Lompat ke isi

Bahasa Musi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Sumatera
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(21 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: Baris 1:
{{merge|Bahasa Melayu Musi}}
{{pp-vandalism}}
{{pp-vandalism}}
{{Bahasa
{{Bahasa
|name = Bahasa Melayu Musi
|name = Bahasa Musi
|nativename = باسا موسي<br>{{lang|mui|Basé Musi}}
|nativename = {{script|Arabic|باهاسا موسي}} <br>{{lang|mui|Basé Musi}}
|states= {{flag|Indonesia}}
|states= {{flag|Indonesia}}
|region= {{flag|Sumatera Selatan}}
|region= {{flag|Sumatera Selatan}}
|ethnicity= [[Suku Musi|Melayu Musi]]
|ethnicity= [[Suku Musi|Musi]]
|speakers=3,1 juta
|speakers=600.000
|date=2000
|date=2020
|ref=<ref name="SSML">{{cite book |last1=McDowell |first1=Jonathan |last2=Anderbeck |first2=Karl |year=2020 |title=The Malay Lects of Southern Sumatra |series=JSEALS Special Publication |volume=7 |publisher=University of Hawai'i Press |hdl=10524/52473|ref=harv}}</ref>
|ref=e18
|familycolor=Austronesia
|familycolor=Austronesia
|script={{ubl|
|fam1 = [[Rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]]
|fam2 =[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam3 =[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat|Melayu-Polinesia Barat]]
|fam4 = [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]
|fam5 = [[Rumpun bahasa Musi|Melayu Musi]]
|script=
*[[Alfabet Latin]]
*[[Alfabet Latin]]
*[[Abjad Jawi]]
*[[Abjad Jawi]]}}
|dialects={{ubl|
|dialects= '''[[Bahasa Melayu Musi#Dialek|Dialek-dialek dalam bahasa Melayu Musi]]''':
* Kelingi
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/beli1262 Dialek Belide]
* [[Bahasa Penukal|Penukal]]
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/keli1253 Dialek Kelingi]
* Sekayu}}
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/lema1245 Dialek Lematang Ilir]
| minority =
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/rawa1270 Dialek Musi Rawas]
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/pega1234 Dialek Pegagan]
* [https://glottolog.org/resource/languoid/id/penu1234 Dialek Penukal]
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/seka1246 Dialek Sekayu]
| posteriori = [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa|Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra]]<ref>{{cite web |url=https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/jendelabuku?c=Bahasa+Musi|title=Bahasa Melayu Musi|lang=id|author=<!--Not stated--> |work= Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan}}</ref>
| minority = {{flag|Sumatera Selatan}}
| agency = [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
| agency = [[Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa]]
|iso3=mui
|iso3=mui
|iso3comment=(hanya sebagian)
|glotto=musi1241
| linglist = mui-sek
| lingname = (Sekayu)
| linglist2 = mui-pel
| lingname2 = (Penukal)
| linglist3 = mui-kel
| lingname3 = (Kelingi)
|glotto=nucl1812
|glottoname=Nuclear Musi
|glottorefname=Nuclear Musi
|pagenotice=Musi
}}
}}

[[File:WIKITONGUES- Finny speaking Musi.webm|thumb|Contoh pengucapan penutur bahasa Melayu Musi]]
'''Bahasa Melayu Musi''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: بهاس ملايو موسي) atau '''Basé Musi''' adalah bahasa yang dituturkan oleh orang [[suku Musi|Melayu Musi]] yang mayoritas mendiami daerah sekitar aliran [[Sungai Musi]], utamanya di [[Kabupaten Musi Banyuasin]] dan [[Kabupaten Musi Rawas]] dengan penutur asli berjumlah sekitar 3,1 juta orang. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dalam [[rumpun bahasa Musi|Melayu Musi]].<ref name=e18/>
'''Bahasa Musi''' (<!--[[Abjad Jawi|Jawi]]: باهاسا ملايو موسي-->''Basé Musi'') adalah ragam bahasa [[rumpun bahasa Austronesia|Austronesia]] dari cabang [[rumpun bahasa Melayik|Melayik]] yang dituturkan oleh orang [[suku Musi]] yang mayoritas mendiami daerah sekitar aliran [[Sungai Musi]], utamanya di [[Kabupaten Musi Banyuasin]] dan [[Kabupaten Musi Rawas]] dengan penutur asli berjumlah sekitar 600.000 orang.<ref name="SSML"/>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 132: Baris 131:


