Lompat ke isi

Stasiun Solo Balapan

Koordinat: 7°33′24.30″S 110°49′17.04″E / 7.5567500°S 110.8214000°E / -7.5567500; 110.8214000
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun Solo Balapan
Kereta Api Indonesia KAI Commuter Kereta Api Indonesia#Kereta api bandara
Y11AS03JS01BB06

Pintu masuk Stasiun Solo Balapan, dilihat dari arah barat daya
Nama lainStasiun Balapan
Lokasi
Koordinat7°33′24.30″S 110°49′17.04″E / 7.5567500°S 110.8214000°E / -7.5567500; 110.8214000
Ketinggian+93 m
Operator
Letak
Jumlah peron10
  • Emplasemen selatan: 6 (dua peron sisi dan tiga peron pulau)
  • Emplasemen utara: 4 (satu peron sisi dan tiga peron pulau)
Jumlah jalur10
LayananKereta api penumpang
Lintas tengah Jawa: Fajar–Senja Utama Solo, Mataram, Argo Lawu, Argo Dwipangga, Manahan, Kertanegara, Malioboro Ekspres, Bangunkarta, Ranggajati, Jayakarta, Argo Semeru, Bima, dan Gajayana
Lintas selatan Jawa: Lodaya, Sancaka, Mutiara Selatan, Argo Wilis, Turangga, Malabar, dan Wijayakusuma
Aglomerasi: Banyubiru dan Joglosemarkerto
Kereta bandara: Lin BIAS
Komuter: KRL Commuter Line

Kereta api barang
Lintas selatan Jawa: Angkutan semen Solusi Bangun Indonesia
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
ArsitekHerman Thomas Karsten
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe A[2]
Sejarah
Dibuka10 Februari 1870
Dibangun kembali1927, 2017-2021
Perusahaan awalNederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Purwosari
menuju Yogyakarta
Commuter Line Yogyakarta Solo Jebres
menuju Palur
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Kadipiro KA BIAS
Bandara Adi Soemarmo–Madiun, p.p.
Solo Jebres
menuju Madiun
Terminus KA BIAS
Solo Balapan–Bandara Adi Soemarmo, p.p.
Kadipiro
Purwosari
menuju Klaten
KA BIAS
Klaten–Solo Balapan–Bandara Adi Soemarmo, p.p.
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Salem
Berlawanan jarum jam
Joglosemarkerto
Lingkar Jawa Tengah
Klaten
Searah jarum jam
Salem Banyubiru
Semarang Tawang–Solo Balapan, p.p.
Terminus
Layanan penghubung
Halte sebelumnya Batik Solo Trans Halte berikutnya
Punggawan
menuju Kerten
Koridor 2
Sub Terminal Kerten–Terminal Palur
transfer di Balapan
SPBU
Perjalanan satu arah
Punggawan
Perjalanan satu arah
Proliman
menuju Palur
RS Triharsi
menuju Tirtonadi
Koridor 6
Terminal Tirtonadi–Solo Baru
transfer di Balapan
Punggawan
menuju Solo Baru
Dewa Dewi
menuju Kartasura
Koridor 4
Terminal Kartasura–Terminal Palur
transfer di Tirtonadi
Pertigaan Gilingan
menuju Palur
Halte sebelumnya Trans Jateng Halte berikutnya
Terminus Koridor 1
Subosukawonosraten
transfer di Tirtonadi
Jembatan Tirtonadi
Koridor 2
Subosukawonosraten
transfer di Tirtonadi
Simpang Gilingan
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Tempat naik/turun Cetak tiket mandiri Mesin tiket Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Pos kesehatan Galeri ATM Pertokoan/area komersial Restoran Ruang menyusui Isi baterai Tangga naik/turun Lift Terminal barang VIP Sistem pengenalan wajah Air minum 
Tipe persinyalan
Cagar budaya Indonesia
Stasiun Balapan
KategoriBangunan
No. RegnasKB002072
No. SK646/1-R/1/2013
Tanggal SK2013
PemilikPT Kereta Api Indonesia (Persero)
Nama sebagaimana tercantum dalam
Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Solo Balapan (SLO), lebih dikenal dengan Stasiun Balapan, adalah stasiun kereta api kelas besar tipe A yang terletak di perbatasan antara Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta; pada ketinggian +93 meter; termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi VI Yogyakarta serta KAI Commuter dengan jarak 447 km sebelah timur dari Bandung dan 571 km sebelah tenggara dari Jakarta Gambir. Nama "Balapan" diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara kawasan stasiun. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api utama di kota Surakarta, secara luas di wilayah Solo Raya.

