Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Pranala luar: Bot: Merapikan artikel, removed stub tag
 
(34 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{refimprove}}
{{kelurahan
{{bukan|Kabupaten Cianjur}}
|nama=Ciganjur
{{Coord|-6.281769|106.792179|display=title}}
|kecamatan=Jagakarsa
{{Kelurahan
|kode pos =12630
|nama = Ciganjur
|dati2=Kota
|peta = <!-- Tuliskan nama berkas lengkap. -->
|nama dati2=Jakarta Selatan
|foto = <!-- Tuliskan nama berkas lengkap. -->
|provinsi=Jakarta
|koordinat =
|provinsi = Daerah Khusus Ibukota Jakarta{{!}}D.I Jakarta
|dati2 = Kota Administrasi
|nama dati2 = Jakarta Selatan
|dati3 = Kecamatan
|kecamatan = Jagakarsa
|lurah =
|kode pos = 12630
|luas = 1,64 km²<ref name="BPS Jagakarsa 2019"/>
|penduduk = 62.369 jiwa (2018)<ref name="BPS Jagakarsa 2019"/>
|kepadatan = 1.200 jiwa/km² (2018)<ref name="BPS Jagakarsa 2019"/>
|kemendagri =
|RT = 143<ref name="BPS Jagakarsa 2019"/>
|RW = 13<ref name="BPS Jagakarsa 2019"/>
|KK = 19.177 <ref name="BPS Jagakarsa 2019"/>
|APBDesa =
|bahasa =
|BPS_code = <!-- kode unik tiap kelurahan -->
|situs web = <!-- Tuliskan alamat url website desa. -->
}}
}}
'''Ciganjur''' adalah [[kelurahan]] di kecamatan [[Jagakarsa, Jakarta Selatan|Jagakarsa]], [[Kota Jakarta Selatan|Jakarta Selatan]], [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], Indonesia.<ref name="Permendagri-137-2017">{{cite web |url= https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |title= Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan |publisher= Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia |access-date= 5 Desember 2018 |archive-date= 2019-09-19 |archive-url= https://web.archive.org/web/20190919205500/https://www.kemendagri.go.id/pages/detail/108-permendagri-no137-tahun-2017 |dead-url= yes }}</ref> Ciganjur memiliki [[kode pos]] 12630.
[[Kelurahan]] [[Ciganjur, Jagakarsa]] memiliki [[kode pos]] 12630.


== Geografi ==
Kelurahan ini terletak di [[kecamatan]] [[Jagakarsa, Jakarta Selatan]]. Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar 515.325 jiwa (data sensus 2009) dan luas 156... km<sup>2</sup>. Kantor Kelurahan Ciganjur terletak di Jl. Anda No IB dengan nomor telepon (021) 7866054.


=== Batas wilayah ===
Kelurahan ini berbatasan dengan Cilandak di sebelah utara, Kebagusan/Ragunan di sebelah barat, Cinere di sebelah timur dan Depok di sebelah selatan.
Kelurahan ini berbatasan dengan:
{{batas USBT|utara=[[Cilandak Timur, Pasar Minggu|Cilandak Timur]]|selatan=[[Tanah Baru, Beji, Depok|Tanah Baru, Beji (Kota Depok)]]|barat=[[Gandul, Cinere, Depok|Gandul, Cinere (Kota Depok)]] (Jalan Brigif & [[Jalan Tol Depok-Antasari]])|timur=[[Ragunan, Pasar Minggu|Ragunan]]}}


== Demografi ==
'''Sejarah Ciganjur'''
Sejak 1998, kelurahan ini telah dihuni oleh orang [[Kabupaten Bima|Mbojo]] sebanyak 1.390 orang, dan [[Suku Bugis|Bugis]]/[[Kota Makassar|Makassar]] sebanyak 910 orang. Selain itu, daerah ini telah dihuni oleh orang [[Jawa Tengah]] dari [[Kabupaten Pati|Pati]], [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]], dan [[Kabupaten Rembang|Rembang]] sebanyak 1.260 orang, [[Kabupaten Blora|Blora]] sebanyak 820 orang, [[Kabupaten Grobogan|Grobogan]] sebanyak 620 orang, [[Kabupaten Sragen|Sragen]] sebanyak 450 orang, [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]] sebanyak 200 orang, [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]] sebanyak 120 orang, serta asal eks [[Karesidenan Kedu]] sebanyak 2.072 orang, eks [[Karesidenan Madiun]] sebanyak 1.093 orang, eks [[Karesidenan Kediri]] sebanyak 870 orang, dan eks [[Karesidenan Malang]] sebanyak 400 orang.


