Meutya Hafid: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengganti Kata "beliau" ke "ia" (fix). Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(170 revisi perantara oleh 91 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox officeholder |
|||
[[Berkas:meutya_hafid.jpg|thumb|right|200px|Meutya Hafid]] |
|||
| name = Meutya Hafid |
|||
'''Meutya Viada Hafid''' (lahir di [[Bandung]], [[3 Mei]] [[1978]]) adalah seorang [[wartawan]] [[Metro TV]]. Di Metro TV, Meutya membawakan [[berita]] serta menjadi [[pembawa acara|presenter]] di beberapa acara. |
|||
| image = Meutya Viada Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital (2024).jpg |
|||
| imagesize = |
|||
| caption = |
|||
| office = [[Daftar Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia|Menteri Komunikasi dan Digital]] ke-8 |
|||
| term_start = 21 Oktober 2024 |
|||
| term_end = |
|||
| president = [[Prabowo Subianto]] |
|||
| deputy = [[Nezar Patria]]<br>[[Angga Raka Prabowo]] |
|||
| predecessor = [[Budi Arie Setiadi]]<br><small>(Jabatan sebelumnya: Menteri Komunikasi dan Informatika)</small> |
|||
| successor = |
|||
| office1 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] |
|||
| term_start1 = 30 Agustus 2010 |
|||
| term_end1 = 21 Oktober 2024 <br>{{small|Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2014}} |
|||
| constituency1 = [[Sumatera Utara I (daerah pemilihan)|Sumatera Utara I]] |
|||
| predecessor1 = Burhanuddin Napitupulu |
|||
| successor1 = <!-- Kalau digantikan di tengah jabatan --> |
|||
| 1blankname1 = Jabatan lain |
|||
| 1namedata1 = Ketua [[Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi I]] (2019–2024)<br>Wakil Ketua [[Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi I]] (2016–18)<br>Wakil Ketua [[Badan Kerja Sama Antar-Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat|BKSAP]] (2014–16) |
|||
| birth_name = Meutya Viada Hafid |
|||
| birth_date = {{birth date and age|1978|5|3}} |
|||
| birth_place = [[Bandung]], [[Jawa Barat]], Indonesia |
|||
| death_date = |
|||
| death_place = |
|||
| nationality = [[Indonesia]] |
|||
| party = {{Parpolicon|Golkar}} |
|||
| spouse = [[Noer Fajrieansyah]] <ref>Purnomo, <https://www.obsessionnews.com/noer-fajrieansyah-anak-muda-yang-sukses-berkarier-di-bumn/</ref> |
|||
| father = Anwar Hafid (Alm.) |
|||
| mother = Metty Rumaety (Almh.)<ref>Sidik, Farih Maulana (2019). https://news.detik.com/berita/d-4797848/ibunda-meutya-hafid-wafat-menpora-wamendag-hadir-di-pemakaman</ref> |
|||
| alma_mater = [[Universitas New South Wales]] (B.Eng.)<br>[[Universitas Indonesia]] (M.IP.) |
|||
| occupation = {{hlist|[[Wartawati]]|[[Politikus]]|[[Pembawa acara]]}} |
|||
| religion = Islam |
|||
}} |
|||
'''Meutya Viada Hafid''' ({{lahirmati|[[Bandung]], [[Jawa Barat]]|3|5|1978}}) adalah seorang wartawati dan politikus Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai [[Daftar Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia|Menteri Komunikasi dan Digital]] Republik Indonesia. Sebelumnya ia menjadi Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR-RI]] sejak 2010 menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia.<ref>{{Cite web{{Cite news |date=2021-11-12 |title=Meutya Hafid Dilantik Jadi Anggota DPR |url=https://news.detik.com/berita/d-1431096/meutya-hafid-dilantik-jadi-anggota-dpr |work=[[Detik.com]] |language=id |access-date=2021-12-27}}</ref> Seorang kader [[Partai Golongan Karya]], ia mewakili daerah pemilihan [[Sumatera Utara I (daerah pemilihan)|Sumatera Utara I]].<ref name="Profil Caleg">[https://silonpemilu.kpu.go.id/publik/calon/295755/2 Profil Meutya Hafid - Pileg DPR 2019] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210926015602/https://silonpemilu.kpu.go.id/publik/calon/295755/2 |date=2021-09-26 }}, diakses 26 September 2021.</ref> |
