Lompat ke isi

Hidangan Tionghoa-Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Visnu92 (bicara) ke revisi terakhir oleh Athayahisyam
Tag: Pengembalian
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Mi Goreng GM.jpg|thumb|right|[[Mi goreng]], hidangan Tionghoa Indonesia yang telah terasimilasi menjadi masakan utama Indonesia]]
[[Berkas:Jakarta Indonesia Hawkers-in- Glodok-01.jpg|thumb|260px|Penjaja [[siomay]] bersepeda di kawasan [[Glodok]], pecinan Jakarta.]]
'''Masakan Tionghoa-Indonesia''' mempunyai ciri khas perpaduan antara [[masakan Tionghoa]] dengan masakan [[Hidangan Indonesia|tradisional Indonesia]]. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan Tionghoa yang dimodifikasi dengan tambahan [[cabai]], [[santan]] dan [[Bumbu|bumbu-bumbu]] dari masakan Indonesia. Beberapa masakan dan kue menyerupai masakan di [[Hidangan Malaysia|Malaysia]].
'''Masakan Tionghoa-Indonesia''' mempunyai ciri khas perpaduan antara [[masakan Tionghoa]] dengan masakan [[Hidangan Indonesia|tradisional Indonesia]]. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan Tionghoa yang dimodifikasi dengan tambahan [[cabai]], [[santan]] dan [[Bumbu|bumbu-bumbu]] dari masakan Indonesia. Beberapa masakan dan kue menyerupai masakan di [[Hidangan Malaysia|Malaysia]].
{{Sidebar masakan Indonesia}}
{{Sidebar masakan Indonesia}}


== Sejarah dan pengaruh==
== Warisan kuliner Tionghoa ==
{{multiple image
<!-- Essential parameters -->
| align = right
| direction = vertical
| width = 200
<!-- Image 1 -->
| image1 = Mi Goreng GM.jpg
| caption1 =[[Mie goreng]], hidangan Tionghoa Indonesia yang telah terasimilasi menjadi masakan utama Indonesia
| width1 =
<!-- Image 2 -->
| image2 = Mie Ayam-01.jpg
| caption2 =[[Mie ayam]] dan [[pangsit|pangsit goreng]], hidangan mi populer di Indonesia
| width2 =
<!-- Image 3 -->
| image3 = Mi Bakso Bali.jpg
| width3 =
| caption3 = [[Bakso]]
<!-- Image 4 -->
| image4 = Kwetiau Ayam Jamur Pangsit Bakso.jpg
| width4 =
| caption4 = [[Kwetiau ayam]] dengan pangsit dan bakso
<!-- Image 5 -->
| image5 = Nasi Tim Ayam in Jakarta.jpg
| width5 =
| caption5 = [[Nasi tim|Nasi tim ayam]]
<!-- Image 6 -->
| image6 = Kwetiau Siram.jpg
| width6 =
| caption6 = Kwetiau siram sapi
<!-- Image 7 -->
| image7 = Siomay Udang Glodok.JPG
| width7 =
| caption7 =[[Siomay]] udang
<!-- Image 8 -->
| image8 = Fresh lumpia.jpg
| width8 =
| caption8 = [[Lumpia]] basah
<!-- Image 9 -->
| image9 = Kwetiau Goreng Kepiting.jpg
| width9 =
| caption9 = [[Kwetiau goreng]] kepiting
| header = Hidangan Tionghoa-Indonesia
| header_align = center
| header_background =
| footer =
| footer_align = <!-- left/right/center -->
| footer_background =
| background color =
}}
[[Hidangan Tionghoa|Pengaruh Tiongkok]] dapat ditemukan dalam beberapa masakan [[hidangan Indonesia]]. Hidangan populer Tionghoa-Indonesia antara lain [[bakmi]], [[mi ayam]], pangsit, [[bakso]], [[lumpia]], [[kwetiau goreng]] dan [[mi goreng]].<ref>{{cite book | title = A New Approach to Indonesian Cooking | author = Heinz Von Holzen | publisher = Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd | year = 2014 | isbn = 9789814634953 | page = 15 | url = https://books.google.com/books?id=pRuiBQAAQBAJ&q=Kwetiau+Goreng&pg=PA15 }}</ref>
[[Hidangan Tionghoa|Pengaruh Tiongkok]] dapat ditemukan dalam beberapa masakan [[hidangan Indonesia]]. Hidangan populer Tionghoa-Indonesia antara lain [[bakmi]], [[mi ayam]], pangsit, [[bakso]], [[lumpia]], [[kwetiau goreng]] dan [[mi goreng]].<ref>{{cite book | title = A New Approach to Indonesian Cooking | author = Heinz Von Holzen | publisher = Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd | year = 2014 | isbn = 9789814634953 | page = 15 | url = https://books.google.com/books?id=pRuiBQAAQBAJ&q=Kwetiau+Goreng&pg=PA15 }}</ref>