Kemudian pada tahun 2000, dibentuk [[Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Kelurahan Cipedak]], yang dimekarkan dari kelurahan ini, yang masih berpenduduk 4.097 orang, dengan kepadatan 2.904 orang per km².
Desa ini dulunya bernama ''Desa Ciganjur Tanah Baru''. Namun pada tahun [[1971]] dipecah menjadi Desa Ciganjur dan Desa Tanah Baru. Pada tahun [[1976]], diadakan perubahan luas wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], maka wilayah Desa Ciganjur masuk ke dalam Kecamatan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]]. Pada tahun [[1981]], Desa ini berubah statusnya menjadi '''Kelurahan Ciganjur'''. Pada tahun [[1986]], Kelurahan Ciganjur dipecah menjadi Kelurahan Ciganjur dan Kelurahan Cipedak.


Pada tahun 2018, Kelurahan ini dihuni oleh 62.369 penduduk yang terbagi dari 30.861 laki-laki dan 31.508 perempuan dengan [[Rasio jenis kelamin manusia|seks rasio]] 98 dan 19.177 [[kepala keluarga]].<ref name="BPS Jagakarsa 2019">{{cite web|url= https://jakselkota.bps.go.id/publication/2019/09/26/0f48cf500b1ab54f0350af88/kecamatan-cilandak-dalam-angka-2019.html |title= Kecamatan Cilandak dalam Angka 2019 |publisher=Badan Pusat Statistik Indonesia |year=2019 |language=id |access-date= 23-04-2020}}</ref>
Kelurahan ini sebelumnya termasuk Kecamatan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]]. Namun pada tahun [[1990]], sejak diterbitkannya PP nomor 60/[[1990]], terjadi pemekaran wilayah, maka wilayah ini termasuk Kecamatan [[Jagakarsa, Jakarta Selatan]].


== Sejarah ==
Ciganjur didirikan oleh Raden Bagus Jagakarsa Surobinangun salah seorang panglima perang Mataram Yogyakarta pada tahun 1625. Saat itu Raden Jagakarsa menolak pulang ke Mataram karena takut akan hukuman penggal kepala. Lalu ia menikah dengan Puteri Pajajaran yang berkedudukan di wilayah Ragunan, Dan memiliki dua anak :
Desa ini dibentuk pada tahun 1911 dengan nama ''Desa Tjigandjoer en Tanah Baroe''. Saat itu desa ini termasuk Kecamatan [[Sawangan, Depok|Sawangan]], [[Kabupaten Bogor]], [[Jawa Barat]]. Kemudian pada tahun 1917, pemerintah membentuk Desa [[Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan|Jagakarsa]] dan Desa [[Kukusan, Beji, Depok|Kukusan]] yang merupakan pecahan dari Desa Ciganjur Tanah Baru.


Desa ini dulunya bernama ''Desa Ciganjur Tanah Baru''. Namun pada tahun 1971, dipecah menjadi Desa Ciganjur dan Desa Tanah Baru. Pada tahun 1976, diadakan perubahan luas wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]], maka wilayah Desa Ciganjur masuk ke dalam Kecamatan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]]. Pada tahun 1981, Desa ini berubah statusnya menjadi '''Kelurahan Ciganjur'''. Pada tahun 1986, Kelurahan Ciganjur dipecah menjadi Kelurahan Ciganjur dan Kelurahan Cipedak.
1. Raden Mas Mohammad Kafi


Kelurahan ini sebelumnya termasuk Kecamatan [[Pasar Minggu, Jakarta Selatan]]. Namun pada tahun 1990, sejak diterbitkannya PP nomor 60/1990, terjadi pemekaran wilayah, maka wilayah ini termasuk Kecamatan [[Jagakarsa, Jakarta Selatan]].
2. Raden Mas Aria Kemang Yudhanegara.