|||
Pada [[18 Februari]] [[2005]], Meutya dan rekannya [[juru kamera]] Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di [[Irak]]. Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada [[15 Februari]], tiga hari sebelumnya. |
|||
Di DPR-RI, ia menjabat sebagai Ketua [[Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Komisi I]] [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR]] sejak 2019. Sebelumnya, ia bekerja sebagai [[jurnalis]] di [[Metro TV]] serta menjadi [[pembawa acara]] di beberapa acara televisi. |
|||
Mereka akhirnya dibebaskan pada [[21 Februari]] [[2005]]. |
|||
Selain itu juga ia merupakan putri daerah [[Sulawesi Selatan]] yang berasal dari [[Soppeng]]. |
|||
Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|tragedi tsunami]] di [[Aceh]]. |
|||
== Pendidikan == |
|||
Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu"168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak". Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun(Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005) dan R.M. Marty M. Natalegawa(Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri). |
|||
* [[SDN Menteng 02 Pagi|SD Negeri Menteng 02]] (1984–1990) |
|||
* [[SMP Negeri 1 Jakarta]] (1990–1993) |
|||
* Crescent Girl's School (1994–1997) |
|||
* S-1 [[Universitas New South Wales]] (1997–2001) |
|||
* S-2 [[Universitas Indonesia]] (2015–2018) |
|||
== Organisasi == |
|||
DAn KOMANDO PAYUNG RASUL INDONESIA BESERTA DEN HARIN YANG TELAH MEMBANTUNYA MELOLOSKAN DIRI SAMA SEKALI TIDAK PERNAH DI SEBUT2 DALAM MEDIA MASSA APAPUN JUGA. DEMIKIAN JUGA PAHLAWAN YG ASLI YAITU JAGUAR AGENT DEN HARIN. DAN MALAH DIKATAKAN SEBAGAI PENIPU SAAT DATANGI RUMAH MEUTYA UNTUK MELAMAR DAN MENIKAHI MEUTYA. |
|||
* Wakil Ketua Umum Bidang Polhukam dan MPO DPP Ormas MKGR (2020 - sekarang) |
|||
lIHAT : |
|||
* Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar (2019 - sekarang) |
|||
WWW.GEOCITIES.COM/SIGNALIZER2001/MEUTYA.HTML |
|||
* Wakil Ketua Dewan Pakar Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) (2019 - sekarang) |
|||
WWW.GEOCITIES.COM/SIGNALIZER2001/JXFILES_OPRNINJA07.HTML |
|||
* Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin (2018 - 2019) |
|||
WWW.GEOCITIES.COM/SIGNALIZER2001/JXFILES_HARAKIRI.HTML |
|||
* Koordinator Bidang Hukum, HAM, Kebijakan Publik dan Kerjasama Publik Kesatuan Perempuan [[Partai Golkar]] (2016-2021) |
|||
WWW.GEOCITIES.COM/KOPRAL.INDONESIA/MEUTYA.HTML |
|||
* Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP [[Partai Golkar]] (2016-2019) |
|||
WWW.GEOCITIES.COM/KOPRAL.INDONESIA/JAGUAR.HTML |
|||
* Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda Ormas MKGR (2015-2020) |
|||
== Tragedi penyanderaan == |
|||
Pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya [[juru kamera]] Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di [[Irak]]. Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005. Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput [[Gempa bumi Samudra Hindia 2004|tragedi tsunami]] di [[Aceh]]. |
|||
Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu ''168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak''. [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Susilo Bambang Yudhoyono]] pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni [[Don Bosco Selamun]] (Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005) dan [[Marty Natalegawa]] (Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri). |
|||
== Sebagai jurnalis televisi == |
|||
Pada 11 Oktober 2007, Meutya Hafid terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah [[Australia]]. Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun untuk mengenang mantan Atase Pers Kedutaan [[Australia]] Elizabeth O’Neill, yang gugur dalam tugasnya pada 7 Maret 2007 dalam kecelakaan pesawat di [[Yogyakarta]]. |