Baris 59: Baris 10:
Kebanyakan kata-kata serapan makanan ini berasal dari nama bahan makanan dalam bahasa Hokkian yang digunakan dalam Bahasa Indonesia di kota-kota besar setempat. Karena istilah ini telah menyatu dalam dialek setempat, kebanyakan orang Indonesia tidak menyadari asal-usul Hokian dari makanan ini. Beberapa hidangan pupuler Indonesia seperti [[nasi goreng]], mi goreng, bihun, kwetiau, [[lumpia]] dan [[Bakpia Pathok|bakpia]] dapat dilacak asal-usulnya dari pengaruh khazanah kuliner Tiongkok. Beberapa bahan makanan dan masakan telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Indonesia, baik bagi pribumi ataupun keturunan Tionghoa. Makanan ini biasanya dimakan dengan nasi putih sebagai makanan pokok di negara ini.<ref name="Tan 2002 158">{{Harvnb|Tan|2002|p=158}}</ref>
Kebanyakan kata-kata serapan makanan ini berasal dari nama bahan makanan dalam bahasa Hokkian yang digunakan dalam Bahasa Indonesia di kota-kota besar setempat. Karena istilah ini telah menyatu dalam dialek setempat, kebanyakan orang Indonesia tidak menyadari asal-usul Hokian dari makanan ini. Beberapa hidangan pupuler Indonesia seperti [[nasi goreng]], mi goreng, bihun, kwetiau, [[lumpia]] dan [[Bakpia Pathok|bakpia]] dapat dilacak asal-usulnya dari pengaruh khazanah kuliner Tiongkok. Beberapa bahan makanan dan masakan telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Indonesia, baik bagi pribumi ataupun keturunan Tionghoa. Makanan ini biasanya dimakan dengan nasi putih sebagai makanan pokok di negara ini.<ref name="Tan 2002 158">{{Harvnb|Tan|2002|p=158}}</ref>


Pengaruh Tionghoa nampak jelas di kota-kota besar di Indonesia sejak zaman kolonial, khususnya di kota Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Bangka, Palembang, Singkawang, dan Pontianak. Sebagai hasilnya, sekian banyak variasi resep hidangan berbahan mi dan tahu berkembang di kota-kota ini. Pengaruh Tionghoa begitu terasa pada [[hidangan Betawi]] yang pada dasarnya terbentuk dari budaya peranakan. Sebagai akibatnya, hidangan Betawi juga mengenal hidangan asinan dan rujak juhi. Pada batas-batas tertentu, masyarakat Jawa di kota Semarang, Solo, dan Surabaya dengan senang hati menyerap pengaruh kuliner Tionghoa, sehingga menganggap hidangan Tionghoa-Indonesia seperti mi goreng, lumpia, bakso, dan tahu gunting juga sebagai hidangan mereka.
Pengaruh Tionghoa nampak jelas di kota-kota besar di Indonesia sejak zaman kolonial, khususnya di kota Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Bangka, Palembang, Singkawang, dan Pontianak. Sebagai hasilnya, sekian banyak variasi resep hidangan berbahan mi dan tahu berkembang di kota-kota ini. Pengaruh Tionghoa begitu terasa pada [[hidangan Betawi]] yang pada dasarnya terbentuk dari budaya peranakan. Sebagai akibatnya, hidangan Betawi juga mengenal hidangan asinan dan [[Rujak Juhi|rujak juhi]]. Pada batas-batas tertentu, masyarakat Jawa di kota Semarang, Solo, dan Surabaya dengan senang hati menyerap pengaruh kuliner Tionghoa, sehingga menganggap hidangan Tionghoa-Indonesia seperti mi goreng, lumpia, bakso, dan tahu gunting juga sebagai hidangan mereka.