Sebagai penghubung utama di jalur tengah dan selatan Pulau Jawa, Stasiun Solo Balapan melayani kereta api antarkota kelas eksekutif, sebagian besar kelas campuran, kereta api ekonomi rangkaian panjang (KA Jayakarta), kereta bandara BIAS, dan komuter Commuter Line Yogyakarta. Sementara itu, kereta api antarkota lintas utara via Semarang Tawang dilayani di Stasiun Solo Jebres, sedangkan kereta api antarkota kelas ekonomi serta sebagian kecil kelas campuran lintas selatan–tengah Jawa dan bus rel Bathara Kresna dilayani di Stasiun Purwosari.

Gubernur Jenderal B.C. de Jonge tiba di Stasiun Solo Balapan disambut oleh Pakubuwana X.

Stasiun Solo Balapan termasuk salah satu stasiun besar berusia tua di Indonesia (setelah Samarang NIS), dibangun oleh perusahaan kereta api pertama Hindia Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada abad ke-19, yaitu pada masa pemerintahan Mangkunegara IV dan berada di wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran. Stasiun besar di Surakarta untuk wilayah Kasunanan Surakarta dan Staatsspoorwegen adalah Stasiun Solo Jebres, yang dibuka tahun 1884.

Stasiun ini dibangun di lahan pacuan kuda milik Mangkunegaran. Sebagai pengganti, pihak Mangkunegaran mendapat lahan di Manahan dari Kasunanan untuk dibangun sarana pacuan kuda dan aktivitas keolahragaan lainnya.[4]

Peletakan batu pertama berlangsung pada tahun 1864, dimeriahkan dengan upacara yang dihadiri Mangkunegara IV dan mengundang Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron van de Beele. Stasiun Solo dibuka pada tanggal 10 Februari 1870 bersamaan dengan pembukan jalur ruas Kedungjati–Gundih–Solo, sebelumnya jalur Gundih–Solo direncanakan dibuka pada 1 September 1869. Jalur berikutnya, yakni jalur ruas Ceper–Solo, dibuka pada 27 Maret 1871.[5][6] Pembangunan seluruh jalur kereta api rencana NIS, Samarang–Vorstenlanden dan Kedungjati–Ambarawa selesai dan diresmikan pada 21 Mei 1873.[7][8][9]

Pada tanggal 1 Januari 1927, perombakan besar dilakukan. Sebuah bangunan di selatan stasiun dibangun dengan arsitektur yang dipengaruhi oleh budaya Jawa dengan atap tajuk tiga. Hal ini sejalan dengan pembangunan jalur ganda Staatsspoorwegen yang sejajar dengan jalur kereta api NIS Solo–Yogyakarta. Konstruksi bangunan stasiun sisi selatan dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran Indisch.[10][11]

Stasiun ini merupakan stasiun kereta api kedua di Indonesia yang menggunakan sistem persinyalan elektrik setelah Stasiun Bandung tepatnya pada tahun 1972, diproduksi oleh Siemens dan diberi seri DrS60.[3] Persinyalan kemudian digantikan oleh persinyalan terbaru produksi Len Industri pada Oktober 2020.[12][13]

Bangunan dan tata letak

[sunting | sunting sumber]
Pintu menuju ruang tunggu kereta api bandara di Stasiun Solo Balapan

Pada awalnya, Stasiun Solo Balapan memiliki dua belas jalur kereta api yang terbagi menjadi dua emplasemen. Emplasemen selatan memiliki lima jalur dengan jalur 4 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Jakarta/Bandung serta jalur 5 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Surabaya/Malang, sementara emplasemen utara memiliki tujuh jalur dengan jalur 7 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Semarang. Setelah jalur ganda lintas Solo Balapan–Delanggu dioperasikan pada 8 Januari 2007, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda dari arah Jakarta/Bandung, sedangkan jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda ke arah Jakarta/Bandung sekaligus sepur raya jalur tunggal dari dan ke arah Surabaya/Malang. Kemudian, setelah jalur ganda menuju Solo Jebres dioperasikan per 7 Oktober 2020, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus arah Surabaya/Malang, sedangkan jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus arah Jakarta/Bandung.

