Ananias dan Safira: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes |
||
(23 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas: |
[[Berkas:The Distribution of Alms and Death of Ananias.jpg|ka|jmpl|Kematian Ananias, oleh [[Masaccio]]]] |
||
'''Ananias dan Safira''' adalah [[suami]] [[istri]] yang tinggal dan menjadi anggota gereja mula-mula di [[Yerusalem]]. Kisahnya terdapat dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] |
'''Ananias dan Safira''' adalah [[suami]] [[istri]] yang tinggal dan menjadi anggota gereja mula-mula di [[Yerusalem]]. Kisahnya terdapat dalam [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]], yaitu dalam [[Kisah Para Rasul 5]] ayat 1-11.<ref name="Darma">{{id}}Darmawijaya., ''"Kisah Para Rasul'', Yogyakarta: Kanisius, 2006</ref> Nama '''Ananias''' berarti ''Allah telah memberikan'', atau ''Allah Rahmani''.<ref name="Brink">{{id}}H.v.d. Brink., ''Taf. Alk. Kisah Para Rasul'', Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008 (Cet.8)</ref> Sedangkan nama '''Safira''' berarti ''cantik'' atau ''yang jelita''.<ref name="Brink"/> Nama mereka indah dan bermakna, tetapi itu bukan jaminan bahwa perilaku mereka berkenan di hadapan [[Tuhan]].<ref name="Brink"/> Mereka berdua dianggap sebagai jemaat yang tidak taat kepada Tuhan.<ref name="Brink"/> |
||
Kisah tragis Ananias dan Safira adalah bahwa mereka mendustai Roh Kudus karena dikuasai [[Iblis]].<ref name="Darma"/> Harta hasil penjualan tanahnya tidak diberikan seluruhnya sebagai persembahan di dekat kaki Rasul (Petrus).<ref name="Darma"/> Suami istri ini berkomplot untuk berdusta. Lalu keduanya mati, yang pertama Ananias, lalu tiga jam kemudian Safira, yang bersaksi sama (dusta) dengan suaminya.<ref name="Darma"/> |
Kisah tragis Ananias dan Safira adalah bahwa mereka mendustai Roh Kudus karena dikuasai [[Iblis]].<ref name="Darma"/> Harta hasil penjualan tanahnya tidak diberikan seluruhnya sebagai persembahan di dekat kaki Rasul (Petrus).<ref name="Darma"/> Suami istri ini berkomplot untuk berdusta. Lalu keduanya mati, yang pertama Ananias, lalu tiga jam kemudian Safira, yang bersaksi sama (dusta) dengan suaminya.<ref name="Darma"/> |
||
Dari kisah Ananias dan Safira ini, orang [[Kristen]] mendapat sejumlah pelajaran iman, salah satunya adalah ketulusan kasih terhadap Tuhan.<ref name="Darma"/> Ananias dan Safira adalah salah satu contoh yang tidak tulus, sehingga Tuhan menghukumnya (mati) melalui pengadilan [[Simon Petrus]].<ref name="Darma"/> Simon Petrus dianggap sebagai seorang yang berwibawa dan dapat menentukan nilai moral dalam kehidupan orang Kristen waktu itu, bahkan dia dipenuhi Roh Kudus sehingga dapat mengetahui seseorang yang sedang berbohong.<ref name="Darma"/> Kisah yang diambil dari kehidupan jemaat perdana ini merupakan realitas bahwa di balik kehidupan jemaat yang begitu rukun dan selalu melakukan kebersamaan, ternyata juga memiliki sisi gelap.<ref name="Darma"/> Di samping itu, salah satu yang menarik adalah peran [[Roh Kudus]] yang |