Karena [[Hidangan Tionghoa|makanan]] adalah bagian penting dalam [[budaya Tionghoa]], sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga Tionghoa untuk menghabiskan waktu berkualitas mereka untuk pergi makan ke luar, sebagaimana kebiasaan jamuan makan bersama keluarga [[Tionghoa perantauan]]. Karena itulah banyak [[Pecinan]] di Indonesia berkembang menjadi pusat kuliner di kota tersebut, penuh dengan deretan kedai dan rumah makan. Banyak orang Tionghoa Indonesia yang membuka usaha kuliner sehingga banyak usaha makanan menjamur, dari warung sederhana di tepi jalan hingga rumah makan mewah. Kawasan pecinan seperti [[Glodok]], Pecenongan, dan [[Kelapa Gading]] di [[Jakarta]]; [[Kesawan]], Pusat Pasar, Jalan Semarang, Asia Mega Mas, Cemara Asri dan Sunggal di [[Medan]]; Gardu Jati di [[Bandung]], Kya-kya Kembang Jepun di [[Surabaya]], dan Pecinan di [[Cirebon]], [[Semarang]], dan kota [[Surakarta|Solo]] dipenuhi dengan aneka [[warung]], kedai, dan rumah makan, yang tak hanya menawarkan hidangan Tionghoa-Indonesia, tetapi juga aneka hidangan Indonesia dan hidangan internasional.
Karena [[Hidangan Tionghoa|makanan]] adalah bagian penting dalam [[budaya Tionghoa]], sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga Tionghoa untuk menghabiskan waktu berkualitas mereka untuk pergi makan ke luar, sebagaimana kebiasaan jamuan makan bersama keluarga [[Tionghoa perantauan]]. Karena itulah banyak [[Pecinan]] di Indonesia berkembang menjadi pusat kuliner di kota tersebut, penuh dengan deretan kedai dan rumah makan. Banyak orang Tionghoa Indonesia yang membuka usaha kuliner sehingga banyak usaha makanan menjamur, dari warung sederhana di tepi jalan hingga rumah makan mewah. Kawasan pecinan seperti [[Glodok]], Pecenongan, dan [[Kelapa Gading]] di [[Jakarta]]; [[Kesawan]], Pusat Pasar, Jalan Semarang, Asia Mega Mas, Cemara Asri dan Sunggal di [[Medan]]; Gardu Jati di [[Bandung]], Kya-kya Kembang Jepun di [[Surabaya]], dan Pecinan di [[Cirebon]], [[Semarang]], dan kota [[Surakarta|Solo]] dipenuhi dengan aneka [[warung]], kedai, dan rumah makan, yang tak hanya menawarkan hidangan Tionghoa-Indonesia, tetapi juga aneka hidangan Indonesia dan hidangan internasional.


== Adaptasi dengan budaya kuliner setempat ==
== Adaptasi dengan budaya kuliner setempat ==
Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di [[pulau Jawa]], masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat. Di [[Jawa]] masakan ini cenderung agak manis. Di [[Medan]], [[Sumatra Utara]] masakan tradisional Tionghoa masih lebih mudah ditemukan.
Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di [[pulau Jawa]], masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat. Di [[Jawa]] masakan ini cenderung agak manis. Di [[Medan]], [[Sumatera Utara]] masakan tradisional Tionghoa masih lebih mudah ditemukan.


