Maria: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{about|tokoh ibu [[Yesus]]|tokoh ini dalam sudut pandang Islam|Maryam|pengikut Yesus dan saudara [[Marta]]|Maria dari Betania|pengikut Yesus dari Magdala|Maria Magdalena|kegunaan lain}} |
{{about|tokoh ibu [[Yesus]]|tokoh ini dalam sudut pandang Islam|Maryam|pengikut Yesus dan saudara [[Marta]]|Maria dari Betania|pengikut Yesus dari Magdala|Maria Magdalena|kegunaan lain}} |
||
{{Infobox person |
{{Infobox person |
||
| name= Maria |
| name= Bunda Maria. |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
⚫ | |||
| caption = The Madonna in Sorrow, lukisan oleh [[Giovanni Battista Salvi da Sassoferrato]], abad ke-17 Masehi. |
| caption = The Madonna in Sorrow, lukisan oleh [[Giovanni Battista Salvi da Sassoferrato]], abad ke-17 Masehi. |
||
⚫ | |||
birth_date = 8-09-18 SM ([[sebelum Masehi]]) |
|||
| url=https://books.google.com/books?id=cQ1SlYA5J8QC |
| url=https://books.google.com/books?id=cQ1SlYA5J8QC |
||
|last1=Pevehouse |
|last1=Pevehouse |
||
|first1=James |
|first1=James |
||
|title= Santa Maria, Bunda Berbelas kasih, Bunda Kita. |
|title= Santa Maria, Bunda Berbelas kasih, Bunda Kita, [[Theotokos]]. |
||
|date=2010 |
|date=2010 |
||
|publisher=[[Dorrance Publishing Company]] |
|publisher=[[Dorrance Publishing Company]] |
Revisi per 11 Januari 2022 12.19
Bunda Maria. | |
---|---|
Kota asal | Kota Nazareth, Galilea. birth_date = 8-09-18 SM (sebelum Masehi) |
Gelar | Santa Maria, Bunda Berbelas kasih, Bunda Kita, Theotokos. |
Situs web | https://books.google.com/books?id=cQ1SlYA5J8QC |
</ref> | home_town =
| spouse = Santo Yusuf | children = Yesus,[a] | parents = Orangtua Maria tidak diketahui, namun menurut beberapa tulisan apokrif dan beberapa tradisi denominasional, nama mereka adalah Yoakim and Anna. Beberapa tradisi denominasial juga percaya bahwa Eli dan istrinya adalah orang tua dari Maria. Keduanya sangat diperdebatkan. }}
Bagian dari seri tentang |
Kekristenan |
---|
Portal Kristen |
Maria (Aram-Yahudi: מרים Maryām "pahit"; bahasa Yunani Septuaginta: Μαριαμ Mariam, Μαρια Maria; bahasa Arab: مريم Maryam) adalah ibu (Nabi Isa) menurut Al-Qur'an[1] dan Ibu Yesus Kristus menurut Alkitab Perjanjian Baru. Bunda Maria merupakan tunangan yang kemudian menjadi istri Santo Yusuf menurut Agama Kristen.[2]
Menurut sumber-sumber Non-Kanonik, Orangtua Bunda Maria adalah Santo Yoakhim dan Santa Anna (Hana). Sebuah catatan dalam Talmud mengatakan bahwa nama ayahnya adalah "Heli" atau "Eli" yang disebutkan dalam Kitab Lukas.[3] Menurut Al-Qur'an, ayah Maryam adalah Imran, yang namanya diabadikan dalam Surah Ali Imran (artinya Keluarga Imran).
Berbeda dengan keyakinan dalam Agama Islam, Penganut Kristen percaya bahwa Bunda Maria, yang saat itu seorang Perawan, mengetahui dari Malaikat Gabriel, Yakni utusan Allah, bahwa ia akan mengandung Sang Juruselamat Yaitu Yesus Kristus, anak dari Allah yang hidup, melalui mukjizat dari Roh Kudus lahir ke Dunia Ini untuk menebus dosa manusia.
Bunda Maria banyak diagungkan di kalangan orang Kristen, khususnya di lingkungan Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks. Pesta kelahiran Bunda Maria dirayakan di kalangan Gereja Ortodoks, Gereja Katolik Roma, dan Gereja Anglikan pada 8 September.
Gelar-gelar Bunda Maria
Gelar-gelar Bunda Maria yang paling lazim adalah Perawan Terberkati Maria, Bunda Kita (Notre Dame, Nuestra Señora, Madonna).
Gereja Ortodoks dan Gereja Katolik, Menyebut Bunda Maria Sebagai "Bunda Allah" (Theotokos). Gelar bagi Bunda Maria ini diakui dalam Konsili Ekumenis III di Kota Efesus pada Tahun 431 Masehi. Makna Teologis yang terkandung dalam gelar ini adalah bahwa putera Bunda Maria Yaitu Yesus Kristus, adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia, dan bahwa dua sifat Yesus (Illahi dan insani) dipersatukan dalam satu Pribadi tunggal.
Terdapat pula gelar Bunda Maria sebagai Bunda Berbelas Kasih (Mater Misericordiae).
Catatan sejarah
Maria dalam Perjanjian Baru
Bunda Maria merupakan kerabat dari Elizabet, istri dari Imam Zakaria.[4]
Bunda Maria bertempat tinggal di Kota Nazareth, Galilea. Orang tua Bunda Maria Yakni Santo Yoakhim dan Santa Anna telah mempertunangkan Bunda Maria dengan Santo Yusuf dari Keluarga Daud.[5] Malaikat Gabriel mewartakan kepadanya bahwa dia akan menjadi ibu dari Mesias yang dijanjikan Allah dengan cara mengandungnya melalui mukjizat dari Roh Kudus.[6] Ketika Santo Yusuf diberitahukan Oleh Malaikat Gabriel mengenai kehamilan Bunda Maria dalam sebuah mimpi, dia terkejut; namun malaikat itu berpesan agar Santo Yusuf tidak gentar dan mengambil Bunda Maria sebagai isterinya. Santo Yusuf pun mematuhinya dengan secara resmi melengkapi ritus pernikahan itu.[7]
Karena Malaikat Agung Gabriel telah memberitahukan Kepada Bunda Maria bahwa Elizabet, yang sebelumnya mandul, kini secara ajaib telah mengandung. Bunda Maria lalu segera mengunjungi kerabatnya itu yang tinggal Kota Yuttah, Yudea. [8] Octavius Agustus, Yang merupakan Seorang Kaisar dari Kekaisaran Romawi, mengeluarkan Sebuah Perintah, yg Berisi bahwa Seluruh rakyat Kekaisaran Romawi harus Pulang ke Kampung halaman nya masing-masing untuk mengikuti Sensus.[9] Untuk mengikuti sensus, Bunda Maria dan Santo Yusuf harus Pulang ke Kampung halamannya Yakni Kota Nazareth, Ketika mereka berada di Kota Betlehem, Bunda Maria Sudah hampir Waktunya Bersalin, Mereka pun akhirnya mencari cari tempat penginapan, Tetapi, Karena tidak ada lagi tempat Penginapan, Mereka pun Pergi ke sebuah Kandang Domba.[10] Disitulah Bunda Maria melahirkan Seorang anak Sulung yang Bernama "Yesus Kristus".
Kematiannya tidak tercatat dalam Alkitab.
Kematian Bunda Maria menurut Tradisi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks
Menurut tradisi Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks. 15 Tahun Setelah Yesus Kristus naik ke Surga di Taman Getsemani, Bunda Maria meninggal Dunia. Kematian Bunda Maria disaksikan para Rasul rasul Yesus. Selanjutnya, Ketika para Rasul rasul Yesus membuka makamnya, ternyata kosong, sehingga mereka menyimpulkan bahwa Dia telah diangkat secara Jasmani dan Rohani ke Surga.
Bunda Maria dalam Agama Islam
Dalam Islam, Maria diketahui sebagai Maryam (bahasa Arab: مريم), Ibu dari Isa (bahasa Arab: عيسى بن مريم dibaca Isa bin Maryam, artinya "Isa putra Maryam"). Maryam adalah salah satu wanita dari empat wanita yang dianggap paling agung dan mulia yang pernah hidup di dunia dalam Islam, di samping Asiah istri Firaun, Khadijah istri Nabi Muhammad ﷺ, dan Fatimah putri Nabi Muhammad ﷺ. Beliau sering disebut dengan gelar kehormatan Sayyidatuna, yang berarti "Wanita kami" dalam bahasa Arab; gelar ini sejajar dengan Sayyiduna ("tuan kami") yang sering digunakan untuk menyebutkan para Nabi.[11] Maria adalah satu-satunya wanita yang disebut dalam Al-Qur'an, beliau disebut sebanyak tujuh puluh kali dalam Al-Qur'an dan secara eksplisit dijelaskan bahwa dirinya sebagai wanita yang mulia dan ditinggikan derajatnya oleh Tuhan.[12] Dalam Al-Qur'an, terdapat sebuah Surat (bab) yang berjudul "Maryam" (bahasa Arab: سورة مريم ; dibaca "Surah Maryam") yang mengisahkan tentang Maryam, bab ini merupakan satu-satunya bab dalam Al-Qur'an yang dinamai berdasarkan seorang wanita. Surah Maryam dalam Qur'an mengisahkan tentang Maryam (Maryam) dan Isa (عليه السلام).[13]
Dalam Al-Qur'an, Allah Berfirman dalam Surah Ali Imran:
Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).
- — Al-Qur'an, Surah Ali Imran bab 3, ayat 42
Maria dalam agama-agama non-Abrahamik
Beberapa penganut agama-agama non-Abrahamik (non-Samawi), khususnya para penganut agama Wicca, menghubung-hubungkan Maria dengan Ibu Pertiwi dalam pelbagai tradisi Neo-pagan. Beberapa umat Buddha bahkan pernah menghubung-hubungkan Maria dengan Kwan-Yin, Bodhisattva Welas-Asih yang dihormati oleh berbagai sekte Buddha di Tiongkok. Para penganut agama Santeria menganggap Maria (sebagai Bunda Maria dari Regla) adalah Dewi Yemaja, dan Maria (sebagai "Virgen de la Caridad del Cobre") adalah Dewi Oshun.
Dalam hal ini, perbedaan dengan sudut pandang agama Kristiani adalah Maria sungguh adalah makhluk ciptaan Tuhan yang sangat mulia, terpuji di antara wanita, memiliki posisi yang istimewa di mata Tuhan, namun tetaplah bukan seorang dewi ataupun makhluk setengah Tuhan. Ia tetap manusia biasa yang berkenan di mata Tuhan.
Maria dan Shakespeare
Pada abad ke-16 di Inggris, penghormatan terhadap Maria menjadi sebuah isu sentral dalam kontroversi umum menyangkut makna ayat-ayat Kitab Suci, citra-citra religius, dan praktik-praktik religius dalam kehidupan Kristiani. Beberapa tokoh terkemuka di Inggris pada abad ke-16 menganggap ziarah ke tempat-tempat ziarah yang didirikan untuk menghormati Maria serta berdoa rosario itu tidak-Alkitabiah, "takhyul", dan/atau pemberhalaan. Sejak tahun 1535 sampai 1538, di bawah perintah Raja Henry VIII, seluruh tempat-tempat ziarah Kristiani di Inggris dihancurkan karena para reformer Protestan percaya bahwa tempat-tempat itu berpengaruh buruk terhadap kerohanian masyarakat. Banyak dari tempat-tempat ziarah yang dihancurkan tersebut adalah tempat-tempat ziarah yang didirikan untuk menghormati Maria, di antaranya adalah tempat ziarah Our Lady of Walsingham yang sangat populer, serta berbagai pusat ziarah lainnya di Ipswich, Worcester, Doncaster, dan Penrise. Tempat ziarah Our Lady of Walsingham telah diziarahi oleh dua dari kelima isteri Henry, yakni Catharina dari Aragon dan Anne Boleyn. Kedua wanita itu juga wafat sekitar waktu penghancuran tempat ziarah tersebut pada tahun 1538.
Pada saat yang sama, "Maria" atau "Mary" dalam Bahasa Inggris secara dramatis kian populer sebagai nama yang diberikan untuk bayi-bayi perempuan di Inggris pada abad ke-16. Sekitar tahun 1500, di Warwick County, Inggris, mungkin hanya ada 1% bayi perempuan yang diberi nama Mary. Sekitar tahun 1600, jumlah bayi perempuan yang diberi nama Mary meningkat hingga sekitar 10%. Perubahan ini terasa luar biasa, mengingat adanya upaya ekstensif dari pemerintah pada masa itu untuk menghilangkan sama sekali penghormatan terhadap citra-citra Maria, dan untuk mengarahkan peribadatan Kristiani kepada kata-kata yang tertulis.