Dari kisah Ananias dan Safira ini, orang [[Kristen]] mendapat sejumlah pelajaran iman, salah satunya adalah ketulusan kasih terhadap Tuhan.<ref name="Darma"/> Ananias dan Safira adalah salah satu contoh yang tidak tulus, sehingga Tuhan menghukumnya (mati) melalui pengadilan [[Simon Petrus]].<ref name="Darma"/> Simon Petrus dianggap sebagai seorang yang berwibawa dan dapat menentukan nilai moral dalam kehidupan orang Kristen waktu itu, bahkan dia dipenuhi Roh Kudus sehingga dapat mengetahui seseorang yang sedang berbohong.<ref name="Darma"/> Kisah yang diambil dari kehidupan jemaat perdana ini merupakan realitas bahwa di balik kehidupan jemaat yang begitu rukun dan selalu melakukan kebersamaan, ternyata juga memiliki sisi gelap.<ref name="Darma"/> Di samping itu, salah satu yang menarik adalah peran [[Roh Kudus]] yang tampaknya berdampak langsung dalam setiap peristiwa.<ref name="Darma"/> Ketika Ananias berbohong, Petrus dapat dengan segera mengetahui bahwa Ananias telah berbohong.<ref name="Darma"/> |
||
==Referensi== |
== Referensi == |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Lihat pula == |
|||
* [[Simon Petrus]] |
|||
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kisah Para Rasul 5]] |
|||
{{Tokoh Perjanjian Baru}} |
{{Tokoh Perjanjian Baru}} |
||
{{Kisah Para Rasul}} |
|||
{{Alkitab-bio-stub}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[el:Σαπφείρα]] |
|||
[[ |
[[Kategori:Kisah Para Rasul]] |
||
[[es:Ananías]] |
|||
[[nl:Ananias]] |
|||
[[no:Ananias]] |
|||
[[pl:Ananiasz]] |
|||
[[fi:Ananias]] |
|||
[[wo:Anañas]] |
|||
[[zh:亚拿尼亚]] |
Revisi terkini sejak 12 November 2022 14.47
Ananias dan Safira adalah suami istri yang tinggal dan menjadi anggota gereja mula-mula di Yerusalem. Kisahnya terdapat dalam Perjanjian Baru di Alkitab, yaitu dalam Kisah Para Rasul 5 ayat 1-11.[1] Nama Ananias berarti Allah telah memberikan, atau Allah Rahmani.[2] Sedangkan nama Safira berarti cantik atau yang jelita.[2] Nama mereka indah dan bermakna, tetapi itu bukan jaminan bahwa perilaku mereka berkenan di hadapan Tuhan.[2] Mereka berdua dianggap sebagai jemaat yang tidak taat kepada Tuhan.[2]
Kisah tragis Ananias dan Safira adalah bahwa mereka mendustai Roh Kudus karena dikuasai Iblis.[1] Harta hasil penjualan tanahnya tidak diberikan seluruhnya sebagai persembahan di dekat kaki Rasul (Petrus).[1] Suami istri ini berkomplot untuk berdusta. Lalu keduanya mati, yang pertama Ananias, lalu tiga jam kemudian Safira, yang bersaksi sama (dusta) dengan suaminya.[1]
Dari kisah Ananias dan Safira ini, orang Kristen mendapat sejumlah pelajaran iman, salah satunya adalah ketulusan kasih terhadap Tuhan.[1] Ananias dan Safira adalah salah satu contoh yang tidak tulus, sehingga Tuhan menghukumnya (mati) melalui pengadilan Simon Petrus.[1] Simon Petrus dianggap sebagai seorang yang berwibawa dan dapat menentukan nilai moral dalam kehidupan orang Kristen waktu itu, bahkan dia dipenuhi Roh Kudus sehingga dapat mengetahui seseorang yang sedang berbohong.[1] Kisah yang diambil dari kehidupan jemaat perdana ini merupakan realitas bahwa di balik kehidupan jemaat yang begitu rukun dan selalu melakukan kebersamaan, ternyata juga memiliki sisi gelap.[1] Di samping itu, salah satu yang menarik adalah peran Roh Kudus yang tampaknya berdampak langsung dalam setiap peristiwa.[1] Ketika Ananias berbohong, Petrus dapat dengan segera mengetahui bahwa Ananias telah berbohong.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Simon Petrus
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Kisah Para Rasul 5