|||
Penghargaan diberikan kepada satu orang jurnalis Australia dan satu orang jurnalis Indonesia, diserahkan langsung oleh Duta Besar [[Australia]] untuk Indonesia Bill Farmer. Dari Australia, jurnalis ABC Radio Australia bernama Joanna McCarthy terpilih menjadi pemenang. |
|||
Dengan kemenangan itu, Meutya menjalani program 3 minggu di daerah pedalaman untuk mengembangkan pengertian dan apresiasi lebih baik terhadap isu kontemporer yang dihadapi Australia dan Indonesia. |
|||
Dubes Farmer menilai Meutya yang saat itu menjadi pembawa acara berita unggulan [[Metro TV]] dan acara perbincangan seperti Top Nine News, Today’s Dialogue dan Metro Hari ini, adalah pilihan “paling tepat” sebagai pekerja keras, profesional dan jurnalis yang berdedikasi dengan pengalaman luar biasa.<ref>http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SM07_071.html</ref> |
|||
Pada 19 Februari 2008, Meutya meraih penghargaan alumni [[Australia]] 2008 untuk kategori Jurnalisme dan Media, bersamaan dengan pemilik grup Lippo Dr. [[James Tjahaja Riady]] (alumni University of Melbourne) yang menerima penghargaan serupa untuk kategori kewiraswastaan. |
|||
Meutya sempat kuliah di [[University of New South Wales]], sebelum kemudian mengabdikan diri sebagai jurnalis [[Metro TV]]. Finalis lain di kategori yang sama adalah Avian Tumengkol (William Angliss Institute) yang menjadi wakil khusus urusan kepresidenan dan luar negeri, [[Wishnutama Kusubandio]] (Kooralbyn International School) yang saat itu menjadi Direktur Utama Trans7, Mohammad Sobary (Monash University) yang menduduki Direktur Eksekutif Kemitraan; dan Rahmad Nasution (University of Queensland), kepala biro [[Antara]]. |
|||
Meutya menjadi satu dari 30.000 pelajar dan mahasiswa di [[Malaysia]]. dari [[Indonesia]] di [[Australia]] dalam 50 tahun terakhir yang menunjukkan prestasi gemilang dan berkontribusi besar membuat lingkungan sosial Australia lebih berwawasan dan mendekatkan kedua bangsa. |
|||
Penghargaan diberikan di hadapan sekitar 700 alumnus [[Australia]] dan kalangan diplomat RI yang pernah bertugas di [[Australia]]. Turut hadir mantan menteri Hartarto dan pengusaha ternama Noke Kiroyan.<ref>http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=11910{{Pranala mati|date=Maret 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
Pada 9 Februari 2012, Meutya menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan, karena dianggap sebagai tokoh besar di balik perkembangan pers nasional. |
|||
Meutya menjadi satu-satunya perempuan yang duduk di antara tokoh pers inspiratif tersebut, dan juga yang termuda meraih penghargaan tersebut. Dia terpilih bersama [[Tirto Adhi Soerjo]]. Tirto Adhi Soerjo, perintis pertama surat kabar di Indonesia melalui “Medan Prijaji” pada 1 Januari 1907 di [[Bandung]]. |
|||
Selain itu, juga sastrawan dan pendiri Majalah [[Tempo]] [[Goenawan Mohamad]], tokoh pers Indonesia [[Rosihan Anwar]], serta [[Andy F. Noya]] yang menjadi host acara "[[Kick Andy]]" di [[Metro TV]]. |
|||
“Kita juga semakin sadar bahwa wartawan tak hanya butuh intelektualitas dan wawasan, tetapi juga keberanian dan kegigihan. Dan, yang tak kalah pentingnya, Meutya juga menyadarkan pada kita bahwa wartawan bukan hanya profesi kaum pria,” demikian Mizan menyebutkan.<ref>{{Cite web |url=http://www.mizan.com/index.php?fuseaction=news_det&id=356 |title=Salinan arsip |access-date=2012-06-01 |archive-date=2012-05-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120512085400/http://mizan.com/index.php?fuseaction=news_det&id=356 |dead-url=yes }}</ref> |
|||
== Karier politik == |
|||
Pada 2010, Meutya berpasangan dengan H. Dhani Setiawan Isma S.Sos sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota Binjai periode 2010-2015, diusung Partai Golkar, Demokrat, Hanura, PAN, Patriot, P3I, PDS serta 16 partai non-fraksi DPRD Binjai. |
