Lompat ke isi

Bendera Jepang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tegarrifqi (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Artanisen (bicara | kontrib)
→‎Sebelum tahun 1900: Asahi Maru warship 1856.png
 
(25 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{periksaterjemahan|en|Flag of Japan}}
{{Infobox flag
{{Infobox flag
|Name = Jepang
|Name = Jepang
Baris 22: Baris 21:
Bendera ''Nisshōki'' ditetapkan sebagai bendera nasional dalam [[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan]], yang diumumkan dan mulai berlaku pada 13 Agustus 1999. Meskipun tidak terdapat undang-undang yang menetapkan bendera nasional sebelumnya, bendera matahari telah menjadi bendera nasional Jepang secara ''de facto''. Dua proklamasi dikeluarkan pada tahun [[1870]] oleh [[Daijō-kan]], badan pemerintahan pada awal [[Zaman Meiji]], yang masing-masing memiliki ketentuan mengenai rancangan bendera nasional. Bendera matahari dipakai sebagai bendera nasional untuk kapal-kapal dagang menurut Proklamasi No. 57 tahun {{nowrap|3 [[zaman Meiji|Meiji]]}} (dikeluarkan pada 27 Februari 1870<!--27 Januari dalam kalender JP-->), dan sebagai bendera nasional yang digunakan oleh Angkatan Laut menurut Proklamasi No. 651 tahun {{nowrap|3 Meiji}} (dikeluarkan pada 27 Oktober 1870<!--3 Oktober dalam kalender JP-->). Penggunaan ''Hinomaru'' sangat dibatasi selama awal [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|pendudukan sekutu di Jepang]] setelah [[Perang Dunia&nbsp;II]]; pembatasan ini kemudian dilonggarkan.
Bendera ''Nisshōki'' ditetapkan sebagai bendera nasional dalam [[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan]], yang diumumkan dan mulai berlaku pada 13 Agustus 1999. Meskipun tidak terdapat undang-undang yang menetapkan bendera nasional sebelumnya, bendera matahari telah menjadi bendera nasional Jepang secara ''de facto''. Dua proklamasi dikeluarkan pada tahun [[1870]] oleh [[Daijō-kan]], badan pemerintahan pada awal [[Zaman Meiji]], yang masing-masing memiliki ketentuan mengenai rancangan bendera nasional. Bendera matahari dipakai sebagai bendera nasional untuk kapal-kapal dagang menurut Proklamasi No. 57 tahun {{nowrap|3 [[zaman Meiji|Meiji]]}} (dikeluarkan pada 27 Februari 1870<!--27 Januari dalam kalender JP-->), dan sebagai bendera nasional yang digunakan oleh Angkatan Laut menurut Proklamasi No. 651 tahun {{nowrap|3 Meiji}} (dikeluarkan pada 27 Oktober 1870<!--3 Oktober dalam kalender JP-->). Penggunaan ''Hinomaru'' sangat dibatasi selama awal [[Pendudukan Sekutu atas Jepang|pendudukan sekutu di Jepang]] setelah [[Perang Dunia&nbsp;II]]; pembatasan ini kemudian dilonggarkan.


Pada awal sejarah Jepang, motif ''Hinomaru'' digunakan pada bendera [[daimyo]] dan [[samurai]]. Menurut sejarah kuno ''[[Shoku Nihongi]]'', [[Kaisar Mommu]] menggunakan bendera yang melambangkan matahari di istananya pada tahun [[701]], dan peristiwa tersebut merupakan catatan pertama tentang penggunaan bendera bermotif matahari di Jepang. Bendera tertua yang masih ada disimpan di kuil Unpō-ji, [[Kōshū, Yamanashi]], yang dibuat sebelum [[abad ke-16]], dan sebuah legenda kuno menceritakan bahwa bendera itu diberikan pada pihak kuil oleh [[Kaisar Go-Reizei]] pada [[abad ke-11]].<ref>{{cite web | title=日の丸の御旗 | url=http://www.yamanashi-kankou.jp/kankou/spot/p1_4496.html | publisher=Yamanashi Tourism Organization | accessdate=2011-07-17}}{{ja icon}}</ref><ref>{{vcite web | title=宝物殿の案内 | url=http://unpoji.ko-shu.jp/treasure.html | publisher=Unpoji | accessdate=2011-07-17}}{{ja icon}}</ref><ref>{{vcite book|url=http://books.google.com/?id=8x322-89x3MC&pg=PA54#|title=Little-Known Wars of Great and Lasting Impact: The Turning Points in Our History We Should Know More About |first= Alan |last=Axelrod |publisher =Fair Winds|year= 2009 |isbn=1-59233-375-3|page=54}}</ref> Selama [[Restorasi Meiji]], bendera lingkaran matahari dan [[Bendera Matahari Terbit]] dalam [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] menjadi simbol utama bagi [[Kekaisaran Jepang]]. Poster propaganda, buku, dan film menggambarkan bendera tersebut sebagai sumber kebanggaan dan patriotisme. Pada rumah-rumah Jepang, masyarakat diwajibkan untuk mengibarkan bendera tersebut selama hari libur nasional, perayaan, dan hari-hari tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Pada awal sejarah Jepang, motif ''Hinomaru'' digunakan pada bendera [[daimyo]] dan [[samurai]]. Menurut sejarah kuno ''[[Shoku Nihongi]]'', [[Kaisar Mommu]] menggunakan bendera yang melambangkan matahari di istananya pada tahun [[701]], dan peristiwa tersebut merupakan catatan pertama tentang penggunaan bendera bermotif matahari di Jepang. Bendera tertua yang masih ada disimpan di kuil Unpō-ji, [[Kōshū, Yamanashi]], yang dibuat sebelum [[abad ke-16]], dan sebuah legenda kuno menceritakan bahwa bendera itu diberikan pada pihak kuil oleh [[Kaisar Go-Reizei]] pada [[abad ke-11]].<ref>{{cite web | title=日の丸の御旗 | url=http://www.yamanashi-kankou.jp/kankou/spot/p1_4496.html | publisher=Yamanashi Tourism Organization | accessdate=2011-07-17 | archive-date=2019-03-29 | archive-url=https://web.archive.org/web/20190329183806/https://www.yamanashi-kankou.jp/kankou/spot/p1_4496.html | dead-url=yes }}{{ja icon}}</ref><ref>{{vcite web | title=宝物殿の案内 | url=http://unpoji.ko-shu.jp/treasure.html | publisher=Unpoji | accessdate=2011-07-17}}{{ja icon}}</ref><ref>{{vcite book|url=http://books.google.com/?id=8x322-89x3MC&pg=PA54#|title=Little-Known Wars of Great and Lasting Impact: The Turning Points in Our History We Should Know More About |first= Alan |last=Axelrod |publisher =Fair Winds|year= 2009 |isbn=1-59233-375-3|page=54}}</ref> Selama [[Restorasi Meiji]], bendera lingkaran matahari dan [[Bendera Matahari Terbit]] dalam [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] menjadi simbol utama bagi [[Kekaisaran Jepang]]. Poster propaganda, buku, dan film menggambarkan bendera tersebut sebagai sumber kebanggaan dan patriotisme. Pada rumah-rumah Jepang, masyarakat diwajibkan untuk mengibarkan bendera tersebut selama hari libur nasional, perayaan, dan hari-hari tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.


Persepsi masyarakat berbeda-beda terhadap bendera nasional tersebut. Bagi sebagian orang Jepang, bendera tersebut melambangkan Jepang, dan tidak ada bendera lain yang dapat menggantikannya. Namun, bendera tersebut tidak sering dikibarkan di Jepang karena hubungannya dengan [[ultranasionalisme]]. Penggunaan bendera dan lagu kebangsaan ''[[Kimigayo]]'' menjadi topik perdebatan di sekolah-sekolah Jepang sejak akhir [[Perang Dunia II]] ([[Perang Pasifik]]). Perselisihan tentang penggunaan bendera tersebut menyebabkan protes dan tuntutan hukum. Bagi [[Suku Ryukyu|orang Okinawa]], bendera tersebut merepresentasikan peristiwa Perang Dunia II dan pendudukan tentara Amerika Serikat. Bagi beberapa negara yang pernah diduduki oleh Jepang, bendera tersebut merupakan simbol agresi dan imperialisme. ''Hinomaru'' digunakan sebagai alat untuk melawan negara-negara pendudukan untuk tujuan intimidasi, menegaskan dominasi Jepang, atau penaklukan. Meskipun berkonotasi negatif, sumber-sumber dari Barat dan Jepang mengklaim bahwa bendera tersebut merupakan simbol yang kuat dan abadi bagi Jepang. Beberapa [[Daftar bendera Jepang#Militer|panji-panji militer Jepang]] didasarkan pada ''Hinomaru'', termasuk panji angkatan laut yang bermotif matahari terbit. ''Hinomaru'' juga berfungsi sebagai pola acu bagi bendera Jepang lainnya yang digunakan untuk penggunaan umum dan pribadi.
Persepsi masyarakat berbeda-beda terhadap bendera nasional tersebut. Bagi sebagian orang Jepang, bendera tersebut melambangkan Jepang, dan tidak ada bendera lain yang dapat menggantikannya. Namun, bendera tersebut tidak sering dikibarkan di Jepang karena hubungannya dengan [[ultranasionalisme]]. Penggunaan bendera dan lagu kebangsaan ''[[Kimigayo]]'' menjadi topik perdebatan di sekolah-sekolah Jepang sejak akhir [[Perang Dunia II]] ([[Perang Pasifik]]). Perselisihan tentang penggunaan bendera tersebut menyebabkan protes dan tuntutan hukum. Bagi [[Suku Ryukyu|orang Okinawa]], bendera tersebut merepresentasikan peristiwa Perang Dunia II dan pendudukan tentara Amerika Serikat. Bagi beberapa negara yang pernah diduduki oleh Jepang, bendera tersebut merupakan simbol agresi dan imperialisme. ''Hinomaru'' digunakan sebagai alat untuk melawan negara-negara pendudukan untuk tujuan intimidasi, menegaskan dominasi Jepang, atau penaklukan. Meskipun berkonotasi negatif, sumber-sumber dari Barat dan Jepang mengklaim bahwa bendera tersebut merupakan simbol yang kuat dan abadi bagi Jepang. Beberapa [[Daftar bendera Jepang#Militer|panji-panji militer Jepang]] didasarkan pada ''Hinomaru'', termasuk panji angkatan laut yang bermotif matahari terbit. ''Hinomaru'' juga berfungsi sebagai pola acu bagi bendera Jepang lainnya yang digunakan untuk penggunaan umum dan pribadi.
Baris 28: Baris 27:
== Sejarah ==
== Sejarah ==


=== Sebelum 1900 ===
=== Sebelum tahun 1900 ===
[[Berkas:Atakebune3.jpg|jmpl|250px|Armada [[Kuki Yoshitaka]] pada tahun 1594.]]
[[Berkas:Atakebune3.jpg|jmpl|250px|Armada [[Kuki Yoshitaka]] pada tahun 1594.]]
[[Berkas:AsahiMaru1856.jpg|jmpl|250px|Kapal tempur [[keshogunan Tokugawa]], Asahi Maru, pada tahun 1856.]]
[[Berkas:Asahi Maru warship 1856.png|jmpl|250px|Kapal tempur [[keshogunan Tokugawa]], Asahi Maru, pada tahun 1856.]]
Asal mula keberadaan ''Hinomaru'' tidak diketahui secara pasti,<ref name="webjapanen"/> namun tampaknya matahari terbit memiliki beberapa makna simbolis sejak awal abad ke-7. Pada tahun 607, sebuah korespondensi resmi yang dimulai dengan "dari kaisar matahari terbit" dikirim kepada [[Kaisar Yang dari Sui]] di [[Tiongkok]].<ref>{{Harvnb|Dyer|1909|p=24}}</ref> Jepang sering disebut sebagai "negeri matahari terbit".<ref>{{Harvnb|Edgington|2003|pp=123–124}}</ref> Dalam karya sastra pada abad ke-12, ''[[Heike Monogatari]]'', tertulis bahwa Samurai membawa [[kipas perang|kipas]] yang bergambar matahari.<ref name="Itoh 205">{{Harvnb|Itoh|2003|p=205}}</ref> Salah satu legenda yang terkait dengan bendera nasional dikaitkan dengan biksu [[Nichiren]]. Konon, selama [[invasi Mongol ke Jepang]] pada [[abad ke-13]], [[Nichiren]] mempersembahkan bendera matahari tersebut kepada seorang [[shogun]] yang berupaya mematahkan serangan bangsa Mongol.<ref>{{Harvnb|Feldman|2004|pp=151–155}}</ref> Matahari juga memiliki kaitan erat dengan keluarga [[kaisar Jepang]], karena legenda menyatakan bahwa takhta kekaisaran diturunkan dari [[Amaterasu]], sang dewi matahari.<ref>{{harvnb|Ashkenazi|2003|pp=112–113}}</ref><ref>{{harvnb|Hall|1996|p=110}}</ref>
Asal mula keberadaan ''Hinomaru'' tidak diketahui secara pasti,<ref name="webjapanen"/> namun tampaknya matahari terbit memiliki beberapa makna simbolis sejak awal abad ke-7. Pada tahun 607, sebuah korespondensi resmi yang dimulai dengan "dari kaisar matahari terbit" dikirim kepada [[Kaisar Yang dari Sui]] di [[Tiongkok]].<ref>{{Harvnb|Dyer|1909|p=24}}</ref> Jepang sering disebut sebagai "negeri matahari terbit".<ref>{{Harvnb|Edgington|2003|pp=123–124}}</ref> Dalam karya sastra pada abad ke-12, ''[[Heike Monogatari]]'', tertulis bahwa Samurai membawa [[kipas perang|kipas]] yang bergambar matahari.<ref name="Itoh 205">{{Harvnb|Itoh|2003|p=205}}</ref> Salah satu legenda yang terkait dengan bendera nasional dikaitkan dengan biksu [[Nichiren]]. Konon, selama [[invasi Mongol ke Jepang]] pada [[abad ke-13]], [[Nichiren]] mempersembahkan bendera matahari tersebut kepada seorang [[shogun]] yang berupaya mematahkan serangan bangsa Mongol.<ref>{{Harvnb|Feldman|2004|pp=151–155}}</ref> Matahari juga memiliki kaitan erat dengan keluarga [[kaisar Jepang]], karena legenda menyatakan bahwa takhta kekaisaran diturunkan dari [[Amaterasu]], sang dewi matahari.<ref>{{harvnb|Ashkenazi|2003|pp=112–113}}</ref><ref>{{harvnb|Hall|1996|p=110}}</ref>


Baris 42: Baris 41:


=== Konflik awal dan Perang Pasifik ===
=== Konflik awal dan Perang Pasifik ===
[[Berkas:1939 Family photo from Nagano.jpg|jmpl|250px|alt=Sebuah keluarga berkumpul di sekitar anak laki-laki yang mengenakan seragam militer, dihiasi dengan spanduk dan bendera. Sejumlah anak-anak juga memegang bendera.|Foto pendaftaran militer pada tahun 1930-an. ''Hinomaru'' ditampilkan diatas rumah dan dipegang oleh sejumlah anak-anak.]]
[[Berkas:1939 Family photo from Nagano.jpg|jmpl|250px|alt=Sebuah keluarga berkumpul di sekitar pria berseragam militer, dikelilingi dengan spanduk dan bendera.|Foto pendaftaran militer pada tahun 1930-an. ''Hinomaru'' dipajang di rumah dan dipegang oleh beberapa anak.]]
[[Berkas:Manchuguo Poster.harmony of J,C and Mpeople.jpg|jmpl|alt=Tiga anak memegang bendera dengan latar belakang sebuah bangunan dan matahari terbit|Poster [[propaganda]] mempromosikan harmoni antara [[orang Jepang]], [[Suku Han|Tionghoa]], dan [[Manchu]]. Sebuah kutipan dalam bahasa Mandarin (dibaca dari kanan ke kiri) dibaca "Dengan kerja sama Jepang, Tiongkok, dan Manchukuo, [maka] dunia dapat menjadi damai".]]
[[Berkas:Manchuguo Poster.harmony of J,C and Mpeople.jpg|jmpl|alt=Tiga orang anak memegang bendera dengan latar belakang bangunan dan matahari terbit|Poster [[propaganda]] mempromosikan harmoni antara [[orang Jepang]], [[Suku Han|Tionghoa]], dan [[Manchu]]. Sebuah keterangan dalam bahasa Mandarin (dibaca dari kanan ke kiri) berbunyi "Dengan kerja sama Jepang, Tiongkok, dan Manchukuo, [maka] dunia akan damai".]]


Penggunaan bendera nasional makin intens seiring dengan upaya Jepang membangun kekaisarannya, dan ''Hinomaru'' dikibarkan saat perayaan kemenangan Jepang atas [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]] dan [[Perang Rusia-Jepang]]. Bendera tersebut juga dikibarkan dalam situasi perang di seantero negara tersebut.<ref name="Befu 92–95">{{Harvnb|Befu|2001|pp=92–95}}</ref> Sebuah film propaganda Jepang pada tahun 1934 menayangkan bahwa bendera-bendera nasional selain Jepang tidaklah sempurna atau rancangannya jelek, sementara bendera Jepang demikian sempurna dari segi mana pun.<ref>{{Harvnb|Nornes|2003|p=81}}</ref> Pada tahun 1937, sekelompok perempuan dari [[Prefektur Hiroshima]] menunjukan solidaritasnya terhadap prajurit-prajurit Jepang yang bertarung di Tiongkok selama [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua]], dengan memakan "bekal bendera" (''hinomaru [[bento]]'') yang terdiri dari sebuah [[umeboshi]] (bulatan merah) di tengah nasi (bidang putih). ''Hinomaru bento'' menjadi simbol utama mobilisasi perang dan solidaritas Jepang terhadap prajurit-prajuritnya sampai tahun 1940-an.<ref>{{Harvnb|Cwiertka|2007|pp=117–119}}</ref>
Penggunaan bendera nasional berkembang seiring dengan upaya Jepang membangun kekaisarannya, dan ''Hinomaru'' digunakan pada perayaan kemenangan Jepang atas [[Perang Tiongkok-Jepang Pertama]] dan [[Perang Rusia-Jepang]]. Bendera tersebut juga digunakan dalam situasi perang di seluruh negeri.<ref name="Befu 92–95">{{Harvnb|Befu|2001|pp=92–95}}</ref> Sebuah film propaganda Jepang pada tahun 1934 menggambarkan bendera nasional asing sebagai rancangan yang buruk atau tidak sempurna, sementara bendera Jepang terlihat sempurna dari segala aspek.<ref>{{Harvnb|Nornes|2003|p=81}}</ref> Pada tahun 1937, sekelompok perempuan dari [[Prefektur Hiroshima]] menunjukan solidaritasnya terhadap tentara Jepang yang berperang di Tiongkok selama [[Perang Tiongkok-Jepang Kedua]], dengan memakan "''hinomaru [[bento]]''" yang berupa nasi (bidang putih) dengan [[umeboshi]] (bulatan merah) di tengahnya. ''Hinomaru bento'' menjadi simbol utama mobilisasi perang dan solidaritas Jepang terhadap tentaranya sampai tahun 1940-an.<ref>{{Harvnb|Cwiertka|2007|pp=117–119}}</ref>


Kemenangan awal Jepang dalam Perang Tiongkok-Jepang menyebabkan ''Hinomaru'' dikibarkan kembali untuk perayaan kemenangan. Setiap warga Jepang tampak memegang bendera tersebut pada saat pawai berlangsung.<ref name="Befu 92–95"/>
Kemenangan awal Jepang dalam Perang Tiongkok-Jepang mengakibatkan penggunaan kembali ''Hinomaru'' dalam perayaan. Bendera tersebut terlihat di tangan masyarakat Jepang selama parade berlangsung.<ref name="Befu 92–95"/>


Dalam buku-buku pada periode tersebut, ''Hinomaru'' juga dicetak dengan berbagai slogan yang mengekspresikan pengabdian kepada kaisar dan negara. Patriotisme diajarkan sebagai kebajikan kepada anak-anak Jepang. Ungkapan patriotisme, seperti mengibarkan bendera atau menyembah kaisar setiap hari, adalah sebagian sifat dari "orang Jepang yang baik."<ref>{{Harvnb|Partner|2004|pp=55–56}}</ref>
Buku-buku selama zaman tersebut juga memiliki ''Hinomaru'' yang dicetak dengan berbagai slogan yang mengekspresikan pengabdian kepada kaisar dan negara. Patriotisme diajarkan sebagai kebajikan kepada anak-anak Jepang. Ungkapan patriotisme, seperti mengibarkan bendera atau menyembah kaisar setiap hari, adalah sebagian sifat dari "orang Jepang yang baik."<ref>{{Harvnb|Partner|2004|pp=55–56}}</ref>


Bendera tersebut adalah sarana imperialisme Jepang di wilayah jajahannya di Asia Tenggara selama Perang Dunia II: rakyat diwajibkan mengibarkan bendera tersebut,<ref>{{Harvnb|Tipton|2002|p=137}}</ref> dan murid sekolah menyanyikan ''Kimigayo'' pada upacara pengibaran bendera di pagi hari.<ref>{{Harvnb|Newell|1982|p=28}}</ref> Bendera-bendera lokal diizinkan berkibar di beberapa wilayah seperti [[Filipina]], [[Indonesia]], dan [[Manchukuo]].<ref>{{vcite news | title=The Camera Overseas: The Japanese People Voted Against Frontier Friction | date=1937-06-21 |url =http://books.google.com/books?id=1UQEAAAAMBAJ&pg=PA74&dq=Manchukuo+flag&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=12#v=onepage&q=Manchukuo%20flag&f=false | work =TIME | page =75 | accessdate = 2010-01-19}}</ref>
Bendera ''Hinomaru'' merupakan alat imperialisme Jepang di wilayah Asia Tenggara yang diduduki selama Perang Dunia II: masyarakat diwajibkan mengibarkan bendera tersebut,<ref>{{Harvnb|Tipton|2002|p=137}}</ref> dan para pelajar menyanyikan ''Kimigayo'' ketika upacara pengibaran bendera pada pagi hari.<ref>{{Harvnb|Newell|1982|p=28}}</ref> Bendera lokal diizinkan berkibar di beberapa wilayah seperti [[Filipina]], [[Indonesia]], dan [[Manchukuo]].<ref>{{vcite news | title=The Camera Overseas: The Japanese People Voted Against Frontier Friction | date=1937-06-21 |url =http://books.google.com/books?id=1UQEAAAAMBAJ&pg=PA74&dq=Manchukuo+flag&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=12#v=onepage&q=Manchukuo%20flag&f=false | work =TIME | page =75 | accessdate = 2010-01-19}}</ref>
<ref>{{vcite web |url=http://www.nhi.gov.ph/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=26 |title=The Controversial Philippine National Flag |accessdate=2010-01-19 |date=2008 |format=PDF |publisher=National Historical Institute |archivedate=2011-09-17 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110917201611/http://www.nhi.gov.ph/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=26 }}</ref><ref>{{Harvnb|Taylor|2004|p=321}}</ref> Di daerah jajahan tertentu seperti [[Korea]], ''Hinomaru'' dan simbol lainnya digunakan untuk memberi status golongan menengah bagi orang Korea di kekaisaran Jepang.<ref>{{harvnb|Goodman, Neary|1996|p=102}}</ref>
<ref>{{vcite web |url=http://www.nhi.gov.ph/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=26 |title=The Controversial Philippine National Flag |accessdate=2010-01-19 |date=2008 |format=PDF |publisher=National Historical Institute |archivedate=2011-09-17 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110917201611/http://www.nhi.gov.ph/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=26 }}</ref><ref>{{Harvnb|Taylor|2004|p=321}}</ref> Di [[Korea]] yang merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang, ''Hinomaru'' dan simbol lainnya digunakan untuk menyatakan bahwa orang Korea merupakan subjek kekaisaran.<ref>{{harvnb|Goodman, Neary|1996|p=102}}</ref>


Menurut orang Jepang, ''Hinomaru'' adalah "bendera matahari terbit yang menyinari kegelapan di seluruh dunia."<ref>{{Harvnb|Ebrey|2004|p=443}}</ref> Menurut orang Barat, bendera tersebut adalah salah satu simbol paling kukuh dalam kemiliteran Jepang.<ref>{{vcite news |author=Hauser, Ernest | title=Son of Heaven | date=1940-06-10 | url =http://books.google.com/books?id=4j8EAAAAMBAJ&pg=PA79&dq=japanese+flag+loyal+emperor&lr=&as_brr=0&client=firefox-a&cd=7#v=onepage&q=japanese%20flag%20loyal%20emperor&f=false | work =LIFE | page =79 | accessdate = 2010-01-17 }}</ref>
Bagi orang Jepang, ''Hinomaru'' merupakan "bendera matahari terbit yang menyinari kegelapan di seluruh dunia."<ref>{{Harvnb|Ebrey|2004|p=443}}</ref> Bagi orang Barat, bendera tersebut merupakan salah satu simbol militer Jepang yang paling kuat.<ref>{{vcite news |author=Hauser, Ernest | title=Son of Heaven | date=1940-06-10 | url =http://books.google.com/books?id=4j8EAAAAMBAJ&pg=PA79&dq=japanese+flag+loyal+emperor&lr=&as_brr=0&client=firefox-a&cd=7#v=onepage&q=japanese%20flag%20loyal%20emperor&f=false | work =LIFE | page =79 | accessdate = 2010-01-17 }}</ref>


===Pendudukan AS=== <!--Flag of Germany links here -->
===Pendudukan AS=== <!--Flag of Germany links here -->
[[Berkas:Surrender of Japanese Forces in Southern Korea.jpg|jmpl|kiri|alt=Para pria berseragam militer melihat sebuah bendera akan diturunkan.|''Hinomaru'' diturunkan di [[Seoul]], [[Korea Selatan|Korea]], saat [[kapitulasi Jepang]] pada tanggal 9 September 1945.]]
[[Berkas:Surrender of Japanese Forces in Southern Korea.jpg|jmpl|kiri|alt=Para pria berseragam militer memandang bendera yang diturunkan.|''Hinomaru'' diturunkan di [[Seoul]], [[Korea Selatan|Korea]], pada 9 September 1945, hari penyerahan diri.]]