Emplasemen selatan umumnya dipakai untuk pelayanan kereta api penumpang antarkota dan aglomerasi, sedangkan emplasemen utara untuk pelayanan kereta api komuter dan bandara. Ke arah timur, terdapat dua jurusan jalur rel: ke utara menuju Semarang dan rel ke timur menuju Surabaya/Malang. Emplasemen utara memiliki fasilitas bongkar muat angkutan semen.

Di sisi timur stasiun terdapat segitiga pembalik yang memungkinkan rangkaian kereta api berbalik arah seluruhnya dengan menggunakan prinsip langsir. Sisi-sisi segitiga pembalik ini juga memungkinkan kereta api dari timur (dari Stasiun Solo Jebres) untuk langsung ke utara (Semarang) tanpa memasuki Stasiun Solo Balapan maupun sebaliknya. Di dekat segitiga pembalik ini dahulu terdapat jalur cabang menuju depot minyak Pertamina Gilingan yang juga merupakan bagian dari sisi segitiga pembalik ini. Jalur cabang tersebut kini sudah dibongkar total karena terkena dampak pembangunan jalur ganda menuju Stasiun Solo Jebres. Di sisi barat stasiun terdapat depo lokomotif dan kereta.

Depot minyak yang terletak di sisi timur laut stasiun ini dinonaktifkan pada 2008 karena beroperasinya depot baru di Boyolali. Pertamina saat itu telah merencanakan pemasangan pipa BBM untuk menggantikan peran kereta api ketel. Lokasi depot tersebut dikepung permukiman padat penduduk sehingga demi keselamatan warga serta pekerja, maka depot minyak tersebut harus ditutup. Di atas bekas depot ini sekarang berdiri Masjid Sheikh Zayed.[14]

Jembatan udara yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Terminal Tirtonadi

Saat ini, ia juga dilengkapi jembatan penyeberangan penumpang di sebelah timur stasiun yang terhubung langsung di jalan sekitar Terminal Bus Tirtonadi—berfungsi sebagai penghubung antarmoda sehingga penumpang kereta api dapat melanjutkan perjalanan dengan bus ataupun sebaliknya.[15]

Setelah jalur kereta api baru menuju Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo selesai dibangun,[16] stasiun ini mengalami perombakan di peron utaranya. Oleh karena itu, jalur 9 yang lama sudah dibongkar dan dibangun bangunan baru di atasnya yang difungsikan sebagai ruang tunggu sekaligus peron. Bangunan baru untuk layanan KA Bandara memiliki luas 200 m² dengan dua lantai; dapat menampung 200 penumpang, serta disinambungkan dengan jembatan penyebarangan yang telah ada sebelumnya. Pada 29 Desember 2019, ruang tunggu KA Bandara resmi beroperasi secara penuh setelah jalur menuju bandara tersebut selesai.[17]

Setelah rampungnya elektrifikasi KRL Yogyakarta–Solo, di dekat sisi barat emplasemen stasiun ini terdapat depo stabling KRL. Jalur 3 yang lama sudah dibongkar untuk perluasan peron pulau sehingga kini jumlah jalur di stasiun ini tinggal sepuluh jalur dan terdapat empat jalur tambahan untuk stabling KRL. Upaya elektrifikasi tersebut kini sudah dilanjutkan kembali ke arah timur hingga mencapai Stasiun Palur.[18]

Terkait dengan proyek jalur ganda Semarang–Surakarta segmen Solo Balapan–Kalioso yang dimulai sejak tahun 2022, tata letak jalur di sebelah timur stasiun ini sedang dirombak besar-besaran, terutama di sekitar area segitiga pembalik.

