Bahasa Musi: Perbedaan antara revisi
Per Pembicaraan Pengguna:Nyilvoskt#Bahasa Musi dan rumpun bahasa Musi =/= bahasa Palembang — Membalikkan revisi 24499016 oleh Nyilvoskt (bicara) Tag: Menghapus pengalihan Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Swarabakti (bicara | kontrib) contoh yang diberikan merupakan ragam Palembang Pasar, bukan ragam Musi dalam pengertian sempit (hanya mencakup dialek Sekayu, Kelingi dan Penukal) yang menjadi topik halaman ini Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
|glotto=musi1241 |
|glotto=musi1241 |
||
}} |
}} |
||
[[File:WIKITONGUES- Finny speaking Musi.webm|thumb|Contoh pengucapan penutur bahasa Melayu Musi]] |
|||
'''Bahasa Melayu Musi''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: باهاسا ملايو موسي) atau '''Basé Musi''' adalah bahasa yang dituturkan oleh orang [[suku Musi|Melayu Musi]] yang mayoritas mendiami daerah sekitar aliran [[Sungai Musi]], utamanya di [[Kabupaten Musi Banyuasin]] dan [[Kabupaten Musi Rawas]] dengan penutur asli berjumlah sekitar 3,1 juta orang. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dalam [[rumpun bahasa Musi|Melayu Musi]].<ref name=e18/> |
'''Bahasa Melayu Musi''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: باهاسا ملايو موسي) atau '''Basé Musi''' adalah bahasa yang dituturkan oleh orang [[suku Musi|Melayu Musi]] yang mayoritas mendiami daerah sekitar aliran [[Sungai Musi]], utamanya di [[Kabupaten Musi Banyuasin]] dan [[Kabupaten Musi Rawas]] dengan penutur asli berjumlah sekitar 3,1 juta orang. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dalam [[rumpun bahasa Musi|Melayu Musi]].<ref name=e18/> |
||
Revisi per 25 Desember 2023 09.04
Bahasa Melayu Musi (Jawi: باهاسا ملايو موسي) atau Basé Musi adalah bahasa yang dituturkan oleh orang Melayu Musi yang mayoritas mendiami daerah sekitar aliran Sungai Musi, utamanya di Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas dengan penutur asli berjumlah sekitar 3,1 juta orang. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa dalam Melayu Musi.[1]
Sejarah
Secara historis, bahasa Melayu Musi memiliki asal-usul yang berasal dari daerah dekat Sungai Musi (utamanya Kabupaten Musi Banyuasin dan Kabupaten Musi Rawas) yang pada zaman modern merupakan bagian dari wilayah provinsi Sumatera Selatan, Indonesia.
Fonologi
Dunggio (1981) mendata 27 fonem dalam bahasa Melayu Musi, dengan rincian 21 bunyi konsonan dan 6 bunyi vokal. Namun studi lanjutan dari Aliana (1987) menyatakan bahwa hanya ada 21 fonem dalam bahasa Melayu Musi.[5][6]
Vokal
Depan | Madya | Belakang | |
---|---|---|---|
Tertutup | i | u | |
1/2 Tertutup | e | o | |
Tengah | ə | ||
Terbuka | a |
Konsonan
Dwi-bibir | Rongga-gigi | Pask.-ronggi. Langit-langit |
langit-langit belakang | Celah-suara | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Sengau | m | n | ɲ ⟨ny⟩ | ŋ ⟨ng⟩ | ||
Letup/Gesek | nirsuara | p | t | t͡ʃ ⟨c⟩ | k | ʔ ⟨q,'⟩ |
bersuara | b | d | d͡ʒ ⟨j⟩ | g | ||
Desis | nirsuara | f | s | ɣ ⟨gh⟩ | h | |
bersuara | z | r | ||||
Hampiran | semivokal | w | j ⟨y⟩ | |||
Sisian | l |
Dialek
Bahasa Melayu Musi memiliki ragam variasi dialek yang dapat dikenali melalui perbedaan fonologi, aksentologi, maupun idiomatologi yang umumya terbagi kedalam distribusi penggolongan melalui beberapa metode, yakni baik secara regional geografis maupun sosiokultural.
- Dialek Belide
- Dialek Kelingi
- Dialek Lematang Ilir
- Dialek Musi Rawas
- Dialek Pegagan
- Dialek Penukal
- Dialek Sekayu
Referensi
- ^ a b Bahasa Melayu Musi di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ "Bahasa Melayu Musi". Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Melayu Musi". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Musi". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Dunggio 1983, hlm. 7-10.
- ^ Aliana 1987, hlm. 14.
Daftar pustaka
- Gani, Zainal Abidin (1981). Struktur Bahasa Musi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
- Arif, R.M.; Majid, Abdul; Mairu, Tarmizi; Sy., Sudirman (1985). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Musi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
- Aliana, Zainul Arifin (1987). Morfologi dan Sintaksis Bahasa Musi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Adelaar, K. Alexander (1992). Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology. Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, the Australian National University. ISBN 9780858834088.
- Anderbeck, Karl; McDowell, Jonathan (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hdl:10524/52473.
- Hanifah, Abu (1999). Undang-Undang Simbur Cahaya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 9794593869.
- Marsden, William (1811). History of Sumatra, Containing an Account of the Government (etc.). London: Longman.
- Dunggio, P.D. (1983). Struktur bahasa Musi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- McDonnell, Bradley James (2016). Symmetrical Voice Constructions in Besemah: A Usage-based Approach. Santa Barbara: University of California Santa Barbara.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Bahasa Musi pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary | |
Gambar dan media dari Commons | |
Berita dari Wikinews | |
Kutipan dari Wikiquote | |
Teks sumber dari Wikisource | |
Buku dari Wikibuku |