Pulau Batunu Lompo

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Batunu Lompo
Koordinat5°34′3.000″LS,119°55′15.000″BT
NegaraIndonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenBantaeng
PopulasiTidak berpenghuni
Galat Lua: Coordinates not found on Wikidata.

Batunu Lompo atau Batunu Besar, Batunu akronim dari Batu Nurung (Makassar: ᨅᨈᨘ ᨊᨘᨑᨘ ᨒᨚᨄᨚ, translit. Batu Nurung Lompo, har. 'batu yang turun besar') adalah nama sebuah pulau kecil tak berpenghuni yang berada di perairan Laut Flores, dekat dengan Dermaga Pelabuhan Mattoanging Bantaeng dan secara administratif masuk pada wilayah Dusun Mattoanging, Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Indonesia. Secara astronomis, pulau ini terletak di titik koordinat 5°34′3.000″LS,119°55′15.000″BT.[1]

Pulau Batunu Lompo berbentuk kumpulan batu-batu besar dan dapat diakses melalui Dermaga Pelabuhan Mattoanging Bantaeng atau Pelabuhan Bonthain. Batu di Pulau Batunu (Caddi dan Lompo) menjadi salah satu dari 7 batu yang ada di Sulawesi selatan, yang cukup disakralkan oleh beberapa orang. Yang unik, tempat ini justru disakralkan oleh warga di luar Desa Bonto Jai. Beberapa orang menjadikan tempat ini untuk kunjungan spritual membawa perlengkapan ritual yang didampingi oleh seorang pinati, yaitu orang yang dipercaya menjadi perantara doa. Konon Kabarnya, Batunu ini adalah batu nurung (batu yang turun) dari atas gunung yang terbawa oleh arus ketika banjir bandang ratusan tahun yang lalu. Ada juga yang mengatakan batu yang tiba-tiba turun dari langit. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ia adalah jelmaan seekor ular raksasa. Oleh karenanya terbagi 2 bagian, yakni Batunu Caddi (ekornya) dan Batunu Lompo (kepalanya). Menurut informasi dari pinati, Batunu ini salah satu diantara dari 7 batu yang ada di Sulawesi Selatan, yang dikenal dengan batu yang bersaudara. Diantanya Batunu (Bonto Jai), Batu Ejayya (Campaga Loe), Batu Pangka (Kaili), Batu Pasi (Ujung), Korong Batu (Perbatasan Bone dan Sinjai), dan Batu Gunung Bawa Karaeng yang terletak di Gunung Bawa Karaeng.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Direktorat Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (2012). "Direktori Pulau-Pulau Kecil Indonesia". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 26 April 2023. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]