Pada 28 September 2022, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah melakukan uji coba sistem pengenalan wajah pada proses keberangkatan kereta api antarkota di Stasiun Bandung dan per 10 Juli 2023, Stasiun Solo Balapan sudah menerapkan sistem tersebut bersama sembilan stasiun KA utama Pulau Jawa lainnya seperti Stasiun Malang, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Madiun, Semarang Tawang, Purwokerto, Cirebon, dan Jakarta Gambir.[19]

Y11AS03

Lantai 2 Loket kereta komuter beserta bandara dan akses perpindahan moda (Terminal Tirtonadi) via jembatan layang
Sisi utara Jalur 10 Parkir kereta
Jalur 9 Langsiran
Jalur 8 (Purwosari)      KA BIAS, tujuan Klaten
Bangunan keberangkatan kereta api bandara
Jalur 7 Sepur lurus ke arah Yogyakarta sekaligus sepur raya dari dan ke arah Semarang

     KA BIAS, tujuan Bandara Internasional Adi Soemarmo (Kadipiro)

Peron pulau
Jalur 6 Sepur lurus dari arah Yogyakarta

Kereta Api Indonesia Pemberhentian KA antarkota dan aglomerasi

Peron pulau
Jalur 5 Kereta Api Indonesia Pemberhentian KA antarkota dan aglomerasi
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan
Bangunan tengah (NIS) (khusus keberangkatan kereta api komuter)
Sisi selatan Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kiri kedatangan KA dari arah barat dan pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah timur
Jalur 4 Sepur lurus dari arah Madiun sekaligus sepur raya ke arah Yogyakarta

Kereta Api Indonesia Pemberhentian KA antarkota

(Purwosari)      Commuter Line Yogyakarta, tujuan Yogyakarta dan Palur (Solo Jebres)

Peron pulau
Jalur 3 Sepur lurus ke arah Madiun sekaligus sepur raya dari arah Yogyakarta

Kereta Api Indonesia Pemberhentian KA antarkota

Peron pulau
Jalur 2 Kereta Api Indonesia Pemberhentian KA antarkota
Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah barat
Jalur 1 Kereta Api Indonesia Pemberhentian KA antarkota
Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan kedatangan KA dari arah barat
Lantai 1 Bangunan utama stasiun (khusus keberangkatan kereta api antarkota dan aglomerasi serta kedatangan penumpang)

Pada budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Stasiun Solo Balapan menjadi inspirasi bagi salah satu lagu congdut yang sangat populer pada tahun 1990-an dari Didi Kempot, "Stasiun Balapan". Atas hasil karya tersebut, Kereta Api Indonesia menetapkan Didi Kempot sebagai Duta Kereta Api Indonesia setelah grup musik pop Melayu, ST 12.[20]

Ciri khas

[sunting | sunting sumber]

Stasiun ini memperdengarkan melodi penyambutan kereta api dengan lagu berjudul "Bengawan Solo" karya Gesang dalam format keroncong instrumental lagu ini buah hasil aransemen lagu ulang oleh YouTuber Keroncong yaitu Ardhieswala Music serta juga setiap kali terjadi kedatangan kereta api penumpang di stasiun ujung Kota Surakarta.[21]

Selain itu, di setiap kereta api penumpang ketika akan tiba di stasiun ini memperdengarkan di dalam kereta dengan berjudul "Go Go Kota Solo" baik di dalam KRL, KA Aglomerasi, atau KA antarkota.

Pada 11 Januari 2019, dinding kaca panel dan sebagian rangka baja jembatan penghubung Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan pecah akibat diterpa hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Solo.[22] Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tetapi jembatan tersebut sempat tidak dapat digunakan untuk berpindah moda para penumpang hingga keesokan harinya.[23]

Layanan kereta api

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 2 November 2024.

Penumpang

[sunting | sunting sumber]

Antarkota

[sunting | sunting sumber]
Lintas tengah Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Lawu Luxury Solo Balapan Gambir Via PurwokertoCirebon
Eksekutif
Argo Dwipangga Luxury
Eksekutif
Argo Semeru Compartment Suite Gambir Surabaya Gubeng Via CirebonYogyakarta
Eksekutif
Bima Compartment Suite
Eksekutif
Gajayana Luxury Malang
Eksekutif
Campuran
Fajar dan Senja Utama Solo Eksekutif Solo Balapan Pasar Senen Via PurwokertoCirebon

Perjalanan ke Jakarta pada malam hari, sedangkan sebaliknya pada pagi hari.

