Peristiwa Andi Azis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ahmad.baddawi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Perbaiki dan sejak kapan chile di sini?
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(24 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:

{{unreferenced|date=Januari 2018}}
{{about|the 1950 conflict in Indonesia|the 1686 conflict in Siam|Makassar revolt of 1686}}
{{Use British English|date=March 2018}}
{{Use dmy dates|date=March 2018}}
{{Infobox military conflict
{{Infobox military conflict
|conflict={{PAGENAME}}
| conflict = pemberontakan makassar
|partof=[[Revolusi Nasional Indonesia]]
| partof = [[Revolusi Nasional Indonesia]]
| image = File:Pelabuhan Makasar diduduki oleh Pasukan Batalyon Worang, ANRI April 1950.jpg
|date=[[15 April]] [[1950]] (penangkapan Andi Azis)<br>[[5 Agustus]] [[1950]] (penyerangan terhadap pasukan KL/KNIL)
| image_size =
|place=[[Makassar]]<br>[[Jakarta]]
| caption = Batalyon Worang pemerintah pusat, menduduki Pelabuhan Makassar, 20–21 April 1950
|casus=Usaha mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur
| date = 5–21 April 1950<br>({{Age in months, weeks and days|month1=4|day1=5|year1=1950|month2=4|day2=21|year2=1950}})
|territory=
| place = [[Makassar]]; [[Jakarta]]
|result=Penangkapan Andi Azis (15 April 1950)<br>Pembasmian pasukan KL/KNIL (5 Agustus 1950)<br>Percepatan integrasi negara-negara bagian [[Republik Indonesia Serikat]] ke dalam Republik Indonesia (17 Agustus 1950).
| territory =
|combatant1={{flagicon|Indonesia}} APRIS
| result = Pemerintah Indonesia menang
|combatant2={{flagicon|Belanda}} KNIL (KL)

|commander1= [[Alex Kawilarang]]<br>[[Hamengkubuwana IX]]
Pemberontak telah ditekan dan Andi aziz kemudian dipenjara
|commander2=[[Andi Azis]]
| combatant1 = Angkatan Darat Indonesia
| combatant2 = Pemberontak Indonesia Timur
| commander1 = [[Sukarno]]
| commander2 = [[Andi Aziz]]
| units1 = [[Kopassus]]
| units2 = Pasukan Anti-Indonesia
| strength1 =
| strength2 =
| casualties1 =
| casualties2 =
| casualties3 =
| notes =
| campaignbox =
}}
}}
{{Campaignbox Revolusi Nasional Indonesia}}
{{Sejarah Indonesia}}


'''Peristiwa Andi Azis''' adalah upaya [[pemberontakan]] yang dilakukan oleh [[Andi Azis]], seorang mantan perwira [[KNIL]], yang berusaha untuk mempertahankan keberadaan [[Negara Indonesia Timur]] dan enggan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Andi Azis, para perwira APRIS ([[ABRI]]) (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Negara Indonesia Timur yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.
'''Peristiwa Andi Azis''' adalah upaya [[pemberontakan]] yang dilakukan oleh [[Andi Azis]], seorang mantan perwira [[KNIL]], yang berusaha untuk mempertahankan keberadaan [[Negara Indonesia Timur]] dan enggan kembali ke [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]]. Menurut [[Andi Azis]], para perwira APRIS ([[ABRI]]) (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Negara [[Indonesia Timur]] yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.