Ciganjur didirikan oleh Raden Bagus Jagakarsa Surobinangun, salah seorang panglima perang Mataram Yogyakarta pada tahun 1625, yang ingin mendirikan pemukiman sekaligus mengubah nama dari Mangala, atau disebut Krukut-Udik dan Krukut Wetan menjadi Ciganjur, tepatnya di sebelah timur dari sungai [[Kali Krukut]]. Mangala, atau disebut '''Krukut Wetan''', dan '''Krukut-Udik''', yang merupakan nama lama dari desa '''Ciganjur'''.
Raden Mas Mohammad Kafi diberi tanah di sekitar wilayah Ciganjur yang dimulai dari : Kampung Kandang (Dulu istal kuda Raden Mohammad Kafi) dan di selatannya berbatasan sampai ke Tanah Baru Depok, Keraton Moh. Kafi terletak di Kampus ISTN di dekat danau sampai di Kebon Sancang (Sekarang wilayah Universitas Indonesia).


Saat itu Raden Jagakarsa menolak pulang ke [[Kesultanan Mataram Islam|Mataram]] karena takut akan hukuman penggal kepala. Lalu ia menikah dengan Putri Pajajaran yang berkedudukan di wilayah Ragunan, dan memiliki dua anak, yakni Raden Mas Mohammad Kafi dan Raden Mas Aria Kemang Yudhanegara.
Raden Mas Mohammad Kafi memerintah Kadipaten Ciganjur antara tahun 1650-1685.


Raden Mas Mohammad Kafi diberi tanah di sekitar wilayah Ciganjur yang dimulai dari: Kampung Kandang (Dulu istal kuda Raden Mohammad Kafi) dan di selatannya berbatasan sampai ke Tanah Baru Depok, Keraton Moh. Kafi terletak di Kampus ISTN di dekat danau sampai di Kebon Sancang (Sekarang wilayah [[Universitas Indonesia]]). Raden Mas Mohammad Kafi memerintah Kadipaten Ciganjur antara tahun 1650–1685.
== Angkutan Umum ==
* [[Mikrolet]] M20 ke [[Terminal Pasar Minggu]] (via Cilandak KKO - Moh Kafi)


== Referensi ==
{{Reflist}}

== Pranala luar ==
{{Jagakarsa, Jakarta Selatan}}
{{Jagakarsa, Jakarta Selatan}}
{{Batavia}}
{{Kota Jakarta Selatan|state=show}}
{{Authority control}}
{{Jakarta}}
{{Jakarta-stub}}
{{Rintisan-Kelurahan-DKI}}

Revisi terkini sejak 25 November 2023 13.55

Koordinat: 6°16′54″S 106°47′32″E / 6.281769°S 106.792179°E / -6.281769; 106.792179

Ciganjur
Negara Indonesia
ProvinsiD.I Jakarta
Kota AdministrasiJakarta Selatan
KecamatanJagakarsa
Kodepos
12630
Kode Kemendagri31.74.09.1003
Kode BPS3171010003
Luas1,64 km²[1]
Jumlah penduduk62.369 jiwa (2018)[1]
Kepadatan1.200 jiwa/km² (2018)[1]
Jumlah RT143[1]
Jumlah RW13[1]
Jumlah KK19.177 [1]

Ciganjur adalah kelurahan di kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia.[2] Ciganjur memiliki kode pos 12630.