Ekonomi Premium
Mataram Eksekutif Via PurwokertoCirebon

Perjalanan ke Jakarta pada pagi hari, sedangkan sebaliknya pada malam hari.

Ekonomi Premium
Malioboro Ekspres Eksekutif Purwokerto Malang Via YogyakartaBlitar
Ekonomi
Kertanegara Eksekutif
Ekonomi
Bangunkarta Eksekutif Pasar Senen Jombang Via CirebonYogyakarta
Ekonomi
Ranggajati Eksekutif Cirebon Jember Via PurwokertoSurabaya Gubeng
Ekonomi
Ekonomi
Jayakarta Ekonomi Premium Pasar Senen Surabaya Gubeng Via CirebonLempuyangan
Kereta api fakultatif
Manahan Panoramic Solo Balapan Gambir Via PurwokertoCirebon

Beroperasi pada hari Kamis–Minggu dan hari libur nasional dengan dua kali keberangkatan

Eksekutif
Lintas selatan Jawa
Nama kereta api Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Eksekutif
Argo Wilis Panoramic Bandung Surabaya Gubeng Via TasikmalayaYogyakarta
Eksekutif
Turangga Panoramic
Eksekutif
Campuran
Lodaya Eksekutif Solo Balapan Bandung Via KroyaTasikmalaya
Ekonomi
Sancaka Eksekutif Yogyakarta Surabaya Gubeng Jadwal malam hanya beroperasi pada hari Jumat–Minggu dan hari libur nasional
Ekonomi Premium
Mutiara Selatan Eksekutif Bandung Via TasikmalayaYogyakarta
Ekonomi Premium
Malabar Eksekutif Malang
Ekonomi Premium
Wijayakusuma Eksekutif Cilacap Ketapang Via YogyakartaSurabaya Gubeng
Ekonomi Premium

Aglomerasi

[sunting | sunting sumber]
Kelas Relasi perjalanan Keterangan
Lingkar Jawa Tengah–Daerah Istimewa Yogyakarta
JS Joglosemarkerto Eksekutif-Ekonomi Semarang Tawang Solo Balapan Perjalanan berlawanan arah jarum jam mulai pagi hari via Semarang TawangTegalPurwokertoYogyakartaSolo Balapan hingga berakhir di Semarang Tawang pada petang hari.
Solo Balapan Perjalanan searah jarum jam mulai pagi hari via YogyakartaPurwokertoTegalSemarang Tawang hingga berakhir di Solo Balapan pada petang hari.
Purwokerto Perjalanan searah jarum jam mulai petang hari via Tegal dan Semarang Tawang hingga berakhir di Solo Balapan pada malam hari.
Lintas utara Jawa
Banyubiru Eksekutif-Ekonomi Solo Balapan Semarang Tawang Perjalanan ke Semarang pada jadwal sore, sedangkan sebaliknya pada jadwal malam.
Eksekutif-Bisnis Perjalanan ke Semarang pada jadwal siang, sedangkan sebaliknya pada jadwal pagi.

Kereta bandara

[sunting | sunting sumber]
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
AS Lin BIAS Madiun Bandara Adi Soemarmo Perjalanan ke arah Madiun pada jadwal pagi dan sore, sedangkan sebaliknya pada jadwal pagi dan siang.
Klaten
Solo Balapan Perjalanan ke arah Bandara Adi Soemarmo pada jadwal pagi, sedangkan sebaliknya pada jadwal sore.
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Y Commuter Line Yogyakarta Yogyakarta Palur
Nama kereta api Relasi perjalanan Keterangan
Lintas selatan Jawa
Angkutan semen Solusi Bangun Indonesia Solo Balapan Karangtalun

Antarmoda pendukung

[sunting | sunting sumber]
Jenis angkutan umum Koridor/trayek Tujuan Keterangan
Batik Solo Trans[24]  K2S  Kerten–Palur
 K6S  Tirtonadi–Solo Baru
 K7FS  Ngipang–Pasar Klewer Halte Triharsi
 K4S  Kartasura–Tirtonadi–Palur Terminal Tirtonadi via akses jembatan penghubung
Trans Jateng 5 (S1) Terminal Tirtonadi-Terminal Sumberlawang
7 (S2) Terminal Tirtonadi–Terminal Wonogiri Kota Tipe C

