Lompat ke isi

Museum Bahari: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°07′39″S 106°48′30″E / 6.12748°S 106.80836°E / -6.12748; 106.80836
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Arranging the side information
→‎Koleksi: #1Lib1Ref #1Lib1RefID
 
(13 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 15: Baris 15:
|link =
|link =
|coordinates = {{coord|-6.12669|106.80856}}}}
|coordinates = {{coord|-6.12669|106.80856}}}}
}}'''Museum Bahari''' adalah [[museum]] yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari [[Sabang]] hingga [[Merauke]] yang berlokasi di seberang Pelabuhan [[Sunda Kelapa]]. Museum Bahari merupakan salah satu dari delapan museum yang berada di bawah pengawasan dan pengelolaan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.<ref name="museumdilindungi">''Museum Bahari Indonesia.'' http://www.museumbahari.org/.</ref>
}}[[Berkas:Museum Bahari01.jpg|jmpl|250x250px|Museum Bahari dan Menara Syahbandar]]
[[Berkas:Jayapura 02.jpg|jmpl|250x250px|Kapal Cadik Papua, Jayapura 02]]
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 053-04.jpg|jmpl|Prangko Museum Bahari, Jakarta]]'''Museum Bahari''' adalah [[museum]] yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari [[Sabang]] hingga [[Merauke]] yang berlokasi di seberang Pelabuhan [[Sunda Kelapa]]. Museum adalah salah satu dari delapan museum yang berada di bawah pengawasan dari Dinas Kebudayaan Permuseuman Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.<ref name="museumdilindungi">''Museum Bahari Indonesia.'' http://www.museumbahari.org/.</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Pada masa pendudukan [[Belanda]] bangunan ini dulunya adalah gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditas utama [[VOC]] yang sangat laris di pasaran [[Eropa]]. Bangunan yang berdiri persis di samping muara [[Ci Liwung]] ini memiliki dua sisi, sisi barat dikenal dengan sebutan [[Westzijdsche Pakhuizen]] atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai tahun [[1652]]-[[1771]]) dan sisi timur, disebut [[Oostzijdsche Pakhuizen]] atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari. Gedung ini awalnya digunakan untuk menyimpan barang dagangan utama VOC di [[Nusantara]], yaitu rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.
Pada masa pendudukan Belanda, bangunan ini merupakan gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditas utama [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] yang sangat laris di pasaran Eropa. Bangunan yang berdiri persis di samping muara [[Ci Liwung]] ini memiliki dua sisi, sisi barat dikenal dengan sebutan [[Westzijdsche Pakhuizen]] atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai tahun [[1652|1652–]][[1771]]) dan sisi timur, disebut [[Oostzijdsche Pakhuizen]] atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari. Gedung ini awalnya digunakan untuk menyimpan barang dagangan utama VOC di [[Nusantara]], yaitu rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.{{Butuh rujukan}}


Pada masa pendudukan [[Jepang]], gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia Merdeka, bangunan ini dipakai oleh [[PLN]] dan [[PTT]] untuk gudang. Tahun [[1976]], bangunan cagar budaya ini dipugar kembali, dan kemudian pada [[7 Juli]] [[1977]] diresmikan sebagai Museum Bahari.
Pada masa [[Pendudukan Jepang di Hindia-Belanda|pendudukan Jepang]], gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini dipakai oleh [[Perusahaan Listrik Negara|PLN]] dan PTT sebagai gudang. Tahun [[1976]], bangunan [[cagar budaya]] ini dipugar kembali, dan kemudian pada [[7 Juli]] [[1977]] diresmikan sebagai Museum Bahari.<ref>{{Cite book|last=Dimyati|first=Edi|date=2010|title=47 Museum Jakarta|location=Jakarta|publisher=PT. Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-5501-0|pages=281|url-status=live}}</ref>


== Koleksi ==
== Koleksi ==
Koleksi-koleksi yang disimpan terdiri atas berbagai jenis perahu tradisional dengan aneka bentuk, gaya dan ragam hias, hingga kapal zaman [[VOC]]. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran. Juga peralatan yang digunakan oleh pelaut pada masa lalu seperti alat navigasi, jangkar, teropong, model mercusuar dan meriam.
Museum Bahari mengoleksi berbagai jenis perahu yang digunakan oleh penduduk Indonesia.<ref>{{Cite book|date=1980|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/29571/1/BUKU%20PETUNJUK%20MUSEUM%20BAHARI%20JAKARTA.PDF|title=Buku Petunjuk Museum Bahari Jakarta|location=Jakarta|publisher=Proyek Pengembangan Permuseuman Jakarta|editor-last=Ali, R. dkk.|pages=1|url-status=live}}</ref> Koleksi ini memiliki beragam bentuk, gaya dan ragam hias Museum Bahari juga mengoleksi kapal zaman [[VOC]]. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran.{{Cn}} Di Museum Bahari telah terkumpul beberapa alat navigasi antara lain kompas, teropong dan sekstan.<ref>{{Cite book|last=Ali, R., dkk.|date=1980|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/29571/1/BUKU%20PETUNJUK%20MUSEUM%20BAHARI%20JAKARTA.PDF|title=Buku Petunjuk Museum Bahari Jakarta|location=Jakarta|publisher=Proyek Pengembangan Permuseuman Jakarta|pages=43|url-status=live}}</ref> Terdapat juga peralatan yang digunakan oleh pelaut pada masa lalu seperti jangkar, model [[mercusuar]] dan meriam.


Museum Bahari juga menampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksi [[kartografi]], maket [[Pulau Onrust]], tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia - Amsterdam.
Museum Bahari juga menampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksi [[kartografi]], maket [[Pulau Onrust]], tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia - Amsterdam.


