Lompat ke isi

Hidangan Tionghoa-Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Visnu92 (bicara) ke revisi terakhir oleh Athayahisyam
Tag: Pengembalian
 
(27 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Mi Goreng GM.jpg|thumb|right|[[Mi goreng]], hidangan Tionghoa Indonesia yang telah terasimilasi menjadi masakan utama Indonesia]]
[[Berkas:Cap Cai.JPG|jmpl|Capcai daging ayam]]
'''Masakan Tionghoa-Indonesia''' mempunyai ciri khas perpaduan antara [[masakan Tionghoa]] dengan masakan [[Hidangan Indonesia|tradisional Indonesia]]. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan Tionghoa yang dimodifikasi dengan tambahan [[cabai]], [[santan]] dan [[Bumbu|bumbu-bumbu]] dari masakan Indonesia. Beberapa masakan dan kue menyerupai masakan di [[Hidangan Malaysia|Malaysia]].
[[Berkas:Pangsit goreng.jpg|jmpl|Pangsit goreng]]
[[Berkas:Nasi tim ayam.JPG|jmpl|Nasi tim]]
{{Sidebar masakan Indonesia}}
{{Sidebar masakan Indonesia}}
{{Masakan Tionghoa}}
'''Masakan Tionghoa-Indonesia''' mempunyai ciri khas campuran antara [[masakan Tionghoa]] dengan masakan tradisional Indonesia. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan Tionghoa yang dimodifikasi dengan [[cabai]], [[santan]] dan bumbu-bumbu dari masakan Indonesia. Beberapa masakan dan kue menyerupai masakan di [[Malaysia]].


== Sejarah dan pengaruh==
Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di [[pulau Jawa]], masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat. Di [[Jawa]] masakan ini cenderung agak manis. Di [[Medan]], [[Sumatra Utara]] masakan tradisional Tionghoa masih lebih mudah ditemukan.
[[Hidangan Tionghoa|Pengaruh Tiongkok]] dapat ditemukan dalam beberapa masakan [[hidangan Indonesia]]. Hidangan populer Tionghoa-Indonesia antara lain [[bakmi]], [[mi ayam]], pangsit, [[bakso]], [[lumpia]], [[kwetiau goreng]] dan [[mi goreng]].<ref>{{cite book | title = A New Approach to Indonesian Cooking | author = Heinz Von Holzen | publisher = Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd | year = 2014 | isbn = 9789814634953 | page = 15 | url = https://books.google.com/books?id=pRuiBQAAQBAJ&q=Kwetiau+Goreng&pg=PA15 }}</ref>

Budaya kuliner Tiongkok tampak jelas di Indonesia melalui kata-kata serapan dari [[bahasa Hokkian]], Hakka, dan Kanton dalam nama aneka makanan.<ref name="Tan 2002 154">{{Harvnb|Tan|2002|p=154}}</ref> Kata-kata yang dimulai dengan istilah ''{{lang|id|bak}}'' ({{lang|zh-Hant|[[wikt:肉|肉]]}}) menunjukkan adanya daging, misalnya ''{{lang|id|bakpau}}'' ("[[baozi]]"); sementara kata-kata yang berakhiran ''{{lang|id|cai}}'' ({{lang|zh-Hant|[[wikt:菜|菜]]}}) menunjukkan sayuran, misalnya ''{{lang|id|pecai}}'' ("[[kubis tiongkok]]") dan ''{{lang|id|[[cap cai]]}}'' ("sayuran campur").<ref>{{Harvnb|Tan|2002|pp=155–156}}</ref> Demikian juga dengan ''{{lang|id|mi}}'' ({{lang|zh-Hant|[[wikt:麵|麵]]}}) merujuk kepada [[mi]] misalnya ''{{lang|id|[[mi goreng]]}}''.