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ a b Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  4. ^ Alfan, Dony (17 Agustus 2012). "Stasiun Balapan, Tempat Pacuan Kuda Pada Masa Mangkunegara VII". Tentang Solo. Diakses tanggal 31 Juli 2017. 
  5. ^ BOW (1898). Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië. Batavia: Landsdrukkerij. 
  6. ^ de Vereniging voor de Statistiek in Nederland (1872). Staatkundig en staathuishoudkundig jaarboekje voor 1872. Amsterdam: E.S. Witkamp. 
  7. ^ Schetskaart van de spoorweg Samarang-Vorstenlanden door de Raad van Beheer der Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappij aan de Heeren leden van de Staten-Generaal aangeboden. 1869. 
  8. ^ Banck, J.E. (1869). Geschiedenis van het Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij. M.J. Fisser. 
  9. ^ Perquin, B.L.M.C. (1921). Nederlandsch Indische staatsspooren tramwegen. Bureau Industria. 
  10. ^ "Jejak Karsten di Stasiun Solo..." Kompas.com. 2010-09-01. Diakses tanggal 2019-01-19. 
  11. ^ "Binnenland: de stations te Solo". de Indische Courant. Diakses tanggal 31 Desember 1926. 
  12. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2020). "Progress Pembangunan Double Track Lintas Selatan" (PDF). Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub RI. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-06-13. Diakses tanggal 2020-06-13. 
  13. ^ "Investasi Elektrifikasi KRL Yogyakarta-Solo Capai Rp 1,2 T". Republika Online. 2021-01-20. Diakses tanggal 2021-04-24. ...dan penggantian persinyalan elektrik di Stasiun Solo Balapan... 
  14. ^ "Kisah Depo BBM Nempel Permukiman Solo, Kini Jadi Masjid Sheikh Zayed". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2023-04-17. 
  15. ^ Media, Jafar Sodiq Assegaf - Solopos Digital. "Begini Penampakan Sky Bridge yang Menghubungkan Tirtonadi & Balapan". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2017-12-24. 
  16. ^ "Stasiun Baru Segera Dibangun untuk Kereta Bandara Solo | Republika Online". Republika Online. 2017-09-05. Diakses tanggal 2017-12-24. 
  17. ^ News, Tagar (2017-12-23). "Tiket KA Bandara Solo Gratis Dua Bulan". TAGAR. Diakses tanggal 2019-12-29. 
  18. ^ Fatimah, Siti (2021-02-19). "KRL Perpanjang Jaringan Sampai Stasiun Palur". RRI. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-09. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  19. ^ Sri Rahayu, Isna (9 Juni 2023). "Boarding Kereta Api Hanya dengan "Face Recognition", Registrasinya Kurang dari 1 Menit". Kompas.com. Jakarta: KG Media. Diakses tanggal 10 Juli 2023. 
  20. ^ "KAI Tunjuk Didi Kempot Jadi Duta Kereta Api". Sindonews.com. SindoNews. 10 Maret 2017. 
  21. ^ Dewanto, H. (2010-09-09). Margianto, Heru, ed. "Kisah "Empat Penari" di Tawang". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-10-13. Stasiun Balapan Solo, misalnya, memainkan ”Bengawan Solo” (...) kata Nugroho (Wahyu Utomo). 
  22. ^ "Kaca Skybridge Solo Balapan Pecah". Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-01-29. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  23. ^ Isnanto, Bayu Ardi. "Diterpa Hujan Berangin, Kaca Skybridge Stasiun Balapan Solo Pecah". detikcom. Diakses tanggal 2019-01-29. 
  24. ^ Mukti, Akbar Hari (2017-06-28). "Liburan di Solo Naik Bus Batik Solo Trans (BST) Saja. Ini Rute Lengkapnya". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-01-29. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terminus Solo Balapan–Kertosono Solo Jebres
menuju Kertosono
Kadipiro
menuju Gundih
Gundih–Solo Balapan Terminus
Purwosari
menuju Kutoarjo
Kutoarjo–Purwosari–Solo Balapan
kelanjutan ke Solo Balapan