Ada beberapa jenis gaya masakan Tionghoa di Indonesia:
Ada beberapa jenis gaya masakan Tionghoa di Indonesia:
* Masakan Tionghoa gaya baru dengan koki dari [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Hongkong]] atau [[Republik Tiongkok|Taiwan]].
* Masakan Tionghoa gaya baru dengan koki dari [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Hongkong]] atau [[Republik Tiongkok|Taiwan]].
* Masakan Tionghoa tradisional seperti masakan Tiochiu, Hokkian dan Hakka.
* Masakan Tionghoa tradisional seperti masakan Tiochiu, Hokkian dan Hakka.
* Masakan Tionghoa-Indonesia dengan pengaruh barat ([[Belanda]]).
* Masakan Tionghoa-Indonesia dengan pengaruh eropa ([[Belanda]]).
* Masakan Tionghoa yang diadaptasi ke budaya setempat, seperti menggantikan babi dengan ayam atau sapi untuk membuatnya halal serta menghilangkan penggunaan cairan beralkohol seperti angciu dan anggur putih.
* Masakan Tionghoa yang diadaptasi ke budaya setempat, seperti menggantikan babi dengan ayam atau sapi untuk membuatnya halal serta menghilangkan penggunaan cairan beralkohol seperti angciu dan anggur putih.
* Hidangan vegetarian dan vegan Tionghoa, dapat ditemukan di sekitar vihara atau kuil Tionghoa. Hidangan vegetarian Tionghoa memodifikasi sumber-sumber protein seperti tempe atau tahu membentuk semacam [[daging palsu]]. Hidangan vegan tidak menggunakan telur layaknya hidangan vegetarian.


== Daftar hidangan Tionghoa-Indonesia ==
== Daftar hidangan Tionghoa-Indonesia ==
<gallery>

Berkas:Laksa_benteng_Tionghoa_Peranakan_Tangerang.jpg|[[laksa benteng]], hidangan Peranakan Tionghoa di Tangerang.
{{multiple image
Mie Ayam-01.jpg|[[Mi ayam]] dan [[pangsit|pangsit goreng]], hidangan mi populer di Indonesia
<!-- Essential parameters -->
Mi Bakso Bali.jpg|[[Bakso]]
| align = right
Kwetiau Ayam Jamur Pangsit Bakso.jpg|[[Kwetiau ayam]] dengan pangsit dan bakso
| direction = vertical
Nasi Tim Ayam in Jakarta.jpg|[[Nasi tim|Nasi tim ayam]]
| width = 200
Kwetiau Siram.jpg|Kwetiau siram sapi
<!-- Image 1 -->
Siomay Udang Glodok.JPG|[[Siomay]] udang
| image1 = Sapo Tahu 1.jpg
Fresh lumpia.jpg|[[Lumpia]] basah
| caption1 =[[Sapo tahu]] seafood
Kwetiau Goreng Kepiting.jpg|[[Kwetiau goreng]] kepiting
| width1 =
Sapo Tahu 1.jpg|[[Sapo tahu]] seafood
<!-- Image 2 -->
| image2 = Mun Tahu 5.jpg
Mun Tahu 5.jpg|[[Mun tahu]]
Kepiting Saus Tiram 1.JPG|[[Kepiting saus tiram]]
| caption2 =[[Mun tahu]]
Babi Hong 2.jpg|[[Babi hong]], babi dimasak dengan kecap dan bumbu
| width2 =
Berkas:Vegetarian fried Hokkien noodle.jpg|Mi Hokkien vegetarian di sebuah restoran di Jakarta
<!-- Image 3 -->
Sekba 1.jpg|[[Sekba]], hidangan rebusan jeroan babi
| image3 = Kepiting Saus Tiram 1.JPG
Nasi Campur Tionghoa Kenanga 2.jpg|[[Nasi campur]] Tionghoa
| width3 =
Swikee Kodok Oh detail.jpg|[[Swikee]] kodok oh dengan kuah [[tauco]]
| caption3 = [[Kepiting saus tiram]]
Haisom Cah Jamur 2.JPG|[[Teripang|Haisom]] cah jamur
<!-- Image 4 -->
Broodje Bapao Driekwart.jpg|[[Bakpau]]
| image4 = Babi Hong 2.jpg
印尼坤甸潮州式菜粿(2023年06月17日).jpg|Chaikue Pontianak
| width4 =
</gallery>
| caption4 = [[Babi hong]], babi dimasak dengan kecap dan bumbu
<!-- Image 5 -->
| image5 = Sekba 1.jpg
| width5 =
| caption5 = [[Sekba]], hidangan rebusan jeroan babi
<!-- Image 6 -->
| image6 = Nasi Campur Tionghoa Kenanga 2.jpg
| width6 =
| caption6 = [[Nasi campur]] Tionghoa
<!-- Image 7 -->
| image7 = Swikee Kodok Oh detail.jpg
| width7 =
| caption7 = [[Swikee]] kodok oh dengan kuah [[tauco]]
<!-- Image 8 -->
| image8 = Haisom Cah Jamur 2.JPG
| width8 =
| caption8 = [[Teripang|Haisom]] cah jamur
<!-- Image 9 -->
| image9 = Broodje Bapao Driekwart.jpg
| width9 =
| caption9 = [[Bakpau]]
| header = Hidangan Tionghoa-Indonesia
| header_align = center
| header_background =
| footer =
| footer_align = <!-- left/right/center -->
| footer_background =
| background color =
}}