Kebanyakan kata-kata serapan makanan ini berasal dari nama bahan makanan dalam bahasa Hokkian yang digunakan dalam Bahasa Indonesia di kota-kota besar setempat. Karena istilah ini telah menyatu dalam dialek setempat, kebanyakan orang Indonesia tidak menyadari asal-usul Hokian dari makanan ini. Beberapa hidangan pupuler Indonesia seperti [[nasi goreng]], mi goreng, bihun, kwetiau, [[lumpia]] dan [[Bakpia Pathok|bakpia]] dapat dilacak asal-usulnya dari pengaruh khazanah kuliner Tiongkok. Beberapa bahan makanan dan masakan telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Indonesia, baik bagi pribumi ataupun keturunan Tionghoa. Makanan ini biasanya dimakan dengan nasi putih sebagai makanan pokok di negara ini.<ref name="Tan 2002 158">{{Harvnb|Tan|2002|p=158}}</ref>

Pengaruh Tionghoa nampak jelas di kota-kota besar di Indonesia sejak zaman kolonial, khususnya di kota Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Bangka, Palembang, Singkawang, dan Pontianak. Sebagai hasilnya, sekian banyak variasi resep hidangan berbahan mi dan tahu berkembang di kota-kota ini. Pengaruh Tionghoa begitu terasa pada [[hidangan Betawi]] yang pada dasarnya terbentuk dari budaya peranakan. Sebagai akibatnya, hidangan Betawi juga mengenal hidangan asinan dan [[Rujak Juhi|rujak juhi]]. Pada batas-batas tertentu, masyarakat Jawa di kota Semarang, Solo, dan Surabaya dengan senang hati menyerap pengaruh kuliner Tionghoa, sehingga menganggap hidangan Tionghoa-Indonesia seperti mi goreng, lumpia, bakso, dan tahu gunting juga sebagai hidangan mereka.

Karena [[Hidangan Tionghoa|makanan]] adalah bagian penting dalam [[budaya Tionghoa]], sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga Tionghoa untuk menghabiskan waktu berkualitas mereka untuk pergi makan ke luar, sebagaimana kebiasaan jamuan makan bersama keluarga [[Tionghoa perantauan]]. Karena itulah banyak [[Pecinan]] di Indonesia berkembang menjadi pusat kuliner di kota tersebut, penuh dengan deretan kedai dan rumah makan. Banyak orang Tionghoa Indonesia yang membuka usaha kuliner sehingga banyak usaha makanan menjamur, dari warung sederhana di tepi jalan hingga rumah makan mewah. Kawasan pecinan seperti [[Glodok]], Pecenongan, dan [[Kelapa Gading]] di [[Jakarta]]; [[Kesawan]], Pusat Pasar, Jalan Semarang, Asia Mega Mas, Cemara Asri dan Sunggal di [[Medan]]; Gardu Jati di [[Bandung]], Kya-kya Kembang Jepun di [[Surabaya]], dan Pecinan di [[Cirebon]], [[Semarang]], dan kota [[Surakarta|Solo]] dipenuhi dengan aneka [[warung]], kedai, dan rumah makan, yang tak hanya menawarkan hidangan Tionghoa-Indonesia, tetapi juga aneka hidangan Indonesia dan hidangan internasional.

== Adaptasi dengan budaya kuliner setempat ==
Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di [[pulau Jawa]], masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat. Di [[Jawa]] masakan ini cenderung agak manis. Di [[Medan]], [[Sumatera Utara]] masakan tradisional Tionghoa masih lebih mudah ditemukan.


Ada beberapa jenis gaya masakan Tionghoa di Indonesia:
Ada beberapa jenis gaya masakan Tionghoa di Indonesia:
* Masakan Tionghoa gaya baru dengan koki dari [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Hongkong]] atau [[Republik Tiongkok|Taiwan]].
* Masakan Tionghoa gaya baru dengan koki dari [[Republik Rakyat Tiongkok]], [[Hongkong]] atau [[Republik Tiongkok|Taiwan]].
* Masakan Tionghoa tradisional seperti masakan Tiochiu, Hokkian dan Hakka.
* Masakan Tionghoa tradisional seperti masakan Tiochiu, Hokkian dan Hakka.
* Masakan Tionghoa-Indonesia dengan pengaruh barat ([[Belanda]]).
* Masakan Tionghoa-Indonesia dengan pengaruh eropa ([[Belanda]]).
* Masakan Tionghoa yang diadaptasi ke budaya setempat, seperti menggantikan babi dengan ayam atau sapi untuk membuatnya halal serta menghilangkan penggunaan cairan beralkohol seperti angciu dan anggur putih.
* Masakan Tionghoa yang diadaptasi ke budaya setempat, seperti menggantikan babi dengan ayam atau sapi untuk membuatnya halal serta menghilangkan penggunaan cairan beralkohol seperti angciu dan anggur putih.
* Hidangan vegetarian dan vegan Tionghoa, dapat ditemukan di sekitar vihara atau kuil Tionghoa. Hidangan vegetarian Tionghoa memodifikasi sumber-sumber protein seperti tempe atau tahu membentuk semacam [[daging palsu]]. Hidangan vegan tidak menggunakan telur layaknya hidangan vegetarian.