|||
Deklarasi pasangan Dhani-Meutya didukung Partai Golkar sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota dilaksanakan di Gedung Patar Hall, Jalan Tuanku Imam Bonjol, Binjai Kota, pada 15 Desember 2009. |
|||
Acara deklarasi tersebut dihadiri ribuan massa dengan pengawalan ketat petugas kepolisian kota Binjai. |
|||
Sayangnya, Meutya kalah. Saat itu, diduga ada kesalahan rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat PPK Binjai Barat, Binjai Utara, Binjai Timur, Binjai Selatan dan Binjai Kota. Suara Dhani-Meutya juga diduga berkurang 200, dari seharusnya 22.287 menjadi 22.087 suara. |
|||
Perolehan suara Dhani-Meutya juga banyak yang dibatalkan karena kertas suara dicoblos hingga bagian belakang secara simetris, dan banyaknya dan kertas suara yang robek di bagian tengah sehingga menguntungkan calon pasangan tertentu. |
|||
Meutya berupaya mencari keadilan ke Mahkamah Konstitusi dan meminta penghitungan kembali kotak suara sekaligus mencari kebenaran pelaksanaan Pilkada di Kota Binjai karena diduga ada kesalahan penghitungan suara di beberapa TPS, Kecamatan Binjai Barat berdasarkan temuan-temuan saksi di tiap-tiap TPS. |
|||
Sayangnya, MK memutuskan menolak permohonan Meutya dengan alasan tidak cukup bukti.<ref>http://www.medanpunya.com/mpc-pilkada/3460-golkar-usung-dhani-setiawan-dan-meutya-hafid{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>http://www.tribunnews.com/2010/06/11/mk-tolak-pilkada-kota-binjai-akhiri-harapan-meutya-hafid-jadi-walikota</ref> |
|||
Pada bulan [[Agustus]] [[2010]], ia dilantik menjadi Anggota [[DPR]] antar waktu dari [[Partai Golkar]] menggantikan [[Burhanudin Napitupulu]] yang meninggal dunia.<ref>[http://www.tribunnews.com/2010/08/30/mutia-hafid-resmi-gantikan-burhanuddin-napitupulu "Mutia Hafid Resmi Gantikan Burhanuddin Napitupulu"]</ref> |
|||
Ketika organisasi massa yang didirikan [[Surya Paloh]], yakni [[Nasional Demokrat]], berganti baju menjadi partai politik pada 25 Juli 2011, Meutya yang dekat dengan Surya Paloh (atasannya ketika berkarya di Metro TV) termasuk di antara kader Golkar yang mundur dari Nasdem. |
|||
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan seluruh anggota Fraksi [[Partai Golkar]] memilih mundur dari Nasional Demokrat. Pengunduran diri kader Golkar itu diumumkan pada Kamis, 11 Agustus 2011 yang merupakan tenggat bagi kader Golkar untuk memilih bertahan di partai berlambang beringin tersebut, atau pindah ke Nasdem. |
|||
Selain Meutya, kader Golkar lain yang sempat bergabung di Nasdem adalah [[Jeffrie Geovanie]] dan [[Ferry Mursyidan Baldan]]. Pada hari itu, Meutya Hafid menyatakan di akun Twitternya dengan tegas mengatakan, "sangatlah tak mungkin jika saya menjadi anggota parpol lain." |
|||
<ref>http://politik.vivanews.com/news/read/239947-anggota-fraksi-golkar-mundur-dari-nasdem{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> |
|||
== Sejarah elektoral == |
|||
{|class=wikitable style="width:58%; border:1px #AAAAFF solid" |
|||
|- |
|||
! width=12%|Pemilu |
|||
! width=35%|Lembaga legislatif |
|||
! width=20%|Dapil |
|||
! width=10% colspan="2"|Partai |
|||
! width=12%|Perolehan suara |
|||
! width=12%|Hasil |
|||
|- |
|||
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014|2014]] |
|||
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] |
|||
| [[Sumatera Utara I (daerah pemilihan)|Sumatera Utara I]] |
|||
| bgcolor="{{Partai Golongan Karya/meta/color}}" | |
|||
| [[Partai Golongan Karya|Golkar]] |
|||
| 45.232 |
|||
| {{nowrap|{{tick|15}} '''Terpilih'''}} |
|||
|- |
|||
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|2019]] |
|||
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] |
|||
| [[Sumatera Utara I (daerah pemilihan)|Sumatera Utara I]] |