''Hinomaru'' adalah bendera ''[[de facto]]'' selama Perang Dunia&nbsp;II dan masa pendudukan AS.<ref name="defacto"/> Selama [[pendudukan Amerika atas Jepang]] setelah [[Perang Dunia&nbsp;II]], izin dari [[Komandan Tertinggi Sekutu]] (''Supreme Commander of the Allied Powers '' – SCAPJ) diperlukan untuk mengibarkan ''Hinomaru''.<ref name="flag45">{{vcite web |url=http://www.mext.go.jp/b_menu/houdou/11/09/990906j.htm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080110115759/http://www.mext.go.jp/b_menu/houdou/11/09/990906j.htm |archivedate=2008-01-10 |title=国旗,国歌の由来等 |trans_title=Origin of the National Flag and Anthem |publisher=Ministry of Education |language={{ja icon}} |date=1999-09-01 |accessdate=2007-12-01 }}</ref><ref name='Goodman'/> Beberapa sumber memberi keterangan berbeda mengenai batasan penggunaan bendera ''Hinomaru''; sumber lainnya menggunakan istilah "dilarang".<ref name='Wesiman'/><ref name="banned">{{vcite book |author=Hardarce, Helen; Adam L. Kern | title = New Directions in the Study of Meiji Japan | publisher = Brill | date = 1997 | page = 653 | url = http://books.google.com/books?id=pXlZoSjXb2QC&pg=PA653&dq=Japanese+flag+banned&cd=10#v=onepage&q=Japanese%20flag%20banned&f=false |isbn = 90-04-10735-5 }}</ref> Meskipun pembatasannya dilakukan secara besar-besaran, pelarangan tidak dilakukan secara langsung.<ref name="defacto"/>
''Hinomaru'' adalah bendera Jepang secara ''[[de facto]]'' selama Perang Dunia&nbsp;II dan masa pendudukan.<ref name="defacto"/> Selama [[pendudukan Amerika atas Jepang]] setelah [[Perang Dunia&nbsp;II]], izin dari [[Panglima Tertinggi Sekutu]] diperlukan untuk mengibarkan ''Hinomaru''.<ref name="flag45">{{vcite web |url=http://www.mext.go.jp/b_menu/houdou/11/09/990906j.htm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080110115759/http://www.mext.go.jp/b_menu/houdou/11/09/990906j.htm |archivedate=2008-01-10 |title=国旗,国歌の由来等 |trans_title=Origin of the National Flag and Anthem |publisher=Ministry of Education |language={{ja icon}} |date=1999-09-01 |accessdate=2007-12-01 }}</ref><ref name='Goodman'/> Beberapa sumber memberi keterangan berbeda mengenai batasan penggunaan bendera ''Hinomaru''; salah satunya menggunakan istilah "dilarang".<ref name='Wesiman'/><ref name="banned">{{vcite book |author=Hardarce, Helen; Adam L. Kern | title = New Directions in the Study of Meiji Japan | publisher = Brill | date = 1997 | page = 653 | url = http://books.google.com/books?id=pXlZoSjXb2QC&pg=PA653&dq=Japanese+flag+banned&cd=10#v=onepage&q=Japanese%20flag%20banned&f=false |isbn = 90-04-10735-5 }}</ref> Meskipun pembatasannya dilakukan secara besar-besaran, pelarangan tidak dilakukan secara langsung.<ref name="defacto"/>


Setelah Perang Dunia&nbsp;II, sebuah bendera baru digunakan oleh kapal-kapal sipil Jepang yang berasal dari Lembaga Kendali Perkapalan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk Armada Niaga Jepang.<ref name="scajape">{{vcite web |url=http://homepage2.nifty.com/captysd/yomoyama/syometu.htm |title=邦人船員消滅 |trans_title=Kunihito crew extinguished |author=吉田 藤人 |language={{ja icon}} |accessdate=2007-12-02 |archivedate=2012-12-09 |archiveurl=https://archive.is/20121209001156/http://homepage2.nifty.com/captysd/yomoyama/syometu.htm }}</ref> Bendera yang dimodifikasi dari [[bendera sinyal maritim international|kode sinyal]] "E" tersebut digunakan dari September 1945 sampai pendudukan AS atas Jepang berakhir.<ref>{{vcite book | author = University of Leicester | title = The Journal of Transport History | publisher = University of Leicester | year = 1987 | location = Manchester, United Kingdom | page = 41 | url = http://books.google.com/books?id=pYO2AAAAIAAJ&q=flag+SCAJAP+Easy&dq=flag+SCAJAP+Easy&lr=&client=firefox-a&cd=1}}</ref> Kapal-kapal AS yang beroperasi di perairan Jepang menggunakan sebuah modifikasi bendera sinyal "O" sebagai bendera mereka.<ref>{{Harvnb|Carr, Hulme|1956|p=200}}</ref>
Setelah Perang Dunia&nbsp;II, sebuah bendera digunakan oleh kapal-kapal sipil Jepang yang berasal dari Lembaga Kendali Perkapalan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk Armada Niaga Jepang.<ref name="scajape">{{vcite web |url=http://homepage2.nifty.com/captysd/yomoyama/syometu.htm |title=邦人船員消滅 |trans_title=Kunihito crew extinguished |author=吉田 藤人 |language={{ja icon}} |accessdate=2007-12-02 |archivedate=2012-12-09 |archiveurl=https://archive.today/20121209001156/http://homepage2.nifty.com/captysd/yomoyama/syometu.htm }}</ref> Bendera yang dimodifikasi dari [[bendera sinyal maritim international|kode sinyal]] "E" tersebut digunakan dari September 1945 sampai pendudukan AS atas Jepang berakhir.<ref>{{vcite book | author = University of Leicester | title = The Journal of Transport History | publisher = University of Leicester | year = 1987 | location = Manchester, United Kingdom | page = 41 | url = http://books.google.com/books?id=pYO2AAAAIAAJ&q=flag+SCAJAP+Easy&dq=flag+SCAJAP+Easy&lr=&client=firefox-a&cd=1}}</ref> Kapal-kapal AS yang beroperasi di perairan Jepang menggunakan sebuah modifikasi bendera sinyal "O" sebagai bendera mereka.<ref>{{Harvnb|Carr, Hulme|1956|p=200}}</ref>


Pada tanggal 2 Mei 1947, Jenderal [[Douglas MacArthur]] melakukan pembatasan atas pengibaran ''Hinomaru'' di lapangan [[Gedung Parlemen Nasional]], [[Istana Kekaisaran Tokyo|Istana Kekaisaran]], [[Kantei|tempat tinggal Perdana Menteri]] dan gedung Dewan Tertinggi dengan ratifikasi [[Konstitusi Jepang]] yang baru.<ref name="47letter">{{vcite web |url=http://www.ndl.go.jp/constitution/shiryo/05/002_23/002_23tx.html |title=Letter from Shigeru Yoshida to General MacArthur dated May 2, 1947|publisher=National Diet Library |author=Yoshida, Shigeru |language={{ja icon}}, English |date=1947-05-02 |accessdate=2007-12-03}}</ref><ref>{{vcite web|url=http://www.ndl.go.jp/constitution/e/shiryo/05/142/142tx.html |title=Letter from Douglas MacArthur to Prime Minister dated May 2, 1947|accessdate=2009-12-10 |author=MacArthur, Douglas |date=1947-05-02 |publisher=National Archives of Japan }}</ref> Pembatasan tersebut diringankan pada tahun 1948, ketika orang-orang diizinkan untuk mengibarkan bendera tersebut pada hari libur nasional. Pada bulan Januari 1949, pembatasan dihapuskan dan setiap orang dapat mengibarkan ''Hinomaru'' setiap saat tanpa meminta izin. Akibatnya, sekolah-sekolah dan rumah-rumah bersemangat untuk mengibarkan ''Hinomaru'' sampai awal 1950-an.<ref name="flag45" />
Pada 2 Mei 1947, Jenderal [[Douglas MacArthur]] mencabut larangan pengibaran ''Hinomaru'' di lapangan [[Gedung Parlemen Nasional]], [[Istana Kekaisaran Tokyo|Istana Kekaisaran]], [[Kantei|tempat tinggal Perdana Menteri]] dan gedung Dewan Tertinggi dengan ratifikasi [[Konstitusi Jepang]] yang baru.<ref name="47letter">{{vcite web |url=http://www.ndl.go.jp/constitution/shiryo/05/002_23/002_23tx.html |title=Letter from Shigeru Yoshida to General MacArthur dated May 2, 1947|publisher=National Diet Library |author=Yoshida, Shigeru |language={{ja icon}}, English |date=1947-05-02 |accessdate=2007-12-03}}</ref><ref>{{vcite web|url=http://www.ndl.go.jp/constitution/e/shiryo/05/142/142tx.html |title=Letter from Douglas MacArthur to Prime Minister dated May 2, 1947|accessdate=2009-12-10 |author=MacArthur, Douglas |date=1947-05-02 |publisher=National Archives of Japan }}</ref> Pembatasan tersebut semakin dilonggarkan pada tahun 1948, ketika orang-orang diizinkan untuk mengibarkan bendera tersebut pada hari libur nasional. Pada Januari 1949, pembatasan dihapuskan dan setiap orang dapat mengibarkan ''Hinomaru'' setiap saat tanpa meminta izin. Akibatnya, sekolah-sekolah dan rumah-rumah bersemangat untuk mengibarkan ''Hinomaru'' hingga awal tahun 1950-an.<ref name="flag45" />


=== Pascaperang hingga 1999 ===
=== Pascaperang hingga tahun 1999 ===
[[Berkas:Japan joins the United Nations.jpg|jmpl|alt=Sekelompok pria dan wanita menyaksikan sebuah bendera akan dikibarkan.|''Hinomaru'' sedang dikibarkan di markas besar [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] di [[New York City]] pada tahun 1956.]]
[[Berkas:Japan joins the United Nations.jpg|jmpl|alt=Sekelompok pria dan wanita menyaksikan sebuah bendera akan dikibarkan.|''Hinomaru'' sedang dikibarkan di markas besar [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] di [[New York City]] pada tahun 1956.]]
Sejak Perang Dunia&nbsp;II, bendera Jepang dikritik karena keterkaitannya dengan [[militerisme|kemiliteran]] negara tersebut pada masa lalu. Hal yang sama juga menimpa lagu kebangsaan nasional Jepang saat ini, ''[[Kimigayo]]''.<ref name="japantimes"/> Muncullah suatu pergeseran kesan terhadap ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' dari sikap patriotik tentang "Dai Nippon"&nbsp;– Jepang Raya&nbsp;– menjadi sikap pasifis dan anti-militer "Nihon". Karena pergeseran ideologi tersebut, bendera itu jarang dikibarkan di Jepang setelah masa perang meskipun pembatasan telah dicabut oleh SCAPJ pada tahun 1949.<ref name='Goodman'>{{harvnb|Goodman, Neary|1996|pp=81–83}}</ref><ref>{{Harvnb|Meyer|2009|p=266}}</ref>
Sejak Perang Dunia&nbsp;II, bendera Jepang dikritik karena keterkaitannya dengan [[militerisme|kemiliteran]] negara tersebut pada masa lalu. Keberatan serupa juga diajukan pada lagu kebangsaan Jepang saat ini, ''[[Kimigayo]]''.<ref name="japantimes"/> Kesan terhadap ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' mewakili perubahan umum dari sikap patriotik mengenai "Dai Nippon"&nbsp;– Jepang Raya&nbsp;– menjadi sikap pasifis dan anti-militer "Nihon". Karena pergeseran ideologi tersebut, bendera tersebut jarang dikibarkan di Jepang setelah masa perang meskipun pembatasan telah dicabut oleh SCAPJ pada tahun 1949.<ref name='Goodman'>{{harvnb|Goodman, Neary|1996|pp=81–83}}</ref><ref>{{Harvnb|Meyer|2009|p=266}}</ref>


Ketika Jepang mulai membangun kembali negaranya secara diplomatis, ''Hinomaru'' digunakan sebagai alat politis di luar Jepang. Saat kunjungan Kaisar [[Hirohito]] dan [[Permaisuri Kōjun]] ke [[Belanda]], ''Hinomaru'' dibakar oleh warga Belanda yang menuntut dua pilihan, yaitu memulangkan sang kaisar, atau menghakiminya atas nama para [[tahanan perang]] Belanda yang tewas selama Perang Dunia Kedua.<ref>{{Harvnb|Large|1992|p=184}}</ref> Di Jepang, ''Hinomaru'' bahkan tidak digunakan dalam unjuk rasa menentang [[Perjanjian Status Pasukan]] yang sedang dinegosiasikan antara AS dan Jepang. Bendera yang umumnya digunakan oleh serikat dagang dan pengunjuk rasa adalah [[bendera merah (politik)|bendera merah]] untuk pemberontakan.<ref>{{Harvnb|Yamazumi|1988|p=76}}</ref>
Ketika Jepang mulai membangun kembali negaranya secara diplomatis, ''Hinomaru'' digunakan sebagai alat politik di luar Jepang. Dalam kunjungan Kaisar [[Hirohito]] dan [[Permaisuri Kōjun]] ke [[Belanda]], ''Hinomaru'' dibakar oleh warga Belanda yang menuntut agar mereka dipulangkan.<ref>{{Harvnb|Large|1992|p=184}}</ref> Di dalam negeri, bendera tersebut bahkan tidak digunakan dalam unjuk rasa terhadap [[Perjanjian Status Pasukan]] yang sedang dirundingkan antara AS dan Jepang. Bendera yang umumnya digunakan oleh serikat pekerja dan pengunjuk rasa adalah [[bendera merah (politik)|bendera merah]] untuk pemberontakan.<ref>{{Harvnb|Yamazumi|1988|p=76}}</ref>


Masalah mengenai ''Hinomaru'' dan lagu kebangsaan Jepang tersulut kembali ketika Tokyo menjadi tuan rumah [[Olimpiade Musim Panas 1964|Olimpiade 1964]]. Sebelum Olimpiade, ukuran lingkaran matahari dari bendera tersebut diubah lebih kecil supaya tidak terlihat mencolok ketika sedang dikibarkan dengan bendera nasional lainnya.<ref name='Goodman'/> Tadamasa Fukiura, seorang spesialis warna, memilih untuk mengatur lingkaran matahari tersebut dengan perbandingan dua banding tiga dari panjang bendera tersebut. Fukiura juga memilih warna-warna bendera tersebut pada tahun 1964 serta [[Olimpiade Musim Dingin 1998]] di Nagano.<ref>{{vcite video|people=Fukiura, Tadamasa|title=ブラックマヨネーズ|medium=TV|publisher=New Star Creation|location=Japan|date=2009}}</ref>
Isu mengenai ''Hinomaru'' dan lagu kebangsaan Jepang diangkat kembali ketika Tokyo menjadi tuan rumah [[Olimpiade Musim Panas 1964]]. Sebelum Olimpiade, ukuran lingkaran matahari dari bendera tersebut diubah lebih kecil supaya tidak terlihat mencolok ketika sedang dikibarkan dengan bendera nasional lainnya.<ref name='Goodman'/> Tadamasa Fukiura, seorang spesialis warna, memilih untuk mengatur lingkaran matahari tersebut dengan perbandingan dua banding tiga dari panjang bendera tersebut. Fukiura juga memilih warna bendera untuk [[Olimpiade Musim Panas 1964]] serta [[Olimpiade Musim Dingin 1998]] di Nagano.<ref>{{vcite video|people=Fukiura, Tadamasa|title=ブラックマヨネーズ|medium=TV|publisher=New Star Creation|location=Japan|date=2009}}</ref>


Pada tahun 1989, peristiwa kematian Kaisar [[Hirohito]] sekali lagi menyulut isu moral mengenai bendera tersebut. Kaum konservatif merasa bahwa bendera tersebut dapat digunakan pada saat upacara tanpa membuka kembali luka lama sehingga memungkinkan mereka untuk menerima ''Hinomaru'' sebagai bendera nasional tanpa mempertanyakan maknanya.<ref name="Borneman 112">{{harvnb|Borneman|2003|p=112}}</ref> Selama masa berkabung enam hari, bendera-bendera dikibarkan dalam keadaan setengah tiang atau disertai dengan kain hitam di seluruh Jepang.<ref>{{vcite news |author=Chira, Susan | title=Hirohito, 124th Emperor of Japan, Is Dead at 87 | date=1989-01-07 | url =http://www.nytimes.com/learning/general/onthisday/bday/0429.html | work =The New York Times | accessdate = 2010-01-30 }}</ref> Meskipun terdapat laporan bahwa ada pengunjuk rasa merusak ''Hinomaru'' pada hari pemakaman kaisar,<ref>{{harvnb|Kataoka|1991|p=149}}</ref> hak sekolah untuk mengibarkan ''Hinomaru'' dalam posisi [[setengah tiang]] tanpa syarat dimaklumi oleh kaum konservatif.<ref name="Borneman 112"/>
Pada tahun 1989, peristiwa kematian Kaisar [[Hirohito]] mengangkat kembali isu moral mengenai bendera nasional. Kaum konservatif merasa bahwa bendera tersebut dapat digunakan pada saat upacara tanpa membuka kembali luka lama sehingga memungkinkan mereka untuk menerima ''Hinomaru'' sebagai bendera nasional tanpa mempertanyakan maknanya.<ref name="Borneman 112">{{harvnb|Borneman|2003|p=112}}</ref> Selama masa berkabung enam hari, bendera-bendera dikibarkan dalam keadaan setengah tiang atau disertai dengan kain hitam di seluruh Jepang.<ref>{{vcite news |author=Chira, Susan | title=Hirohito, 124th Emperor of Japan, Is Dead at 87 | date=1989-01-07 | url =http://www.nytimes.com/learning/general/onthisday/bday/0429.html | work =The New York Times | accessdate = 2010-01-30 }}</ref> Meskipun terdapat laporan mengenai pengunjuk rasa yang merusak ''Hinomaru'' pada hari pemakaman kaisar,<ref>{{harvnb|Kataoka|1991|p=149}}</ref> hak sekolah untuk mengibarkan ''Hinomaru'' dalam posisi [[setengah tiang]] tanpa syarat membawa kesuksesan bagi kaum konservatif.<ref name="Borneman 112"/>


=== Sejak 1999 ===
=== Sejak tahun 1999 ===
[[Berkas:国旗及び国歌に関する法律.jpg|jmpl|alt=Sebuah lembaran dengan tulisan Tionghoa dan versi hitam-putih dari bendera Jepang left above|''Aturan Tentang Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan Nasional'' seperti yang muncul pada Kabar Resmi pada tanggal 15 Agustus 1999]]
[[Berkas:国旗及び国歌に関する法律.jpg|jmpl|alt=Sebuah lembaran dengan tulisan Tionghoa dan versi hitam-putih dari bendera Jepang|Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan seperti yang terlihat pada lembaran resmi pada 15 Agustus 1999]]
Ketika ''[[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Aturan Tentang Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan Nasional]]'' disahkan pada tahun 1999, ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' dipilih sebagai simbol nasional Jepang. Pengesahan hukum tersebut berawal dari aksi bunuh diri Ishikawa Toshihiro, kepala SMA Sera di [[Sera, Hiroshima|Sera]] ([[Prefektur Hiroshima]]), yang tak dapat menyelesaikan sengketa antara dewan sekolah dan para guru tentang penggunaan ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo''.<ref>{{Harvnb|Aspinall|2001|p=126}}</ref><ref name="nytimes.com">{{vcite news | title = Vote in Japan Backs Flag and Ode as Symbols | date = 1999-07-23 | url = http://www.nytimes.com/1999/07/23/world/vote-in-japan-backs-flag-and-ode-as-symbols.html | work = The New York Times | accessdate = 2010-10-13}}</ref> Undang-undang tersebut adalah salah satu aturan paling kontroversial yang disahkan oleh Parlemen Jepang sejak "Aturan Kerja Sama untuk Operasi Menjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Operasi Lainnya" tahun 1992, dikenal juga sebagai "Aturan Kerja Sama Perdamaian Internasional".<ref name="Williams">{{harvnb|Williams|2006|p=91}}</ref>
[[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan]] disahkan pada tahun 1999, menetapkan ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' sebagai simbol nasional Jepang. Pengesahan undang-undang tersebut berawal dari aksi bunuh diri Ishikawa Toshihiro, kepala SMA Sera di [[Sera, Hiroshima]], yang tidak dapat menyelesaikan perselisihan antara dewan sekolah dan para guru mengenai penggunaan ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo''.<ref>{{Harvnb|Aspinall|2001|p=126}}</ref><ref name="nytimes.com">{{vcite news | title = Vote in Japan Backs Flag and Ode as Symbols | date = 1999-07-23 | url = http://www.nytimes.com/1999/07/23/world/vote-in-japan-backs-flag-and-ode-as-symbols.html | work = The New York Times | accessdate = 2010-10-13}}</ref> Undang-undang tersebut merupakan salah satu undang-undang paling kontroversial yang disahkan oleh Diet sejak "Hukum mengenai Kerjasama untuk Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB dan Operasi Lainnya" pada tahun 1992, dikenal juga sebagai "Hukum Kerjasama Perdamaian Internasional".<ref name="Williams">{{harvnb|Williams|2006|p=91}}</ref>


[[Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]] [[Keizō Obuchi]] dari [[Partai Demokratik Liberal (Jepang)|Partai Demokratik Liberal]] (PDL) memutuskan untuk merancang undang-undang mengenai pembuatan simbol resmi ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' untuk Jepang pada tahun 2000. [[Ketua Kabinet Sekretaris]]-nya, [[Hiromu Nonaka]], mencari undang-undang untuk diselesaikan pada perayaan ke-10 pengangkatan [[Akihito]] sebagai Kaisar.<ref name="Itoh 2003 209–210">{{Harvnb|Itoh|2003|pp=209–210}}</ref> Ini bukanlah undang-undang pertama yang dianggap untuk menetapkan kedua simbol secara resmi. Pada tahun 1974, dengan latar belakang kembalinya Okinawa ke Jepang pada tahun 1972 dan [[krisis minyak 1973]], Perdana Menteri Tanaka Kakuei mengisyaratkan hukum yang disahkan untuk melegalkan kedua simbol tersebut.<ref name='Goodman82-83'>{{harvnb|Goodman, Neary|1996|pp=82–83}}</ref> Selain untuk menginstruksikan sekolah-sekolah untuk mengajarkan dan menyanyikan ''Kimigayo'', Kakuei mencari para pelajar untuk mengibarkan bendera ''Hinomaru'' pada upacara setiap pagi hari, dan untuk mengadopsi sebuah kurikulum moral yang berdasarkan pada pembuatan elemen [[Perintah Kaisar tentang Pendidikan]] yang diumumkan oleh [[Kaisar Meiji]] pada tahun 1890.<ref>{{vcite news | title = Education: Tanaka v. the Teachers | date = 1974-06-17 | url = http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,879332-1,00.html | work = [[Majalah Time]] | accessdate = 2010-10-13 | archivedate = 2013-07-08 | archiveurl = https://web.archive.org/web/20130708071841/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,879332-1,00.html }}</ref> Kakuei tidak sukses dalam pengesahan hukum melalui Parlemen pada tahun tersebut.<ref>{{harvnb|Okano|1999|p=237}}</ref>
[[Perdana Menteri Jepang|Perdana Menteri]] [[Keizō Obuchi]] dari [[Partai Demokratik Liberal (Jepang)|Partai Demokratik Liberal]] (PDL) memutuskan untuk merancang undang-undang untuk menjadikan ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' sebagai simbol resmi Jepang pada tahun 2000. [[Ketua Kabinet Sekretaris]], [[Hiromu Nonaka]], menginginkan undang-undang tersebut diselesaikan pada peringatan 10 tahun penobatan Kaisar [[Akihito]].<ref name="Itoh 2003 209–210">{{Harvnb|Itoh|2003|pp=209–210}}</ref> Ini bukan pertama kalinya undang-undang dipertimbangkan untuk menetapkan kedua simbol sebagai resmi. Pada tahun 1974, dengan latar belakang kembalinya Okinawa ke Jepang pada tahun 1972 dan [[krisis minyak 1973]], Perdana Menteri Tanaka Kakuei mengisyaratkan sebuah undang-undang yang disahkan untuk mengabadikan kedua simbol dalam hukum Jepang.<ref name='Goodman82-83'>{{harvnb|Goodman, Neary|1996|pp=82–83}}</ref> Selain menginstruksikan sekolah-sekolah untuk mengajarkan dan menyanyikan ''Kimigayo'', Tanaka ingin para pelajar mengibarkan bendera ''Hinomaru'' pada upacara pagi, dan untuk mengadopsi sebuah kurikulum moral berdasarkan elemen-elemen tertentu dari [[Perintah Kaisar tentang Pendidikan]] yang diumumkan oleh [[Kaisar Meiji]] pada tahun 1890.<ref>{{vcite news | title = Education: Tanaka v. the Teachers | date = 1974-06-17 | url = http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,879332-1,00.html | work = [[Majalah Time]] | accessdate = 2010-10-13 | archivedate = 2013-07-08 | archiveurl = https://web.archive.org/web/20130708071841/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,879332-1,00.html }}</ref> Tanaka tidak berhasil meresmikan undang-undang melalui Diet pada tahun itu.<ref>{{harvnb|Okano|1999|p=237}}</ref>


Pendukung utama rancangan undang-undang tersebut adalah PDL dan [[Komeito]] (PPB), sementara penentangnya termasuk [[Partai Domokratik Sosial (Jepang)|Partai Demokratik Sosial]] (PDSJ) dan [[Partai Komunis Jepang|Partai Komunis]] (PKJ), yang mengkaitkan kedua simbol tersebut dengan zaman perang. PKJ kemudian menentangnya karena masalah tersebut tidak diperbolehkan untuk diputuskan oleh publik. Sementara itu, [[Partai Demokratik Jepang]] (PDJ) tak dapat menghasilkan konsensus di dalam partainya sendiri. Presiden PDJ yang sekaligus calon perdana menteri berikutnya, [[Naoto Kan]], menyatakan bahwa PDJ harus mendukung rancangan undang-undang tersebut karena partai tersebut telah mengakui kedua simbol tersebut sebagai simbol Jepang.<ref>{{vcite web|url=http://archive.dpj.or.jp/news/?num=11044 |title=国旗国歌法制化についての民主党の考え方 |accessdate=2010-01-17 |date=1999-07-21 |publisher=Partai Demokratik Jepang |trans_title=The DPJ Asks For A Talk About the Flag and Anthem Law|language={{ja icon}} }}</ref> Deputi Sekretaris Jenderal yang juga calon perdana menteri [[Yukio Hatoyama]] berpikir bahwa rancangan undang-undang tersebut akan menyebabkan perpecahan divisi-divisi tambahan pada masyakarat dan sekolah publik. Hatoyama menyatakan untuk mendukungnya sementara Kan menyatakan untuk menentangnya.<ref name="Itoh 2003 209–210"/>
Pendukung utama rancangan undang-undang tersebut adalah PDL dan [[Komeito]] (PPB), sementara penentangnya termasuk [[Partai Domokratik Sosial (Jepang)|Partai Demokratik Sosial]] (PDSJ) dan [[Partai Komunis Jepang|Partai Komunis]] (PKJ), yang mengkaitkan kedua simbol tersebut dengan zaman perang. PKJ kemudian ditentang karena tidak membiarkan masalah tersebut diputuskan oleh publik. Sementara itu, [[Partai Demokratik Jepang]] (PDJ) tidak dapat menghasilkan konsensus partai mengenal hal tersebut. Presiden PDJ yang sekaligus calon perdana menteri [[Naoto Kan]] menyatakan bahwa PDJ harus mendukung rancangan undang-undang tersebut karena partai tersebut telah mengakui kedua simbol tersebut sebagai simbol Jepang.<ref>{{vcite web|url=http://archive.dpj.or.jp/news/?num=11044 |title=国旗国歌法制化についての民主党の考え方 |accessdate=2010-01-17 |date=1999-07-21 |publisher=Partai Demokratik Jepang |trans_title=The DPJ Asks For A Talk About the Flag and Anthem Law|language={{ja icon}} }}</ref> Wakil Sekretaris Jenderal dan calon perdana menteri [[Yukio Hatoyama]] berpikir bahwa rancangan undang-undang tersebut akan menyebabkan perpecahan lebih lanjut di antara masyarakat dan sekolah umum. Hatoyama menyatakan untuk mendukungnya sementara Kan menyatakan untuk menentangnya.<ref name="Itoh 2003 209–210"/>


