Bahasa Betawi: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
Bahasa Melayu Betawi adalah bahasa [[kreol]] (Siregar, 2005) yang didasarkan pada [[bahasa Melayu Pasar]] ditambah dengan unsur-unsur [[bahasa Sunda]], [[bahasa Bali]], bahasa dari Tiongkok Selatan (terutama [[bahasa Hokkian]]), [[bahasa Arab]], serta bahasa dari Eropa, terutama [[bahasa Belanda]] dan [[bahasa Portugis]]. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan ''me-'' (seperti halnya bahasa Melayu, termasuk bahasa Indonesia), penggunaan akhiran ''-in'' (sama seperti bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal. |
Bahasa Melayu Betawi adalah bahasa [[kreol]] (Siregar, 2005) yang didasarkan pada [[bahasa Melayu Pasar]] ditambah dengan unsur-unsur [[bahasa Sunda]], [[bahasa Bali]], bahasa dari Tiongkok Selatan (terutama [[bahasa Hokkian]]), [[bahasa Arab]], serta bahasa dari Eropa, terutama [[bahasa Belanda]] dan [[bahasa Portugis]]. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan ''me-'' (seperti halnya bahasa Melayu, termasuk bahasa Indonesia), penggunaan akhiran ''-in'' (sama seperti bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal. |
||
== Acara televisi dan Youtube == |
|||
Acara TV ([[Televisi]]) yang menjadi pastokan "Sastra Betawi" adalah: |
|||
* [[JakTV|Program JAK-TV]] (BANDAR-JAKARTA) |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 14 Agustus 2020 18.45
Bahasa Melayu Betawi atau Melayu Dialek Jakarta atau Melayu Batavia (bew) adalah sebuah bahasa yang merupakan anak bahasa dari bahasa Melayu. Mereka yang menggunakan bahasa ini dinamakan orang Betawi. Bahasa ini hampir seusia dengan nama daerah tempat bahasa ini dikembangkan, yaitu Jakarta.
Bahasa Melayu Betawi adalah bahasa kreol (Siregar, 2005) yang didasarkan pada bahasa Melayu Pasar ditambah dengan unsur-unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa dari Tiongkok Selatan (terutama bahasa Hokkian), bahasa Arab, serta bahasa dari Eropa, terutama bahasa Belanda dan bahasa Portugis. Bahasa ini pada awalnya dipakai oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah pada masa-masa awal perkembangan Jakarta. Komunitas budak serta pedagang yang paling sering menggunakannya. Karena berkembang secara alami, tidak ada struktur baku yang jelas dari bahasa ini yang membedakannya dari bahasa Melayu, meskipun ada beberapa unsur linguistik penciri yang dapat dipakai, misalnya dari peluruhan awalan me- (seperti halnya bahasa Melayu, termasuk bahasa Indonesia), penggunaan akhiran -in (sama seperti bahasa Bali), serta peralihan bunyi /a/ terbuka di akhir kata menjadi /e/ atau /ɛ/ pada beberapa dialek lokal.
Pranala luar
- ^ a b Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Betawi". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Betawi". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.