== Awal gerakan ==
== Awal gerakan ==
Andi Azis adalah seorang mantan perwira [[KNIL]] yang bergabung menjadi perwira APRIS (ABRI), kemudian beliau diterima sebagai perwira APRIS. Pelantikannya disaksikan oleh [[Letnan kolonel|Letkol]] [[Ahmad Yunus Mokoginta]], yang merupakan Panglima Tentara Teritorium Negara Indonesia Timur. Namun kemudian, beliau justru menggerakkan pasukannya dari para mantan perwira KL/KNIL lainnya untuk menyerang markas APRIS dan menyandera sejumlah perwira APRIS, termasuk Letkol A. Y. Mokoginta. Setelah menguasai [[Makassar]], beliau menyatakan bahwa [[Negara Indonesia Timur]] harus dipertahankan. Ia menuntut agar para perwira APRIS (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah [[Indonesia Timur]] yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.
Andi Azis adalah seorang mantan perwira [[KNIL]] yang bergabung menjadi perwira APRIS (ABRI), kemudian ia diterima sebagai perwira APRIS. Pelantikannya disaksikan oleh [[Letnan kolonel|Letkol]] [[Ahmad Yunus Mokoginta]], yang merupakan Panglima Tentara Teritorium Negara Indonesia Timur. Namun kemudian, ia justru menggerakkan pasukannya dari para mantan perwira KL/KNIL lainnya untuk menyerang markas APRIS dan menyandera sejumlah perwira APRIS, termasuk Letkol A. Y. Mokoginta. Setelah menguasai [[Makassar]], ia menyatakan bahwa [[Negara Indonesia Timur]] harus dipertahankan. Ia menuntut agar para perwira APRIS (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah [[Indonesia Timur]] yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.


Pada tanggal [[8 April]] [[1950]], pemerintah membuat ultimatum yang meminta Andi Azis agar segera datang ke [[Jakarta]]. Karena, apabila beliau tidak mengindahkan ultimatum tersebut, maka Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan mem-bom kota Makassar. Selain itu, ultimatum pemerintah tersebut juga meminta agar Andi Azis mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu 4 x 24 jam, tetapi ultimatum tersebut tetap juga tidak diindahkan. Setelah batas waktu terlewati, pemerintah mengirimkan pasukan di bawah [[Kolonel]] [[Alex Kawilarang]]. Dan akhirnya, pada tanggal [[15 April]] [[1950]], Andi Azis datang ke [[Jakarta]] dengan perjanjian dari Sri Sultan [[Hamengkubuwana IX]] bahwa beliau tidak akan ditangkap. Tetapi, ketika Andi Azis datang ke [[Jakarta]], beliau justru langsung ditangkap.
Pada tanggal [[8 April]] [[1950]], pemerintah membuat ultimatum yang meminta Andi Azis agar segera datang ke [[Jakarta]]. Karena, apabila ia tidak mengindahkan ultimatum tersebut, maka Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan mem-bom kota Makassar. Selain itu, ultimatum pemerintah tersebut juga meminta agar Andi Azis mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu 4 x 24 jam, tetapi ultimatum tersebut tetap juga tidak diindahkan. Setelah batas waktu terlewati, pemerintah mengirimkan pasukan di bawah [[Kolonel]] [[Alex Kawilarang]]. Dan akhirnya, pada tanggal [[15 April]] [[1950]], Andi Azis datang ke [[Jakarta]] dengan perjanjian dari Sri Sultan [[Hamengkubuwana IX]] bahwa ia tidak akan ditangkap. Namun, ketika Andi Azis datang ke [[Jakarta]], ia justru langsung ditangkap.


= Pertempuran =
== Pertempuran ==
Gerakan ini diawali dengan kegiatan pasukan APRIS (ABRI) yang diganggu oleh KL/KNIL dan kerap kali melakukan provokasi serta konflik dengan pasukan APRIS. Pertempuran keduanya meletus pada tanggal [[5 Agustus]] [[1950]]. Tentara KL/KNIL berhasil ditaklukkan oleh APRIS dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan dari [[angkatan darat]], [[angkatan laut|laut]], dan [[angkatan udara|udara]].
Gerakan ini diawali dengan kegiatan pasukan APRIS (ABRI) yang diganggu oleh KL/KNIL dan kerap kali melakukan provokasi serta konflik dengan pasukan APRIS. Pertempuran keduanya meletus pada tanggal [[5 Agustus]] [[1950]]. Tentara KL/KNIL berhasil ditaklukkan oleh APRIS dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan dari [[angkatan darat]], [[angkatan laut|laut]], dan [[angkatan udara|udara]].


{{Lembaran hitam Indonesia}}
{{Lembaran hitam Indonesia}}
{{Bencana di Indonesia tahun 1950an}}

{{sejarah-indo-stub}}


[[Kategori:Sejarah Indonesia| ]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia| ]]
[[Kategori:Peristiwa 1950| ]]
[[Kategori:Peristiwa 1950| ]]
[[Kategori:Indonesia dalam tahun 1950]]


{{sejarah-indo-stub}}

==Latar belakang==
Pada bulan April 1950, terjadi kerusuhan di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh demonstrasi masyarakat yang anti federal dan pro federal. Sehingga Andi Aziz merasa bahwa tanggung jawabnya adalah menstabilkan kondisi di Sulawesi Selatan. Namun ia malah ingin mempertahankan negara Indonesia Timur dan menolak bergabung dengan Republik Indonesia.