Sebelum pemungutan suara, mereka menyatakan untuk memisahkan rancangan undang-undang tersebut di Parlemen. Profesor [[Universitas Waseda]] Norihiro Kato menyatakan bahwa ''Kimigayo'' adalah sebuah isu terpisah yang lebih kompleks ketimbang bendera ''Hinomaru''.<ref>{{vcite book | last1 = Calichman | first1 = Richard | title = Contemporary Japanese Thought | publisher = Columbia University Press | year = 2005 | page = 211 | url = http://books.google.com/?id=Y8Paxm86ONwC&pg=PA211&dq=kimigayo#v=onepage&q=kimigayo&f=false | accessdate = 2010-10-14 | isbn = 978-0-231-13620-4}}</ref> Upaya untuk menjadikan hanya ''Hinomaru'' sebagai bendera nasional oleh PDJ dan partai lainnya dari hasil pemungutan suara ditolak oleh Parlemen.<ref>{{vcite web|url=http://archive.dpj.or.jp/news/?num=8506 |title=国旗・国歌法案、衆院で可決 民主党は自主投票 |accessdate=2010-01-18 |trans_title=Flag and Anthem Law Passed by the House, DPJ Free Vote |date=1999-07-22 |publisher=Democratic Party of Japan |language={{ja icon}} }}</ref> Dewan Perwakilan mengesahkan hasil tersebut pada tanggal 22 Juli 1999, dengan 403 dari 86 suara.<ref>{{vcite web |url=http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/syugiin/145/0001/14507220001047c.html |title=第145回国会 本会議 第47号 |accessdate=2010-01-17 |date=1999-07-22 |publisher=National Diet Library |language={{ja icon}} |archivedate=2019-11-07 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20191107150406/http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/syugiin/145/0001/14507220001047c.html }}</ref> Undang-undang diserahkan ke Majelis Tinggi pada tanggal 28 Juli and disahkan pada tanggal 9 Agustus. Keputusan ini kemudian dijadikan undang-undang pada tanggal 13 Agustus.<ref>{{vcite web |url=http://www.shugiin.go.jp/itdb_gian.nsf/html/gian/keika/1CE3AB6.htm |title=議案審議経過情報: 国旗及び国歌に関する法律案 |accessdate=2010-01-17 |date=1999-08-13 |publisher=Dewan Perwakilan |language={{ja icon}} |archivedate=2013-01-23 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130123120704/http://www.shugiin.go.jp/itdb_gian.nsf/html/gian/keika/1CE3AB6.htm }}</ref>
Sebelum pemungutan suara, terdapat seruan agar rancangan undang-undang tersebut dipisahkan di Diet. Profesor [[Universitas Waseda]] Norihiro Kato menyatakan bahwa ''Kimigayo'' merupakan isu terpisah yang lebih kompleks daripada bendera ''Hinomaru''.<ref>{{vcite book | last1 = Calichman | first1 = Richard | title = Contemporary Japanese Thought | publisher = Columbia University Press | year = 2005 | page = 211 | url = http://books.google.com/?id=Y8Paxm86ONwC&pg=PA211&dq=kimigayo#v=onepage&q=kimigayo&f=false | accessdate = 2010-10-14 | isbn = 978-0-231-13620-4}}</ref> Upaya untuk menjadikan hanya ''Hinomaru'' sebagai bendera nasional oleh PDJ dan partai lainnya selama pemungutan suara ditolak oleh Diet.<ref>{{vcite web|url=http://archive.dpj.or.jp/news/?num=8506 |title=国旗・国歌法案、衆院で可決 民主党は自主投票 |accessdate=2010-01-18 |trans_title=Flag and Anthem Law Passed by the House, DPJ Free Vote |date=1999-07-22 |publisher=Democratic Party of Japan |language={{ja icon}} }}</ref> [[Dewan Perwakilan Rakyat (Jepang)|Dewan Perwakilan Rakyat]] mengesahkan rancangan undang-undang tersebut pada 22 Juli 1999, dengan 403 berbanding 86 suara.<ref>{{vcite web |url=http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/syugiin/145/0001/14507220001047c.html |title=第145回国会 本会議 第47号 |accessdate=2010-01-17 |date=1999-07-22 |publisher=National Diet Library |language={{ja icon}} |archivedate=2019-11-07 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20191107150406/http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/syugiin/145/0001/14507220001047c.html }}</ref> Legislasi tersebut diserahkan kepada [[Dewan Penasihat (Jepang)|Dewan Penasihat]] pada 28 Juli dan ditetapkan pada 9 Agustus. Legislasi tersebut disahkan menjadi undang-undang pada 13 Agustus.<ref>{{vcite web |url=http://www.shugiin.go.jp/itdb_gian.nsf/html/gian/keika/1CE3AB6.htm |title=議案審議経過情報: 国旗及び国歌に関する法律案 |accessdate=2010-01-17 |date=1999-08-13 |publisher=Dewan Perwakilan |language={{ja icon}} |archivedate=2013-01-23 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130123120704/http://www.shugiin.go.jp/itdb_gian.nsf/html/gian/keika/1CE3AB6.htm }}</ref>


Pada tanggal 8 Agustus 2009, sebuah foto diambil dalam rapat umum PDJ untuk [[pemilihan umum Jepang 2009|Pemilihan Dewan Perwakilan]] menunjukan sebuah spanduk yang bergantung di langit-langit. Spanduk tersebut dibuat dari dua potong bendera ''Hinomaru'' dan disatukan dengan cara dijahit untuk membuat bentuk dari lambang PDJ. PDL dan Perdana Menteri [[Taro Aso]] pun menjadi geram, mengatakan bahwa aksi ini adalah hal yang tak dapat dimaafkan. Sebagai tanggapannya, Presiden PDJ Yukio Hatoyama (yang memberi suara untuk Hukum Mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan Nasional)<ref name="Itoh 2003 209–210"/> mengatakan bahwa spanduk tersebut bukanlah ''Hinomaru'' dan tidak dapat dianggap sebagai hal yang demikian.<ref name='dpjrally'>{{vcite news | title=【日本の議論】日の丸裁断による民主党旗問題 国旗の侮辱行為への罰則は是か非か | trans_title=(Japan) Discussion of penalties of acts of contempt against the Hinomaru by the DPJ | date=2009-08-30 | publisher=Sankei Digital | url=http://sankei.jp.msn.com/life/trend/090830/trd0908301601006-n1.htm | work=Sankei Shimbun | accessdate=2009-09-06 | language={{ja icon}} | archivedate=2009-09-02 | archiveurl=https://web.archive.org/web/20090902084654/http://sankei.jp.msn.com/life/trend/090830/trd0908301601006-n1.htm }}</ref>
Pada 8 Agustus 2009, sebuah foto yang diambil pada rapat umum PDJ untuk [[pemilihan umum Jepang 2009|Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat]] menunjukan sebuah spanduk yang digantung di langit-langit. Spanduk tersebut terbuat dari dua buah bendera ''Hinomaru'' yang dipotong dan dijahit membentuk lambang PDJ. Hal tersebut membuat marah PDL dan Perdana Menteri [[Taro Aso]], mengatakan tindakan ini tidak dapat dimaafkan. Sebagai tanggapan, Presiden PDJ Yukio Hatoyama (yang memberi suara untuk Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan)<ref name="Itoh 2003 209–210"/> mengatakan bahwa spanduk itu bukan ''Hinomaru'' dan tidak boleh dianggap demikian.<ref name='dpjrally'>{{vcite news | title=【日本の議論】日の丸裁断による民主党旗問題 国旗の侮辱行為への罰則は是か非か | trans_title=(Japan) Discussion of penalties of acts of contempt against the Hinomaru by the DPJ | date=2009-08-30 | publisher=Sankei Digital | url=http://sankei.jp.msn.com/life/trend/090830/trd0908301601006-n1.htm | work=Sankei Shimbun | accessdate=2009-09-06 | language={{ja icon}} | archivedate=2009-09-02 | archiveurl=https://web.archive.org/web/20090902084654/http://sankei.jp.msn.com/life/trend/090830/trd0908301601006-n1.htm }}</ref>


== Desain ==
== Desain ==
[[Berkas:Construction sheet of the Japanese flag no text.svg|jmpl|alt=Panjang bendera memiliki rasio dua banding tiga. Diameter lingkaran matahari memiliki rasio tiga banding lima dari panjang bendera. Lingkaran tersebut ditempatkan pada bagian tengah.|Lembaran konstruksi]]
Disahkan pada tahun 1870, Proklamasi Perdana Menteri No. 57 memiliki dua ketentuan terkait bendera nasional. Ketentuan pertama mengenai siapa yang mengibarkan bendera tersebut dan bagaimana bendera tersebut dikibarkan, sementara ketentuan kedua mengenai bagaimana bendera tersebut dibuat.<ref name="webjapanen">{{vcite web |url=http://web-japan.org/factsheet/en/pdf/11NFlagAnthem.pdf |title=National Flag and Anthem |home=Web Japan |publisher=Japanese Ministry of Foreign Affairs |year=2000 |accessdate=2009-12-11 |format=PDF}}</ref> Perbandingannya adalah tujuh satuan lebar dan sepuluh satuan panjang (7:10). Lingkaran merah, yang melambangkan matahari, dihitung sebagai tiga perlima dari [[terminologi bendera|lebar kerekan]]. Hukum tersebut menetapkan penempatan lingkaran tersebut pada bagian tengah, namun lingkaran tersebut biasanya ditempatkan seperseratus (1/100) dari kerekan.<ref>{{Harvnb|明治3年太政官布告第57号}}</ref><ref>{{Harvnb|Takenaka|2003|pp=68–69}}</ref> Pada 3 Oktober pada tahun yang sama, peraturan mengenai desain dari [[bendera kapal sipil]] dan bendera kapal angkatan laut lainnya disahkan.<ref name="reg651">{{Harvnb|明治3年太政官布告第651号}}</ref> Untuk bendera kapal sipil, perbandingannya adalah dua satuan lebar dan tiga satuan panjang (2:3). Ukuran lingkaran matahari tetap sama, namun lingkaran tersebut ditempatkan seperduapuluh (1/20) dari kerekan.<ref>{{Harvnb|Takenaka|2003|p=66}}</ref>


Ketika [[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan]] disahkan, ukuran bendera sedikit berubah.<ref name="law">{{Harvnb|国旗及び国歌に関する法律}}</ref> Keseluruhan rasio bendera tersebut diubah menjadi dua satuan lebar dengan tiga satuan panjang (2:3). Lingkaran merah bergeser ke bagian tengah, namun ukuran keseluruhan lingkaran tersebut tetap sama.<ref name="sfcon">{{vcite web |url=http://www.sf.us.emb-japan.go.jp/en/e_m08_01_01.htm#5 |title=Basic / General Information on Japan |accessdate=2009-11-19 |date=2008-01-01 |publisher=Consulate-General of Japan in San Francisco |archivedate=2016-03-09 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160309090328/http://www.sf.us.emb-japan.go.jp/en/e_m08_01_01.htm#5 }}</ref> Latar belakang bendera tersebut berwarna putih dan bagian tengahnya adalah lingkaran {{nihongo|merah|紅色|beni iro}}, namun corak warna yang tepat tidak didefinisikan pada undang-undang tahun 1999.<ref name="law" /> Satu-satunya petunjuk yang diberikan mengenai warna merah adalah warna tersebut memiliki teduhan yang dalam.<ref>{{vcite web|url=http://www.cao.go.jp/en/flag_anthem.html |title= National Flag & National Anthem |accessdate=2010-01-02 |date=2006 |publisher=Cabinet Office, Government of Japan }}</ref>
[[Berkas:Construction sheet of the Japanese flag no text.svg|jmpl|alt=Sebuah bendera memiliki ratio dua-tiga. Diameter matahari-nya tiga-lima dari panjangbendera. Surya tersebut ditempatkan pada bagian tengah.|Lembaran konstruksi]]
Pada tahun 1870, Proklamasi No.&nbsp;57 dari Perdana Menteri memiliki dua ketentuan terkait bendera nasional. Ketentuan pertama mengenai siapa yang mengibarkan bendera tersebut dan bagaimana bendera tersebut dikibarkan, sementara ketentuan kedua mengenai bagaimana bendera tersebut dibuat.<ref name="webjapanen">{{vcite web |url=http://web-japan.org/factsheet/en/pdf/11NFlagAnthem.pdf |title=National Flag and Anthem |home=Web Japan |publisher=Japanese Ministry of Foreign Affairs |year=2000 |accessdate=2009-12-11 |format=PDF}}</ref> Ratio-nya adalah tujuh unit panjang dan sepuluh unit lebar (7:10). Lingkaran merah, yang melambangkan matahari, dikalkulasikan menjadi tiga-lima dari total ukuran [[terminologi bendera|panjang kerekan]]. Hukum tersebut menetapkan penempatan lingkaran tersebut pada bagian tengah, namun lingkaran tersebut biasanya ditempatkan satu-seratus (1/100) dari kerekan.<ref>{{Harvnb|明治3年太政官布告第57号}}</ref><ref>{{Harvnb|Takenaka|2003|pp=68–69}}</ref> Pada tanggal 3 Oktober pada tahun yang sama, regulasi mengenai desain dari bendera yang dijual dan bendera-bendera angkatan laut lainnya disahkan.<ref name="reg651">{{Harvnb|明治3年太政官布告第651号}}</ref> Untuk bendera yang dijual, ratio-nya adalah dua unit panjang dan tiga unit lebar (2:3). Ukuran lingkaran tersebut tetap sama, namun lingkaran surya ditempatkan satu-dua puluh (1/20) dari kerekan.<ref>{{Harvnb|Takenaka|2003|p=66}}</ref>

Ketika ''[[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Hukum Mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan Nasional]]'' disahkan, dimensi bendera tersebut sedikit berubah.<ref name="law">{{Harvnb|国旗及び国歌に関する法律}}</ref> Keseluruhan ratio bendera tersebut diubah menjadi dua unit panjang dengan tiga unit lebar (2:3). Lingkaran merah bergeser ke bagian tengah, namun ukuran lingkaran secara keseluruhan tetap sama.<ref name="sfcon">{{vcite web |url=http://www.sf.us.emb-japan.go.jp/en/e_m08_01_01.htm#5 |title=Basic / General Information on Japan |accessdate=2009-11-19 |date=2008-01-01 |publisher=Consulate-General of Japan in San Francisco |archivedate=2016-03-09 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160309090328/http://www.sf.us.emb-japan.go.jp/en/e_m08_01_01.htm#5 }}</ref> Latar belakang bendera tersebut berwarna biru dan lingkaran surya berwarna {{nihongo|merah|紅色|beni iro}}, namun nuansa warna tetap tidak didefinisikan pada hukum 1999.<ref name="law" /> Satu-satunya petunjuk yang diberikan mengenai warna merah bahwa itu adalah "dalam" naungan.<ref>{{vcite web|url=http://www.cao.go.jp/en/flag_anthem.html |title= National Flag & National Anthem |accessdate=2010-01-02 |date=2006 |publisher=Cabinet Office, Government of Japan }}</ref>

Dinyatakan oleh Badan Pertahanan Jepang (sekarang [[Kementerian Pertahanan (Jepang)|Kementerian Pertahanan]]) pada tahun 1973 ([[periode Shōwa|Showa]] 48), spesifikasi dapat warna merah bendera tersebut sebagai 5R 4/12 dan putih sebagai N9 dalam pembagian warna [[Munsell]].<ref name="z8701">{{vcite web| url=http://www.mod.go.jp/j/procurement/chotatsu/nds/pdf/z/z8701.pdf |title=Defense Specification Z 8701C (DSPZ8701C) |publisher=Ministry of Defense|format=PDF |language={{ja icon}} |date=1973-11-27 |accessdate=2009-07-09}}</ref> Dokumen tersebut diubah pada tanggal 21 Maret 2008 ([[Heisei]] 20) untuk mencocokan konstruksi bendera dengan undang-undang saat ini dan pengubahan warna-warna Munsell. Dokumen tersebut berisi daftar [[serat akrilik]] dan [[nilon]] sebagai serat yang dapat digunakan dalam konstruksi bendera yang digunakan oleh militer. Pada akrilik, warna merah adalah 5.7R 3.7/15.5 dan putih adalah N9.4; pada nilon ditetapkan 6.2R 4/15.2 untuk merah dan N9.2 untuk putih.<ref name="z8701"/> Dalam sebuah dokumen yang dinyatakan oleh [[Pusat Asisten Pengembangan (Jepang)|Pusat Asisten Pengembangan]] (PAP), warna untuk ''Hinomaru'' dan lambang PAP didaftarkan sebagai [[Dainippon Ink & Chemicals|DIC]] 156 dan [[model warna CMYK|CMYK]] 0-100-90-0.<ref name='odamark'>{{vcite web |url=http://www.jica.go.jp/announce/musho/info/consultant/13.pdf |title=日章旗のマーク、ODAシンボルマーク |trans_title=National flag mark, ODA Symbol |accessdate=2009-09-06 |format=PDF |publisher=Office of Developmental Assistance |language={{ja icon}} |date=1995-09-01 |archivedate=2011-09-28 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110928015954/http://www.jica.go.jp/announce/musho/info/consultant/13.pdf }}</ref> Selama pembahasan mengenai ''Hukum Mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan'', ada saran mengenai penggunaan {{nihongo|merah terang|赤色|aka iro}} atau dari koleksi warna [[Standar Industri Jepang]].<ref>{{vcite web |url=http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/sangiin/145/0044/14508020044004a.html |title=第145回国会 国旗及び国歌に関する特別委員会 第4号 |accessdate=2010-02-01 |date=1999-08-02 |publisher=Perpustakaan Parlemen Nasional |trans_title=145th Meeting of the Diet, Discussion about the bill ''Law Regarding the National Flag and National Anthem'' |language={{ja icon}} |archivedate=2016-03-03 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303182738/http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/sangiin/145/0044/14508020044004a.html }}</ref>


Dikeluarkan oleh Badan Pertahanan Jepang (sekarang [[Kementerian Pertahanan (Jepang)|Kementerian Pertahanan]]) pada tahun 1973 ([[periode Shōwa|Showa]] 48), spesifikasi mencantumkan warna merah bendera sebagai 5R 4/12 dan putih sebagai N9 dalam pembagian warna [[Munsell]].<ref name="z8701">{{vcite web| url=http://www.mod.go.jp/j/procurement/chotatsu/nds/pdf/z/z8701.pdf |title=Defense Specification Z 8701C (DSPZ8701C) |publisher=Ministry of Defense|format=PDF |language={{ja icon}} |date=1973-11-27 |accessdate=2009-07-09}}</ref> Dokumen tersebut diubah pada tanggal 21 Maret 2008 ([[Heisei]] 20) agar sesuai dengan konstruksi bendera dengan undang-undang saat ini dan memperbarui warna Munsell. Dokumen tersebut mencantumkan [[serat akrilik]] dan [[nilon]] sebagai serat yang dapat digunakan dalam konstruksi bendera yang digunakan oleh militer. Pada akrilik, warna merah adalah 5.7R 3.7/15.5 dan putih adalah N9.4; pada nilon ditetapkan 6.2R 4/15.2 untuk merah dan N9.2 untuk putih.<ref name="z8701"/> Dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh [[Pusat Asisten Pengembangan (Jepang)|Pusat Asisten Pengembangan]] (PAP), warna merah untuk ''Hinomaru'' dan lambang PAP terdaftar sebagai [[Dainippon Ink & Chemicals|DIC]] 156 dan [[model warna CMYK|CMYK]] 0-100-90-0.<ref name='odamark'>{{vcite web |url=http://www.jica.go.jp/announce/musho/info/consultant/13.pdf |title=日章旗のマーク、ODAシンボルマーク |trans_title=National flag mark, ODA Symbol |accessdate=2009-09-06 |format=PDF |publisher=Office of Developmental Assistance |language={{ja icon}} |date=1995-09-01 |archivedate=2011-09-28 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110928015954/http://www.jica.go.jp/announce/musho/info/consultant/13.pdf }}</ref> Selama pembahasan mengenai Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan, terdapat saran mengenai penggunaan {{nihongo|merah terang|赤色|aka iro}} atau menggunakan satu dari kumpulan warna [[Standar Industri Jepang]].<ref>{{vcite web |url=http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/sangiin/145/0044/14508020044004a.html |title=第145回国会 国旗及び国歌に関する特別委員会 第4号 |accessdate=2010-02-01 |date=1999-08-02 |publisher=Perpustakaan Parlemen Nasional |trans_title=145th Meeting of the Diet, Discussion about the bill ''Law Regarding the National Flag and National Anthem'' |language={{ja icon}} |archivedate=2016-03-03 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303182738/http://kokkai.ndl.go.jp/SENTAKU/sangiin/145/0044/14508020044004a.html }}</ref>
=== Bagan warna ===
{| class="wikitable" style="margin:auto;"
{| class="wikitable" style="margin:auto;"
|-
|-
Baris 164: Baris 162:
== Penggunaan dan kebiasaan ==
== Penggunaan dan kebiasaan ==
[[Berkas:Signed Hinomaru flag of Eihachi Yamaguchi.JPG|jmpl|ka|Sebuah contoh dari [[Bendera Semoga Berhasil|Hinomaru Yosegaki]]]]
[[Berkas:Signed Hinomaru flag of Eihachi Yamaguchi.JPG|jmpl|ka|Sebuah contoh dari [[Bendera Semoga Berhasil|Hinomaru Yosegaki]]]]
Ketika ''Hinomaru'' pertama kali diperkenalkan, pemerintahan meminta masyakarat untuk menyambut kaisar dengan bendera tersebut. Terdapat sejumlah orang Jepang yang tidak suka pada bendera tersebut, sehingga memunculkan beberapa unjuk rasa. Butuh beberapa waktu sampai bendera tersebut dapat diterima di seluruh kalangan masyarakat.<ref name="Ohnuki-Tierney 68–69"/>
Ketika ''Hinomaru'' pertama kali diperkenalkan, pemerintahan meminta masyakarat untuk menyambut kaisar dengan bendera tersebut. Terdapat beberapa kebencian di antara orang Jepang atas bendera tersebut, sehingga memunculkan beberapa unjuk rasa. Butuh beberapa waktu sampai bendera tersebut dapat diterima di seluruh kalangan masyarakat.<ref name="Ohnuki-Tierney 68–69"/>


Selama Perang Dunia&nbsp;II pada kebudayaan Jepang, terdapat sebuah kebiasaan populer untuk para sahabat, teman sekolah, dan kerabat dari seorang prajurit untuk menandatangani ''Hinomaru'' dan memperlihatkannya kepadanya. Bendera tersebut juga digunakan sebagai ucapan semoga berhasil dan doa harapan untuk meminta prajurit tersebut kembali dari pertempuran. Salah satu istilah untuk kebiasaan tersebut adalah {{nihongo|''[[Hinomaru yosegaki|Hinomaru Yosegaki]]''|日の丸寄せ書き}}.<ref name='yosegaki'>{{vcite web |url=http://www.city.himeji.lg.jp/koho/press/_18144/_18145/_18955.html |title=開催中の平和資料館収蔵品展から「日の丸寄せ書き」について |trans_title=Museum collections from the exhibition "Group flag efforts" being held for peace |accessdate=2009-09-25 |publisher=Kota Himeji, Prefektur Hyogo |language={{ja icon}} |archivedate=2011-08-13 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110813054342/http://www.city.himeji.lg.jp/koho/press/_18144/_18145/_18955.html }}</ref> Salah satu tradisinya adalah tulisan apapun harus tidak boleh menyentuh lingkaran surya.<ref name='smith75'>{{Harvnb|Smith|1975|p=171}}</ref> Setelah pertempuran, bendera tersebut sering diambil atau kemudian ditemukan pada prajurit-prajurit Jepang yang telah wafat. Sementara bendera-bendera tersebut menjadi suvenir,<ref name="smith75"/> hal tersebut telah menumbuhkan tren memberikan tulisan pada bendera yang dipersembahkan untuk prajurit yang telah wafat.<ref>{{vcite news | author=McBain, Roger | title=Going back home | date=2005-07-09 | publisher= | url=http://www.rose.sannet.ne.jp/nishiha/iryuhin/medea/cpress.html | work=Courier & Press | pages= | accessdate=2009-09-25 | language= | archivedate=2016-03-03 | archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303192449/http://www.rose.sannet.ne.jp/nishiha/iryuhin/medea/cpress.html }}</ref>
Selama Perang Dunia&nbsp;II dalam budaya Jepang, merupakan kebiasaan populer bagi teman, teman sekelas, dan kerabat dari seorang prajurit yang ditugaskan untuk menandatangani Hinomaru dan memberikan bendera tersebut kepadanya. Bendera tersebut juga digunakan sebagai jimat keberuntungan dan doa harapan agar prajurit tersebut kembali dari pertempuran dengan selamat. Salah satu istilah untuk kebiasaan tersebut adalah {{nihongo|''[[Hinomaru yosegaki|Hinomaru Yosegaki]]''|日の丸寄せ書き}}.<ref name='yosegaki'>{{vcite web |url=http://www.city.himeji.lg.jp/koho/press/_18144/_18145/_18955.html |title=開催中の平和資料館収蔵品展から「日の丸寄せ書き」について |trans_title=Museum collections from the exhibition "Group flag efforts" being held for peace |accessdate=2009-09-25 |publisher=Kota Himeji, Prefektur Hyogo |language={{ja icon}} |archivedate=2011-08-13 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110813054342/http://www.city.himeji.lg.jp/koho/press/_18144/_18145/_18955.html }}</ref> Salah satu tradisinya adalah tidak ada tulisan yang boleh menyentuh lingkaran matahari.<ref name='smith75'>{{Harvnb|Smith|1975|p=171}}</ref> Setelah pertempuran, bendera tersebut sering terlihat atau kemudian ditemukan pada prajurit Jepang yang meninggal. Beberapa bendera tersebut menjadi suvenir,<ref name="smith75"/> dan beberapa dikembalikan ke Jepang dan keturunan almarhum.<ref>{{vcite news | author=McBain, Roger | title=Going back home | date=2005-07-09 | publisher= | url=http://www.rose.sannet.ne.jp/nishiha/iryuhin/medea/cpress.html | work=Courier & Press | pages= | accessdate=2009-09-25 | language= | archivedate=2016-03-03 | archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303192449/http://www.rose.sannet.ne.jp/nishiha/iryuhin/medea/cpress.html }}</ref>


Tradisi untuk menandatangani ''Hinomaru'' sebagai ucapan semoga berhasil tetap berlanjut, namun secara terbatas. ''Hinomaru Yosegaki'' biasanya diperlihatkan pada acara-acara olahraga untuk memberi dukungan kepada tim nasional Jepang.<ref>{{Harvnb|Takenaka|2003|p=101}}</ref> Contoh lainnya adalah ikat kepala ''[[hachimaki]]'', yang berwarna putih dan memiliki lingkaran merah di tengahnya. Selama Perang Dunia&nbsp;II, frasa {{nihongo|"Kemenangan Wajib"|必勝|Hisshō}} atau "Tujuh Kehidupan" ditulis pada ''hachimaki'' dan dipakai oleh pilot-pilot [[kamikaze]]. Hal ini untuk menyatakan bahwa pilot tersebut telah bersedia wafat untuk negaranya.<ref>{{Harvnb|Cutler|2001|p=271}}</ref>
Pada zaman modern, ''Hinomaru Yosegaki'' masih digunakan. Tradisi menandatangani Hinomaru sebagai jimat keberuntungan masih berlanjut, meskipun dengan cara yang terbatas. ''Hinomaru Yosegaki'' biasanya diperlihatkan pada acara-acara olahraga untuk memberi dukungan kepada tim nasional Jepang.<ref>{{Harvnb|Takenaka|2003|p=101}}</ref> Contoh lainnya adalah ikat kepala ''[[hachimaki]]'', yang berwarna putih dan memiliki lingkaran merah di tengahnya. Selama Perang Dunia&nbsp;II, frasa {{nihongo|"Kemenangan Wajib"|必勝|Hisshō}} atau "Tujuh Kehidupan" ditulis pada ''hachimaki'' dan dipakai oleh pilot-pilot [[kamikaze]]. Hal ini menunjukkan bahwa pilot tersebut bersedia mati untuk negaranya.<ref>{{Harvnb|Cutler|2001|p=271}}</ref>


