Ananias dan Safira: Perbedaan antara revisi
JohnThorne (bicara | kontrib) Perbaikan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9: | Baris 9: | ||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
== Lihat pula == |
== Lihat pula ==tttttt |
||
* [[Simon Petrus]] |
* [[Simon Petrus]] |
||
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kisah Para Rasul 5]] |
* Bagian [[Alkitab]] yang berkaitan: [[Kisah Para Rasul 5]] |
||
Baris 16: | Baris 16: | ||
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Baru]] |
[[Kategori:Tokoh Perjanjian Baru]] |
||
[[Kategori:Kisah Para |
[[Kategori:Kisah Para RasulHhhjjjjhhuujuujkjuuuuhjjjjjj]] |
Revisi per 15 Mei 2020 03.07
Ananias dan Safira adalah suami istri yang tinggal dan menjadi anggota gereja mula-mula di Yerusalem. Kisahnya terdapat dalam Perjanjian Baru di Alkitab, yaitu dalam Kisah Para Rasul 5 ayat 1-11.[1] Nama Ananias berarti Allah telah memberikan, atau Allah Rahmani.[2] Sedangkan nama Safira berarti cantik atau yang jelita.[2] Nama mereka indah dan bermakna, tetapi itu bukan jaminan bahwa perilaku mereka berkenan di hadapan Tuhan.[2] Mereka berdua dianggap sebagai jemaat yang tidak taat kepada Tuhan.[2]
Kisah tragis Ananias dan Safira adalah bahwa mereka mendustai Roh Kudus karena dikuasai Iblis.[1] Harta hasil penjualan tanahnya tidak diberikan seluruhnya sebagai persembahan di dekat kaki Rasul (Petrus).[1] Suami istri ini berkomplot untuk berdusta. Lalu keduanya mati, yang pertama Ananias, lalu tiga jam kemudian Safira, yang bersaksi sama (dusta) dengan suaminya.[1]
Dari kisah Ananias dan Safira ini, orang Kristen mendapat sejumlah pelajaran iman, salah satunya adalah ketulusan kasih terhadap Tuhan.[1] Ananias dan Safira adalah salah satu contoh yang tidak tulus, sehingga Tuhan menghukumnya (mati) melalui pengadilan Simon Petrus.[1] Simon Petrus dianggap sebagai seorang yang berwibawa dan dapat menentukan nilai moral dalam kehidupan orang Kristen waktu itu, bahkan dia dipenuhi Roh Kudus sehingga dapat mengetahui seseorang yang sedang berbohong.[1] Kisah yang diambil dari kehidupan jemaat perdana ini merupakan realitas bahwa di balik kehidupan jemaat yang begitu rukun dan selalu melakukan kebersamaan, ternyata juga memiliki sisi gelap.[1] Di samping itu, salah satu yang menarik adalah peran Roh Kudus yang tampaknya berdampak langsung dalam setiap peristiwa.[1] Ketika Ananias berbohong, Petrus dapat dengan segera mengetahui bahwa Ananias telah berbohong.[1]
Referensi
== Lihat pula ==tttttt
- Simon Petrus
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Kisah Para Rasul 5