|||
| bgcolor="{{Partai Golongan Karya/meta/color}}" | |
|||
| [[Partai Golongan Karya|Golkar]] |
|||
| 87.139 |
|||
| {{nowrap|{{tick|15}} '''Terpilih'''}} |
|||
|- |
|||
! [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2024|2024]] |
|||
| [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|Dewan Perwakilan Rakyat]] |
|||
| [[Sumatera Utara I (daerah pemilihan)|Sumatera Utara I]] |
|||
| bgcolor="{{Partai Golongan Karya/meta/color}}" | |
|||
| [[Partai Golongan Karya|Golkar]] |
|||
| 147.004 |
|||
| {{nowrap|{{tick|15}} '''Terpilih'''}} |
|||
|} |
|||
== Rujukan == |
|||
{{reflist}} |
|||
== Pranala luar == |
|||
* [http://meutyahafid.net Situs resmi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161202110037/http://meutyahafid.net/ |date=2016-12-02 }} |
|||
{{kotak mulai}} |
|||
{{s-off}} |
|||
{{s-bef|before = [[Budi Arie Setiadi]]|as=Menteri Komunikasi dan Informatika}} |
|||
{{s-ttl |title = [[Daftar Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia|Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia]]<br><small>sebelumnya bernama Menteri Komunikasi dan Informatika</small> |years = 2024–sekarang}} |
|||
{{s-inc}} |
|||
{{kotak selesai}} |
|||
{{Kabinet Merah Putih}} |
|||
{{Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia}} |
|||
{{Penyiar MetroTV}} |
|||
{{Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Sumatera Utara, 2019 |state=collapsed}} |
|||
{{Authority control}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Hafid, Meutya}} |
{{DEFAULTSORT:Hafid, Meutya}} |
||
{{lifetime|1978||}} |
|||
[[Kategori: |
[[Kategori:Pembawa acara berita Indonesia]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]] |
||
[[Kategori:Alumni Universitas New South Wales]] |
|||
[[Kategori:Tokoh Bugis]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]] |
|||
[[Kategori:Tokoh dari Soppeng]] |
|||
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Selebritas-politikus Indonesia]] |
|||
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]] |
|||
[[Kategori:Anggota DPR RI 2009–2014]] |
|||
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]] |
|||
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]] |
|||
[[Kategori:Anggota DPR RI 2024–2029]] |
|||
[[Kategori:Menteri Kabinet Merah Putih]] |
|||
[[Kategori:Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia]] |
Revisi terkini sejak 15 November 2024 01.17
Meutya Hafid | |
---|---|
Menteri Komunikasi dan Digital ke-8 | |
Mulai menjabat 21 Oktober 2024 | |
Presiden | Prabowo Subianto |
Wakil | Nezar Patria Angga Raka Prabowo |
Pengganti Petahana | |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 30 Agustus 2010 – 21 Oktober 2024 Pengganti Antar Waktu hingga 30 September 2014 | |
Jabatan lain | Ketua Komisi I (2019–2024) Wakil Ketua Komisi I (2016–18) Wakil Ketua BKSAP (2014–16) |
Pendahulu Burhanuddin Napitupulu Pengganti Petahana | |
Daerah pemilihan | Sumatera Utara I |
Informasi pribadi | |
Lahir | Meutya Viada Hafid 3 Mei 1978 Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Golkar |
Suami/istri | Noer Fajrieansyah [1] |
Orang tua |
|
Almamater | Universitas New South Wales (B.Eng.) Universitas Indonesia (M.IP.) |
Pekerjaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Meutya Viada Hafid (lahir 3 Mei 1978) adalah seorang wartawati dan politikus Indonesia. Saat ini ia menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia. Sebelumnya ia menjadi Anggota DPR-RI sejak 2010 menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia.[3] Seorang kader Partai Golongan Karya, ia mewakili daerah pemilihan Sumatera Utara I.[4]
Di DPR-RI, ia menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR sejak 2019. Sebelumnya, ia bekerja sebagai jurnalis di Metro TV serta menjadi pembawa acara di beberapa acara televisi.