Sebelum Perang Dunia&nbsp;II, semua rumah diminta untuk mengibarkan ''Hinomaru'' pada hari libur nasional.<ref name="defacto"/> Sejak masa perang, sebagian besar pengibaran bendera Jepang hanya sebatas dilakukan di gedung-gedung yang berkaitan dengan pemerintahan nasional dan lokal seperti balai kota, dan jarang terlihat di rumah-rumah pribadi atau gedung-gedung komersial,<ref name="defacto"/> namun beberapa orang dan perusahaan telah menganjurkan pengibaran bendera tersebut pada hari libur. Meskipun pemerintahan Jepang mendorong masyarakat dan penduduk untuk mengibarkan ''Hinomaru'' pada hari libur nasional, mereka tidak diwajibkan secara hukum untuk melakukannya.<ref>{{vcite web|url=http://web-japan.org/factsheet/archives/ja/pdf/J11_flagan.pdf |title=国旗と国歌 |trans_title=National Flag and Anthem |accessdate=2009-12-11 |format=PDF |home=Web Japan |publisher=Ministry of Foreign Affairs |language={{ja icon}} }}</ref><ref>{{vcite web|url=http://www.sangiin.go.jp/japanese/joho1/kousei/syuisyo/019/touh/t019009.htm |title=答弁書第九号 |accessdate=2010-02-01 |author=Yoshida, Shigeru |date=1954-04-27 |publisher=House of Councillors |language={{ja icon}} }}</ref> Sejak [[Hari Ulang Tahun Kaisar|Hari Ulang Tahun Kaisar ke-80]] pada tanggal 23 Desember 2002, [[Perusahaan Jalur Kereta Api Kyushu]] mengibarkan ''Hinomaru'' di 330 stasiun.<ref name="47news">{{vcite web |url=http://www.47news.jp/CN/200211/CN2002112601000363.html |title=JR九州、日の丸を掲揚へ 有人330駅、祝日に |trans_title=JR Kyushu 330 manned stations to hoist the national flag |publisher=47news |language={{ja icon}} |date=2002-11-26 |accessdate=2014-04-06 |archivedate=2008-12-08 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20081208205752/http://www.47news.jp/CN/200211/CN2002112601000363.html }}</ref>
Sebelum Perang Dunia&nbsp;II, semua rumah diminta untuk mengibarkan ''Hinomaru'' pada hari libur nasional.<ref name="defacto"/> Sejak masa perang, sebagian besar pengibaran bendera Jepang hanya sebatas dilakukan di gedung-gedung yang berkaitan dengan pemerintahan pusat dan daerah seperti balai kota, dan jarang terlihat di rumah pribadi atau gedung komersial,<ref name="defacto"/> namun beberapa orang dan perusahaan menganjurkan pengibaran bendera tersebut pada hari libur. Meskipun pemerintahan Jepang mendorong masyarakat dan penduduk untuk mengibarkan ''Hinomaru'' pada hari libur nasional, mereka tidak diwajibkan secara hukum untuk melakukannya.<ref>{{vcite web|url=http://web-japan.org/factsheet/archives/ja/pdf/J11_flagan.pdf |title=国旗と国歌 |trans_title=National Flag and Anthem |accessdate=2009-12-11 |format=PDF |home=Web Japan |publisher=Ministry of Foreign Affairs |language={{ja icon}} }}</ref><ref>{{vcite web|url=http://www.sangiin.go.jp/japanese/joho1/kousei/syuisyo/019/touh/t019009.htm |title=答弁書第九号 |accessdate=2010-02-01 |author=Yoshida, Shigeru |date=1954-04-27 |publisher=House of Councillors |language={{ja icon}} }}</ref> Sejak [[Hari Ulang Tahun Kaisar|Hari Ulang Tahun Kaisar ke-80]] pada 23 Desember 2002, [[Perusahaan Jalur Kereta Api Kyushu]] mengibarkan ''Hinomaru'' di 330 stasiun.<ref name="47news">{{vcite web |url=http://www.47news.jp/CN/200211/CN2002112601000363.html |title=JR九州、日の丸を掲揚へ 有人330駅、祝日に |trans_title=JR Kyushu 330 manned stations to hoist the national flag |publisher=47news |language={{ja icon}} |date=2002-11-26 |accessdate=2014-04-06 |archivedate=2008-12-08 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20081208205752/http://www.47news.jp/CN/200211/CN2002112601000363.html }}</ref>


Dimulai pada tahun 1995, ODA menggunakan motif ''Hinomaru'' dalam lambang resmi mereka. Desain itu sendiri tidak dibuat oleh pemerintahan (lambang dipilih dari 5,000 desain yang diajukan oleh publik) namun pemerintahan berusaha meningkatkan visualizasi dari ''Hinomaru'' melalui paket bantuan mereka dan program pengembangan. Menurut ODA, penggunaan bendera tersebut adalah jalan paling efektif untuk melambangkan bantuan yang diberikan oleh orang-orang Jepang.<ref>http://www.mofa.go.jp/policy/oda/white/2006/oda2006/html/box/bx01005.htm</ref>
Dimulai pada tahun 1995, ODA menggunakan motif ''Hinomaru'' dalam lambang resmi mereka. Desain itu sendiri tidak dibuat oleh pemerintahan tetapi dipilih dari 5.000 desain yang diajukan oleh publik, namun pemerintahan berusaha meningkatkan visualisasi dari ''Hinomaru'' melalui paket bantuan dan program pengembangan mereka. Menurut ODA, penggunaan bendera tersebut merupakan cara yang paling efektif untuk melambangkan bantuan yang diberikan oleh orang-orang Jepang.<ref>http://www.mofa.go.jp/policy/oda/white/2006/oda2006/html/box/bx01005.htm</ref>


== Persepsi sekarang ==
== Budaya dan persepsi ==
[[Berkas:Japanemperorbirthday.jpg|jmpl|alt=Sekelompok orang mengibaskan bendera Jepang di depan istana.|[[Kaisar Akihito]] mempersiapkan untuk menyambut kerumunan para pengibas bendera di Istana Kekaisaran pada hari ulang tahunnya. Foto diambil pada tanggal 23 Desember 2004.]]
[[Berkas:Emperor of Japan Birthday Akihito 2017.png|jmpl|alt=Sekelompok orang mengibaskan bendera Jepang di depan istana.|[[Kaisar Akihito]] menyapa kerumunan yang mengibaskan bendera di Istana Kekaisaran pada hari ulang tahunnya. Foto diambil pada 23 Desember 2017.]]
Menurut pemungutan suara yang dilakukan oleh media pada umumnya, kebanyakan orang Jepang telah menganggap bendera Jepang sebagai bendera nasional bahkan sebelum adanya ''[[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Hukum Tentang Nasional dan Lagu Kebangsaan]]'' pada tahun 1999.<ref name="asahi990718">{{vcite web |url=http://www.tv-asahi.co.jp/n-station/research/990717/index.html |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080523125535/http://www.tv-asahi.co.jp/n-station/research/990717/index.html |archivedate=2008-05-23 |title=国旗・国歌法制化について |trans_title=About the Law of the Flag and Anthem |home=Asahi Research |publisher=TV Asahi |language={{ja icon}} |date=1999-07-18 |accessdate=2008-03-11 }}</ref> Meskipun begitu, kontroversi terkait penggunaan bendera dalam acara-acara sekolah atau media masih ada. Contohnya, surat kabar liberal seperti ''[[Asahi Shimbun]]'' dan ''[[Mainichi Shimbun]]'' sering memilih artikel yang mengkritik bendera Jepang yang merefleksikan spektrum politik untuk pembaca mereka.<ref name="hbf-ishikawa">{{vcite web |url=http://www.hbf.or.jp/grants/pdf/j%20i/14-ji-ishikawa.pdf |title=テレビニュースの多様化により、異なる番組の固定視聴者間に生じる意見の差 |trans_title= Diversity of television news, viewers differences of opinion arise between different programs |publisher=Hoso Bunka Foundation |format=PDF |year=2002 |language={{ja icon}}}}</ref> Untuk orang Jepang yang lainnya, bendera tersebut mengingatkan kembali pada masa di mana demokrasi ditekan ketika [[Kaisar Jepang|Jepang adalah sebuah kekaisaran]].<ref>{{Harvnb|Khan|1998|p=190}}</ref>
Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh media arus utama, sebagian besar orang Jepang menganggap bendera Jepang sebagai bendera nasional bahkan sebelum disahkannya [[Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan (Jepang)|Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan]] pada tahun 1999.<ref name="asahi990718">{{vcite web |url=http://www.tv-asahi.co.jp/n-station/research/990717/index.html |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080523125535/http://www.tv-asahi.co.jp/n-station/research/990717/index.html |archivedate=2008-05-23 |title=国旗・国歌法制化について |trans_title=About the Law of the Flag and Anthem |home=Asahi Research |publisher=TV Asahi |language={{ja icon}} |date=1999-07-18 |accessdate=2008-03-11 }}</ref> Meskipun demikian, kontroversi terkait penggunaan bendera dalam acara sekolah dan media masih tetap ada. Contohnya, surat kabar liberal seperti ''[[Asahi Shimbun]]'' dan ''[[Mainichi Shimbun]]'' sering menampilkan artikel yang kritis terhadap bendera Jepang, yang mencerminkan spektrum politik pembacanya.<ref name="hbf-ishikawa">{{vcite web |url=http://www.hbf.or.jp/grants/pdf/j%20i/14-ji-ishikawa.pdf |title=テレビニュースの多様化により、異なる番組の固定視聴者間に生じる意見の差 |trans_title= Diversity of television news, viewers differences of opinion arise between different programs |publisher=Hoso Bunka Foundation |format=PDF |year=2002 |language={{ja icon}}}}</ref> Bagi orang Jepang lainnya, bendera melambangkan waktu di mana demokrasi ditindas ketika Jepang masih menjadi [[Kekaisaran Jepang|sebuah kekaisaran]].<ref>{{Harvnb|Khan|1998|p=190}}</ref>


Pengibaran ''Hinomaru'' di rumah-rumah dan kantor-kantor juga diperdebatkan dalam masyarakat Jepang. Karena keterkaitan ''Hinomaru'' dengan aktivis [[uyoku dantai]] (sayap kanan), [[Reaksioner|politik reaksioner]], atau [[hooliganisme]], beberapa rumah dan perkantoran tidak mengibarkan bendera tersebut.<ref name="defacto"/> Tidak ada persyaratan untuk mengibarkan bendera pada setiap hari libur nasional atau acara-acara khusus. Kota [[Kanazawa, Ishikawa]], yang mengusulkan rencana-rencana pada bulan September 2012 agar menggunakan yayasan pemerintahan untuk membeli bendera-bendera dengan tujuan mendorong warganya untuk mengibarkan bendera tersebut pada hari libur nasional.<ref>http://www.japantimes.co.jp/text/nn20120912b5.html</ref> [[Partai Komunis Jepang]] secara vokal menentang bendera tersebut.
Pengibaran ''Hinomaru'' di rumah-rumah dan kantor-kantor juga diperdebatkan dalam masyarakat Jepang. Karena keterkaitan ''Hinomaru'' dengan aktivis [[uyoku dantai]] (sayap kanan), [[Reaksioner|politik reaksioner]], atau [[hooliganisme]], beberapa rumah dan perkantoran tidak mengibarkan bendera tersebut.<ref name="defacto"/> Tidak ada persyaratan untuk mengibarkan bendera pada hari libur nasional atau acara-acara khusus. Kota [[Kanazawa, Ishikawa]], yang mengusulkan rencana pada bulan September 2012 untuk menggunakan dana pemerintah untuk membeli bendera dengan tujuan mendorong warga untuk mengibarkan bendera pada hari libur nasional.<ref>{{Cite web |url=http://www.japantimes.co.jp/text/nn20120912b5.html |title=Salinan arsip |access-date=2014-04-06 |archive-date=2012-10-16 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121016004950/http://www.japantimes.co.jp/text/nn20120912b5.html |dead-url=yes }}</ref> [[Partai Komunis Jepang]] secara vokal menentang bendera tersebut.


Persepsi negatif mengenai ''Hinomaru'' muncul di bekas koloni Jepang termasuk di Jepang itu sendiri, seperti di [[Prefektur Okinawa|Okinawa]]. Salah satu contoh yang paling terkenal dalam hal ini adalah pada tanggal 26 Oktober 1987, seorang pemilik pasar swalayan Okinawa [[pembakaran bendera|membakar]] ''Hinomaru'' sebelum dimulainya [[Festival Olahraga Nasional Jepang]].<ref name="wundunn1995">{{vcite news |url=http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9C00E6D71439F932A25752C1A963958260 |title=Yomitan Journal: A Pacifist Landlord Makes War on Okinawa Bases |work=The New York Times |author=Wundunn, Sheryl |date=1995-11-11 |accessdate=2008-03-11}}</ref> Seorang pembakar bendera, Shōichi Chibana, membakar ''Hinomaru'' tak hanya untuk menunjukan penentangan terhadap kekejaman yang dilakukan oleh tentara Jepang dan kehadiran pasukan AS pada masa selanjutnya, namun juga untuk mencegah pengibaran bendera tersebut di depan umum.<ref>{{vcite web |author=Smits, Gregory |url=http://www.east-asian-history.net/Ryukyu/History/Okinawa/Postwar/index.htm |title=Okinawa in Postwar Japanese Politics and the Economy |accessdate=2008-10-28 |year=2000 |publisher=Penn State University |archivedate=2013-05-30 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130530211516/http://www.east-asian-history.net/Ryukyu/History/Okinawa/Postwar/index.htm }}</ref> Peristiwa lainnya di Okinawa adalah ketika bendera tersebut dirobohkan saat upacara-upacara sekolah dan murid-murid menolak untuk melakukan penghormatan pada bendera tersebut pada saat akan dikibarkan sambil menyanyikan ''[[Kimigayo]]''.<ref name="Befu 92–95"/> Di ibu kota [[Naha, Okinawa]], ''Hinomaru'' dikibarkan untuk pertama kalinya sejak kembalinya Okinawa ke Jepang sampai perayaan peringatan ke-80 kota tersebut pada tahun 2001.<ref>http://www.japantimes.co.jp/text/nn20010521a3.html</ref> Di [[Republik Rakyat Tiongkok]] dan [[Korea Selatan]] yang pernah diduduki oleh Kekaisaran Jepang, pengadopsian ''Hinomaru'' secara resmi pada tahun 1999 disambut dengan reaksi-reaksi Jepang bergerak ke sayap kanan dan juga langkah menuju re-militerisasi. Pengesahan hukum 1999 juga bertepatan dengan perdebatan mengenai status [[Kuil Yasukuni]], kerjasama militer AS-Jepang dan program penciptaan pertahanan rudal. Di negara-negara lainnya yang pernah diduduki Jepang, hukum 1999 ditanggapi dengan reaksi campuran atau sangat diabaikan. Di Singapura, generasi tua tetap menaruh perasaan sakit hati terhadap bendera tersebut sementara generasi muda tidak memiliki pandangan-pandangan yang sama. Pemerintahan Filipina tak hanya mempercayai bahwa Jepang tidak akan kembali untuk melakukan militerisme, namun kesepakatan hukum 1999 secara resmi membangun dua simbol (bendera dan lagu kebangsaan) dalam hukum dan setiap negara memiliki hak untuk membuat simbol nasional.<ref>{{vcite journal|title=Japan's Neo-Nationalism: The Role of the Hinomaru and Kimigayo Legislation|journal=JPRI working paper|date=2001-07|first=Mayumi|last=Itoh|coauthors=|volume=79|issue=|page=16|id=|url=http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp79.html|accessdate=2010-04-17|archivedate=2018-10-02|archiveurl=https://web.archive.org/web/20181002192508/http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp79.html}}</ref> Jepang tidak memiliki hukum yang mengkriminalisasikan pembakaran ''Hinomaru'', namun bendera-bendera luar negeri tidak pernah dibakar di Jepang.<ref>{{harvnb|Lauterpacht|2002|p=599}}</ref><ref>{{Harvnb|Inoguchi, Jain|2000|p=228}}</ref>
Persepsi negatif mengenai ''Hinomaru'' muncul di bekas koloni Jepang termasuk di Jepang itu sendiri, seperti di [[Prefektur Okinawa|Okinawa]]. Salah satu contoh penting dalam hal ini adalah pada 26 Oktober 1987, seorang pemilik pasar swalayan Okinawa [[pembakaran bendera|membakar]] ''Hinomaru'' sebelum dimulainya [[Festival Olahraga Nasional Jepang]].<ref name="wundunn1995">{{vcite news |url=http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9C00E6D71439F932A25752C1A963958260 |title=Yomitan Journal: A Pacifist Landlord Makes War on Okinawa Bases |work=The New York Times |author=Wundunn, Sheryl |date=1995-11-11 |accessdate=2008-03-11}}</ref> Seorang pembakar bendera, Shōichi Chibana, membakar ''Hinomaru'' tak hanya untuk menunjukan penentangan terhadap kekejaman yang dilakukan oleh tentara Jepang dan kehadiran pasukan AS yang berkelanjutan, namun juga untuk mencegah pengibaran bendera tersebut di depan umum.<ref>{{vcite web |author=Smits, Gregory |url=http://www.east-asian-history.net/Ryukyu/History/Okinawa/Postwar/index.htm |title=Okinawa in Postwar Japanese Politics and the Economy |accessdate=2008-10-28 |year=2000 |publisher=Penn State University |archivedate=2013-05-30 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130530211516/http://www.east-asian-history.net/Ryukyu/History/Okinawa/Postwar/index.htm }}</ref> Insiden lain di Okinawa termasuk pengibaran bendera selama upacara sekolah dan para pelajar menolak untuk menghormati bendera tersebut karena dikibarkan dengan lagu ''[[Kimigayo]]''.<ref name="Befu 92–95"/> Di ibu kota [[Naha, Okinawa]], ''Hinomaru'' dikibarkan untuk pertama kalinya sejak kembalinya Okinawa ke Jepang untuk merayakan ulang tahun kota yang ke-80 pada tahun 2001.<ref>http://www.japantimes.co.jp/text/nn20010521a3.html</ref> Di [[Republik Rakyat Tiongkok]] dan [[Korea Selatan]] yang pernah diduduki oleh Kekaisaran Jepang, pengadopsian ''Hinomaru'' secara resmi pada tahun 1999 disambut dengan reaksi dari Jepang bergerak ke sayap kanan dan juga sebuah langkah menuju re-militerisasi. Pengesahan undang-undang tahun 1999 juga bertepatan dengan perdebatan mengenai status [[Kuil Yasukuni]], kerjasama militer AS-Jepang dan pembuatan program pertahanan rudal. Di negara-negara lainnya yang pernah diduduki Jepang, undang-undang tahun 1999 mendapat reaksi yang beragam atau diabaikan. Di Singapura, generasi tua tetap menaruh perasaan sakit hati terhadap bendera tersebut sementara generasi muda tidak memiliki pandangan yang sama. Pemerintahan Filipina tidak hanya percaya bahwa Jepang tidak akan kembali untuk melakukan militerisme, tetapi tujuan dari undang-undang tahun 1999 adalah untuk menetapkan dua simbol (bendera dan lagu kebangsaan) secara resmi dalam undang-undang dan setiap negara memiliki hak untuk membuat simbol nasional.<ref>{{vcite journal|title=Japan's Neo-Nationalism: The Role of the Hinomaru and Kimigayo Legislation|journal=JPRI working paper|date=2001-07 |first=Mayumi |last=Itoh |coauthors= |volume=79 |issue= |page=16 |id= |url=http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp79.html |accessdate=2010-04-17|archivedate=2018-10-02 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20181002192508/http://www.jpri.org/publications/workingpapers/wp79.html}}</ref> Jepang tidak memiliki hukum yang mengkriminalisasikan pembakaran ''Hinomaru'', namun bendera asing tidak boleh dibakar di Jepang.<ref>{{harvnb|Lauterpacht|2002|p=599}}</ref><ref>{{Harvnb|Inoguchi, Jain|2000|p=228}}</ref>


== Protokol ==
== Protokol ==
[[Berkas:Japan mourning flag.svg|jmpl|alt=Sebuah diagram bendera putih dengan lingkaran hitam. A black ribbon and ball appear above the flag.|Diagram yang diterbitkan dengan ''Peraturan 1 dari 1912 (Pengibaran Bendera Berkabung untuk Kaisar)'']]
[[Berkas:Japan mourning flag.svg|jmpl|alt=Diagram bendera putih dengan lingkaran hitam. Pita dan bola hitam berada di atas bendera.|Diagram yang diterbitkan dengan ''Peraturan 1 dari 1912 (Pengibaran Bendera Berkabung untuk Kaisar)'']]
Menurut protokol, bendera tersebut dikibarkan dari matahari terbit sampai matahari terbenam; kantor-kantor dan sekolah-sekolah diijinkan untuk mengibarkan bendera tersebut dari buka sampai tutup.<ref name="protocol">{{vcite web |url=http://www.sarago.co.jp/protocol.html |title=Flag Protocol |publisher=Sargo Flag Company |language={{ja icon}} |accessdate=2008-01-15}}</ref> Ketika pengibaran bendera Jepang dan negara lainnya pada waktu yang sama, bendera Jepang mengambil posisi penghormatan dan bendera tamu negara dikibarkan di sebelah kanannya. Kedua bendera harus berada pada tinggi yang sama dan ukuran yang sama. Ketika bendera luar negeri dengan jumlah lebih dari satu ditampilkan, bendera Jepang diatur dengan urutan abjad sesuai dengan yang ditentukan oleh [[Perserikatan Bangsa-bangsa]].<ref>{{vcite web |url=http://www.mofa.go.jp/Mofaj/gaiko/local/database/pdfs/protocol200902.pdf |title=プロトコール |trans_title=Protocol |accessdate=2010-01-13 |date=2009-02 |format=PDF |publisher=Ministry of Foreign Affairs |language={{ja icon}} |archivedate=2018-08-08 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20180808043233/https://www.mofa.go.jp/Mofaj/gaiko/local/database/pdfs/protocol200902.pdf }}</ref> Ketika bendera tersebut menjadi tidak layak untuk digunakan, bendera tersebut biasanya kemudian dibakar secara tersendiri.<ref name="protocol" /> ''Hukum Mengenai Bendera Negara dan Lagu Kebangsaan'' tidak menentukan bagaimana bendera tersebut harus digunakan, namun pada prefektur yang berbeda memiliki peraturan tersendiri tentang penggunaan ''Hinomaru'' dan bendera-bendera prefektur lainnya.<ref>{{Harvnb|国旗及び国歌の取扱いについて}}</ref><ref>{{Harvnb|国旗及び県旗の取扱いについて}}</ref>
Menurut protokol, bendera tersebut dikibarkan dari matahari terbit sampai matahari terbenam; kantor-kantor dan sekolah-sekolah diijinkan untuk mengibarkan bendera tersebut dari buka sampai tutup.<ref name="protocol">{{vcite web |url=http://www.sarago.co.jp/protocol.html |title=Flag Protocol |publisher=Sargo Flag Company |language={{ja icon}} |accessdate=2008-01-15}}</ref> Ketika pengibaran bendera Jepang dan negara lain secara bersamaan di Jepang, bendera Jepang mengambil posisi kehormatan dan bendera negara tamu berkibar di sebelah kanannya. Kedua bendera harus berada pada tinggi yang sama dan ukuran yang sama. Ketika lebih dari satu bendera asing dikibarkan, bendera Jepang diatur dalam urutan abjad yang ditentukan oleh [[Perserikatan Bangsa-bangsa]].<ref>{{vcite web |url=http://www.mofa.go.jp/Mofaj/gaiko/local/database/pdfs/protocol200902.pdf |title=プロトコール |trans_title=Protocol |accessdate=2010-01-13 |date=2009-02 |format=PDF |publisher=Ministry of Foreign Affairs |language={{ja icon}} |archivedate=2018-08-08 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20180808043233/https://www.mofa.go.jp/Mofaj/gaiko/local/database/pdfs/protocol200902.pdf }}</ref> Ketika bendera tersebut menjadi tidak layak untuk digunakan, bendera tersebut biasanya dibakar secara tersendiri.<ref name="protocol" /> Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan tidak menentukan bagaimana bendera tersebut harus digunakan, namun setiap prefektur memiliki peraturan tersendiri mengenai penggunaan ''Hinomaru'' dan bendera-bendera prefektur lainnya.<ref>{{Harvnb|国旗及び国歌の取扱いについて}}</ref><ref>{{Harvnb|国旗及び県旗の取扱いについて}}</ref>


Bendera ''Hinomaru'' setidaknya memiliki dua cara untuk melakukan acara berkabung. Salah satunya adalah mengibarkan bendera tersebut dalam keadaan {{nihongo|[[setengah tiang]]|半旗|Han-ki}} yang umum di banyak negara. Kantor Kementerian Urusan Luar Negeri mengibarkan bendera setengah tiang ketika pemakaman yang dilakukan untuk pimpinan negara asing.<ref name='mofa-half'>{{vcite web|url=http://www.mofa.go.jp/mofaj/Gaiko/local/database/pdfs/protocol4.pdf |title=Page 1 「グローカル通信」平成21年5月号 プロトコール講座 |trans_title=Protocol Question and Answer (May 2009) |accessdate=2010-01-20 |date=2009-05 |format=PDF |publisher=Ministry of Foreign Affairs |language={{ja icon}} }}</ref> Cara berkabung lainnya adalah menempatkan bola berwarna hitam pada bagian puncak tiang dan memasang kain persegi panjang berwarna hitam tepat diatas bendera tersebut, yang dikenal sebagai {{nihongo|bendera berkabung|弔旗|Chō-ki}}. Cara ini dlakukan pada tanggal 10 Juli 1912, ketika [[Kaisar Meiji]] wafat dan Kabinet mengeluarkan perintah yang menyatakan bahwa bendera nasional harus dikibarkan dengan cara seperti itu selama masa berkabung ketika Kaisar wafat.<ref>{{Harvnb|大正元年閣令第一号}}</ref> Kabinet memiliki kewenangan untuk mengumumkan pengibaran bendera nasional secara setengah tiang.<ref>{{vcite web |url=http://www.ndl.go.jp/horei_jp/kakugi/txt/txt01421.htm |title=全国戦没者追悼式の実施に関する件 |accessdate=2010-01-26 |date=1963-05-14 |home=Office of the Cabinet |publisher=National Diet Library |language={{ja icon}} |archivedate=2005-03-10 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20050310051520/http://www.ndl.go.jp/horei_jp/kakugi/txt/txt01421.htm }}</ref>
Bendera ''Hinomaru'' setidaknya memiliki dua gaya berkabung. Salah satunya adalah mengibarkan bendera tersebut dalam keadaan {{nihongo|[[setengah tiang]]|半旗|Han-ki}} yang umum di banyak negara. Kantor Kementerian Urusan Luar Negeri mengibarkan bendera setengah tiang ketika pemakaman yang dilakukan untuk pimpinan negara asing.<ref name='mofa-half'>{{vcite web|url=http://www.mofa.go.jp/mofaj/Gaiko/local/database/pdfs/protocol4.pdf |title=Page 1 「グローカル通信」平成21年5月号 プロトコール講座 |trans_title=Protocol Question and Answer (May 2009) |accessdate=2010-01-20 |date=2009-05 |format=PDF |publisher=Ministry of Foreign Affairs |language={{ja icon}} }}</ref> Gaya berkabung lainnya adalah membungkus ujung puncak tiang dengan kain hitam dan dan menempatkan pita hitam, yang dikenal sebagai {{nihongo|bendera berkabung|弔旗|Chō-ki}}. Gaya ini berasal dari kematian [[Kaisar Meiji]] pada 30 Juli 1912, dan kabinet mengeluarkan perintah yang menyatakan bahwa bendera nasional harus dikibarkan dengan gaya seperti itu ketika Kaisar meninggal.<ref>{{Harvnb|大正元年閣令第一号}}</ref> Kabinet memiliki kewenangan untuk mengumumkan pengibaran bendera nasional secara setengah tiang.<ref>{{vcite web |url=http://www.ndl.go.jp/horei_jp/kakugi/txt/txt01421.htm |title=全国戦没者追悼式の実施に関する件 |accessdate=2010-01-26 |date=1963-05-14 |home=Office of the Cabinet |publisher=National Diet Library |language={{ja icon}} |archivedate=2005-03-10 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20050310051520/http://www.ndl.go.jp/horei_jp/kakugi/txt/txt01421.htm }}</ref>


=== Sekolah-sekolah publik ===
=== Sekolah umum ===
[[Berkas:Graduation day stage (crop).jpg|jmpl|alt=Sekelompok orang menyimak seorang pria dan wanita di atas panggung. Dua bendera are above the stage.|Sebuah upacara kelulusan di Prefektur Hokkaido dengan bendera ''Hinomaru'' dan bendera Prefektur [[Hokkaido]]]]
[[Berkas:Graduation day stage (crop).jpg|jmpl|alt=Sekelompok orang menyimak seorang pria dan wanita di atas panggung. Dua bendera berada di atas panggung.|Sebuah upacara kelulusan di Prefektur Hokkaido dengan bendera ''Hinomaru'' dan bendera Prefektur [[Hokkaido]]]]