Geografi[sunting | sunting sumber]

Batas wilayah[sunting | sunting sumber]

Kelurahan ini berbatasan dengan:

Utara Cilandak Timur
Timur Ragunan
Selatan Tanah Baru, Beji (Kota Depok)
Barat Gandul, Cinere (Kota Depok) (Jalan Brigif & Jalan Tol Depok-Antasari)

Demografi[sunting | sunting sumber]

Sejak 1998, kelurahan ini telah dihuni oleh orang Mbojo sebanyak 1.390 orang, dan Bugis/Makassar sebanyak 910 orang. Selain itu, daerah ini telah dihuni oleh orang Jawa Tengah dari Pati, Jepara, Kudus, dan Rembang sebanyak 1.260 orang, Blora sebanyak 820 orang, Grobogan sebanyak 620 orang, Sragen sebanyak 450 orang, Karanganyar sebanyak 200 orang, Wonogiri sebanyak 120 orang, serta asal eks Karesidenan Kedu sebanyak 2.072 orang, eks Karesidenan Madiun sebanyak 1.093 orang, eks Karesidenan Kediri sebanyak 870 orang, dan eks Karesidenan Malang sebanyak 400 orang.

Kemudian pada tahun 2000, dibentuk Kelurahan Cipedak, yang dimekarkan dari kelurahan ini, yang masih berpenduduk 4.097 orang, dengan kepadatan 2.904 orang per km².

Pada tahun 2018, Kelurahan ini dihuni oleh 62.369 penduduk yang terbagi dari 30.861 laki-laki dan 31.508 perempuan dengan seks rasio 98 dan 19.177 kepala keluarga.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Desa ini dibentuk pada tahun 1911 dengan nama Desa Tjigandjoer en Tanah Baroe. Saat itu desa ini termasuk Kecamatan Sawangan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kemudian pada tahun 1917, pemerintah membentuk Desa Jagakarsa dan Desa Kukusan yang merupakan pecahan dari Desa Ciganjur Tanah Baru.

Desa ini dulunya bernama Desa Ciganjur Tanah Baru. Namun pada tahun 1971, dipecah menjadi Desa Ciganjur dan Desa Tanah Baru. Pada tahun 1976, diadakan perubahan luas wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka wilayah Desa Ciganjur masuk ke dalam Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pada tahun 1981, Desa ini berubah statusnya menjadi Kelurahan Ciganjur. Pada tahun 1986, Kelurahan Ciganjur dipecah menjadi Kelurahan Ciganjur dan Kelurahan Cipedak.

Kelurahan ini sebelumnya termasuk Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun pada tahun 1990, sejak diterbitkannya PP nomor 60/1990, terjadi pemekaran wilayah, maka wilayah ini termasuk Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ciganjur didirikan oleh Raden Bagus Jagakarsa Surobinangun, salah seorang panglima perang Mataram Yogyakarta pada tahun 1625, yang ingin mendirikan pemukiman sekaligus mengubah nama dari Mangala, atau disebut Krukut-Udik dan Krukut Wetan menjadi Ciganjur, tepatnya di sebelah timur dari sungai Kali Krukut. Mangala, atau disebut Krukut Wetan, dan Krukut-Udik, yang merupakan nama lama dari desa Ciganjur.

Saat itu Raden Jagakarsa menolak pulang ke Mataram karena takut akan hukuman penggal kepala. Lalu ia menikah dengan Putri Pajajaran yang berkedudukan di wilayah Ragunan, dan memiliki dua anak, yakni Raden Mas Mohammad Kafi dan Raden Mas Aria Kemang Yudhanegara.

Raden Mas Mohammad Kafi diberi tanah di sekitar wilayah Ciganjur yang dimulai dari: Kampung Kandang (Dulu istal kuda Raden Mohammad Kafi) dan di selatannya berbatasan sampai ke Tanah Baru Depok, Keraton Moh. Kafi terletak di Kampus ISTN di dekat danau sampai di Kebon Sancang (Sekarang wilayah Universitas Indonesia). Raden Mas Mohammad Kafi memerintah Kadipaten Ciganjur antara tahun 1650–1685.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e f g "Kecamatan Cilandak dalam Angka 2019". Badan Pusat Statistik Indonesia. 2019. Diakses tanggal 23-04-2020. 
  2. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]