== Daftar hidangan Tionghoa-Indonesia ==
== Daftar hidangan Tionghoa-Indonesia ==
<gallery>
Berkas:Laksa_benteng_Tionghoa_Peranakan_Tangerang.jpg|[[laksa benteng]], hidangan Peranakan Tionghoa di Tangerang.
Mie Ayam-01.jpg|[[Mi ayam]] dan [[pangsit|pangsit goreng]], hidangan mi populer di Indonesia
Mi Bakso Bali.jpg|[[Bakso]]
Kwetiau Ayam Jamur Pangsit Bakso.jpg|[[Kwetiau ayam]] dengan pangsit dan bakso
Nasi Tim Ayam in Jakarta.jpg|[[Nasi tim|Nasi tim ayam]]
Kwetiau Siram.jpg|Kwetiau siram sapi
Siomay Udang Glodok.JPG|[[Siomay]] udang
Fresh lumpia.jpg|[[Lumpia]] basah
Kwetiau Goreng Kepiting.jpg|[[Kwetiau goreng]] kepiting
Sapo Tahu 1.jpg|[[Sapo tahu]] seafood
Mun Tahu 5.jpg|[[Mun tahu]]
Kepiting Saus Tiram 1.JPG|[[Kepiting saus tiram]]
Babi Hong 2.jpg|[[Babi hong]], babi dimasak dengan kecap dan bumbu
Berkas:Vegetarian fried Hokkien noodle.jpg|Mi Hokkien vegetarian di sebuah restoran di Jakarta
Sekba 1.jpg|[[Sekba]], hidangan rebusan jeroan babi
Nasi Campur Tionghoa Kenanga 2.jpg|[[Nasi campur]] Tionghoa
Swikee Kodok Oh detail.jpg|[[Swikee]] kodok oh dengan kuah [[tauco]]
Haisom Cah Jamur 2.JPG|[[Teripang|Haisom]] cah jamur
Broodje Bapao Driekwart.jpg|[[Bakpau]]
印尼坤甸潮州式菜粿(2023年06月17日).jpg|Chaikue Pontianak
</gallery>


=== Menu makanan ===
=== Menu makanan ===
* [[Ayam]] cah/kuluyuk
* [[Ayam]] cah/kuluyuk
* [[Ayam]]/[[udang]] rebus
* [[Ayam]]/[[udang]] rebus
* [[Babi hong]]
* [[Babi kecap]]
* [[Bakcang]]
* [[Bakcang]]
*[[Bak Hu]]
*[[Bak Hu]]
Baris 87: Baris 121:
* [[Pia]]
* [[Pia]]
* [[Popiah]]
* [[Popiah]]
* [[Rujak juhi]]
* [[Rujak Juhi|Rujak juhi]]
* [[Rujak shanghai]]
* [[Rujak shanghai]]
* [[Samcan|Samcan bak]]
* [[Samcan|Samcan bak]]
Baris 143: Baris 177:
* [[Sekoteng]]
* [[Sekoteng]]
* [[Wingko babat]]
* [[Wingko babat]]