Selain itu juga ia merupakan putri daerah Sulawesi Selatan yang berasal dari Soppeng.
Pendidikan
[sunting | sunting sumber]- SD Negeri Menteng 02 (1984–1990)
- SMP Negeri 1 Jakarta (1990–1993)
- Crescent Girl's School (1994–1997)
- S-1 Universitas New South Wales (1997–2001)
- S-2 Universitas Indonesia (2015–2018)
Organisasi
[sunting | sunting sumber]- Wakil Ketua Umum Bidang Polhukam dan MPO DPP Ormas MKGR (2020 - sekarang)
- Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar (2019 - sekarang)
- Wakil Ketua Dewan Pakar Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) (2019 - sekarang)
- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma’ruf Amin (2018 - 2019)
- Koordinator Bidang Hukum, HAM, Kebijakan Publik dan Kerjasama Publik Kesatuan Perempuan Partai Golkar (2016-2021)
- Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP Partai Golkar (2016-2019)
- Ketua Bidang Strategi Opini dan Propaganda Ormas MKGR (2015-2020)
Tragedi penyanderaan
[sunting | sunting sumber]Pada 18 Februari 2005, Meutya dan rekannya juru kamera Budiyanto diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata ketika sedang bertugas di Irak. Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya. Mereka akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005. Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah meliput tragedi tsunami di Aceh.
Pada tanggal 28 September 2007, Meutya melaunching buku yang ia tulis sendiri, yaitu 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun turut menyumbangkan tulisan untuk bagian pengantar dari buku ini. Selain presiden, beberapa tokoh lainnya pun menyumbangkan tulisannya yakni Don Bosco Selamun (Pemimpin Redaksi Metro TV 2004-2005) dan Marty Natalegawa (Mantan Juru Bicara Departemen Luar Negeri).
Sebagai jurnalis televisi
[sunting | sunting sumber]Pada 11 Oktober 2007, Meutya Hafid terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia. Penghargaan ini dianugerahkan setiap tahun untuk mengenang mantan Atase Pers Kedutaan Australia Elizabeth O’Neill, yang gugur dalam tugasnya pada 7 Maret 2007 dalam kecelakaan pesawat di Yogyakarta. Penghargaan diberikan kepada satu orang jurnalis Australia dan satu orang jurnalis Indonesia, diserahkan langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia Bill Farmer. Dari Australia, jurnalis ABC Radio Australia bernama Joanna McCarthy terpilih menjadi pemenang. Dengan kemenangan itu, Meutya menjalani program 3 minggu di daerah pedalaman untuk mengembangkan pengertian dan apresiasi lebih baik terhadap isu kontemporer yang dihadapi Australia dan Indonesia. Dubes Farmer menilai Meutya yang saat itu menjadi pembawa acara berita unggulan Metro TV dan acara perbincangan seperti Top Nine News, Today’s Dialogue dan Metro Hari ini, adalah pilihan “paling tepat” sebagai pekerja keras, profesional dan jurnalis yang berdedikasi dengan pengalaman luar biasa.[5]