Sejak akhir Perang Dunia&nbsp;II, [[Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jepang)|Kementerian Pendidikan]] telah mengeluarkan pernyataan dan peraturan untuk mempromosikan penggunaan ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' di sekolah-sekolah dibawah yurisdiksi mereka. Pernyataan ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 1950, yang menyatakan bahwa mereka menginginkan penggunaan kedua simbol tersebut, walaupun tidak diharuskan. Keinginan ini kemudian diperluas untuk penggunaan kedua simbol tersebut pada hari libur nasional dan selama acara seremonial agar mendorong para pelajar tentang hari libur nasional dan untuk mempromosikan pertahanan pendidikan.<ref name='Goodman'/> Dalam reformasi pedoman pendidikan 1989, LDP yang dikontrol pemerintah pertama kali menuntut agar bendera tersebut harus digunakan dalam upacara-upacara sekolah dan pemberian hormat yang tepat yang harus diberikan kepadanya dan untuk ''Kimigayo''.<ref>{{Harvnb|Trevor|2001|p=78}}</ref> Hukuman untuk para pejabat sekolah yang tidak mengikuti hal tersebut juga diberlakukan dengan reformasi 1989.<ref name='Goodman'/>
Sejak akhir Perang Dunia&nbsp;II, [[Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Jepang)|Kementerian Pendidikan]] telah mengeluarkan pernyataan dan peraturan untuk mempromosikan penggunaan ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo'' di sekolah-sekolah di bawah yurisdiksi mereka. Pernyataan ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 1950, yang menyatakan bahwa mereka menginginkan penggunaan kedua simbol tersebut, walaupun tidak diharuskan. Keinginan ini kemudian diperluas untuk penggunaan kedua simbol tersebut pada hari libur nasional dan selama acara seremonial agar mendorong para pelajar memahami hari libur nasional dan untuk mempromosikan pertahanan pendidikan.<ref name='Goodman'/> Dalam reformasi pedoman pendidikan pada tahun 1989, pemerintah yang dikendalikan PDL menuntut agar bendera harus digunakan dalam upacara sekolah dan penghormatan yang pantas harus diberikan kepada bendera tersebut dan ''Kimigayo''.<ref>{{Harvnb|Trevor|2001|p=78}}</ref> Hukuman untuk para pejabat sekolah yang tidak mengikuti hal tersebut juga diberlakukan dengan reformasi 1989.<ref name='Goodman'/>


[[Pedoman kurikulum]] 1999 dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan setelah pengesahan ''Hukum Mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan'' yang menyatakan bahwa "pada pintu masuk dan upcara-upacara kelulusan, sekolah harus mengibarkan bendera Jepang dan menyuruh siswa-siwa untuk menyanyikan "[[Kimigayo]]" (lagu kebangsaan), mengingat pentingnya sebuah bendera dan sebuah lagu."<ref>{{vcite web |url=http://www.pref.hiroshima.lg.jp/kyouiku/hotline/02zesei/sankou/kokkikokka.htm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110722112237/http://www.pref.hiroshima.lg.jp/kyouiku/hotline/02zesei/sankou/kokkikokka.htm |archivedate=2011-07-22 |title=学習指導要領における国旗及び国歌の取扱い |trans_title=Handling of the flag and anthem in the National Curriculum |accessdate=2009-12-08 |date=2001-09-11 |publisher=Hiroshima Prefectural Board of Education Secretariat |language={{ja icon}} }}</ref> Selain itu, pernyataan kementerian terhadap pedoman kurikulum 1999 untuk sekolah dasar menyatakan bahwa "mengingat kemajuan internationalisasi serta dengan dorongan patriotisme dan kesadaran menjadi orang Jepang adalah hal penting untuk memelihara sikap hormat anak-anak sekolah terhadap bendera Jepang dan ''Kimigayo'' untuk pertumbuhan mereka menjadi warga Jepang yang dihormati dalam masyarakat international."<ref name="mext2">{{vcite web |url=http://cebc.jp/data/education/gov/jp/tsuuchi/19990917hatauta/data-02.htm |title=小学校学習指導要領解説社会編,音楽編,特別活動編 |trans_title=National Curriculum Guide: Elementary social notes, Chapter music Chapter Special Activities |publisher=Ministry of Education |language={{ja icon}} |year=1999 |accessdate=2014-04-06 |archivedate=2006-03-19 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20060319210723/http://cebc.jp/data/education/gov/jp/tsuuchi/19990917hatauta/data-02.htm }}</ref> Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa jika pelajar-pelajar Jepang tidak bisa menghormati simbol milik mereka sendiri, maka mereka tidak akan dapat menghormati simbol negara-negara lainnya.<ref>{{Harvnb|Aspinall|2001|p=125}}</ref>
[[Pedoman kurikulum]] 1999 dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan setelah pengesahan Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan yang menyatakan bahwa "pada upacara masuk dan kelulusan, sekolah harus mengibarkan bendera Jepang dan memerintahkan para pelajar untuk menyanyikan ''Kimigayo'', mengingat pentingnya bendera dan lagu."<ref>{{vcite web |url=http://www.pref.hiroshima.lg.jp/kyouiku/hotline/02zesei/sankou/kokkikokka.htm |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110722112237/http://www.pref.hiroshima.lg.jp/kyouiku/hotline/02zesei/sankou/kokkikokka.htm |archivedate=2011-07-22 |title=学習指導要領における国旗及び国歌の取扱い |trans_title=Handling of the flag and anthem in the National Curriculum |accessdate=2009-12-08 |date=2001-09-11 |publisher=Hiroshima Prefectural Board of Education Secretariat |language={{ja icon}} }}</ref> Selain itu, pernyataan kementerian terhadap pedoman kurikulum 1999 untuk sekolah dasar mencatat bahwa "mengingat kemajuan internationalisasi serta dengan dorongan patriotisme dan kesadaran menjadi orang Jepang adalah hal penting untuk memelihara sikap hormat anak-anak sekolah terhadap bendera Jepang dan ''Kimigayo'' untuk pertumbuhan mereka menjadi warga Jepang yang dihormati dalam masyarakat international."<ref name="mext2">{{vcite web |url=http://cebc.jp/data/education/gov/jp/tsuuchi/19990917hatauta/data-02.htm |title=小学校学習指導要領解説社会編,音楽編,特別活動編 |trans_title=National Curriculum Guide: Elementary social notes, Chapter music Chapter Special Activities |publisher=Ministry of Education |language={{ja icon}} |year=1999 |accessdate=2014-04-06 |archivedate=2006-03-19 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20060319210723/http://cebc.jp/data/education/gov/jp/tsuuchi/19990917hatauta/data-02.htm }}</ref> Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa jika pelajar Jepang tidak bisa menghormati simbol milik mereka sendiri, maka mereka tidak akan dapat menghormati simbol negara-negara lainnya.<ref>{{Harvnb|Aspinall|2001|p=125}}</ref>


[[Pendidikan di Jepang|Sekolah-sekolah]] telah menjadi pusat kontroversi mengenai lagu kebangsaan dan bendera nasional.<ref name='Wesiman'>{{vcite news |author=Weisman, Steven R. |author.= | title=For Japanese, Flag and Anthem Sometimes Divide | date=1990-04-29 | publisher= | url =http://www.nytimes.com/1990/04/29/world/for-japanese-flag-and-anthem-sometimes-divide.html#end_copy | work =The New York Times | pages = | accessdate = 2010-01-02 | language = }}</ref> Dewan Pendidikan Tokyo meminta penggunaan lagu kebangsaan dan bendera tersebut pada saat acara-acara dibawah yurisdiksi mereka. Perintah tersebut memerintahkan guru-guru sekolah untuk melakukan penghormatan terhadap kedua simbol tersebut atau berisiko kehilangan pekerjaan mereka.<ref name="guardian060605">{{vcite news |url=http://www.guardian.co.uk/world/2006/jun/05/worlddispatch.japan |title=A touchy subject |work=Guardian Unlimited |publisher=The Guardian |author=McCurry, Justin |date=2006-06-05 |accessdate=2008-01-14}}</ref> Sejumlah penentang menyatakan bahwa peraturan tersebut melanggar [[Konstitusi Jepang]], namun Dewan telah berpendapat bahwa sejak sekolah-sekolah adalah badan-badan pemerintahan, karyawan mereka memiliki kewajiban untuk mengajarkan murid-murid mereka bagaimana menjadi warga Jepang yang baik.<ref name="japantimes"/> Sebagai tanda protes, sekolah-sekolah menolak untuk mengibarkan ''Hinomaru'' pada kelulusan sekolah dan sejumlah orang tua merobek bendera tersebut.<ref name='Wesiman'/> Para guru gagal melakukan penentangan kepada Gubernur Tokyo [[Shintarō Ishihara]] dan para pimpinan senior yang menyuruh guru-guru untuk melakukan penghormatan terhadap ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo''.<ref name="ishihara">{{vcite web |url=http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060105b2.html |title=Ishihara's Hinomaru order called legit |home=The Japan Times |date=2006-01-05 |accessdate=2007-12-04 |archivedate=2011-06-06 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110606091411/http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060105b2.html }}</ref> Setelah penentangan sebelumnya, [[Persatuan Guru Jepang]] menerima penggunaan bendera dan lagu kebangsaan tersebut, namun Persatuan Seluruh Guru dan Staf Jepang yang berjumlah lebih kecil tetap menentang kedua simbol tersebut dan penggunaannya dalam sistem sekolah.<ref>{{Harvnb|Heenan|1998|p=206}}</ref>
[[Pendidikan di Jepang|Sekolah-sekolah]] telah menjadi pusat kontroversi mengenai lagu kebangsaan dan bendera nasional.<ref name='Wesiman'>{{vcite news |author=Weisman, Steven R. |author.= | title=For Japanese, Flag and Anthem Sometimes Divide | date=1990-04-29 | publisher= | url =http://www.nytimes.com/1990/04/29/world/for-japanese-flag-and-anthem-sometimes-divide.html#end_copy | work =The New York Times | pages = | accessdate = 2010-01-02 | language = }}</ref> Dewan Pendidikan Tokyo mewajibkan penggunaan lagu kebangsaan dan bendera tersebut pada acara-acara tertentu di bawah yurisdiksi mereka. Perintah tersebut memerintahkan guru-guru sekolah untuk melakukan penghormatan terhadap kedua simbol tersebut atau berisiko kehilangan pekerjaan mereka.<ref name="guardian060605">{{vcite news |url=http://www.guardian.co.uk/world/2006/jun/05/worlddispatch.japan |title=A touchy subject |work=Guardian Unlimited |publisher=The Guardian |author=McCurry, Justin |date=2006-06-05 |accessdate=2008-01-14}}</ref> Sejumlah penentang menyatakan bahwa peraturan tersebut melanggar [[Konstitusi Jepang]], namun Dewan telah berpendapat bahwa karyawan mereka memiliki kewajiban untuk mengajar para pelajar mereka bagaimana menjadi warga negara Jepang yang baik, karena sekolah merupakan lembaga pemerintah.<ref name="japantimes"/> Sebagai tanda protes, sekolah-sekolah menolak untuk mengibarkan ''Hinomaru'' pada kelulusan sekolah dan sejumlah orang tua merusak bendera tersebut.<ref name='Wesiman'/> Para guru tidak berhasil mengajukan tuntutan pidana terhadap Gubernur Tokyo [[Shintarō Ishihara]] dan para pimpinan senior yang menyuruh guru-guru untuk melakukan penghormatan terhadap ''Hinomaru'' dan ''Kimigayo''.<ref name="ishihara">{{vcite web |url=http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060105b2.html |title=Ishihara's Hinomaru order called legit |home=The Japan Times |date=2006-01-05 |accessdate=2007-12-04 |archivedate=2011-06-06 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20110606091411/http://search.japantimes.co.jp/cgi-bin/nn20060105b2.html }}</ref> Setelah penentangan sebelumnya, [[Persatuan Guru Jepang]] menerima penggunaan bendera dan lagu kebangsaan tersebut, namun Persatuan Guru dan Staf Seluruh Jepang yang lebih kecil tetap menentang kedua simbol tersebut dan penggunaannya dalam sistem sekolah.<ref>{{Harvnb|Heenan|1998|p=206}}</ref>


== Bendera-bendera terkait ==
== Bendera terkait ==


=== Bendera-bendera militer ===
=== Bendera militer ===
{{See also|Bendera Matahari Terbit}}
{{See also|Bendera Matahari Terbit}}


[[Pasukan Bela Diri Jepang]] (PBDJ) dan [[Angkatan Darat Bela Diri Jepang]] menggunakan sebuah versi dari desain lingkaran surya dengan delapan sinar garis merah yang memanjang ke arah luar, yang disebut {{nihongo|''Hachijō-Kyokujitsuki''|八条旭日旗}}. Sebuah pembatas emas terletak pada sebagian sekitaran tepi.<ref name="law.e-gov">{{harvnb|自衛隊法施行令}}</ref>
[[Pasukan Bela Diri Jepang]] (PBDJ) dan [[Angkatan Darat Bela Diri Jepang]] menggunakan Bendera Matahari Terbit dengan delapan sinar merah yang memanjang ke arah luar, yang disebut {{nihongo|''Hachijō-Kyokujitsuki''|八条旭日旗}}. Sebuah pembatas emas terletak pada sebagian sekitaran tepi.<ref name="law.e-gov">{{harvnb|自衛隊法施行令}}</ref>


Sebuah varian terkenal dari desain lingkaran surya adalah lingkaran surya dengan 16 sinar garis merah dalam formasi [[bintang Siemens]], yang juga secara historis digunakan oleh militer Jepang, khususnya [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] dan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]. Panji tersebut, yang dikenal dalam bahasa Jepang sebagai {{nihongo|''Jyūrokujō-Kyokujitsu-ki''|十六条旭日旗}}, pertama kali diadopsi sebagai [[bendera perang]] pada tanggal 15 Mei 1870, dan digunakan sampai akhir [[Perang Dunia&nbsp;II]] pada tahun 1945. Bendera tersebut diadopsi ulang pada tanggal 30 Juni 1954, dan saat ini digunakan sebagai bendera perang dan bendera laut Angkatan Darat Bela Diri Jepang (ADBDJ) dan [[Angkatan Laut Bela Diri Jepang]] (ALBDJ).<ref name="law.e-gov"/> Di sekitar negara-negara Asia yang diduduki oleh Jepang, bendera ini masih membawa konotasi negatif.<ref name="xinhua060811">{{vcite news |url=http://news.xinhuanet.com/society/2006-08/11/content_4949629.htm |title=赵薇欲代言抗日网游洗刷"军旗装事件"之辱(图) |trans_title= Zhao Wei wishes to endorse the anti-Japanese gaming scrubbing |work=[[Xinhua]] |author=国际, 在线 |date=2006-08-11 |accessdate=2008-01-25 |language=Chinese}}</ref> ALBDJ juga memakai penggunaan [[panji pimpinan]]. Pertama kali diadopsi pada tahun 1914 and diadopsi ulang pada tahun 1965, panji pimpinan tersebut terdiri dari sebuah versi sederhana bendera angkatan laut di bagian pangkalnya, dengan warna putih di bagian lainnya. Ratio panji tersebut antara 1:40 dan 1:90.<ref>{{Harvnb|海上自衛隊旗章規則}}</ref>
Sebuah varian terkenal dari desain lingkaran matahari adalah lingkaran matahari dengan 16 sinar merah dalam formasi [[bintang Siemens]], yang juga secara historis digunakan oleh militer Jepang, khususnya [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] dan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]]. Panji tersebut, yang dikenal dalam bahasa Jepang sebagai {{nihongo|''Jyūrokujō-Kyokujitsu-ki''|十六条旭日旗}}, pertama kali diadopsi sebagai [[bendera perang]] pada 15 Mei 1870, dan digunakan hingga akhir [[Perang Dunia&nbsp;II]] pada tahun 1945. Bendera tersebut diadopsi ulang pada 30 Juni 1954, dan saat ini digunakan sebagai bendera perang dan panji angkatan laut dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang (ADBDJ) dan [[Angkatan Laut Bela Diri Jepang]] (ALBDJ).<ref name="law.e-gov"/> Karena terus digunakan oleh Tentara Kekaisaran Jepang, bendera ini memiliki konotasi negatif yang mirip dengan bendera Nazi di Tiongkok dan Korea.<ref name="xinhua060811">{{vcite news |url=http://news.xinhuanet.com/society/2006-08/11/content_4949629.htm |title=赵薇欲代言抗日网游洗刷"军旗装事件"之辱(图) |trans_title= Zhao Wei wishes to endorse the anti-Japanese gaming scrubbing |work=[[Xinhua]] |author=国际, 在线 |date=2006-08-11 |accessdate=2008-01-25 |language=Chinese}}</ref> ALBDJ juga memakai penggunaan [[panji penugasan]]. Panji tersebut pertama kali diadopsi pada tahun 1914 and diadopsi ulang pada tahun 1965, panji tersebut terdiri dari versi sederhana bendera angkatan laut di ujung kerekan, dengan warna putih di bagian lainnya. Rasio panji tersebut antara 1:40 dan 1:90.<ref>{{Harvnb|海上自衛隊旗章規則}}</ref>


[[Angkatan Udara Bela Diri Jepang]] (AUBDJ), didirikan secara independen pada tahun 1952, hanya menggunakan lingkaran surya sebagai lambang-nya.<ref>{{Harvnb|〇海上自衛隊の使用する航空機の分類等及び塗粧標準等に 関する達}}</ref> Ini adalah satu-satunya cabang layanan dengan lambang yang tidak memakai Standar Kekaisaran. Namun, cabang tersebut memiliki sebuah [[panji]] untuk dikibarkan di pangkalan-pangkalan dan saat pawai-pawai. Panji tersebut dibuat pada tahun 1972, yang ketiga kalinya digunakan oleh AUBDJ sejak pembuatannya. Panji tersebut memiliki sebuah lambang yang berada di tengah latar belakang yang berwarna biru.<ref>{{Harvnb|自衛隊の旗に関する訓令}}</ref>
[[Angkatan Udara Bela Diri Jepang]] (AUBDJ), didirikan secara independen pada tahun 1952, hanya menggunakan lingkaran matahari biasa sebagai lambangnya.<ref>{{Harvnb|〇海上自衛隊の使用する航空機の分類等及び塗粧標準等に 関する達}}</ref> Cabang militer tersebut merupakan satu-satunya cabang militer dengan lambang yang tidak memakai Standar Kekaisaran. Namun, cabang militer tersebut memiliki sebuah [[panji]] untuk dikibarkan di pangkalan dan selama parade. Panji tersebut dibuat pada tahun 1972, yang ketiga digunakan oleh AUBDJ sejak pembuatannya. Panji tersebut memiliki lambang cabang militer yang berada di tengah latar belakang yang berwarna biru.<ref>{{Harvnb|自衛隊の旗に関する訓令}}</ref>


Meskipun bukan bendera nasional resmi, [[bendera sinyal maritim international|bendera sinyal Z]] memainkan peran utama dalam sejarah angkatan laut Jepang. Pada tanggal 27 Mei 1905, Laksamana [[Tōgō Heihachirō|Heihachirō Tōgō]] dari ''[[kapal tempur Jepang Mikasa|Mikasa]]'' mempersiapkan diri untuk menjalin hubungan dengan [[Armada Baltik|Armada Baltik Rusia]]. Sebelum [[Pertempuran Tsushima]] dimulai, Togo mengibarkan [[Daftar bendera Jepang#Pasukan Pertahanan Diri Angkatan Laut .26 Tentara Kekaisaran.2F|bendera Z]] diatas ''Mikasa'' dan menjalin hubungan dengan armada Rusia demi memenangkan Jepang dalam pertempuran tersebut. Pengibaran bendera dikatakan kepada kru-nya sebagai berikut: "Nasib Kekaisaran Jepang tergantung pada satu pertempuran ini; seluruh pihak akan mengerahkan diri mereka dan untuk kebaikan mereka." Bendera Z juga dikibarkan pada kapal induk ''[[kapal induk Jepang Akagi|Akagi]]'' pada saat penyerangan Jepang di [[Pearl Harbor]], [[Hawaii]], pada bulan Desember 1941.<ref>{{Harvnb|Carpenter|2004|p=124}}</ref>
Meskipun bukan bendera nasional resmi, [[bendera sinyal maritim international|bendera sinyal Z]] memainkan peran utama dalam sejarah angkatan laut Jepang. Pada 27 Mei 1905, Laksamana [[Tōgō Heihachirō|Heihachirō Tōgō]] dari ''[[kapal tempur Jepang Mikasa|Mikasa]]'' mempersiapkan diri untuk menjalin hubungan dengan [[Armada Baltik|Armada Baltik Rusia]]. Sebelum [[Pertempuran Tsushima]] dimulai, Togo mengibarkan [[Daftar bendera Jepang#Pasukan Pertahanan Diri Angkatan Laut .26 Tentara Kekaisaran.2F|bendera Z]] diatas ''Mikasa'' dan menjalin hubungan dengan armada Rusia demi memenangkan Jepang dalam pertempuran tersebut. Pengibaran bendera dikatakan kepada kru sebagai berikut: "Nasib Kekaisaran Jepang tergantung pada pertempuran yang satu ini; semua tangan akan mengerahkan diri dan melakukan yang terbaik." Bendera Z juga dikibarkan pada kapal induk ''[[kapal induk Jepang Akagi|Akagi]]'' pada saat penyerangan Jepang di [[Pearl Harbor]], [[Hawaii]], pada Desember 1941.<ref>{{Harvnb|Carpenter|2004|p=124}}</ref>


<center>{{Gallery|width=130 |lines=3
<center>{{Gallery|width=130 |lines=3
Baris 221: Baris 219:
[[Berkas:Flag of the Japanese Emperor.svg|jmpl|alt=Bunga berwarna emas ditengah latar belakang berwarna merah|Standar kaisar Jepang]]
[[Berkas:Flag of the Japanese Emperor.svg|jmpl|alt=Bunga berwarna emas ditengah latar belakang berwarna merah|Standar kaisar Jepang]]


Dimulai pada tahun 1870, bendera-bendera dibuat untuk Kaisar Jepang (pada waktu itu [[Kaisar Meiji]]), Permaisuri, dan untuk anggota keluarga kekaisaran lainnya .<ref name="Fujitani 1996 48-49">{{Harvnb|Fujitani|1996|pp=48–49}}</ref> Yang pertama adalah bendera kaisar yang dijadikan hiasan, dengan sebuah surya yang ditempatkan di tengah pola artistik. Ia memiliki bendera yang digunakan di daratan, di laut, dan ketika ia berada di kereta. Keluarga kekaisaran juga diberikan bendera untuk digunakan di laut dan di darat (satu untuk digunakan diatas tanah dan satu bendera kereta). Bendera kereta tersebut berupa [[bunga seruni]] dengan satu warna, yang memiliki 16 kelopak, dan ditempatkan di tengah latar belakang satu warna.<ref name="reg651"/> Bendera tersebut dihentikan penggunaannya pada tahun 1889 ketika Kaisar memutuskan untuk menggunakan bendera berupa bunga seruni di latar belakang berwarna merah. Dengan perubahan kecil pada nuansa warna dan proporsi, bendera yang diadopsi pada tahun 1889 tersebut masih digunakan oleh keluarga kekaisaran.<ref>{{Harvnb|Matoba|1901|pp=180–181}}</ref><ref>{{Harvnb|Takahashi|1903|pp=180–181}}</ref>
Dimulai pada tahun 1870, bendera-bendera dibuat untuk Kaisar Jepang (pada waktu itu [[Kaisar Meiji]]), Permaisuri, dan anggota keluarga kekaisaran lainnya.<ref name="Fujitani 1996 48-49">{{Harvnb|Fujitani|1996|pp=48–49}}</ref> Yang pertama adalah bendera kaisar yang dijadikan hiasan, dengan sebuah matahari yang ditempatkan di tengah pola artistik. Ia memiliki bendera yang digunakan di darat, di laut, dan ketika ia berada di kereta. Keluarga kekaisaran juga diberikan bendera untuk digunakan di laut dan di darat (satu untuk digunakan berjalan kaki dan satu bendera kereta). Bendera kereta tersebut berupa [[bunga seruni]] dengan satu warna, yang memiliki 16 kelopak, dan ditempatkan di tengah latar belakang satu warna.<ref name="reg651"/> Bendera tersebut dihentikan penggunaannya pada tahun 1889 ketika Kaisar memutuskan untuk menggunakan bendera berupa bunga seruni pada latar belakang berwarna merah. Dengan perubahan kecil pada nuansa warna dan proporsi, bendera yang diadopsi pada tahun 1889 tersebut masih digunakan oleh keluarga kekaisaran.<ref>{{Harvnb|Matoba|1901|pp=180–181}}</ref><ref>{{Harvnb|Takahashi|1903|pp=180–181}}</ref>


Bendera kaisar saat ini adalah bunga seruni 16 kelopak yang berwarna emas dan berada di tengah latar belakang berwarna merah dengan ratio 2:3. Permaisuri menggunakan bendera yang sama, kecuali bentuknya yang berbentuk ekor walet. Putra mahkota dan putri mahkota menggunakan bendera yang sama, hanya saja dengan bunga seruni kecil dan garis putih di tengah bendera.<ref name="impja">{{vcite web |url=http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm |title=皇室儀制令 |trans_title=Imperial System |language={{ja icon}} |accessdate=2007-12-02 |archivedate=2008-12-08 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20081208161723/http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm }}</ref> Bunga seruni telah dikaitkan dengan tahta Kekaisaran sejak kekuasaan [[Kaisar Go-Toba]] pada abad ke-12, namun tidak menjadi [[Lambang Negara dan Kekaisaran Jepang|simbol tahta Kekaisaran]] secara eksklusif sampai 1868.<ref name="Fujitani 1996 48-49"/>
Bendera kaisar saat ini adalah bunga seruni 16 kelopak yang berwarna emas dan berada di tengah latar belakang berwarna merah dengan ratio 2:3. Permaisuri menggunakan bendera yang sama, kecuali bentuknya yang berbentuk ekor walet. Putra mahkota dan putri mahkota menggunakan bendera yang sama, hanya saja dengan bunga seruni kecil dan garis putih di tengah bendera.<ref name="impja">{{vcite web |url=http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm |title=皇室儀制令 |trans_title=Imperial System |language={{ja icon}} |accessdate=2007-12-02 |archivedate=2008-12-08 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20081208161723/http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm }}</ref> Bunga seruni dikaitkan dengan tahta Kekaisaran sejak kekuasaan [[Kaisar Go-Toba]] pada abad ke-12, namun tidak menjadi [[Lambang Negara dan Kekaisaran Jepang|simbol tahta Kekaisaran]] secara eksklusif sampai tahun 1868.<ref name="Fujitani 1996 48-49"/>


=== Bendera-bendera subnasional ===
=== Bendera subnasional ===
[[Berkas:Japanese flags in Okinawa.jpg|jmpl|alt=Tiga bendera berkibar di langit.|Sebuah bendera Jepang berkibar dengan bendera [[Prefektur Okinawa]] dan [[Urasoe, Okinawa|Kota Urasoe]]]]
[[Berkas:Japanese flags in Okinawa.jpg|jmpl|alt=Tiga bendera berkibar di langit.|Sebuah bendera Jepang berkibar dengan bendera [[Prefektur Okinawa]] dan [[Urasoe, Okinawa|Kota Urasoe]]]]