=== Menu makanan ===
=== Menu makanan ===
Baris 197: Baris 121:
* [[Pia]]
* [[Pia]]
* [[Popiah]]
* [[Popiah]]
* [[Rujak juhi]]
* [[Rujak Juhi|Rujak juhi]]
* [[Rujak shanghai]]
* [[Rujak shanghai]]
* [[Samcan|Samcan bak]]
* [[Samcan|Samcan bak]]
Baris 269: Baris 193:
{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Tiongkok}}
{{Masakan Tiongkok}}
{{Tionghoa Indonesia}}


[[Kategori:Hidangan Tionghoa]]
[[Kategori:Hidangan Tionghoa]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Tionghoa Indonesia]]

Revisi per 2 Juni 2024 06.23

Mi goreng, hidangan Tionghoa Indonesia yang telah terasimilasi menjadi masakan utama Indonesia

Masakan Tionghoa-Indonesia mempunyai ciri khas perpaduan antara masakan Tionghoa dengan masakan tradisional Indonesia. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan Tionghoa yang dimodifikasi dengan tambahan cabai, santan dan bumbu-bumbu dari masakan Indonesia. Beberapa masakan dan kue menyerupai masakan di Malaysia.

Sejarah dan pengaruh

Pengaruh Tiongkok dapat ditemukan dalam beberapa masakan hidangan Indonesia. Hidangan populer Tionghoa-Indonesia antara lain bakmi, mi ayam, pangsit, bakso, lumpia, kwetiau goreng dan mi goreng.[1]

Budaya kuliner Tiongkok tampak jelas di Indonesia melalui kata-kata serapan dari bahasa Hokkian, Hakka, dan Kanton dalam nama aneka makanan.[2] Kata-kata yang dimulai dengan istilah bak () menunjukkan adanya daging, misalnya bakpau ("baozi"); sementara kata-kata yang berakhiran cai () menunjukkan sayuran, misalnya pecai ("kubis tiongkok") dan cap cai ("sayuran campur").[3] Demikian juga dengan mi () merujuk kepada mi misalnya mi goreng.

Kebanyakan kata-kata serapan makanan ini berasal dari nama bahan makanan dalam bahasa Hokkian yang digunakan dalam Bahasa Indonesia di kota-kota besar setempat. Karena istilah ini telah menyatu dalam dialek setempat, kebanyakan orang Indonesia tidak menyadari asal-usul Hokian dari makanan ini. Beberapa hidangan pupuler Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng, bihun, kwetiau, lumpia dan bakpia dapat dilacak asal-usulnya dari pengaruh khazanah kuliner Tiongkok. Beberapa bahan makanan dan masakan telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Indonesia, baik bagi pribumi ataupun keturunan Tionghoa. Makanan ini biasanya dimakan dengan nasi putih sebagai makanan pokok di negara ini.[4]

