupakan terjemahan kitab Qawaa'id al-Islaam.[5]
Setelah kedatangan Belanda barulah muncul karya tulis berbahasa Aceh dalam bentuk prosa yaitu pada tahun 1930-an, seperti Lhee Saboh Nang yang ditulis oleh Aboe Bakar dan De Vries.[6] Setelah itu barulah bermunculan berbagai karya tulis berbentuk prosa namun demikian masih tetap didominasi oleh karya tulis berbentuk hikayat.
Fonologi
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/7/7a/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-4a.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-4a.jpg)
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6f/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-1.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-1.jpg)
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/14/COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-2.jpg/220px-COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Handgeschreven_boek_in_Acehs_schrift_TMnr_2454-2.jpg)
Berikut adalah fonem-fonem bahasa Aceh.
Depan | Tengah | Belakang | ||||
---|---|---|---|---|---|---|
mulut | sengau | mulut | sengau | mulut | sengau | |
Tertutup | i | ĩ | ɨ | ɨ̃ | u | ũ |
Tengah tertutup | e | ɛ̃ | ə | ʌ̃ | o | ɔ̃ |
Tengah terbuka | ɛ | ʌ | ɔ | |||
Terbuka | a | ã |
Vokal biasanya berada di pasangan mulut/sengau, meskipun hanya ada tiga vokal sengau pertengahan dan ada vokal oral pertengahan yang jumlahnya dua kali lebih banyak. /ʌ/ tidak benar-benar di tengah, meskipun ditampilkan di sini karena alasan estetika. Demikian pula, /ɨ/ juga ditampilkan sebagai ([ɯ] yang lebih ke belakang.[butuh rujukan] Selain vokal monoftong di atas, bahasa Aceh juga memiliki 5 diftong oral, masing-masing dengan pasangan sengau:[8]
- /iə ɨə uə ɛə ɔə/
- /ĩə ɨ̃ə ũə ɛ̃ə ɔ̃ə/
Bibir | Rongga-gigi | Langit-langit | Langit-langit belakang |
Glotis | |
---|---|---|---|---|---|
Sengau | m | n | ɲ | ŋ | |
Letup | p b | t d | c ɟ | k g | ʔ |
Desis | s | ʃ | h | ||
Hampiran | w | l | j | ||
Getar | r |
/s/ adalah alveodental laminal. /ʃ/ secara teknis berupa post-alveolar tapi dikelompokkan dalam kolom langit-langit untuk alasan estetika.
Ejaan
Bahasa Aceh telah mengalami berulang kali perubahan ejaan, mulai penggunaan huruf Arab, huruf Latin ejaan lama, dan sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan. Berikut adalah pedoman ejaannya:[10][11]
- Ee (ⓘ dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "dekat"; contohnya: le (banyak).
- Èè (ⓘ) dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "bebek"; contohnya: pèng (uang), pèh (pukul/tumbuk), dll.
- Éé (ⓘ) dibaca seperti huruf /e/ dalam kata "kue"; contohnya: lé (oleh).
- Ëë, tidak ditemui padanannya dalam bahasa Indonesia.
- Öö (ⓘ) dibaca seperti huruf vokal dasar /ɔ/, tetapi diucapkan dengan mulut terbuka; contohnya mantöng (masih), böh (buang),
- Ôô (ⓘ) dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "soto", "foto", "tato"; contohnya: bôh (taruh), sôh (tinju), tôh (mengeluarkan).
- Oo (ⓘ) dibaca seperti huruf /o/ dalam kata "tolong", "bom"; contohnya: boh (buah), soh (kosong), toh (mana)
Huruf vokal sengau:
- 'A 'a pengucapannya sengau seperti /a/ dalam kata “maaf”; contohnya: 'ap (suap), meu'ah (maaf)
- 'I 'i pengucapannya sengau seperti /i/ dalam kata “angin”; contohnya: ca’ië (laba-laba), kh’iëng (busuk), dll
- 'U 'u pengucapannya sengau; contohnya: meu'uë (bajak),
- 'È 'è pengucapannya sengau seperti /e/ dalam kata “pamer”; contohnya: pa‘è (tokek), meu‘èn (main)
- 'O 'o pengucapannya sengau; contohnya: ma’op (hantu/untuk menakuti anak-anak)
Contoh
- Peue haba? = Apa kabar?
- Haba gèt = Kabar baik.
- Lôn piké geutanyoë han meureumpök lé = Saya kira kita takkan bersua lagi.
- Lôn jép ië u muda = Saya minum air kelapa muda.
- Agam ngön inöng = pria dan wanita
- Lôn = saya
- Kah, droë , Gata = kamu, anda
- H'an = tidak
- Na = ada
- Pajôh = makan
- Jih, dijih, gobnyan = dia, beliau
- Ceudah that gobnyan. = Tampan sekali dia.
- Lôn meu'en bhan bak blang thô. = Saya bermain bola di sawah kering.
Kepustakaan
- ^ Ethnologue
- ^ https://www.ethnologue.com/language/ace.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Aceh". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Aceh". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Hikayat Aceh Telah Mati
- ^ Thurgood, Graham.2007.The Historical Place of Acehnese:The Known and the Unknown
- ^ Al-Harbi & Al-Ahmadi (2003)
- ^ Al-Harbi & Al-Ahmadi (2003)
- ^ Al-Harbi & Al-Ahmadi (2003)
- ^ Ejaan Bahasa Aceh
- ^ Standar penulisan bahasa Aceh yang ditetapkan pemerintah Indonesia
Pranala luar
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/80/Wikipedia-logo-v2.svg/40px-Wikipedia-logo-v2.svg.png)
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f8/Wiktionary-logo-en.svg/37px-Wiktionary-logo-en.svg.png)
- (Indonesia) Blog Belajar Bahasa Aceh
- (Aceh) (Inggris) (Indonesia) Meurunoe
- (Indonesia) Tambeh