== Galeri makanan ==
<gallery>
Berkas:Bami.JPG|[[Bakmi]]
Berkas:Nasi goreng.jpg|[[Nasi goreng]]
Berkas:Mi goreng.JPG|[[Mie goreng]]
Berkas:Fresh lumpia.jpg|[[Lumpia]]
</gallery>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
Baris 164: Baris 190:
* {{en}} [http://kolom.pacific.net.id/ind/myrasidharta/artikel_myra_sidharta/old_recipes,_new_meals,_the_localization_of_chinese_food_in_indonesia.html Overview of Indonesian Chinese Food] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311014915/http://kolom.pacific.net.id/ind/myrasidharta/artikel_myra_sidharta/old_recipes,_new_meals,_the_localization_of_chinese_food_in_indonesia.html |date=2007-03-11 }}
* {{en}} [http://kolom.pacific.net.id/ind/myrasidharta/artikel_myra_sidharta/old_recipes,_new_meals,_the_localization_of_chinese_food_in_indonesia.html Overview of Indonesian Chinese Food] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311014915/http://kolom.pacific.net.id/ind/myrasidharta/artikel_myra_sidharta/old_recipes,_new_meals,_the_localization_of_chinese_food_in_indonesia.html |date=2007-03-11 }}


{{Masakan Tionghoa}}
{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Indonesia}}
{{Masakan Tiongkok}}
{{Masakan Tiongkok}}
{{Tionghoa Indonesia}}


[[Kategori:Hidangan Tionghoa]]
[[Kategori:Hidangan Tionghoa]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Hidangan Indonesia]]
[[Kategori:Budaya Tionghoa Indonesia]]

Revisi terkini sejak 2 Juni 2024 06.23

Mi goreng, hidangan Tionghoa Indonesia yang telah terasimilasi menjadi masakan utama Indonesia

Masakan Tionghoa-Indonesia mempunyai ciri khas perpaduan antara masakan Tionghoa dengan masakan tradisional Indonesia. Masakan ini biasanya mirip dengan masakan Tionghoa yang dimodifikasi dengan tambahan cabai, santan dan bumbu-bumbu dari masakan Indonesia. Beberapa masakan dan kue menyerupai masakan di Malaysia.

Sejarah dan pengaruh

[sunting | sunting sumber]

Pengaruh Tiongkok dapat ditemukan dalam beberapa masakan hidangan Indonesia. Hidangan populer Tionghoa-Indonesia antara lain bakmi, mi ayam, pangsit, bakso, lumpia, kwetiau goreng dan mi goreng.[1]

Budaya kuliner Tiongkok tampak jelas di Indonesia melalui kata-kata serapan dari bahasa Hokkian, Hakka, dan Kanton dalam nama aneka makanan.[2] Kata-kata yang dimulai dengan istilah bak () menunjukkan adanya daging, misalnya bakpau ("baozi"); sementara kata-kata yang berakhiran cai () menunjukkan sayuran, misalnya pecai ("kubis tiongkok") dan cap cai ("sayuran campur").[3] Demikian juga dengan mi () merujuk kepada mi misalnya mi goreng.

Kebanyakan kata-kata serapan makanan ini berasal dari nama bahan makanan dalam bahasa Hokkian yang digunakan dalam Bahasa Indonesia di kota-kota besar setempat. Karena istilah ini telah menyatu dalam dialek setempat, kebanyakan orang Indonesia tidak menyadari asal-usul Hokian dari makanan ini. Beberapa hidangan pupuler Indonesia seperti nasi goreng, mi goreng, bihun, kwetiau, lumpia dan bakpia dapat dilacak asal-usulnya dari pengaruh khazanah kuliner Tiongkok. Beberapa bahan makanan dan masakan telah menjadi makanan sehari-hari penduduk Indonesia, baik bagi pribumi ataupun keturunan Tionghoa. Makanan ini biasanya dimakan dengan nasi putih sebagai makanan pokok di negara ini.[4]

Pengaruh Tionghoa nampak jelas di kota-kota besar di Indonesia sejak zaman kolonial, khususnya di kota Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, Medan, Batam, Bangka, Palembang, Singkawang, dan Pontianak. Sebagai hasilnya, sekian banyak variasi resep hidangan berbahan mi dan tahu berkembang di kota-kota ini. Pengaruh Tionghoa begitu terasa pada hidangan Betawi yang pada dasarnya terbentuk dari budaya peranakan. Sebagai akibatnya, hidangan Betawi juga mengenal hidangan asinan dan rujak juhi. Pada batas-batas tertentu, masyarakat Jawa di kota Semarang, Solo, dan Surabaya dengan senang hati menyerap pengaruh kuliner Tionghoa, sehingga menganggap hidangan Tionghoa-Indonesia seperti mi goreng, lumpia, bakso, dan tahu gunting juga sebagai hidangan mereka.