==Dialek==
==Dialek==
Berdasarkan kajian [[dialektologi]]s yang dilakukan oleh McDowell & Anderbeck (2020), bahasa Musi dalam pengertian sempit (tidak mencakup ragam lain dalam [[rumpun bahasa Musi]]) dapat dibagi menjadi tiga dialek utama berdasarkan kesamaan leksikal dan ciri fonologis. Dialek-dialek tersebut adalah 1) Kelingi, 2) Penukal, dan 3) Sekayu.<ref name="SSML"/>
{{utama|Daftar dialek Bahasa Melayu Musi}}
Bahasa Melayu Musi memiliki ragam variasi [[dialek]] yang dapat dikenali melalui perbedaan [[fonologi]], aksentologi, maupun idiomatologi yang umumya terbagi kedalam distribusi penggolongan melalui beberapa metode, yakni baik secara regional geografis maupun sosiokultural.
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/beli1262 Dialek Belide]
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/keli1253 Dialek Kelingi]
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/lema1245 Dialek Lematang Ilir]
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/rawa1270 Dialek Musi Rawas]
* [https://glottolog.org/resource/languoid/id/pega1234 Dialek Pegagan]
* [https://glottolog.org/resource/languoid/id/penu1234 Dialek Penukal]
*[https://glottolog.org/resource/languoid/id/seka1246 Dialek Sekayu]


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 30 September 2024 00.12

Bahasa Musi
BPS: 0052 2
باهاسا موسي
Basé Musi
Dituturkan diIndonesia
Wilayah Sumatera Selatan
EtnisMusi
Penutur
600.000 (2020)[1]
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
Dialek
Status resmi
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kode bahasa
ISO 639-3mui (hanya sebagian)
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
mui-sek (Sekayu)
 mui-pel (Penukal)
 mui-kel (Kelingi)
Glottolognucl1812  (Nuclear Musi)[2]
IETFmui
BPS (2010)0052 2
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC3 Wider communication
Bahasa Musi dikategorikan sebagai C3 Wider Communication menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di wilayah yang cukup luas maupun dipertuturkan cukup luas, misalnya beberapa kota
Referensi: [3]
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Musi
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Musi (Basé Musi) adalah ragam bahasa Austronesia dari cabang Melayik yang dituturkan oleh orang suku Musi yang mayoritas mendiami daerah sekitar aliran Sungai Musi, utamanya di Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas dengan penutur asli berjumlah sekitar 600.000 orang.[1]

Secara historis, bahasa Melayu Musi memiliki asal-usul yang berasal dari daerah dekat Sungai Musi (utamanya Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas) yang pada zaman modern merupakan bagian dari wilayah provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.

Dunggio (1981) mendata 27 fonem dalam bahasa Melayu Musi, dengan rincian 21 bunyi konsonan dan 6 bunyi vokal. Namun studi lanjutan dari Aliana (1987) menyatakan bahwa hanya ada 21 fonem dalam bahasa Melayu Musi.[4][5]

Depan Madya Belakang
Tertutup i u
1/2 Tertutup e o
Tengah ə
Terbuka a
Dwi-bibir Rongga-gigi Pask.-ronggi.
Langit-langit
langit-langit belakang Celah-suara
Sengau m n ɲ ny ŋ ng
Letup/Gesek nirsuara p t t͡ʃ c k ʔ q,'
bersuara b d d͡ʒ j g
Desis nirsuara f s ɣ gh h
bersuara z r
Hampiran semivokal w j y
Sisian l

Berdasarkan kajian dialektologis yang dilakukan oleh McDowell & Anderbeck (2020), bahasa Musi dalam pengertian sempit (tidak mencakup ragam lain dalam rumpun bahasa Musi) dapat dibagi menjadi tiga dialek utama berdasarkan kesamaan leksikal dan ciri fonologis. Dialek-dialek tersebut adalah 1) Kelingi, 2) Penukal, dan 3) Sekayu.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c McDowell, Jonathan; Anderbeck, Karl (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hdl:10524/52473. 
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Nuclear Musi". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "Bahasa Musi". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  4. ^ Dunggio 1983, hlm. 7-10.
  5. ^ Aliana 1987, hlm. 14.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  •   Gani, Zainal Abidin (1981). Struktur Bahasa Musi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 
  • Arif, R.M.; Majid, Abdul; Mairu, Tarmizi; Sy., Sudirman (1985). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Musi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 
  • Aliana, Zainul Arifin (1987). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Musi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  • Adelaar, K. Alexander (1992). Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology. Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, the Australian National University. ISBN 9780858834088. 
  • Anderbeck, Karl; McDowell, Jonathan (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hdl:10524/52473. 
  • Hanifah, Abu (1999). Undang-Undang Simbur Cahaya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 9794593869. 
  • Marsden, William (1811). History of Sumatra, Containing an Account of the Government (etc.). London: Longman. 
  • Dunggio, P.D. (1983). Struktur bahasa Musi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  • McDonnell, Bradley James (2016). Symmetrical Voice Constructions in Besemah: A Usage-based Approach. Santa Barbara: University of California Santa Barbara. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]