Pengaruh Tionghoa nampak jelas di kota-kota besar di Indonesia sejak zaman kolonial, khususnya di kota Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Bangka, Palembang, Singkawang, dan Pontianak. Sebagai hasilnya, sekian banyak variasi resep hidangan berbahan mi dan tahu berkembang di kota-kota ini. Pengaruh Tionghoa begitu terasa pada hidangan Betawi yang pada dasarnya terbentuk dari budaya peranakan. Sebagai akibatnya, hidangan Betawi juga mengenal hidangan asinan dan rujak juhi. Pada batas-batas tertentu, masyarakat Jawa di kota Semarang, Solo, dan Surabaya dengan senang hati menyerap pengaruh kuliner Tionghoa, sehingga menganggap hidangan Tionghoa-Indonesia seperti mi goreng, lumpia, bakso, dan tahu gunting juga sebagai hidangan mereka.

Karena makanan adalah bagian penting dalam budaya Tionghoa, sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga Tionghoa untuk menghabiskan waktu berkualitas mereka untuk pergi makan ke luar, sebagaimana kebiasaan jamuan makan bersama keluarga Tionghoa perantauan. Karena itulah banyak Pecinan di Indonesia berkembang menjadi pusat kuliner di kota tersebut, penuh dengan deretan kedai dan rumah makan. Banyak orang Tionghoa Indonesia yang membuka usaha kuliner sehingga banyak usaha makanan menjamur, dari warung sederhana di tepi jalan hingga rumah makan mewah. Kawasan pecinan seperti Glodok, Pecenongan, dan Kelapa Gading di Jakarta; Kesawan, Pusat Pasar, Jalan Semarang, Asia Mega Mas, Cemara Asri dan Sunggal di Medan; Gardu Jati di Bandung, Kya-kya Kembang Jepun di Surabaya, dan Pecinan di Cirebon, Semarang, dan kota Solo dipenuhi dengan aneka warung, kedai, dan rumah makan, yang tak hanya menawarkan hidangan Tionghoa-Indonesia, tetapi juga aneka hidangan Indonesia dan hidangan internasional.

Adaptasi dengan budaya kuliner setempat

Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di pulau Jawa, masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat. Di Jawa masakan ini cenderung agak manis. Di Medan, Sumatera Utara masakan tradisional Tionghoa masih lebih mudah ditemukan.

Ada beberapa jenis gaya masakan Tionghoa di Indonesia:

  • Masakan Tionghoa gaya baru dengan koki dari Republik Rakyat Tiongkok, Hongkong atau Taiwan.
  • Masakan Tionghoa tradisional seperti masakan Tiochiu, Hokkian dan Hakka.
  • Masakan Tionghoa-Indonesia dengan pengaruh eropa (Belanda).
  • Masakan Tionghoa yang diadaptasi ke budaya setempat, seperti menggantikan babi dengan ayam atau sapi untuk membuatnya halal serta menghilangkan penggunaan cairan beralkohol seperti angciu dan anggur putih.
  • Hidangan vegetarian dan vegan Tionghoa, dapat ditemukan di sekitar vihara atau kuil Tionghoa. Hidangan vegetarian Tionghoa memodifikasi sumber-sumber protein seperti tempe atau tahu membentuk semacam daging palsu. Hidangan vegan tidak menggunakan telur layaknya hidangan vegetarian.

Daftar hidangan Tionghoa-Indonesia

Kudapan dan manisan

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Heinz Von Holzen (2014). A New Approach to Indonesian Cooking. Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd. hlm. 15. ISBN 9789814634953. 
  2. ^ Tan 2002, hlm. 154
  3. ^ Tan 2002, hlm. 155–156
  4. ^ Tan 2002, hlm. 158
  5. ^ Bak Kut Teh dan Resep Teochew[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Indah Nursaliha, one (2018-09-20). "Sejarah Nasi Goreng, Dibawa dari Tiongkok ke Nusantara hingga Mendunia". Phinemo. Mata Indonesia News minews.id. 

Pranala luar