Salat Rawatib: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 36.77.71.246 dan 36.75.142.33) dan mengembalikan revisi 16561840 oleh Adrizky
Baris 1: Baris 1:
'''Salat Rawatib''' adalah [[salat sunah]] yang dilakukan sebelum atau sesudah [[salat lima waktu]]. [[Salat]] yang dilakukan sebelumnya disebut salat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut salat ba'diyah.
'''Salat Rawatib''' adalah [[salat sunah]] yang dilakukan sebelum atau sesudah [[salat lima waktu]]. [[Salat]] yang dilakukan sebelumnya disebut salat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut salat ba'diyah.

INILAH JAWABAN NYA YG BENAR
Salat sunah rawatib ini terbagi dua bagian, yaitu sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Salat sunah rawatib muakkad amat besar kemuliaannya dan dijanjikan ganjaran yang besar apabila menunaikannya. Salat sunat rawatib ghairu muakkad kurang sedikit kemuliaannya berbanding dengan salat sunat muakkad. ARAB BUKTI DUDUK URUSI CHECK AGNEZ SERUM WIDIH ENDING NI UBI DEH NI CW YN CECAH KUYUP FUNDE VIV DUA GITU SUBUH BYEEE
Salat sunah rawatib ini terbagi dua bagian, yaitu sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Salat sunah rawatib muakkad amat besar kemuliaannya dan dijanjikan ganjaran yang besar apabila menunaikannya. Salat sunat rawatib ghairu muakkad kurang sedikit kemuliaannya berbanding dengan salat sunat muakkad.


== Jumlah raka'at ==
== Jumlah raka'at ==
Baris 50: Baris 50:
| Ashar
| Ashar
| 2 / 4 raka'at
| 2 / 4 raka'at
|-
| -
|-
|-
| Maghrib
| Maghrib

Revisi per 28 April 2020 15.06

Salat Rawatib adalah salat sunah yang dilakukan sebelum atau sesudah salat lima waktu. Salat yang dilakukan sebelumnya disebut salat qabliyah, sedangkan yang dilakukan sesudahnya disebut salat ba'diyah.

Salat sunah rawatib ini terbagi dua bagian, yaitu sunah muakkad dan sunah ghairu muakkad. Salat sunah rawatib muakkad amat besar kemuliaannya dan dijanjikan ganjaran yang besar apabila menunaikannya. Salat sunat rawatib ghairu muakkad kurang sedikit kemuliaannya berbanding dengan salat sunat muakkad.

Jumlah raka'at

Jumlah raka'at salat rawatib berbeda-beda tergantung salat apa yang dia iringi dan kapan (sebelum/sesudahnya) dia dilaksanakan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada daftar berikut.

Sunah muakkad

Salat Lima Waktu Qabliyah Ba'diyah
Shubuh 2 raka'at[1] -
Dzuhur 4 raka'at 2 raka'at
Ashar - -
Maghrib - 2 raka'at
Isya' - 2 raka'at

Sunah ghairu muakkad

Salat Lima Waktu Qabliyah Ba'diyah
Shubuh - -
Dzuhur - 2 raka'at
Ashar 2 / 4 raka'at -
Maghrib 2 raka'at -
Isya 2 raka'at -

Sumber hadits

Berikut adalah beberapa hadits tentang salat rawatib:

  • Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda:" Dua raka'at fajar (salat sunah yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. " (HR Muslim)
  • Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata:"Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa salat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh." (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih)
  • Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu dia berkata:"Aku salat bersama Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dua rakaat sebelum Dhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Jum’at, dua rakaat sesudah Maghrib dan dua rakaat sesudah Isya." (Muttafaq ‘alaih)
  • Dari Abdullah bin Mughaffal radhiallahu anhu, ia berkata: "Bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wasalam, ‘Di antara dua adzan itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat, di antara dua adzan itu ada salat. Kemudian pada ucapannya yang ketiga dia menambahkan: ‘bagi yang mau". (Muttafaq ‘alaih)
  • Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, ‘Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan hadits ini hasan shahih)
  • Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar." (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)

Referensi

Catatan kaki