Di setiap [[Prefektur di Jepang|47 prefektur Jepang]] memiliki bendera yang menyerupai bendera nasional yang terdiri dari sebuah simbol, yang disebut ''[[mon (lambang)|mon]]'' yang ditempatkan dalam bidang satu warna (dengan pengecualian [[Prefektur Ehime|Ehime]], yang menggunakan simbol dengan latar belakang dua warna).<ref>{{vcite web |url=http://www.pref.ehime.jp/shokai/sinboru.html |title=愛媛県のシンボル |trans_title=Symbols of Ehime Prefecture |accessdate=2010-01-03 |date=2009 |publisher=Government of Ehime Prefecture |language={{Ja icon}} |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080109163141/http://www.pref.ehime.jp/shokai/sinboru.html |archivedate=2008-01-09 }}</ref> Pada sejumlah bendera prefektur, termasuk [[Hiroshima]], benderanya disesuaikan dengan spesifikasi mereka pada bendera nasional (ratio 2:3, ''mon'' ditempatkan di tengah dan 3/5 panjang bendera).<ref>{{Harvnb|広島県県章および県旗の制定}}</ref> Sejumlah ''mon'' menampilkan nama prefektur dalam [[sistem penulisan bahasa Jepang|karakter Jepang]]; sementara yang lainnya menampilkan penggambaran khas wilayah tersebut atau fitur khusus lainnya dari prefektur tersebut. Contoh dari bendera prefektur adalah [[Prefektur Nagano|Nagano]], yang terdapat karakter ''[[katakana]]'' ナ (''na'') berwarna jingga yang ditampilkan pada bagian tengah lingkaran putih. Salah satu interpretasi dari ''mon'' adalah simbol ''na'' yang memperlihatkan sebuah pegunungan dan lingkaran putih melambangkan sebuah danau. Warna jingga menunjukan matahari sementara warna putih menunjukan salju di wilayah tersebut.<ref name="naganogov">{{vcite web |url=http://www.pref.nagano.jp/soumu/koho/kensho/top.htm |title=長野県の県章&nbsp;– 県旗 |trans_title=Flag and Emblem of Nagano Prefecture |publisher=Pemerintahan Prefektur Nagano |language={{ja icon}} |year=2006 |accessdate=2007-12-02 |archivedate=2016-03-03 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303232551/http://www.pref.nagano.jp/soumu/koho/kensho/top.htm }}</ref>
Tiap-tiap dari [[Prefektur di Jepang|47 prefektur di Jepang]] memiliki bendera yang menyerupai bendera nasional yang terdiri dari sebuah simbol, yang disebut ''[[mon (lambang)|mon]]'' yang ditempatkan dalam bidang satu warna (dengan pengecualian [[Prefektur Ehime|Ehime]], yang menggunakan simbol dengan latar belakang dua warna).<ref>{{vcite web |url=http://www.pref.ehime.jp/shokai/sinboru.html |title=愛媛県のシンボル |trans_title=Symbols of Ehime Prefecture |accessdate=2010-01-03 |date=2009 |publisher=Government of Ehime Prefecture |language={{Ja icon}} |archiveurl=https://web.archive.org/web/20080109163141/http://www.pref.ehime.jp/shokai/sinboru.html |archivedate=2008-01-09 }}</ref> Pada sejumlah bendera prefektur, termasuk [[Hiroshima]], benderanya disesuaikan dengan spesifikasi mereka pada bendera nasional (rasio 2:3, ''mon'' ditempatkan di tengah dan ukurannya 3/5 dari panjang bendera).<ref>{{Harvnb|広島県県章および県旗の制定}}</ref> Sejumlah ''mon'' menampilkan nama prefektur dalam [[sistem penulisan bahasa Jepang|karakter Jepang]]; sementara yang lainnya menampilkan penggambaran khas wilayah tersebut atau corak khusus lainnya dari prefektur tersebut. Contoh dari bendera prefektur adalah bendera [[Prefektur Nagano|Nagano]], yang terdapat karakter ''[[katakana]]'' ナ (''na'') berwarna jingga yang terletak pada bagian tengah lingkaran putih. Salah satu interpretasi dari ''mon'' adalah simbol ''na'' yang memperlihatkan sebuah pegunungan dan lingkaran putih melambangkan sebuah danau. Warna jingga menunjukan matahari sementara warna putih menunjukan salju di wilayah tersebut.<ref name="naganogov">{{vcite web |url=http://www.pref.nagano.jp/soumu/koho/kensho/top.htm |title=長野県の県章&nbsp;– 県旗 |trans_title=Flag and Emblem of Nagano Prefecture |publisher=Pemerintahan Prefektur Nagano |language={{ja icon}} |year=2006 |accessdate=2007-12-02 |archivedate=2016-03-03 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303232551/http://www.pref.nagano.jp/soumu/koho/kensho/top.htm }}</ref>


[[Kotamadya di Jepang|Kotamadya]] dapat juga mengadopsi bendera sendiri. Desain bendera kota sama dengan bendera prefektur: ''mon'' pada latar belakang satu warna. Contohnya adalah bendera [[Amakusa, Kumamoto|Amakusa]] di [[Prefektur Kumamoto]]: simbol kota-nya adalah percampuran karakter [[Katakana]] ア (''a'') dan dikelilingi oleh gelombang.<ref>{{Harvnb|天草市章}}</ref> Simbol ini ditempatkan pada bagian tengah sebuah bendera putih, dengan ratio 1:1.5.<ref name='amakusaflag'>{{Harvnb|天草市旗}}</ref> Lambang dan bendera kota tersebut diadopsi pada tahun 2006.<ref name='amakusaflag'/>
[[Kotamadya di Jepang|Kotamadya]] juga dapat mengadopsi benderanya sendiri. Desain bendera kota sama dengan bendera prefektur: ''mon'' pada latar belakang satu warna. Contohnya adalah bendera [[Amakusa, Kumamoto|Amakusa]] di [[Prefektur Kumamoto]]: simbol kota terdiri dari karakter [[Katakana]] ア (''a'') dan dikelilingi oleh gelombang.<ref>{{Harvnb|天草市章}}</ref> Simbol ini ditempatkan pada bagian tengah bendera berwarna putih, dengan rasio 1:1.5.<ref name='amakusaflag'>{{Harvnb|天草市旗}}</ref> Lambang dan bendera kota tersebut diadopsi pada tahun 2006.<ref name='amakusaflag'/>


=== Derivatif ===
=== Derivatif ===
[[Berkas:Japanese postal flag, 1872-1887.svg|jmpl|Bekas bendera Pos Jepang (1872-1887)]]
[[Berkas:Japanese postal flag, 1872-1887.svg|jmpl|Bendera Pos Jepang terdahulu (1872-1887)]]
Selain bendera-bendera yang digunakan oleh militer, beberapa desain bendera lainnya terinspirasi dari bendera nasional. Bekas bendera [[Japan Post]] yang terdiri dari ''Hinomaru'' dengan batang horizontal berwarna merah yang ditempatkan di tengah bendera tersebut. Ada juga sebuah cincin tipis berwarna putih di sekitar surya merah. Bendera tersebut kemudian digantikan oleh bendera yang terdiri dari [[tanda pos Jepang|tanda pos 〒]] dengan warna merah pada latar belakang putih.<ref>{{vcite web |url=http://www.teipark.jp/display/museum_shozou/museum_shozou_20.html |title=郵便のマーク |accessdate=2010-02-06 |publisher=Communications Museum "Tei Park" |language={{ja icon}} |archivedate=2013-01-02 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130102195822/http://www.teipark.jp/display/museum_shozou/museum_shozou_20.html }}</ref>
Selain bendera-bendera yang digunakan oleh militer, beberapa desain bendera lainnya terinspirasi dari bendera nasional. Bekas bendera [[Japan Post]] yang terdiri dari ''Hinomaru'' dengan garis horizontal berwarna merah yang ditempatkan di tengah bendera tersebut. Terdapat pula sebuah cincin tipis berwarna putih di sekitar matahari merah. Bendera tersebut kemudian digantikan oleh bendera yang terdiri dari [[tanda pos Jepang|tanda pos 〒]] berwarna merah pada latar belakang berwarna putih.<ref>{{vcite web |url=http://www.teipark.jp/display/museum_shozou/museum_shozou_20.html |title=郵便のマーク |accessdate=2010-02-06 |publisher=Communications Museum "Tei Park" |language={{ja icon}} |archivedate=2013-01-02 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20130102195822/http://www.teipark.jp/display/museum_shozou/museum_shozou_20.html }}</ref>

Dua bendera nasional lainnya memiliki desain yang menyerupai bendera Jepang. Pada tahun 1971, [[Bangladesh]] memisahkan diri dari [[Pakistan]], dan [[Bendera Bangladesh|negara tersebut mengadopsi sebuah bendera nasional]] berlatar belakang berwarna hijau dengan lingkaran merah pada bagian tengahnya yang terdapat sebuah peta Bangladesh berwarna emas. Bendera saat ini, yang diadopsi pada tahun 1972, menghilangkan peta berwarna emas tersebut dan menggantinya dengan sesuatu yang lain. Pemerintahan Bangladesh secara resmi memakai lingkaran yang secara keseluruhan berwarna merah;<ref>{{vcite web|url=http://www.pmo.gov.bd/pmolib/legalms/pdf/national-flag-rules.pdf |title=People's Republic of Bangladesh Flag Rules (1972) |accessdate=2010-01-13 |date=2005-07 |format=PDF |publisher=Prime Minister's Office, People's Republic of Bangladesh }}</ref> warna merah melambangkan darah yang ditumpahkan saat mendirikan negara mereka.<ref name='bdembassy'>{{vcite web |url=http://www.bangladeshembassy.nl/page.php?page_id=3 |title=Facts and Figures |accessdate=2010-01-13 |publisher=Embassy of Bangladesh in the Netherlands |archivedate=2016-03-03 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303193902/http://www.bangladeshembassy.nl/page.php?page_id=3 }}</ref> Negara pulau [[Palau]] menggunakan bendera dengan desain yang sama, namun skema warna secara keseluruhan berbeda. Namun Pemerintahan Palau tidak mengutip bendera Jepang sebagai pengaruh pada bendera nasional mereka walaupun Jepang sempat menduduki Palau dari 1914 sampai 1944.<ref>{{vcite journal|title=The International Political Economy of Pacific Islands Flags of Convenience|journal=Australia-Asia|date=|author=Van Fossen, Anthony B.; Centre for the Study of Australia-Asia Relations, Faculty of Asian and International Studies, Griffith University|volume=66|issue=69|page=53|id= |url=http://books.google.com/books?id=jWYTAAAAYAAJ&q=Palau+flag&dq=Palau+flag&client=firefox-a&cd=3|format=|accessdate=2009-12-30 }}</ref> [[Bendera Palau]] terdiri dari [[bulan purnama]] berwarna kuning emas yang berada di tengah latar belakang biru langit.<ref>{{vcite web |url=http://www.palaugov.net/PalauGov/AboutPalau/Flag.htm |title=Palau Flag |accessdate=2010-01-13 |date=2008-07-18 |publisher=Republic of Palau National Government |archivedate=2009-11-13 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20091113161634/http://www.palaugov.net/PalauGov/AboutPalau/Flag.htm }}</ref> Bulan tersebut menandakan perdamaian dan negara baru sementara latar belakang biru memperlihatkan transisi Palau menuju pemerintahan sendiri dari 1981 sampai 1994, ketika berusaha mencapai kemerdekaan penuh.<ref>{{Harvnb|Smith|2001|p=73}}</ref>


Dua bendera nasional lainnya dirancang menyerupai bendera Jepang. Pada tahun 1971, [[Bangladesh]] memisahkan diri dari [[Pakistan]], dan negara tersebut mengadopsi [[Bendera Bangladesh|sebuah bendera nasional]] yang memiliki latar belakang berwarna hijau, dengan lingkaran merah pada bagian tengahnya yang terdapat sebuah peta Bangladesh berwarna emas. Bendera saat ini, yang diadopsi pada tahun 1972, menghilangkan peta berwarna emas tersebut dan menggantinya dengan sesuatu yang lain. Pemerintahan Bangladesh secara resmi memakai lingkaran yang secara keseluruhan berwarna merah;<ref>{{vcite web |url=http://www.pmo.gov.bd/pmolib/legalms/pdf/national-flag-rules.pdf |title=People's Republic of Bangladesh Flag Rules (1972) |accessdate=2010-01-13 |date=2005-07 |format=PDF |publisher=Prime Minister's Office, People's Republic of Bangladesh |archivedate=2010-07-14 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20100714115242/http://www.pmo.gov.bd/pmolib/legalms/pdf/national-flag-rules.pdf }}</ref> warna merah melambangkan darah yang ditumpahkan saat mendirikan negara mereka.<ref name='bdembassy'>{{vcite web |url=http://www.bangladeshembassy.nl/page.php?page_id=3 |title=Facts and Figures |accessdate=2010-01-13 |publisher=Embassy of Bangladesh in the Netherlands |archivedate=2016-03-03 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160303193902/http://www.bangladeshembassy.nl/page.php?page_id=3 }}</ref> Negara pulau [[Palau]] menggunakan bendera dengan desain yang serupa, namun skema warnanya sangat berbeda. Namun Pemerintahan Palau tidak menyebut bendera Jepang sebagai pengaruh pada bendera nasional mereka walaupun Jepang sempat menduduki Palau dari tahun 1914 sampai tahun 1944.<ref>{{vcite journal|title=The International Political Economy of Pacific Islands Flags of Convenience|journal=Australia-Asia|date=|author=Van Fossen, Anthony B.; Centre for the Study of Australia-Asia Relations, Faculty of Asian and International Studies, Griffith University|volume=66|issue=69|page=53|id= |url=http://books.google.com/books?id=jWYTAAAAYAAJ&q=Palau+flag&dq=Palau+flag&client=firefox-a&cd=3|format=|accessdate=2009-12-30 }}</ref> [[Bendera Palau]] terdiri dari [[bulan purnama]] berwarna kuning emas yang berada di tengah latar belakang berwarna biru langit.<ref>{{vcite web |url=http://www.palaugov.net/PalauGov/AboutPalau/Flag.htm |title=Palau Flag |accessdate=2010-01-13 |date=2008-07-18 |publisher=Republic of Palau National Government |archivedate=2009-11-13 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20091113161634/http://www.palaugov.net/PalauGov/AboutPalau/Flag.htm }}</ref> Bulan tersebut menandakan perdamaian dan negara baru sementara latar belakang berwarna biru memperlihatkan transisi Palau menuju pemerintahan sendiri dari tahun 1981 sampai tahun 1994, ketika berusaha mencapai kemerdekaan penuh.<ref>{{Harvnb|Smith|2001|p=73}}</ref>
Panji angkatan laut Jepang juga mempengaruhi desain bendera lainnya. Salah satunya adalah desain bendera yang digunakan oleh ''[[Asahi Shimbun]]''. Pada bagian bawah kerekan, seperempat bagian surya ditampilkan. Karakter [[kanji]] [[:wiktionary:朝|朝]] ditampilkan pada bendera tersebut, diwarnai putih, meliputi sebagian besar surya. Sinar garis tersebut memanjang dari surya, yang diliputi warna merah dan putih secara bergantian, dengan garis-garis berjumlah 13 buah.<ref>{{Harvnb|Saito|1987|p=53}}</ref><ref>{{Harvnb|Tazagi|2004|p=11}}</ref> Bendera ini biasanya terlihat di [[Kejuaraan Bisbol Sekolah Menengah Atas Jepang|Kejuaraan Bisbol Sekolah Menengah Atas Nasional]], dengan ''Asahi Shimbun'' sebagai sponsor utama turnamen tersebut.<ref>{{harvnb|Mangan|2000|p=213}}</ref> Bendera kepangkatan dan panji Angkatan Laut Kekaisaran Jepang juga didasarkan pada desain panji angkatan laut mereka.<ref>{{harvnb|Gordon|1915|pp=217–218}}</ref>


Panji angkatan laut Jepang juga mempengaruhi desain bendera lainnya. Salah satunya adalah desain bendera yang digunakan oleh ''[[Asahi Shimbun]]''. Pada bagian bawah kerekan, seperempat matahari ditampilkan. Karakter [[kanji]] [[:wiktionary:朝|朝]] ditampilkan pada bendera tersebut, berwarna putih, menutupi sebagian besar matahari. Sinar memanjang dari matahari, dalam urutan merah dan putih bergantian, yang berjumlah 13 buah garis.<ref>{{Harvnb|Saito|1987|p=53}}</ref><ref>{{Harvnb|Tazagi|2004|p=11}}</ref> Bendera ini biasanya terlihat pada [[Kejuaraan Bisbol Sekolah Menengah Atas Jepang|Kejuaraan Bisbol Sekolah Menengah Atas Nasional]], dengan ''Asahi Shimbun'' sebagai sponsor utama turnamen tersebut.<ref>{{harvnb|Mangan|2000|p=213}}</ref> Bendera pangkat dan panji Angkatan Laut Kekaisaran Jepang juga didasarkan pada desain panji angkatan laut.<ref>{{harvnb|Gordon|1915|pp=217–218}}</ref>
== Bendera yang mirip ==
* {{flagicon|Bangladesh}} [[Bendera Bangladesh]]
* {{flagicon|Palau}} [[Bendera Palau]]


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 273: Baris 267:
* {{vcite book|author=Goodman, Roger; Ian Neary|title=Case Studies on Human Rights in Japan|publisher=Routledge|year=1996|url=http://books.google.com/books?id=73sE6NkXPbAC&pg=PA81&dq=Japanese+flag+homes&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=82#v=onepage&q=&f=false|isbn=978-1-873410-35-6|ref={{harvid|Goodman, Neary|1996}}}}
* {{vcite book|author=Goodman, Roger; Ian Neary|title=Case Studies on Human Rights in Japan|publisher=Routledge|year=1996|url=http://books.google.com/books?id=73sE6NkXPbAC&pg=PA81&dq=Japanese+flag+homes&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=82#v=onepage&q=&f=false|isbn=978-1-873410-35-6|ref={{harvid|Goodman, Neary|1996}}}}
* {{vcite book|author=Gordon, William|year=1915|title=Flags of the World, Past and Present|publisher=Frederick Warne & Co.|url=http://books.google.com/books?id=voUBuwLj0l4C&pg=PA110&dq=Witu+flag+Gordon&as_brr=4&client=firefox-a&cd=1#v=onepage&q=&f=false|ref={{harvid|Gordon|1915}}}}
* {{vcite book|author=Gordon, William|year=1915|title=Flags of the World, Past and Present|publisher=Frederick Warne & Co.|url=http://books.google.com/books?id=voUBuwLj0l4C&pg=PA110&dq=Witu+flag+Gordon&as_brr=4&client=firefox-a&cd=1#v=onepage&q=&f=false|ref={{harvid|Gordon|1915}}}}
* {{vcite book|author=Hall, James|title=Illustrated Dictionary of Symbols in Eastern and Western Art|publisher=Westview Press|year=1996|url=http://books.google.com/books?id=ZO-cuysr83MC&pg=PA110&dq=sun+symbol+japan&lr=&client=firefox-a&cd=18#v=onepage&q=sun%20symbol%20japan&f=false|isbn=0-06-430982-7|ref={{harvid|Hall|1996}}}} {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150406015220/http://books.google.com/books?id=ZO-cuysr83MC&pg=PA110&dq=sun+symbol+japan&lr=&client=firefox-a&cd=18#v=onepage&q=sun%20symbol%20japan&f=false |date=2015-04-06 }}
* {{vcite book|author=Hall, James|title=Illustrated Dictionary of Symbols in Eastern and Western Art|publisher=Westview Press|year=1996|url=http://books.google.com/books?id=ZO-cuysr83MC&pg=PA110&dq=sun+symbol+japan&lr=&client=firefox-a&cd=18#v=onepage&q=sun%20symbol%20japan&f=false|isbn=0-06-430982-7|ref={{harvid|Hall|1996}}}} {{Cite web |url=http://books.google.com/books?id=ZO-cuysr83MC&pg=PA110&dq=sun+symbol+japan&lr=&client=firefox-a&cd=18 |title=Salinan arsip |access-date=2014-04-06 |archive-date=2015-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150406015220/http://books.google.com/books?id=ZO-cuysr83MC&pg=PA110&dq=sun+symbol+japan&lr=&client=firefox-a&cd=18 |dead-url=yes }}
* {{vcite book|author=Heenan, Patrick|title=The Japan Handbook|publisher=Routledge|year=1998|url=http://books.google.com/books?id=qNawsKPltbwC&pg=PA206&dq=Japan+flag+schools&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=7#v=onepage&q=Japan%20flag%20schools&f=false|isbn=1-57958-055-6|ref={{harvid|Heenan|1998}}}}
* {{vcite book|author=Heenan, Patrick|title=The Japan Handbook|publisher=Routledge|year=1998|url=http://books.google.com/books?id=qNawsKPltbwC&pg=PA206&dq=Japan+flag+schools&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=7#v=onepage&q=Japan%20flag%20schools&f=false|isbn=1-57958-055-6|ref={{harvid|Heenan|1998}}}}
<!--not referenced from article * {{vcite book|author=Holden, Edward Singleton|title=Our country's flag and the flags of foreign countries|publisher=D. Appleton and Company|year=1916|url=http://books.google.com/books?id=kb5HAAAAIAAJ&pg=PA154&dq=Japanese+flag+foreign&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=2#v=onepage&q=Japanese%20flag%20foreign&f=false|ref={{harvid|Holden|1916}}}}-->
<!--not referenced from article * {{vcite book|author=Holden, Edward Singleton|title=Our country's flag and the flags of foreign countries|publisher=D. Appleton and Company|year=1916|url=http://books.google.com/books?id=kb5HAAAAIAAJ&pg=PA154&dq=Japanese+flag+foreign&lr=&as_brr=3&client=firefox-a&cd=2#v=onepage&q=Japanese%20flag%20foreign&f=false|ref={{harvid|Holden|1916}}}}-->
Baris 331: Baris 325:
* [http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm Situs web tentang standar keluarga Kekaisaran Jepang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081208161723/http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm |date=2008-12-08 }}
* [http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm Situs web tentang standar keluarga Kekaisaran Jepang] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081208161723/http://homepage1.nifty.com/gyouseinet/kenpou/koushitsu/koushitsugiseirei.htm |date=2008-12-08 }}


{{Topik Asia|Bendera|title=[[Bendera-bendera di Asia]]}}
{{Topik Asia|Bendera|title=[[Bendera di Asia]]}}
{{bendera nasional}}
{{bendera nasional}}
{{Kekaisaran Jepang}}
{{Kekaisaran Jepang}}

Revisi terkini sejak 20 Oktober 2023 13.28


Jepang
Nama Nisshōki[1] atau Hinomaru[2]
Pemakaian Bendera negara dan sipil
Perbandingan 2:3[1]
Dipakai 27 Februari 1870 (sebagai bendera sipil menurut Proklamasi No. 57);
13 Agustus 1999 (sebagai bendera nasional dan sedikit modifikasi pada desain bendera)
Rancangan Sebuah lingkaran matahari berwarna merah yang berada di tengah bidang berwarna putih
Varian bendera Jepang
Pemakaian Bendera angkatan laut
Perbandingan 2:3[3]
Dipakai Awalnya diperkenalkan pada 7 Oktober 1889; Diadopsi ulang pada tanggal 30 Juni 1954
Rancangan Bendera Matahari Terbit digunakan oleh Angkatan Laut Bela Diri Jepang; Latar belakang putih dengan lingkaran merah yang berada agak ke kiri dengan 16 garis sinar memancar dari lingkaran ke tepi bendera.

Bendera nasional Jepang adalah sebuah bendera berbidang putih dengan lingkaran merah tua di tengahnya. Bendera ini secara resmi disebut Nisshōki (日章旗, "bendera matahari"), namun secara umum dikenal sebagai Hinomaru (日の丸, "lingkaran matahari").

Bendera Nisshōki ditetapkan sebagai bendera nasional dalam Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan, yang diumumkan dan mulai berlaku pada 13 Agustus 1999. Meskipun tidak terdapat undang-undang yang menetapkan bendera nasional sebelumnya, bendera matahari telah menjadi bendera nasional Jepang secara de facto. Dua proklamasi dikeluarkan pada tahun 1870 oleh Daijō-kan, badan pemerintahan pada awal Zaman Meiji, yang masing-masing memiliki ketentuan mengenai rancangan bendera nasional. Bendera matahari dipakai sebagai bendera nasional untuk kapal-kapal dagang menurut Proklamasi No. 57 tahun 3 Meiji (dikeluarkan pada 27 Februari 1870), dan sebagai bendera nasional yang digunakan oleh Angkatan Laut menurut Proklamasi No. 651 tahun 3 Meiji (dikeluarkan pada 27 Oktober 1870). Penggunaan Hinomaru sangat dibatasi selama awal pendudukan sekutu di Jepang setelah Perang Dunia II; pembatasan ini kemudian dilonggarkan.

Pada awal sejarah Jepang, motif Hinomaru digunakan pada bendera daimyo dan samurai. Menurut sejarah kuno Shoku Nihongi, Kaisar Mommu menggunakan bendera yang melambangkan matahari di istananya pada tahun 701, dan peristiwa tersebut merupakan catatan pertama tentang penggunaan bendera bermotif matahari di Jepang. Bendera tertua yang masih ada disimpan di kuil Unpō-ji, Kōshū, Yamanashi, yang dibuat sebelum abad ke-16, dan sebuah legenda kuno menceritakan bahwa bendera itu diberikan pada pihak kuil oleh Kaisar Go-Reizei pada abad ke-11.[4][5][6] Selama Restorasi Meiji, bendera lingkaran matahari dan Bendera Matahari Terbit dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menjadi simbol utama bagi Kekaisaran Jepang. Poster propaganda, buku, dan film menggambarkan bendera tersebut sebagai sumber kebanggaan dan patriotisme. Pada rumah-rumah Jepang, masyarakat diwajibkan untuk mengibarkan bendera tersebut selama hari libur nasional, perayaan, dan hari-hari tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Persepsi masyarakat berbeda-beda terhadap bendera nasional tersebut. Bagi sebagian orang Jepang, bendera tersebut melambangkan Jepang, dan tidak ada bendera lain yang dapat menggantikannya. Namun, bendera tersebut tidak sering dikibarkan di Jepang karena hubungannya dengan ultranasionalisme. Penggunaan bendera dan lagu kebangsaan Kimigayo menjadi topik perdebatan di sekolah-sekolah Jepang sejak akhir Perang Dunia II (Perang Pasifik). Perselisihan tentang penggunaan bendera tersebut menyebabkan protes dan tuntutan hukum. Bagi orang Okinawa, bendera tersebut merepresentasikan peristiwa Perang Dunia II dan pendudukan tentara Amerika Serikat. Bagi beberapa negara yang pernah diduduki oleh Jepang, bendera tersebut merupakan simbol agresi dan imperialisme. Hinomaru digunakan sebagai alat untuk melawan negara-negara pendudukan untuk tujuan intimidasi, menegaskan dominasi Jepang, atau penaklukan. Meskipun berkonotasi negatif, sumber-sumber dari Barat dan Jepang mengklaim bahwa bendera tersebut merupakan simbol yang kuat dan abadi bagi Jepang. Beberapa panji-panji militer Jepang didasarkan pada Hinomaru, termasuk panji angkatan laut yang bermotif matahari terbit. Hinomaru juga berfungsi sebagai pola acu bagi bendera Jepang lainnya yang digunakan untuk penggunaan umum dan pribadi.

Sejarah

Sebelum tahun 1900

Armada Kuki Yoshitaka pada tahun 1594.
Kapal tempur keshogunan Tokugawa, Asahi Maru, pada tahun 1856.

Asal mula keberadaan Hinomaru tidak diketahui secara pasti,[7] namun tampaknya matahari terbit memiliki beberapa makna simbolis sejak awal abad ke-7. Pada tahun 607, sebuah korespondensi resmi yang dimulai dengan "dari kaisar matahari terbit" dikirim kepada Kaisar Yang dari Sui di Tiongkok.[8] Jepang sering disebut sebagai "negeri matahari terbit".[9] Dalam karya sastra pada abad ke-12, Heike Monogatari, tertulis bahwa Samurai membawa kipas yang bergambar matahari.[10] Salah satu legenda yang terkait dengan bendera nasional dikaitkan dengan biksu Nichiren. Konon, selama invasi Mongol ke Jepang pada abad ke-13, Nichiren mempersembahkan bendera matahari tersebut kepada seorang shogun yang berupaya mematahkan serangan bangsa Mongol.[11] Matahari juga memiliki kaitan erat dengan keluarga kaisar Jepang, karena legenda menyatakan bahwa takhta kekaisaran diturunkan dari Amaterasu, sang dewi matahari.[12][13]

Salah satu bendera Jepang tertua disimpan di kuil Unpo-ji di Prefektur Yamanashi. Legenda mengatakan bahwa bendera tersebut diberikan oleh Kaisar Go-Reizei kepada Minamoto no Yoshimitsu, yang diperlakukan sebagai harta keluarga oleh klan Takeda selama 1000 tahun,[14] dan setidaknya telah ada jauh sebelum abad ke-16.