Pada 19 Februari 2008, Meutya meraih penghargaan alumni Australia 2008 untuk kategori Jurnalisme dan Media, bersamaan dengan pemilik grup Lippo Dr. James Tjahaja Riady (alumni University of Melbourne) yang menerima penghargaan serupa untuk kategori kewiraswastaan. Meutya sempat kuliah di University of New South Wales, sebelum kemudian mengabdikan diri sebagai jurnalis Metro TV. Finalis lain di kategori yang sama adalah Avian Tumengkol (William Angliss Institute) yang menjadi wakil khusus urusan kepresidenan dan luar negeri, Wishnutama Kusubandio (Kooralbyn International School) yang saat itu menjadi Direktur Utama Trans7, Mohammad Sobary (Monash University) yang menduduki Direktur Eksekutif Kemitraan; dan Rahmad Nasution (University of Queensland), kepala biro Antara. Meutya menjadi satu dari 30.000 pelajar dan mahasiswa di Malaysia. dari Indonesia di Australia dalam 50 tahun terakhir yang menunjukkan prestasi gemilang dan berkontribusi besar membuat lingkungan sosial Australia lebih berwawasan dan mendekatkan kedua bangsa. Penghargaan diberikan di hadapan sekitar 700 alumnus Australia dan kalangan diplomat RI yang pernah bertugas di Australia. Turut hadir mantan menteri Hartarto dan pengusaha ternama Noke Kiroyan.[6]
Pada 9 Februari 2012, Meutya menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan, karena dianggap sebagai tokoh besar di balik perkembangan pers nasional. Meutya menjadi satu-satunya perempuan yang duduk di antara tokoh pers inspiratif tersebut, dan juga yang termuda meraih penghargaan tersebut. Dia terpilih bersama Tirto Adhi Soerjo. Tirto Adhi Soerjo, perintis pertama surat kabar di Indonesia melalui “Medan Prijaji” pada 1 Januari 1907 di Bandung. Selain itu, juga sastrawan dan pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad, tokoh pers Indonesia Rosihan Anwar, serta Andy F. Noya yang menjadi host acara "Kick Andy" di Metro TV. “Kita juga semakin sadar bahwa wartawan tak hanya butuh intelektualitas dan wawasan, tetapi juga keberanian dan kegigihan. Dan, yang tak kalah pentingnya, Meutya juga menyadarkan pada kita bahwa wartawan bukan hanya profesi kaum pria,” demikian Mizan menyebutkan.[7]
Karier politik
[sunting | sunting sumber]Pada 2010, Meutya berpasangan dengan H. Dhani Setiawan Isma S.Sos sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota Binjai periode 2010-2015, diusung Partai Golkar, Demokrat, Hanura, PAN, Patriot, P3I, PDS serta 16 partai non-fraksi DPRD Binjai. Deklarasi pasangan Dhani-Meutya didukung Partai Golkar sebagai calon Wali kota dan Wakil Wali kota dilaksanakan di Gedung Patar Hall, Jalan Tuanku Imam Bonjol, Binjai Kota, pada 15 Desember 2009. Acara deklarasi tersebut dihadiri ribuan massa dengan pengawalan ketat petugas kepolisian kota Binjai. Sayangnya, Meutya kalah. Saat itu, diduga ada kesalahan rekapitulasi penghitungan suara di Tingkat PPK Binjai Barat, Binjai Utara, Binjai Timur, Binjai Selatan dan Binjai Kota. Suara Dhani-Meutya juga diduga berkurang 200, dari seharusnya 22.287 menjadi 22.087 suara. Perolehan suara Dhani-Meutya juga banyak yang dibatalkan karena kertas suara dicoblos hingga bagian belakang secara simetris, dan banyaknya dan kertas suara yang robek di bagian tengah sehingga menguntungkan calon pasangan tertentu. Meutya berupaya mencari keadilan ke Mahkamah Konstitusi dan meminta penghitungan kembali kotak suara sekaligus mencari kebenaran pelaksanaan Pilkada di Kota Binjai karena diduga ada kesalahan penghitungan suara di beberapa TPS, Kecamatan Binjai Barat berdasarkan temuan-temuan saksi di tiap-tiap TPS. Sayangnya, MK memutuskan menolak permohonan Meutya dengan alasan tidak cukup bukti.[8][9]