== Galeri ==

[[Berkas:Museum Bahari - panoramio.jpg|pus|jmpl|Gambar Museum Bahari]]
{{wide image|Panoramasyahbandar_hariadhi.jpg|2200px|
|alt=Panorama Museum Bahari dari Museum Syahbandar sebelum relokasi Kampung Aquarium}}
[[Berkas:Museum Bahari (Maritime Museum).jpg|pus|jmpl|Bangunan mesuem Bahari dari samping]]
[[Berkas:White wooden boat.jpg|pus|jmpl|Salah satu koleksi perahu Meseum Bahari]]
[[Berkas:Museum Bahari02.jpg|pus|jmpl|Pelantara Museum Bahari]]


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 41: Baris 41:


{{coord|-6.12748|106.80836|display=title}}
{{coord|-6.12748|106.80836|display=title}}
{{Museum terkenal di Indonesia|state=collapsed}}
{{indo-stub}}

[[Kategori:Museum di Jakarta|Bahari]]
[[Kategori:Museum di Jakarta|Bahari]]
[[Kategori:Bangunan Belanda di Indonesia]]
[[Kategori:Arsitektur Hindia Belanda]]


{{indo-stub}}

Revisi terkini sejak 28 Mei 2024 21.37

Museum Bahari Jakarta
Pintu Masuk Museum Bahari
Peta
Informasi umum
LokasiJl. Ps. Ikan No.1, RT.11/RW.4, Penjaringan, Kec. Penjaringan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440
KotaJakarta, Indonesia
NegaraIndonesia
Situs web
https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/museum-bahari
Museum Bahari di Jakarta
Museum Bahari Jakarta
Museum Bahari Jakarta
Lokasi Museum Bahari Jakarta di Jakarta
Facebook: museumbahari Instagram: museumkebaharianjkt Edit nilai pada Wikidata

Museum Bahari adalah museum yang menyimpan koleksi yang berhubungan dengan kebaharian dan kenelayanan bangsa Indonesia dari Sabang hingga Merauke yang berlokasi di seberang Pelabuhan Sunda Kelapa. Museum Bahari merupakan salah satu dari delapan museum yang berada di bawah pengawasan dan pengelolaan dari Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Khusus Ibu kota Jakarta.[1]

Pada masa pendudukan Belanda, bangunan ini merupakan gudang yang berfungsi untuk menyimpan, memilih dan mengepak hasil bumi, seperti rempah-rempah yang merupakan komoditas utama VOC yang sangat laris di pasaran Eropa. Bangunan yang berdiri persis di samping muara Ci Liwung ini memiliki dua sisi, sisi barat dikenal dengan sebutan Westzijdsche Pakhuizen atau Gudang Barat (dibangun secara bertahap mulai tahun 1652–1771) dan sisi timur, disebut Oostzijdsche Pakhuizen atau Gudang Timur. Gudang barat terdiri dari empat unit bangunan, dan tiga unit di antaranya yang sekarang digunakan sebagai Museum Bahari. Gedung ini awalnya digunakan untuk menyimpan barang dagangan utama VOC di Nusantara, yaitu rempah, kopi, teh, tembaga, timah, dan tekstil.[butuh rujukan]

Pada masa pendudukan Jepang, gedung-gedung ini dipakai sebagai tempat menyimpan barang logistik tentara Jepang. Setelah Indonesia merdeka, bangunan ini dipakai oleh PLN dan PTT sebagai gudang. Tahun 1976, bangunan cagar budaya ini dipugar kembali, dan kemudian pada 7 Juli 1977 diresmikan sebagai Museum Bahari.[2]

Museum Bahari mengoleksi berbagai jenis perahu yang digunakan oleh penduduk Indonesia.[3] Koleksi ini memiliki beragam bentuk, gaya dan ragam hias Museum Bahari juga mengoleksi kapal zaman VOC. Selain itu ada pula berbagai model dan miniatur kapal modern dan perlengkapan penunjang kegiatan pelayaran.[butuh rujukan] Di Museum Bahari telah terkumpul beberapa alat navigasi antara lain kompas, teropong dan sekstan.[4] Terdapat juga peralatan yang digunakan oleh pelaut pada masa lalu seperti jangkar, model mercusuar dan meriam.

Museum Bahari juga menampilkan koleksi biota laut, data-data jenis dan sebaran ikan di perairan Indonesia dan aneka perlengkapan serta cerita dan lagu tradisional masyarakat nelayan Nusantara. Museum ini juga menampilkan matra TNI AL, koleksi kartografi, maket Pulau Onrust, tokoh-tokoh maritim Nusantara serta perjalanan kapal KPM Batavia - Amsterdam.

Gambar Museum Bahari
Bangunan mesuem Bahari dari samping
Salah satu koleksi perahu Meseum Bahari
Pelantara Museum Bahari

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Museum Bahari Indonesia. http://www.museumbahari.org/.
  2. ^ Dimyati, Edi (2010). 47 Museum Jakarta. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 281. ISBN 978-979-22-5501-0. 
  3. ^ Ali, R. dkk., ed. (1980). Buku Petunjuk Museum Bahari Jakarta (PDF). Jakarta: Proyek Pengembangan Permuseuman Jakarta. hlm. 1. 
  4. ^ Ali, R., dkk. (1980). Buku Petunjuk Museum Bahari Jakarta (PDF). Jakarta: Proyek Pengembangan Permuseuman Jakarta. hlm. 43. 

6°07′39″S 106°48′30″E / 6.12748°S 106.80836°E / -6.12748; 106.80836