Catatan terawal tentang bendera-bendera yang ada di Jepang berasal dari masa penyatuan Jepang pada akhir abad ke-16. Bendera-bendera tersebut dimiliki oleh masing-masing daimyo dan pada umumnya dikibarkan dalam pertempuran. Sebagian besar berupa pataka atau panji-panji yang menampilkan mon (lambang keluarga) dari daimyo yang bersangkutan. Setiap anggota keluarga—misalnya putra, ayah, dan saudara—juga memiliki bendera masing-masing yang dibawa ke medan perang. Bendera-bendera tersebut digunakan sebagai sarana pembeda, dan dipasang pada kuda serta punggung para prajurit. Para jenderal juga memiliki benderanya sendiri, yang sebagian besar berbeda dengan bendera para prajurit karena bentuknya persegi.[15]

Pada tahun 1854, selama keshogunan Tokugawa, kapal-kapal Jepang diperintahkan untuk mengibarkan Hinomaru untuk membedakan diri mereka dengan kapal-kapal asing.[10] Sebelumnya, bendera Hinomaru dengan desain berbeda-beda dikibarkan pada kapal-kapal yang berdagang dengan Amerika dan Rusia.[7] Hinomaru ditetapkan sebagai bendera perdagangan Jepang pada tahun 1870, dan merupakan bendera nasional resmi dari tahun 1870 hingga 1885, menjadikannya bendera nasional pertama yang diadopsi Jepang.[16][17]

Meskipun gagasan mengenai lambang nasional terdengar asing bagi orang Jepang, Pemerintah Meiji membutuhkannya untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Lambang nasional menjadi sangat penting setelah pendaratan Komodor AS Matthew Perry di Teluk Yokohama.[18] Kemudian Pemerintah Meiji menetapkan simbol nasional lainnya sebagai identitas bangsa Jepang, termasuk lagu kebangsaan Kimigayo dan segel kekaisaran.[19] Pada tahun 1885, semua peraturan sebelumnya yang tidak diterbitkan dalam Lembaran Negara Jepang dihapuskan.[20] Berdasarkan keputusan kabinet baru tersebut, Hinomaru adalah bendera nasional secara de facto karena tidak ada peraturan yang menggantikannya setelah Restorasi Meiji.[21]

Konflik awal dan Perang Pasifik

Sebuah keluarga berkumpul di sekitar pria berseragam militer, dikelilingi dengan spanduk dan bendera.
Foto pendaftaran militer pada tahun 1930-an. Hinomaru dipajang di rumah dan dipegang oleh beberapa anak.
Tiga orang anak memegang bendera dengan latar belakang bangunan dan matahari terbit
Poster propaganda mempromosikan harmoni antara orang Jepang, Tionghoa, dan Manchu. Sebuah keterangan dalam bahasa Mandarin (dibaca dari kanan ke kiri) berbunyi "Dengan kerja sama Jepang, Tiongkok, dan Manchukuo, [maka] dunia akan damai".

Penggunaan bendera nasional berkembang seiring dengan upaya Jepang membangun kekaisarannya, dan Hinomaru digunakan pada perayaan kemenangan Jepang atas Perang Tiongkok-Jepang Pertama dan Perang Rusia-Jepang. Bendera tersebut juga digunakan dalam situasi perang di seluruh negeri.[22] Sebuah film propaganda Jepang pada tahun 1934 menggambarkan bendera nasional asing sebagai rancangan yang buruk atau tidak sempurna, sementara bendera Jepang terlihat sempurna dari segala aspek.[23] Pada tahun 1937, sekelompok perempuan dari Prefektur Hiroshima menunjukan solidaritasnya terhadap tentara Jepang yang berperang di Tiongkok selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua, dengan memakan "hinomaru bento" yang berupa nasi (bidang putih) dengan umeboshi (bulatan merah) di tengahnya. Hinomaru bento menjadi simbol utama mobilisasi perang dan solidaritas Jepang terhadap tentaranya sampai tahun 1940-an.[24]

Kemenangan awal Jepang dalam Perang Tiongkok-Jepang mengakibatkan penggunaan kembali Hinomaru dalam perayaan. Bendera tersebut terlihat di tangan masyarakat Jepang selama parade berlangsung.[22]

Buku-buku selama zaman tersebut juga memiliki Hinomaru yang dicetak dengan berbagai slogan yang mengekspresikan pengabdian kepada kaisar dan negara. Patriotisme diajarkan sebagai kebajikan kepada anak-anak Jepang. Ungkapan patriotisme, seperti mengibarkan bendera atau menyembah kaisar setiap hari, adalah sebagian sifat dari "orang Jepang yang baik."[25]

Bendera Hinomaru merupakan alat imperialisme Jepang di wilayah Asia Tenggara yang diduduki selama Perang Dunia II: masyarakat diwajibkan mengibarkan bendera tersebut,[26] dan para pelajar menyanyikan Kimigayo ketika upacara pengibaran bendera pada pagi hari.[27] Bendera lokal diizinkan berkibar di beberapa wilayah seperti Filipina, Indonesia, dan Manchukuo.[28] [29][30] Di Korea yang merupakan bagian dari Kekaisaran Jepang, Hinomaru dan simbol lainnya digunakan untuk menyatakan bahwa orang Korea merupakan subjek kekaisaran.[31]

Bagi orang Jepang, Hinomaru merupakan "bendera matahari terbit yang menyinari kegelapan di seluruh dunia."[32] Bagi orang Barat, bendera tersebut merupakan salah satu simbol militer Jepang yang paling kuat.[33]

Pendudukan AS

Para pria berseragam militer memandang bendera yang diturunkan.
Hinomaru diturunkan di Seoul, Korea, pada 9 September 1945, hari penyerahan diri.

Hinomaru adalah bendera Jepang secara de facto selama Perang Dunia II dan masa pendudukan.[21] Selama pendudukan Amerika atas Jepang setelah Perang Dunia II, izin dari Panglima Tertinggi Sekutu diperlukan untuk mengibarkan Hinomaru.[34][35] Beberapa sumber memberi keterangan berbeda mengenai batasan penggunaan bendera Hinomaru; salah satunya menggunakan istilah "dilarang".[36][37] Meskipun pembatasannya dilakukan secara besar-besaran, pelarangan tidak dilakukan secara langsung.[21]

Setelah Perang Dunia II, sebuah bendera digunakan oleh kapal-kapal sipil Jepang yang berasal dari Lembaga Kendali Perkapalan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk Armada Niaga Jepang.[38] Bendera yang dimodifikasi dari kode sinyal "E" tersebut digunakan dari September 1945 sampai pendudukan AS atas Jepang berakhir.[39] Kapal-kapal AS yang beroperasi di perairan Jepang menggunakan sebuah modifikasi bendera sinyal "O" sebagai bendera mereka.[40]

Pada 2 Mei 1947, Jenderal Douglas MacArthur mencabut larangan pengibaran Hinomaru di lapangan Gedung Parlemen Nasional, Istana Kekaisaran, tempat tinggal Perdana Menteri dan gedung Dewan Tertinggi dengan ratifikasi Konstitusi Jepang yang baru.[41][42] Pembatasan tersebut semakin dilonggarkan pada tahun 1948, ketika orang-orang diizinkan untuk mengibarkan bendera tersebut pada hari libur nasional. Pada Januari 1949, pembatasan dihapuskan dan setiap orang dapat mengibarkan Hinomaru setiap saat tanpa meminta izin. Akibatnya, sekolah-sekolah dan rumah-rumah bersemangat untuk mengibarkan Hinomaru hingga awal tahun 1950-an.[34]

Pascaperang hingga tahun 1999

Sekelompok pria dan wanita menyaksikan sebuah bendera akan dikibarkan.
Hinomaru sedang dikibarkan di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York City pada tahun 1956.

Sejak Perang Dunia II, bendera Jepang dikritik karena keterkaitannya dengan kemiliteran negara tersebut pada masa lalu. Keberatan serupa juga diajukan pada lagu kebangsaan Jepang saat ini, Kimigayo.[14] Kesan terhadap Hinomaru dan Kimigayo mewakili perubahan umum dari sikap patriotik mengenai "Dai Nippon" – Jepang Raya – menjadi sikap pasifis dan anti-militer "Nihon". Karena pergeseran ideologi tersebut, bendera tersebut jarang dikibarkan di Jepang setelah masa perang meskipun pembatasan telah dicabut oleh SCAPJ pada tahun 1949.[35][43]

Ketika Jepang mulai membangun kembali negaranya secara diplomatis, Hinomaru digunakan sebagai alat politik di luar Jepang. Dalam kunjungan Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun ke Belanda, Hinomaru dibakar oleh warga Belanda yang menuntut agar mereka dipulangkan.[44] Di dalam negeri, bendera tersebut bahkan tidak digunakan dalam unjuk rasa terhadap Perjanjian Status Pasukan yang sedang dirundingkan antara AS dan Jepang. Bendera yang umumnya digunakan oleh serikat pekerja dan pengunjuk rasa adalah bendera merah untuk pemberontakan.[45]

Isu mengenai Hinomaru dan lagu kebangsaan Jepang diangkat kembali ketika Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 1964. Sebelum Olimpiade, ukuran lingkaran matahari dari bendera tersebut diubah lebih kecil supaya tidak terlihat mencolok ketika sedang dikibarkan dengan bendera nasional lainnya.[35] Tadamasa Fukiura, seorang spesialis warna, memilih untuk mengatur lingkaran matahari tersebut dengan perbandingan dua banding tiga dari panjang bendera tersebut. Fukiura juga memilih warna bendera untuk Olimpiade Musim Panas 1964 serta Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano.[46]

Pada tahun 1989, peristiwa kematian Kaisar Hirohito mengangkat kembali isu moral mengenai bendera nasional. Kaum konservatif merasa bahwa bendera tersebut dapat digunakan pada saat upacara tanpa membuka kembali luka lama sehingga memungkinkan mereka untuk menerima Hinomaru sebagai bendera nasional tanpa mempertanyakan maknanya.[47] Selama masa berkabung enam hari, bendera-bendera dikibarkan dalam keadaan setengah tiang atau disertai dengan kain hitam di seluruh Jepang.[48] Meskipun terdapat laporan mengenai pengunjuk rasa yang merusak Hinomaru pada hari pemakaman kaisar,[49] hak sekolah untuk mengibarkan Hinomaru dalam posisi setengah tiang tanpa syarat membawa kesuksesan bagi kaum konservatif.[47]

Sejak tahun 1999

Sebuah lembaran dengan tulisan Tionghoa dan versi hitam-putih dari bendera Jepang
Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan seperti yang terlihat pada lembaran resmi pada 15 Agustus 1999

Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan disahkan pada tahun 1999, menetapkan Hinomaru dan Kimigayo sebagai simbol nasional Jepang. Pengesahan undang-undang tersebut berawal dari aksi bunuh diri Ishikawa Toshihiro, kepala SMA Sera di Sera, Hiroshima, yang tidak dapat menyelesaikan perselisihan antara dewan sekolah dan para guru mengenai penggunaan Hinomaru dan Kimigayo.[50][51] Undang-undang tersebut merupakan salah satu undang-undang paling kontroversial yang disahkan oleh Diet sejak "Hukum mengenai Kerjasama untuk Operasi Pemeliharaan Perdamaian PBB dan Operasi Lainnya" pada tahun 1992, dikenal juga sebagai "Hukum Kerjasama Perdamaian Internasional".[52]

Perdana Menteri Keizō Obuchi dari Partai Demokratik Liberal (PDL) memutuskan untuk merancang undang-undang untuk menjadikan Hinomaru dan Kimigayo sebagai simbol resmi Jepang pada tahun 2000. Ketua Kabinet Sekretaris, Hiromu Nonaka, menginginkan undang-undang tersebut diselesaikan pada peringatan 10 tahun penobatan Kaisar Akihito.[53] Ini bukan pertama kalinya undang-undang dipertimbangkan untuk menetapkan kedua simbol sebagai resmi. Pada tahun 1974, dengan latar belakang kembalinya Okinawa ke Jepang pada tahun 1972 dan krisis minyak 1973, Perdana Menteri Tanaka Kakuei mengisyaratkan sebuah undang-undang yang disahkan untuk mengabadikan kedua simbol dalam hukum Jepang.[54] Selain menginstruksikan sekolah-sekolah untuk mengajarkan dan menyanyikan Kimigayo, Tanaka ingin para pelajar mengibarkan bendera Hinomaru pada upacara pagi, dan untuk mengadopsi sebuah kurikulum moral berdasarkan elemen-elemen tertentu dari Perintah Kaisar tentang Pendidikan yang diumumkan oleh Kaisar Meiji pada tahun 1890.[55] Tanaka tidak berhasil meresmikan undang-undang melalui Diet pada tahun itu.[56]

Pendukung utama rancangan undang-undang tersebut adalah PDL dan Komeito (PPB), sementara penentangnya termasuk Partai Demokratik Sosial (PDSJ) dan Partai Komunis (PKJ), yang mengkaitkan kedua simbol tersebut dengan zaman perang. PKJ kemudian ditentang karena tidak membiarkan masalah tersebut diputuskan oleh publik. Sementara itu, Partai Demokratik Jepang (PDJ) tidak dapat menghasilkan konsensus partai mengenal hal tersebut. Presiden PDJ yang sekaligus calon perdana menteri Naoto Kan menyatakan bahwa PDJ harus mendukung rancangan undang-undang tersebut karena partai tersebut telah mengakui kedua simbol tersebut sebagai simbol Jepang.[57] Wakil Sekretaris Jenderal dan calon perdana menteri Yukio Hatoyama berpikir bahwa rancangan undang-undang tersebut akan menyebabkan perpecahan lebih lanjut di antara masyarakat dan sekolah umum. Hatoyama menyatakan untuk mendukungnya sementara Kan menyatakan untuk menentangnya.[53]

Sebelum pemungutan suara, terdapat seruan agar rancangan undang-undang tersebut dipisahkan di Diet. Profesor Universitas Waseda Norihiro Kato menyatakan bahwa Kimigayo merupakan isu terpisah yang lebih kompleks daripada bendera Hinomaru.[58] Upaya untuk menjadikan hanya Hinomaru sebagai bendera nasional oleh PDJ dan partai lainnya selama pemungutan suara ditolak oleh Diet.[59] Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan rancangan undang-undang tersebut pada 22 Juli 1999, dengan 403 berbanding 86 suara.[60] Legislasi tersebut diserahkan kepada Dewan Penasihat pada 28 Juli dan ditetapkan pada 9 Agustus. Legislasi tersebut disahkan menjadi undang-undang pada 13 Agustus.[61]

Pada 8 Agustus 2009, sebuah foto yang diambil pada rapat umum PDJ untuk Pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat menunjukan sebuah spanduk yang digantung di langit-langit. Spanduk tersebut terbuat dari dua buah bendera Hinomaru yang dipotong dan dijahit membentuk lambang PDJ. Hal tersebut membuat marah PDL dan Perdana Menteri Taro Aso, mengatakan tindakan ini tidak dapat dimaafkan. Sebagai tanggapan, Presiden PDJ Yukio Hatoyama (yang memberi suara untuk Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan)[53] mengatakan bahwa spanduk itu bukan Hinomaru dan tidak boleh dianggap demikian.[62]

Desain

Panjang bendera memiliki rasio dua banding tiga. Diameter lingkaran matahari memiliki rasio tiga banding lima dari panjang bendera. Lingkaran tersebut ditempatkan pada bagian tengah.
Lembaran konstruksi

Disahkan pada tahun 1870, Proklamasi Perdana Menteri No. 57 memiliki dua ketentuan terkait bendera nasional. Ketentuan pertama mengenai siapa yang mengibarkan bendera tersebut dan bagaimana bendera tersebut dikibarkan, sementara ketentuan kedua mengenai bagaimana bendera tersebut dibuat.[7] Perbandingannya adalah tujuh satuan lebar dan sepuluh satuan panjang (7:10). Lingkaran merah, yang melambangkan matahari, dihitung sebagai tiga perlima dari lebar kerekan. Hukum tersebut menetapkan penempatan lingkaran tersebut pada bagian tengah, namun lingkaran tersebut biasanya ditempatkan seperseratus (1/100) dari kerekan.[63][64] Pada 3 Oktober pada tahun yang sama, peraturan mengenai desain dari bendera kapal sipil dan bendera kapal angkatan laut lainnya disahkan.[65] Untuk bendera kapal sipil, perbandingannya adalah dua satuan lebar dan tiga satuan panjang (2:3). Ukuran lingkaran matahari tetap sama, namun lingkaran tersebut ditempatkan seperduapuluh (1/20) dari kerekan.[66]

Ketika Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan disahkan, ukuran bendera sedikit berubah.[1] Keseluruhan rasio bendera tersebut diubah menjadi dua satuan lebar dengan tiga satuan panjang (2:3). Lingkaran merah bergeser ke bagian tengah, namun ukuran keseluruhan lingkaran tersebut tetap sama.[2] Latar belakang bendera tersebut berwarna putih dan bagian tengahnya adalah lingkaran merah (紅色, beni iro), namun corak warna yang tepat tidak didefinisikan pada undang-undang tahun 1999.[1] Satu-satunya petunjuk yang diberikan mengenai warna merah adalah warna tersebut memiliki teduhan yang dalam.[67]

Dikeluarkan oleh Badan Pertahanan Jepang (sekarang Kementerian Pertahanan) pada tahun 1973 (Showa 48), spesifikasi mencantumkan warna merah bendera sebagai 5R 4/12 dan putih sebagai N9 dalam pembagian warna Munsell.[68] Dokumen tersebut diubah pada tanggal 21 Maret 2008 (Heisei 20) agar sesuai dengan konstruksi bendera dengan undang-undang saat ini dan memperbarui warna Munsell. Dokumen tersebut mencantumkan serat akrilik dan nilon sebagai serat yang dapat digunakan dalam konstruksi bendera yang digunakan oleh militer. Pada akrilik, warna merah adalah 5.7R 3.7/15.5 dan putih adalah N9.4; pada nilon ditetapkan 6.2R 4/15.2 untuk merah dan N9.2 untuk putih.[68] Dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Pusat Asisten Pengembangan (PAP), warna merah untuk Hinomaru dan lambang PAP terdaftar sebagai DIC 156 dan CMYK 0-100-90-0.[69] Selama pembahasan mengenai Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan, terdapat saran mengenai penggunaan merah terang (赤色, aka iro) atau menggunakan satu dari kumpulan warna Standar Industri Jepang.[70]

Bagan warna

Warna resmi (Putih) Warna resmi (Merah) Sistem warna Kutipan Tahun URL
  N9[71]   5R 4/12[71] Munsell DSP Z 8701C 1973 [68]
N/A   156[72] DIC Pedoman Tanda Simbol ODA 1995 [69]
N/A   0-100-90-0 CMYK Pedoman Tanda Simbol ODA 1995 [69]
N/A   186 Coated[73] Pantone Album des pavillons nationaux et des marques distinctives 2000 [74]
N/A   0-90-80-5[73] CMYK Album des pavillons nationaux et des marques distinctives 2000 [74]
  N9.4 (Akrilik)[71]   5.7R 3.7/15.5 (Akrilik)[71] Munsell DSP Z 8701E 2008 [68]
  N9.2 (Nilon)[71]   6.2R 4/15.2 (Nilon)[71] Munsell DSP Z 8701E 2008 [68]
N/A   032 Coated[73] Pantone Pedoman Protokol Olimpiade Musim Panas 2008 – Bendera Manual 2008 [75]

Penggunaan dan kebiasaan

Sebuah contoh dari Hinomaru Yosegaki

Ketika Hinomaru pertama kali diperkenalkan, pemerintahan meminta masyakarat untuk menyambut kaisar dengan bendera tersebut. Terdapat beberapa kebencian di antara orang Jepang atas bendera tersebut, sehingga memunculkan beberapa unjuk rasa. Butuh beberapa waktu sampai bendera tersebut dapat diterima di seluruh kalangan masyarakat.[19]

Selama Perang Dunia II dalam budaya Jepang, merupakan kebiasaan populer bagi teman, teman sekelas, dan kerabat dari seorang prajurit yang ditugaskan untuk menandatangani Hinomaru dan memberikan bendera tersebut kepadanya. Bendera tersebut juga digunakan sebagai jimat keberuntungan dan doa harapan agar prajurit tersebut kembali dari pertempuran dengan selamat. Salah satu istilah untuk kebiasaan tersebut adalah Hinomaru Yosegaki (日の丸寄せ書き).[76] Salah satu tradisinya adalah tidak ada tulisan yang boleh menyentuh lingkaran matahari.[77] Setelah pertempuran, bendera tersebut sering terlihat atau kemudian ditemukan pada prajurit Jepang yang meninggal. Beberapa bendera tersebut menjadi suvenir,[77] dan beberapa dikembalikan ke Jepang dan keturunan almarhum.[78]

Pada zaman modern, Hinomaru Yosegaki masih digunakan. Tradisi menandatangani Hinomaru sebagai jimat keberuntungan masih berlanjut, meskipun dengan cara yang terbatas. Hinomaru Yosegaki biasanya diperlihatkan pada acara-acara olahraga untuk memberi dukungan kepada tim nasional Jepang.[79] Contoh lainnya adalah ikat kepala hachimaki, yang berwarna putih dan memiliki lingkaran merah di tengahnya. Selama Perang Dunia II, frasa "Kemenangan Wajib" (必勝, Hisshō) atau "Tujuh Kehidupan" ditulis pada hachimaki dan dipakai oleh pilot-pilot kamikaze. Hal ini menunjukkan bahwa pilot tersebut bersedia mati untuk negaranya.[80]

Sebelum Perang Dunia II, semua rumah diminta untuk mengibarkan Hinomaru pada hari libur nasional.[21] Sejak masa perang, sebagian besar pengibaran bendera Jepang hanya sebatas dilakukan di gedung-gedung yang berkaitan dengan pemerintahan pusat dan daerah seperti balai kota, dan jarang terlihat di rumah pribadi atau gedung komersial,[21] namun beberapa orang dan perusahaan menganjurkan pengibaran bendera tersebut pada hari libur. Meskipun pemerintahan Jepang mendorong masyarakat dan penduduk untuk mengibarkan Hinomaru pada hari libur nasional, mereka tidak diwajibkan secara hukum untuk melakukannya.[81][82] Sejak Hari Ulang Tahun Kaisar ke-80 pada 23 Desember 2002, Perusahaan Jalur Kereta Api Kyushu mengibarkan Hinomaru di 330 stasiun.[83]

Dimulai pada tahun 1995, ODA menggunakan motif Hinomaru dalam lambang resmi mereka. Desain itu sendiri tidak dibuat oleh pemerintahan tetapi dipilih dari 5.000 desain yang diajukan oleh publik, namun pemerintahan berusaha meningkatkan visualisasi dari Hinomaru melalui paket bantuan dan program pengembangan mereka. Menurut ODA, penggunaan bendera tersebut merupakan cara yang paling efektif untuk melambangkan bantuan yang diberikan oleh orang-orang Jepang.[84]

Budaya dan persepsi

Sekelompok orang mengibaskan bendera Jepang di depan istana.
Kaisar Akihito menyapa kerumunan yang mengibaskan bendera di Istana Kekaisaran pada hari ulang tahunnya. Foto diambil pada 23 Desember 2017.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh media arus utama, sebagian besar orang Jepang menganggap bendera Jepang sebagai bendera nasional bahkan sebelum disahkannya Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan pada tahun 1999.[85] Meskipun demikian, kontroversi terkait penggunaan bendera dalam acara sekolah dan media masih tetap ada. Contohnya, surat kabar liberal seperti Asahi Shimbun dan Mainichi Shimbun sering menampilkan artikel yang kritis terhadap bendera Jepang, yang mencerminkan spektrum politik pembacanya.[86] Bagi orang Jepang lainnya, bendera melambangkan waktu di mana demokrasi ditindas ketika Jepang masih menjadi sebuah kekaisaran.[87]

Pengibaran Hinomaru di rumah-rumah dan kantor-kantor juga diperdebatkan dalam masyarakat Jepang. Karena keterkaitan Hinomaru dengan aktivis uyoku dantai (sayap kanan), politik reaksioner, atau hooliganisme, beberapa rumah dan perkantoran tidak mengibarkan bendera tersebut.[21] Tidak ada persyaratan untuk mengibarkan bendera pada hari libur nasional atau acara-acara khusus. Kota Kanazawa, Ishikawa, yang mengusulkan rencana pada bulan September 2012 untuk menggunakan dana pemerintah untuk membeli bendera dengan tujuan mendorong warga untuk mengibarkan bendera pada hari libur nasional.[88] Partai Komunis Jepang secara vokal menentang bendera tersebut.

Persepsi negatif mengenai Hinomaru muncul di bekas koloni Jepang termasuk di Jepang itu sendiri, seperti di Okinawa. Salah satu contoh penting dalam hal ini adalah pada 26 Oktober 1987, seorang pemilik pasar swalayan Okinawa membakar Hinomaru sebelum dimulainya Festival Olahraga Nasional Jepang.[89] Seorang pembakar bendera, Shōichi Chibana, membakar Hinomaru tak hanya untuk menunjukan penentangan terhadap kekejaman yang dilakukan oleh tentara Jepang dan kehadiran pasukan AS yang berkelanjutan, namun juga untuk mencegah pengibaran bendera tersebut di depan umum.[90] Insiden lain di Okinawa termasuk pengibaran bendera selama upacara sekolah dan para pelajar menolak untuk menghormati bendera tersebut karena dikibarkan dengan lagu Kimigayo.[22] Di ibu kota Naha, Okinawa, Hinomaru dikibarkan untuk pertama kalinya sejak kembalinya Okinawa ke Jepang untuk merayakan ulang tahun kota yang ke-80 pada tahun 2001.[91] Di Republik Rakyat Tiongkok dan Korea Selatan yang pernah diduduki oleh Kekaisaran Jepang, pengadopsian Hinomaru secara resmi pada tahun 1999 disambut dengan reaksi dari Jepang bergerak ke sayap kanan dan juga sebuah langkah menuju re-militerisasi. Pengesahan undang-undang tahun 1999 juga bertepatan dengan perdebatan mengenai status Kuil Yasukuni, kerjasama militer AS-Jepang dan pembuatan program pertahanan rudal. Di negara-negara lainnya yang pernah diduduki Jepang, undang-undang tahun 1999 mendapat reaksi yang beragam atau diabaikan. Di Singapura, generasi tua tetap menaruh perasaan sakit hati terhadap bendera tersebut sementara generasi muda tidak memiliki pandangan yang sama. Pemerintahan Filipina tidak hanya percaya bahwa Jepang tidak akan kembali untuk melakukan militerisme, tetapi tujuan dari undang-undang tahun 1999 adalah untuk menetapkan dua simbol (bendera dan lagu kebangsaan) secara resmi dalam undang-undang dan setiap negara memiliki hak untuk membuat simbol nasional.[92] Jepang tidak memiliki hukum yang mengkriminalisasikan pembakaran Hinomaru, namun bendera asing tidak boleh dibakar di Jepang.[93][94]

Protokol

Diagram bendera putih dengan lingkaran hitam. Pita dan bola hitam berada di atas bendera.
Diagram yang diterbitkan dengan Peraturan 1 dari 1912 (Pengibaran Bendera Berkabung untuk Kaisar)

Menurut protokol, bendera tersebut dikibarkan dari matahari terbit sampai matahari terbenam; kantor-kantor dan sekolah-sekolah diijinkan untuk mengibarkan bendera tersebut dari buka sampai tutup.[95] Ketika pengibaran bendera Jepang dan negara lain secara bersamaan di Jepang, bendera Jepang mengambil posisi kehormatan dan bendera negara tamu berkibar di sebelah kanannya. Kedua bendera harus berada pada tinggi yang sama dan ukuran yang sama. Ketika lebih dari satu bendera asing dikibarkan, bendera Jepang diatur dalam urutan abjad yang ditentukan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa.[96] Ketika bendera tersebut menjadi tidak layak untuk digunakan, bendera tersebut biasanya dibakar secara tersendiri.[95] Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan tidak menentukan bagaimana bendera tersebut harus digunakan, namun setiap prefektur memiliki peraturan tersendiri mengenai penggunaan Hinomaru dan bendera-bendera prefektur lainnya.[97][98]

Bendera Hinomaru setidaknya memiliki dua gaya berkabung. Salah satunya adalah mengibarkan bendera tersebut dalam keadaan setengah tiang (半旗, Han-ki) yang umum di banyak negara. Kantor Kementerian Urusan Luar Negeri mengibarkan bendera setengah tiang ketika pemakaman yang dilakukan untuk pimpinan negara asing.[99] Gaya berkabung lainnya adalah membungkus ujung puncak tiang dengan kain hitam dan dan menempatkan pita hitam, yang dikenal sebagai bendera berkabung (弔旗, Chō-ki). Gaya ini berasal dari kematian Kaisar Meiji pada 30 Juli 1912, dan kabinet mengeluarkan perintah yang menyatakan bahwa bendera nasional harus dikibarkan dengan gaya seperti itu ketika Kaisar meninggal.[100] Kabinet memiliki kewenangan untuk mengumumkan pengibaran bendera nasional secara setengah tiang.[101]

Sekolah umum

Sekelompok orang menyimak seorang pria dan wanita di atas panggung. Dua bendera berada di atas panggung.
Sebuah upacara kelulusan di Prefektur Hokkaido dengan bendera Hinomaru dan bendera Prefektur Hokkaido