Karena makanan adalah bagian penting dalam budaya Tionghoa, sudah menjadi kebiasaan bagi keluarga Tionghoa untuk menghabiskan waktu berkualitas mereka untuk pergi makan ke luar, sebagaimana kebiasaan jamuan makan bersama keluarga Tionghoa perantauan. Karena itulah banyak Pecinan di Indonesia berkembang menjadi pusat kuliner di kota tersebut, penuh dengan deretan kedai dan rumah makan. Banyak orang Tionghoa Indonesia yang membuka usaha kuliner sehingga banyak usaha makanan menjamur, dari warung sederhana di tepi jalan hingga rumah makan mewah. Kawasan pecinan seperti Glodok, Pecenongan, dan Kelapa Gading di Jakarta; Kesawan, Pusat Pasar, Jalan Semarang, Asia Mega Mas, Cemara Asri dan Sunggal di Medan; Gardu Jati di Bandung, Kya-kya Kembang Jepun di Surabaya, dan Pecinan di Cirebon, Semarang, dan kota Solo dipenuhi dengan aneka warung, kedai, dan rumah makan, yang tak hanya menawarkan hidangan Tionghoa-Indonesia, tetapi juga aneka hidangan Indonesia dan hidangan internasional.

Adaptasi dengan budaya kuliner setempat

[sunting | sunting sumber]

Masakan Tionghoa-Indonesia juga dapat bervariasi tergantung dari tempat. Sebagai contoh di berbagai tempat di pulau Jawa, masakan ini menjadi bagian dari budaya setempat. Di Jawa masakan ini cenderung agak manis. Di Medan, Sumatera Utara masakan tradisional Tionghoa masih lebih mudah ditemukan.

Ada beberapa jenis gaya masakan Tionghoa di Indonesia:

  • Masakan Tionghoa gaya baru dengan koki dari Republik Rakyat Tiongkok, Hongkong atau Taiwan.
  • Masakan Tionghoa tradisional seperti masakan Tiochiu, Hokkian dan Hakka.
  • Masakan Tionghoa-Indonesia dengan pengaruh eropa (Belanda).
  • Masakan Tionghoa yang diadaptasi ke budaya setempat, seperti menggantikan babi dengan ayam atau sapi untuk membuatnya halal serta menghilangkan penggunaan cairan beralkohol seperti angciu dan anggur putih.
  • Hidangan vegetarian dan vegan Tionghoa, dapat ditemukan di sekitar vihara atau kuil Tionghoa. Hidangan vegetarian Tionghoa memodifikasi sumber-sumber protein seperti tempe atau tahu membentuk semacam daging palsu. Hidangan vegan tidak menggunakan telur layaknya hidangan vegetarian.

Daftar hidangan Tionghoa-Indonesia

[sunting | sunting sumber]
[sunting | sunting sumber]

Kudapan dan manisan

[sunting | sunting sumber]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Heinz Von Holzen (2014). A New Approach to Indonesian Cooking. Marshall Cavendish International Asia Pte Ltd. hlm. 15. ISBN 9789814634953. 
  2. ^ Tan 2002, hlm. 154
  3. ^ Tan 2002, hlm. 155–156
  4. ^ Tan 2002, hlm. 158
  5. ^ Bak Kut Teh dan Resep Teochew[pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Indah Nursaliha, one (2018-09-20). "Sejarah Nasi Goreng, Dibawa dari Tiongkok ke Nusantara hingga Mendunia". Phinemo. Mata Indonesia News minews.id. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]