Pada bulan Agustus 2010, ia dilantik menjadi Anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar menggantikan Burhanudin Napitupulu yang meninggal dunia.[10]
Ketika organisasi massa yang didirikan Surya Paloh, yakni Nasional Demokrat, berganti baju menjadi partai politik pada 25 Juli 2011, Meutya yang dekat dengan Surya Paloh (atasannya ketika berkarya di Metro TV) termasuk di antara kader Golkar yang mundur dari Nasdem. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan seluruh anggota Fraksi Partai Golkar memilih mundur dari Nasional Demokrat. Pengunduran diri kader Golkar itu diumumkan pada Kamis, 11 Agustus 2011 yang merupakan tenggat bagi kader Golkar untuk memilih bertahan di partai berlambang beringin tersebut, atau pindah ke Nasdem. Selain Meutya, kader Golkar lain yang sempat bergabung di Nasdem adalah Jeffrie Geovanie dan Ferry Mursyidan Baldan. Pada hari itu, Meutya Hafid menyatakan di akun Twitternya dengan tegas mengatakan, "sangatlah tak mungkin jika saya menjadi anggota parpol lain." [11]
Sejarah elektoral
[sunting | sunting sumber]Pemilu | Lembaga legislatif | Dapil | Partai | Perolehan suara | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2014 | Dewan Perwakilan Rakyat | Sumatera Utara I | Golkar | 45.232 | Terpilih | |
2019 | Dewan Perwakilan Rakyat | Sumatera Utara I | Golkar | 87.139 | Terpilih | |
2024 | Dewan Perwakilan Rakyat | Sumatera Utara I | Golkar | 147.004 | Terpilih |
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ Purnomo, <https://www.obsessionnews.com/noer-fajrieansyah-anak-muda-yang-sukses-berkarier-di-bumn/
- ^ Sidik, Farih Maulana (2019). https://news.detik.com/berita/d-4797848/ibunda-meutya-hafid-wafat-menpora-wamendag-hadir-di-pemakaman
- ^ {{Cite web"Meutya Hafid Dilantik Jadi Anggota DPR". Detik.com. 2021-11-12. Diakses tanggal 2021-12-27.
- ^ Profil Meutya Hafid - Pileg DPR 2019 Diarsipkan 2021-09-26 di Wayback Machine., diakses 26 September 2021.
- ^ http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/SM07_071.html
- ^ http://www.waspada.co.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=11910[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-12. Diakses tanggal 2012-06-01.
- ^ http://www.medanpunya.com/mpc-pilkada/3460-golkar-usung-dhani-setiawan-dan-meutya-hafid[pranala nonaktif permanen]
- ^ http://www.tribunnews.com/2010/06/11/mk-tolak-pilkada-kota-binjai-akhiri-harapan-meutya-hafid-jadi-walikota
- ^ "Mutia Hafid Resmi Gantikan Burhanuddin Napitupulu"
- ^ http://politik.vivanews.com/news/read/239947-anggota-fraksi-golkar-mundur-dari-nasdem[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs resmi Diarsipkan 2016-12-02 di Wayback Machine.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika |
Menteri Komunikasi dan Digital Indonesia sebelumnya bernama Menteri Komunikasi dan Informatika 2024–sekarang |
Petahana |
- Orang hidup berusia 46
- Kelahiran 1978
- Pembawa acara berita Indonesia
- Alumni Universitas Indonesia
- Alumni Universitas New South Wales
- Tokoh Bugis
- Tokoh dari Bandung
- Tokoh dari Soppeng
- Politikus perempuan Indonesia
- Selebritas-politikus Indonesia
- Politikus Partai Golongan Karya
- Anggota DPR RI 2009–2014
- Anggota DPR RI 2014–2019
- Anggota DPR RI 2019–2024
- Anggota DPR RI 2024–2029
- Menteri Kabinet Merah Putih
- Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia