Bahasa Melayu Maluku Utara
Bahasa Melayu Maluku Utara, dikenal juga sebagai bahasa Melayu Ternate, adalah bahasa kreol berbasis Melayu yang dituturkan di Maluku Utara, yakni di wilayah Ternate, Tidore, Morotai, Halmahera, dan Kepulauan Sula sebagai bahasa perantaranya mereka. Bahasa ini sering disebut sebagai bahasa Pasar oleh penuturnya. Ia terbagi menjadi dua dialek, yaitu Melayu Ternate dan Melayu Sula.[4]
Bahasa Melayu Maluku Utara punya banyak kata yang berasal dari bahasa Ternate, misalnya, ngana 'kamu', ngoni 'kalian', bifi 'semut', dan fuma 'bodoh', dengan beberapa fitur tata bahasanya yang dipengaruhi oleh bahasa-bahasa yang ada di Maluku Utara dan sekitarannya.[5]
Fonologi
[sunting | sunting sumber]Vokal
[sunting | sunting sumber]Terdapat lima vokal dasar dalam inventaris vokal bahasa Melayu Maluku Utara.[6]
Depan | Madya | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | u | |
Tengah | e | o | |
Terbuka | a |
Vokal pepet /ə/ (dinotasikan sebagai ⟨ê⟩ dalam KBBI) aslinya tak ada dalam inventaris vokal bahasa Melayu Maluku Utara. Biasanya kata turunan Melayu yang mempunyai vokal /ə/ diubah pengucapannya menjadi vokal lain atau dihilangkan, misalnya, ampa 'empat', puru 'perut', dengar /de.ŋar/, dan skarang 'sekarang'.
Konsonan
[sunting | sunting sumber]Dalam inventaris konsonannya, bahasa Melayu Maluku Utara mempunyai 19 konsonan dasar, termasuk 2 konsonan semivokal.
Bibir | Rongga gigi | Lelangit | Lelangit belakang | Celah suara | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Sengauan | m | n | ɲ | ŋ | ||
Letupan dan gesekan | nirsuara | p | t | tʃ | k | (ʔ) |
bersuara | b | d | d͡ʒ | ɡ | ||
Geseran | f | s | h | |||
Sisian | l | |||||
Getaran | r | |||||
Semivokal | w | j |
Seperti vokal pepet /ə/, konsonan letupan celah suara /ʔ/ aslinya tak ada (atau tak bersifat fonemik) dalam bahasa Melayu Maluku Utara. Kata turunan Melayu yang mempunyai konsonan tersebut pada akhir kata biasanya dihilangkan pengucapannya, misalnya, ana 'anak', ade 'adik', dan maso 'masuk'.
Penekanan
[sunting | sunting sumber]Penekanan atau stres bersifat fonemik di bahasa Melayu Maluku Utara, sehingga ada beberapa pasang kata yang walau bunyi konsonan dan vokalnya sama tapi penekanan suku katanya berbeda, sehingga berpengaruh pada arti. Contoh sederhananya ialah:
- bagara (dibaca bagára) 'mengolok-olok', bagará 'bergerak'
- barat (dibaca bárat) 'barat', barát 'berat'
Tata bahasa
[sunting | sunting sumber]Kata ganti
[sunting | sunting sumber]Kata ganti orang
[sunting | sunting sumber]Bahasa Melayu Maluku Utara punya kata ganti orang dengan variasi penuh dan pendeknya, kecuali kata ganti orang saya.[6]
Tunggal | Jamak | |||
---|---|---|---|---|
Penuh | Pendek | Penuh | Pendek | |
Pertama | kita, saya |
ta | torang, kitorang | tong |
Kedua | ngana | nga | ngoni | ngo |
Ketiga | dia | de | dorang | dong |
Kata ganti orang (termasuk bentuk pendeknya) kita "aku", ngana "kamu", dan ngoni "kalian" umumnya hanya dipakai pada situasi yang akrab dan cocok oleh penuturnya.
Kata ganti tunjuk
[sunting | sunting sumber]Dekat | Tengah | Jauh | |
---|---|---|---|
Biasa | ini | itu | |
Tempat | sini | situ | sana |
Cara/ragam | bagini | bagitu |
Kepunyaan
[sunting | sunting sumber]Kepunyaan, kepemilikan atau genitif dalam bahasa Melayu Maluku Utara dapat ditandai dengan kata depan pe. Contoh penggunaanya sebagai sebagai berikut:
Contoh | Arti |
---|---|
kita pe buku | bukuku, bukunya aku |
maitua pe pakeang | pakaiannya si wanita |
de pe doi | duitnya, duitnya dia |
tampa tidor pe sprei | seprainya tempat tidur |
Dengan pengecualian pada kata ganti orang, kepunyaan juga dapat ditandai dengan meletakkan subjek pemilik di akhir struktur atau kata, misalnya kaeng meja 'kain meja'.
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Melayu Maluku Utara di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ a b Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "North Moluccan Malay". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Melayu Maluku Utara". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Duwila, Ety; Fernandez, Inyo Yos (2009). "Kajian dialektologi diakronis enklave Melayu Bacan, Ternate, dan Sula di Provinsi Maluku Utara". Tesis S2 Linguistik. Yogyakarta, Indonesia: Universitas Gadjah Mada.
- ^ Taylor, Paul Michael (1999). "Introduction" (PDF). F.S.A. de Clercq′s Ternate: The Residency and its Sultanate. Smithsonian Institution Libraries. hlm. vii.
- ^ a b Litamahuputty, Bathseba Helena Johanna (2012). Ternate Malay: Grammar and Texts (Tesis phd). Utrecht: LOT (Leiden University). ISBN 978-94-6093-088-1. https://openaccess.leidenuniv.nl/handle/1887/19945.