Sejak akhir Perang Dunia II, Kementerian Pendidikan telah mengeluarkan pernyataan dan peraturan untuk mempromosikan penggunaan Hinomaru dan Kimigayo di sekolah-sekolah di bawah yurisdiksi mereka. Pernyataan ini pertama kali dikeluarkan pada tahun 1950, yang menyatakan bahwa mereka menginginkan penggunaan kedua simbol tersebut, walaupun tidak diharuskan. Keinginan ini kemudian diperluas untuk penggunaan kedua simbol tersebut pada hari libur nasional dan selama acara seremonial agar mendorong para pelajar memahami hari libur nasional dan untuk mempromosikan pertahanan pendidikan.[35] Dalam reformasi pedoman pendidikan pada tahun 1989, pemerintah yang dikendalikan PDL menuntut agar bendera harus digunakan dalam upacara sekolah dan penghormatan yang pantas harus diberikan kepada bendera tersebut dan Kimigayo.[102] Hukuman untuk para pejabat sekolah yang tidak mengikuti hal tersebut juga diberlakukan dengan reformasi 1989.[35]

Pedoman kurikulum 1999 dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan setelah pengesahan Undang-Undang mengenai Bendera Nasional dan Lagu Kebangsaan yang menyatakan bahwa "pada upacara masuk dan kelulusan, sekolah harus mengibarkan bendera Jepang dan memerintahkan para pelajar untuk menyanyikan Kimigayo, mengingat pentingnya bendera dan lagu."[103] Selain itu, pernyataan kementerian terhadap pedoman kurikulum 1999 untuk sekolah dasar mencatat bahwa "mengingat kemajuan internationalisasi serta dengan dorongan patriotisme dan kesadaran menjadi orang Jepang adalah hal penting untuk memelihara sikap hormat anak-anak sekolah terhadap bendera Jepang dan Kimigayo untuk pertumbuhan mereka menjadi warga Jepang yang dihormati dalam masyarakat international."[104] Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa jika pelajar Jepang tidak bisa menghormati simbol milik mereka sendiri, maka mereka tidak akan dapat menghormati simbol negara-negara lainnya.[105]

Sekolah-sekolah telah menjadi pusat kontroversi mengenai lagu kebangsaan dan bendera nasional.[36] Dewan Pendidikan Tokyo mewajibkan penggunaan lagu kebangsaan dan bendera tersebut pada acara-acara tertentu di bawah yurisdiksi mereka. Perintah tersebut memerintahkan guru-guru sekolah untuk melakukan penghormatan terhadap kedua simbol tersebut atau berisiko kehilangan pekerjaan mereka.[106] Sejumlah penentang menyatakan bahwa peraturan tersebut melanggar Konstitusi Jepang, namun Dewan telah berpendapat bahwa karyawan mereka memiliki kewajiban untuk mengajar para pelajar mereka bagaimana menjadi warga negara Jepang yang baik, karena sekolah merupakan lembaga pemerintah.[14] Sebagai tanda protes, sekolah-sekolah menolak untuk mengibarkan Hinomaru pada kelulusan sekolah dan sejumlah orang tua merusak bendera tersebut.[36] Para guru tidak berhasil mengajukan tuntutan pidana terhadap Gubernur Tokyo Shintarō Ishihara dan para pimpinan senior yang menyuruh guru-guru untuk melakukan penghormatan terhadap Hinomaru dan Kimigayo.[107] Setelah penentangan sebelumnya, Persatuan Guru Jepang menerima penggunaan bendera dan lagu kebangsaan tersebut, namun Persatuan Guru dan Staf Seluruh Jepang yang lebih kecil tetap menentang kedua simbol tersebut dan penggunaannya dalam sistem sekolah.[108]

Bendera terkait

Bendera militer

Pasukan Bela Diri Jepang (PBDJ) dan Angkatan Darat Bela Diri Jepang menggunakan Bendera Matahari Terbit dengan delapan sinar merah yang memanjang ke arah luar, yang disebut Hachijō-Kyokujitsuki (八条旭日旗). Sebuah pembatas emas terletak pada sebagian sekitaran tepi.[3]

Sebuah varian terkenal dari desain lingkaran matahari adalah lingkaran matahari dengan 16 sinar merah dalam formasi bintang Siemens, yang juga secara historis digunakan oleh militer Jepang, khususnya Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Panji tersebut, yang dikenal dalam bahasa Jepang sebagai Jyūrokujō-Kyokujitsu-ki (十六条旭日旗), pertama kali diadopsi sebagai bendera perang pada 15 Mei 1870, dan digunakan hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945. Bendera tersebut diadopsi ulang pada 30 Juni 1954, dan saat ini digunakan sebagai bendera perang dan panji angkatan laut dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang (ADBDJ) dan Angkatan Laut Bela Diri Jepang (ALBDJ).[3] Karena terus digunakan oleh Tentara Kekaisaran Jepang, bendera ini memiliki konotasi negatif yang mirip dengan bendera Nazi di Tiongkok dan Korea.[109] ALBDJ juga memakai penggunaan panji penugasan. Panji tersebut pertama kali diadopsi pada tahun 1914 and diadopsi ulang pada tahun 1965, panji tersebut terdiri dari versi sederhana bendera angkatan laut di ujung kerekan, dengan warna putih di bagian lainnya. Rasio panji tersebut antara 1:40 dan 1:90.[110]

Angkatan Udara Bela Diri Jepang (AUBDJ), didirikan secara independen pada tahun 1952, hanya menggunakan lingkaran matahari biasa sebagai lambangnya.[111] Cabang militer tersebut merupakan satu-satunya cabang militer dengan lambang yang tidak memakai Standar Kekaisaran. Namun, cabang militer tersebut memiliki sebuah panji untuk dikibarkan di pangkalan dan selama parade. Panji tersebut dibuat pada tahun 1972, yang ketiga digunakan oleh AUBDJ sejak pembuatannya. Panji tersebut memiliki lambang cabang militer yang berada di tengah latar belakang yang berwarna biru.[112]

Meskipun bukan bendera nasional resmi, bendera sinyal Z memainkan peran utama dalam sejarah angkatan laut Jepang. Pada 27 Mei 1905, Laksamana Heihachirō Tōgō dari Mikasa mempersiapkan diri untuk menjalin hubungan dengan Armada Baltik Rusia. Sebelum Pertempuran Tsushima dimulai, Togo mengibarkan bendera Z diatas Mikasa dan menjalin hubungan dengan armada Rusia demi memenangkan Jepang dalam pertempuran tersebut. Pengibaran bendera dikatakan kepada kru sebagai berikut: "Nasib Kekaisaran Jepang tergantung pada pertempuran yang satu ini; semua tangan akan mengerahkan diri dan melakukan yang terbaik." Bendera Z juga dikibarkan pada kapal induk Akagi pada saat penyerangan Jepang di Pearl Harbor, Hawaii, pada Desember 1941.[113]

Bendera kekaisaran

Bunga berwarna emas ditengah latar belakang berwarna merah
Standar kaisar Jepang

Dimulai pada tahun 1870, bendera-bendera dibuat untuk Kaisar Jepang (pada waktu itu Kaisar Meiji), Permaisuri, dan anggota keluarga kekaisaran lainnya.[114] Yang pertama adalah bendera kaisar yang dijadikan hiasan, dengan sebuah matahari yang ditempatkan di tengah pola artistik. Ia memiliki bendera yang digunakan di darat, di laut, dan ketika ia berada di kereta. Keluarga kekaisaran juga diberikan bendera untuk digunakan di laut dan di darat (satu untuk digunakan berjalan kaki dan satu bendera kereta). Bendera kereta tersebut berupa bunga seruni dengan satu warna, yang memiliki 16 kelopak, dan ditempatkan di tengah latar belakang satu warna.[65] Bendera tersebut dihentikan penggunaannya pada tahun 1889 ketika Kaisar memutuskan untuk menggunakan bendera berupa bunga seruni pada latar belakang berwarna merah. Dengan perubahan kecil pada nuansa warna dan proporsi, bendera yang diadopsi pada tahun 1889 tersebut masih digunakan oleh keluarga kekaisaran.[115][116]

Bendera kaisar saat ini adalah bunga seruni 16 kelopak yang berwarna emas dan berada di tengah latar belakang berwarna merah dengan ratio 2:3. Permaisuri menggunakan bendera yang sama, kecuali bentuknya yang berbentuk ekor walet. Putra mahkota dan putri mahkota menggunakan bendera yang sama, hanya saja dengan bunga seruni kecil dan garis putih di tengah bendera.[117] Bunga seruni dikaitkan dengan tahta Kekaisaran sejak kekuasaan Kaisar Go-Toba pada abad ke-12, namun tidak menjadi simbol tahta Kekaisaran secara eksklusif sampai tahun 1868.[114]

Bendera subnasional

Tiga bendera berkibar di langit.
Sebuah bendera Jepang berkibar dengan bendera Prefektur Okinawa dan Kota Urasoe

Tiap-tiap dari 47 prefektur di Jepang memiliki bendera yang menyerupai bendera nasional yang terdiri dari sebuah simbol, yang disebut mon yang ditempatkan dalam bidang satu warna (dengan pengecualian Ehime, yang menggunakan simbol dengan latar belakang dua warna).[118] Pada sejumlah bendera prefektur, termasuk Hiroshima, benderanya disesuaikan dengan spesifikasi mereka pada bendera nasional (rasio 2:3, mon ditempatkan di tengah dan ukurannya 3/5 dari panjang bendera).[119] Sejumlah mon menampilkan nama prefektur dalam karakter Jepang; sementara yang lainnya menampilkan penggambaran khas wilayah tersebut atau corak khusus lainnya dari prefektur tersebut. Contoh dari bendera prefektur adalah bendera Nagano, yang terdapat karakter katakana ナ (na) berwarna jingga yang terletak pada bagian tengah lingkaran putih. Salah satu interpretasi dari mon adalah simbol na yang memperlihatkan sebuah pegunungan dan lingkaran putih melambangkan sebuah danau. Warna jingga menunjukan matahari sementara warna putih menunjukan salju di wilayah tersebut.[120]

Kotamadya juga dapat mengadopsi benderanya sendiri. Desain bendera kota sama dengan bendera prefektur: mon pada latar belakang satu warna. Contohnya adalah bendera Amakusa di Prefektur Kumamoto: simbol kota terdiri dari karakter Katakana ア (a) dan dikelilingi oleh gelombang.[121] Simbol ini ditempatkan pada bagian tengah bendera berwarna putih, dengan rasio 1:1.5.[122] Lambang dan bendera kota tersebut diadopsi pada tahun 2006.[122]

Derivatif

Bendera Pos Jepang terdahulu (1872-1887)

Selain bendera-bendera yang digunakan oleh militer, beberapa desain bendera lainnya terinspirasi dari bendera nasional. Bekas bendera Japan Post yang terdiri dari Hinomaru dengan garis horizontal berwarna merah yang ditempatkan di tengah bendera tersebut. Terdapat pula sebuah cincin tipis berwarna putih di sekitar matahari merah. Bendera tersebut kemudian digantikan oleh bendera yang terdiri dari tanda pos 〒 berwarna merah pada latar belakang berwarna putih.[123]

Dua bendera nasional lainnya dirancang menyerupai bendera Jepang. Pada tahun 1971, Bangladesh memisahkan diri dari Pakistan, dan negara tersebut mengadopsi sebuah bendera nasional yang memiliki latar belakang berwarna hijau, dengan lingkaran merah pada bagian tengahnya yang terdapat sebuah peta Bangladesh berwarna emas. Bendera saat ini, yang diadopsi pada tahun 1972, menghilangkan peta berwarna emas tersebut dan menggantinya dengan sesuatu yang lain. Pemerintahan Bangladesh secara resmi memakai lingkaran yang secara keseluruhan berwarna merah;[124] warna merah melambangkan darah yang ditumpahkan saat mendirikan negara mereka.[125] Negara pulau Palau menggunakan bendera dengan desain yang serupa, namun skema warnanya sangat berbeda. Namun Pemerintahan Palau tidak menyebut bendera Jepang sebagai pengaruh pada bendera nasional mereka walaupun Jepang sempat menduduki Palau dari tahun 1914 sampai tahun 1944.[126] Bendera Palau terdiri dari bulan purnama berwarna kuning emas yang berada di tengah latar belakang berwarna biru langit.[127] Bulan tersebut menandakan perdamaian dan negara baru sementara latar belakang berwarna biru memperlihatkan transisi Palau menuju pemerintahan sendiri dari tahun 1981 sampai tahun 1994, ketika berusaha mencapai kemerdekaan penuh.[128]

Panji angkatan laut Jepang juga mempengaruhi desain bendera lainnya. Salah satunya adalah desain bendera yang digunakan oleh Asahi Shimbun. Pada bagian bawah kerekan, seperempat matahari ditampilkan. Karakter kanji ditampilkan pada bendera tersebut, berwarna putih, menutupi sebagian besar matahari. Sinar memanjang dari matahari, dalam urutan merah dan putih bergantian, yang berjumlah 13 buah garis.[129][130] Bendera ini biasanya terlihat pada Kejuaraan Bisbol Sekolah Menengah Atas Nasional, dengan Asahi Shimbun sebagai sponsor utama turnamen tersebut.[131] Bendera pangkat dan panji Angkatan Laut Kekaisaran Jepang juga didasarkan pada desain panji angkatan laut.[132]

Lihat pula

Referensi

Catatan

  1. ^ a b c d 国旗及び国歌に関する法律
  2. ^ a b Consulate-General of Japan in San Francisco. Basic / General Information on Japan; 2008-01-01 [archived 2016-03-09; cited 2009-11-19].
  3. ^ a b c 自衛隊法施行令
  4. ^ "日の丸の御旗". Yamanashi Tourism Organization. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-29. Diakses tanggal 2011-07-17. (Jepang)
  5. ^ Unpoji. 宝物殿の案内 [cited 2011-07-17].(Jepang)
  6. ^ Little-Known Wars of Great and Lasting Impact: The Turning Points in Our History We Should Know More About. Fair Winds; 2009. ISBN 1-59233-375-3. p. 54.
  7. ^ a b c Web Japan. Japanese Ministry of Foreign Affairs. National Flag and Anthem [PDF]; 2000 [cited 2009-12-11].
  8. ^ Dyer 1909, hlm. 24
  9. ^ Edgington 2003, hlm. 123–124
  10. ^ a b Itoh 2003, hlm. 205
  11. ^ Feldman 2004, hlm. 151–155
  12. ^ Ashkenazi 2003, hlm. 112–113
  13. ^ Hall 1996, hlm. 110
  14. ^ a b c Hongo, Jun. Hinomaru, 'Kimigayo' express conflicts both past and future. The Japan Times. 2007-07-17 [cited 2008-01-11].
  15. ^ Turnbull 2001
  16. ^ Goodman, Neary 1996, hlm. 77–78
  17. ^ Perpustakaan Parlemen Nasional. レファレンス事例詳細 [Reference Case Details]; 2009-07-02 [cited 2009-11-20]. (Jepang).
  18. ^ Feiler 2004, hlm. 214
  19. ^ a b Ohnuki-Tierney 2002, hlm. 68–69
  20. ^ Rohl 2005, hlm. 20
  21. ^ a b c d e f Befu 1992, hlm. 32–33
  22. ^ a b c Befu 2001, hlm. 92–95
  23. ^ Nornes 2003, hlm. 81
  24. ^ Cwiertka 2007, hlm. 117–119
  25. ^ Partner 2004, hlm. 55–56
  26. ^ Tipton 2002, hlm. 137
  27. ^ Newell 1982, hlm. 28
  28. ^ The Camera Overseas: The Japanese People Voted Against Frontier Friction. TIME. 1937-06-21 [cited 2010-01-19]:75.
  29. ^ National Historical Institute. The Controversial Philippine National Flag [PDF]; 2008 [archived 2011-09-17; cited 2010-01-19].
  30. ^ Taylor 2004, hlm. 321
  31. ^ Goodman, Neary 1996, hlm. 102
  32. ^ Ebrey 2004, hlm. 443
  33. ^ Hauser, Ernest. Son of Heaven. LIFE. 1940-06-10 [cited 2010-01-17]:79.
  34. ^ a b Ministry of Education. 国旗,国歌の由来等 [Origin of the National Flag and Anthem]; 1999-09-01 [archived 2008-01-10; cited 2007-12-01]. (Jepang).
  35. ^ a b c d e Goodman, Neary 1996, hlm. 81–83
  36. ^ a b c Weisman, Steven R. For Japanese, Flag and Anthem Sometimes Divide. The New York Times. 1990-04-29 [cited 2010-01-02].
  37. ^ Hardarce, Helen; Adam L. Kern. New Directions in the Study of Meiji Japan. Brill; 1997. ISBN 90-04-10735-5. p. 653.
  38. ^ 吉田 藤人. 邦人船員消滅 [Kunihito crew extinguished] [archived 2012-12-09; cited 2007-12-02]. (Jepang).
  39. ^ University of Leicester. The Journal of Transport History. Manchester, United Kingdom: University of Leicester; 1987. p. 41.
  40. ^ Carr, Hulme 1956, hlm. 200
  41. ^ Yoshida, Shigeru. National Diet Library. Letter from Shigeru Yoshida to General MacArthur dated May 2, 1947; 1947-05-02 [cited 2007-12-03]. (Jepang), English.
  42. ^ MacArthur, Douglas. National Archives of Japan. Letter from Douglas MacArthur to Prime Minister dated May 2, 1947; 1947-05-02 [cited 2009-12-10].
  43. ^ Meyer 2009, hlm. 266
  44. ^ Large 1992, hlm. 184
  45. ^ Yamazumi 1988, hlm. 76
  46. ^ Templat:Vcite video
  47. ^ a b Borneman 2003, hlm. 112
  48. ^ Chira, Susan. Hirohito, 124th Emperor of Japan, Is Dead at 87. The New York Times. 1989-01-07 [cited 2010-01-30].
  49. ^ Kataoka 1991, hlm. 149
  50. ^ Aspinall 2001, hlm. 126
  51. ^ Vote in Japan Backs Flag and Ode as Symbols. The New York Times. 1999-07-23 [cited 2010-10-13].
  52. ^ Williams 2006, hlm. 91
  53. ^ a b c Itoh 2003, hlm. 209–210
  54. ^ Goodman, Neary 1996, hlm. 82–83
  55. ^ Education: Tanaka v. the Teachers. Majalah Time. 1974-06-17 [archived 2013-07-08; cited 2010-10-13].
  56. ^ Okano 1999, hlm. 237
  57. ^ Partai Demokratik Jepang. 国旗国歌法制化についての民主党の考え方 [The DPJ Asks For A Talk About the Flag and Anthem Law]; 1999-07-21 [cited 2010-01-17]. (Jepang).
  58. ^ Contemporary Japanese Thought. Columbia University Press; 2005 [cited 2010-10-14]. ISBN 978-0-231-13620-4. p. 211.
  59. ^ Democratic Party of Japan. 国旗・国歌法案、衆院で可決 民主党は自主投票 [Flag and Anthem Law Passed by the House, DPJ Free Vote]; 1999-07-22 [cited 2010-01-18]. (Jepang).
  60. ^ National Diet Library. 第145回国会 本会議 第47号; 1999-07-22 [archived 2019-11-07; cited 2010-01-17]. (Jepang).
  61. ^ Dewan Perwakilan. 議案審議経過情報: 国旗及び国歌に関する法律案; 1999-08-13 [archived 2013-01-23; cited 2010-01-17]. (Jepang).
  62. ^ 【日本の議論】日の丸裁断による民主党旗問題 国旗の侮辱行為への罰則は是か非か [(Japan) Discussion of penalties of acts of contempt against the Hinomaru by the DPJ]. Sankei Shimbun. 2009-08-30 [archived 2009-09-02; cited 2009-09-06]. (Jepang). Sankei Digital.
  63. ^ 明治3年太政官布告第57号
  64. ^ Takenaka 2003, hlm. 68–69
  65. ^ a b 明治3年太政官布告第651号
  66. ^ Takenaka 2003, hlm. 66
  67. ^ Cabinet Office, Government of Japan. National Flag & National Anthem; 2006 [cited 2010-01-02].
  68. ^ a b c d e Ministry of Defense. Defense Specification Z 8701C (DSPZ8701C) [PDF]; 1973-11-27 [cited 2009-07-09]. (Jepang).
  69. ^ a b c Office of Developmental Assistance. 日章旗のマーク、ODAシンボルマーク [National flag mark, ODA Symbol] [PDF]; 1995-09-01 [archived 2011-09-28; cited 2009-09-06]. (Jepang).
  70. ^ Perpustakaan Parlemen Nasional. 第145回国会 国旗及び国歌に関する特別委員会 第4号 [145th Meeting of the Diet, Discussion about the bill Law Regarding the National Flag and National Anthem]; 1999-08-02 [archived 2016-03-03; cited 2010-02-01]. (Jepang).
  71. ^ a b c d e f Hexadecimal obtained by placing the colors in Feelimage Analyzer
  72. ^ DIC Corporation. DICカラーガイド情報検索 (ver 1.4) [DIC Color Guide Information Retrieval (versi 1.4)] [cited 2009-09-15]. (Jepang).
  73. ^ a b c Find a PANTONE color. Pantone LLC. Pantone Color Picker [cited 2009-12-09].
  74. ^ a b Album des pavillons nationaux et des marques distinctive. France: Service Hydrographique et Océanographique de la Marine; 2000. ISBN 2-11-088247-6. p. JA 2.1.
  75. ^ Flag Manual. Beijing, Tiongkok: Beijing Organizing Committee for the Games of the XXIX Olympiad – Protocol Division; 2008. p. B5.
  76. ^ Kota Himeji, Prefektur Hyogo. 開催中の平和資料館収蔵品展から「日の丸寄せ書き」について [Museum collections from the exhibition "Group flag efforts" being held for peace] [archived 2011-08-13; cited 2009-09-25]. (Jepang).
  77. ^ a b Smith 1975, hlm. 171
  78. ^ McBain, Roger. Going back home. Courier & Press. 2005-07-09 [archived 2016-03-03; cited 2009-09-25].
  79. ^ Takenaka 2003, hlm. 101
  80. ^ Cutler 2001, hlm. 271
  81. ^ Web Japan. Ministry of Foreign Affairs. 国旗と国歌 [National Flag and Anthem] [PDF] [cited 2009-12-11]. (Jepang).
  82. ^ Yoshida, Shigeru. House of Councillors. 答弁書第九号; 1954-04-27 [cited 2010-02-01]. (Jepang).
  83. ^ 47news. JR九州、日の丸を掲揚へ 有人330駅、祝日に [JR Kyushu 330 manned stations to hoist the national flag]; 2002-11-26 [archived 2008-12-08; cited 2014-04-06]. (Jepang).
  84. ^ http://www.mofa.go.jp/policy/oda/white/2006/oda2006/html/box/bx01005.htm
  85. ^ Asahi Research. TV Asahi. 国旗・国歌法制化について [About the Law of the Flag and Anthem]; 1999-07-18 [archived 2008-05-23; cited 2008-03-11]. (Jepang).
  86. ^ Hoso Bunka Foundation. テレビニュースの多様化により、異なる番組の固定視聴者間に生じる意見の差 [Diversity of television news, viewers differences of opinion arise between different programs] [PDF]; 2002. (Jepang).
  87. ^ Khan 1998, hlm. 190
  88. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-16. Diakses tanggal 2014-04-06. 
  89. ^ Wundunn, Sheryl. Yomitan Journal: A Pacifist Landlord Makes War on Okinawa Bases. The New York Times. 1995-11-11 [cited 2008-03-11].
  90. ^ Smits, Gregory. Penn State University. Okinawa in Postwar Japanese Politics and the Economy; 2000 [archived 2013-05-30; cited 2008-10-28].
  91. ^ http://www.japantimes.co.jp/text/nn20010521a3.html
  92. ^ Japan's Neo-Nationalism: The Role of the Hinomaru and Kimigayo Legislation. JPRI working paper. 2001-07 [archived 2018-10-02; Diambil 2010-04-17];79:16.
  93. ^ Lauterpacht 2002, hlm. 599
  94. ^ Inoguchi, Jain 2000, hlm. 228
  95. ^ a b Sargo Flag Company. Flag Protocol [cited 2008-01-15]. (Jepang).
  96. ^ Ministry of Foreign Affairs. プロトコール [Protocol] [PDF]; 2009-02 [archived 2018-08-08; cited 2010-01-13]. (Jepang).
  97. ^ 国旗及び国歌の取扱いについて
  98. ^ 国旗及び県旗の取扱いについて
  99. ^ Ministry of Foreign Affairs. Page 1 「グローカル通信」平成21年5月号 プロトコール講座 [Protocol Question and Answer (May 2009)] [PDF]; 2009-05 [cited 2010-01-20]. (Jepang).
  100. ^ 大正元年閣令第一号
  101. ^ Office of the Cabinet. National Diet Library. 全国戦没者追悼式の実施に関する件; 1963-05-14 [archived 2005-03-10; cited 2010-01-26]. (Jepang).
  102. ^ Trevor 2001, hlm. 78
  103. ^ Hiroshima Prefectural Board of Education Secretariat. 学習指導要領における国旗及び国歌の取扱い [Handling of the flag and anthem in the National Curriculum]; 2001-09-11 [archived 2011-07-22; cited 2009-12-08]. (Jepang).
  104. ^ Ministry of Education. 小学校学習指導要領解説社会編,音楽編,特別活動編 [National Curriculum Guide: Elementary social notes, Chapter music Chapter Special Activities]; 1999 [archived 2006-03-19; cited 2014-04-06]. (Jepang).
  105. ^ Aspinall 2001, hlm. 125
  106. ^ McCurry, Justin. A touchy subject. Guardian Unlimited. 2006-06-05 [cited 2008-01-14]. The Guardian.
  107. ^ The Japan Times. Ishihara's Hinomaru order called legit; 2006-01-05 [archived 2011-06-06; cited 2007-12-04].
  108. ^ Heenan 1998, hlm. 206
  109. ^ 国际, 在线. 赵薇欲代言抗日网游洗刷"军旗装事件"之辱(图) [Zhao Wei wishes to endorse the anti-Japanese gaming scrubbing]. Xinhua. 2006-08-11 [cited 2008-01-25]. Chinese.
  110. ^ 海上自衛隊旗章規則
  111. ^ 〇海上自衛隊の使用する航空機の分類等及び塗粧標準等に 関する達
  112. ^ 自衛隊の旗に関する訓令
  113. ^ Carpenter 2004, hlm. 124
  114. ^ a b Fujitani 1996, hlm. 48–49
  115. ^ Matoba 1901, hlm. 180–181
  116. ^ Takahashi 1903, hlm. 180–181
  117. ^ 皇室儀制令 [Imperial System] [archived 2008-12-08; cited 2007-12-02]. (Jepang).
  118. ^ Government of Ehime Prefecture. 愛媛県のシンボル [Symbols of Ehime Prefecture]; 2009 [archived 2008-01-09; cited 2010-01-03]. (Jepang).
  119. ^ 広島県県章および県旗の制定
  120. ^ Pemerintahan Prefektur Nagano. 長野県の県章 – 県旗 [Flag and Emblem of Nagano Prefecture]; 2006 [archived 2016-03-03; cited 2007-12-02]. (Jepang).
  121. ^ 天草市章
  122. ^ a b 天草市旗
  123. ^ Communications Museum "Tei Park". 郵便のマーク [archived 2013-01-02; cited 2010-02-06]. (Jepang).
  124. ^ Prime Minister's Office, People's Republic of Bangladesh. People's Republic of Bangladesh Flag Rules (1972) [PDF]; 2005-07 [archived 2010-07-14; cited 2010-01-13].
  125. ^ Embassy of Bangladesh in the Netherlands. Facts and Figures [archived 2016-03-03; cited 2010-01-13].
  126. ^ Van Fossen, Anthony B.; Centre for the Study of Australia-Asia Relations, Faculty of Asian and International Studies, Griffith University. The International Political Economy of Pacific Islands Flags of Convenience. Australia-Asia. [Diambil 2009-12-30];66(69):53.
  127. ^ Republic of Palau National Government. Palau Flag; 2008-07-18 [archived 2009-11-13; cited 2010-01-13].
  128. ^ Smith 2001, hlm. 73
  129. ^ Saito 1987, hlm. 53
  130. ^ Tazagi 2004, hlm. 11
  131. ^ Mangan 2000, hlm. 213
  132. ^ Gordon 1915, hlm. 217–218

Daftar pustaka

Legislasi

Pranala luar

Bahasa Jepang