Revisi terkini sejak 23 Februari 2024 10.56

pemberontakan makassar
Bagian dari Revolusi Nasional Indonesia

Batalyon Worang pemerintah pusat, menduduki Pelabuhan Makassar, 20–21 April 1950
Tanggal5–21 April 1950
(2 minggu dan 2 hari)
LokasiMakassar; Jakarta
Hasil

Pemerintah Indonesia menang

Pemberontak telah ditekan dan Andi aziz kemudian dipenjara
Pihak terlibat
Angkatan Darat Indonesia Pemberontak Indonesia Timur
Tokoh dan pemimpin
Sukarno Andi Aziz
Pasukan
Kopassus Pasukan Anti-Indonesia

Peristiwa Andi Azis adalah upaya pemberontakan yang dilakukan oleh Andi Azis, seorang mantan perwira KNIL, yang berusaha untuk mempertahankan keberadaan Negara Indonesia Timur dan enggan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Andi Azis, para perwira APRIS (ABRI) (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Negara Indonesia Timur yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.

Awal gerakan[sunting | sunting sumber]

Andi Azis adalah seorang mantan perwira KNIL yang bergabung menjadi perwira APRIS (ABRI), kemudian ia diterima sebagai perwira APRIS. Pelantikannya disaksikan oleh Letkol Ahmad Yunus Mokoginta, yang merupakan Panglima Tentara Teritorium Negara Indonesia Timur. Namun kemudian, ia justru menggerakkan pasukannya dari para mantan perwira KL/KNIL lainnya untuk menyerang markas APRIS dan menyandera sejumlah perwira APRIS, termasuk Letkol A. Y. Mokoginta. Setelah menguasai Makassar, ia menyatakan bahwa Negara Indonesia Timur harus dipertahankan. Ia menuntut agar para perwira APRIS (dari kalangan mantan anggota KNIL) harus bertanggung jawab terhadap gangguan keamanan di wilayah Indonesia Timur yang menurutnya didalangi oleh pemerintah.

Pada tanggal 8 April 1950, pemerintah membuat ultimatum yang meminta Andi Azis agar segera datang ke Jakarta. Karena, apabila ia tidak mengindahkan ultimatum tersebut, maka Kapal Angkatan Laut Hang Tuah akan mem-bom kota Makassar. Selain itu, ultimatum pemerintah tersebut juga meminta agar Andi Azis mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam waktu 4 x 24 jam, tetapi ultimatum tersebut tetap juga tidak diindahkan. Setelah batas waktu terlewati, pemerintah mengirimkan pasukan di bawah Kolonel Alex Kawilarang. Dan akhirnya, pada tanggal 15 April 1950, Andi Azis datang ke Jakarta dengan perjanjian dari Sri Sultan Hamengkubuwana IX bahwa ia tidak akan ditangkap. Namun, ketika Andi Azis datang ke Jakarta, ia justru langsung ditangkap.

Pertempuran[sunting | sunting sumber]

Gerakan ini diawali dengan kegiatan pasukan APRIS (ABRI) yang diganggu oleh KL/KNIL dan kerap kali melakukan provokasi serta konflik dengan pasukan APRIS. Pertempuran keduanya meletus pada tanggal 5 Agustus 1950. Tentara KL/KNIL berhasil ditaklukkan oleh APRIS dengan mengerahkan seluruh kekuatan pasukan dari angkatan darat, laut, dan udara.


Latar belakang[sunting | sunting sumber]

Pada bulan April 1950, terjadi kerusuhan di Sulawesi Selatan yang disebabkan oleh demonstrasi masyarakat yang anti federal dan pro federal. Sehingga Andi Aziz merasa bahwa tanggung jawabnya adalah menstabilkan kondisi di Sulawesi Selatan. Namun ia malah ingin mempertahankan negara Indonesia Timur dan menolak bergabung dengan Republik Indonesia.