William Shakespeare memiliki apresiasi yang kuat terhadap kontroversi menyangkut "Maria" dalam kehidupan Kristiani. Kesadaran akan kaitan antara kata-kata serta citra-citra, dan para pemeran, bayang-bayang, serta tokoh-tokoh yang sesungguhnya, senantiasa muncul dalam karya Shakespeare. Drama Romeo and Juliet, Bagian ke-1, Babak ke-5, berisi sebuah dialog, disusun secara formal dalam bentuk sebuah soneta, yang menggunakan peziarahan ke tempat ziarah Maria untuk mengungkapkan usaha Romeo untuk merayu Juliet. Babak terakhir dari The Winter's Tale berisi instruksi-instruksi dari Paulina, yang menempatkan Perdita dalam posisi untuk meminta pada patung Hermione agar mendoakannya, mirip dengan peziarah di tempat-tempat ziarah Maria yang berdoa di depan sebuah citra Maria. Menurut beberapa kritikus, huru-hara menyangkut Maria dalam sejarah Inggris pada abad ke-16 sangat erat kaitannya dengan perkembangan teater Shakespeare.
Penggambaran
Maria telah digambarkan dalam beberapa film:
- Linda Darnell, The Song of Bernadette, 1943
- Angela Clarke, The Miracle of Our Lady of Fatima, 1951
- Siobhán McKenna, King of Kings, 1961
- Olivia Hussey, Jesus of Nazareth, 1977
- Verna Bloom, The Last Temptation of Christ, 1988
- Maia Morgenstern, The Passion of the Christ, 2004
- Keisha Castle-Hughes, The Nativity Story, 2006
Lihat pula
Catatan
Referensi
- ^ Al-Qur'an, Surat Ali Imran; ayat 45 https://quran.com/3/45
- ^ Matius 1:18-20, Lukas 1:35
- ^ Talmud Yerushalmi, Hag. chap.2, 11a; text bahasa Ibrani di http://www.mechon-mamre.org/b/r/r2b.htm, adalah sebagai berikut: למרים ברת עלי "Maria binti Eli"
- ^ Lukas 1:5, 1:36
- ^ Lukas 1:26
- ^ Lukas 1:35
- ^ Matius 1:18-25
- ^ Lukas 1:56-57
- ^ Lukas 2:1
- ^ Lukas 2:6-7
- ^ Glassé, Cyril (2008). "Mary". The New Encyclopedia of Islam (edisi ke-3rd). Plymouth, United Kingdom: Rowman & Littlefield Publishers, Inc. hlm. 340–341. ISBN 9780742562967. Diakses tanggal 2 June 2016.
- ^ J.-M. Abd-el-Jalil, Marie et l'Islam, Paris 1950
- ^ Surah Maryam dalam Al-Qur'an
Bacaan lanjutan
- Orestes Brownson, Saint Worship and the Worship of Mary, Sophia Institute Press, 2003, ISBN 1-928832-88-1
- Chantal Epie, The Scriptural Roots of Catholic Teaching, Sophia Institute Press, 2002, ISBN 1-928832-53-9
- William A. Jurgens, The Faith of the Early Fathers
- Jaroslav Pelikan, Mary Through the Centuries: Her Place in the History of Culture, Yale University Press, 1998, hardcover, 240 pages ISBN 0-300-06951-0; trade paperback, 1998, 240 pages, ISBN 0-300-07661-4
Pranala luar
- (Indonesia) Novena Tiga Salam Maria
- (Inggris) Christian Beliefs about Mary Diarsipkan 2012-01-06 di Wayback Machine.
- (Inggris) 632 pictures of the Virgin
- (Inggris) Munificentissimus Deus
- (Inggris) Bernard Orchard, The Betrothal and Marriage of Mary to Joseph, Part 1; Part 2
- (Inggris) Bernard Orchard, Summary of the article's argumentation and chronological chart Diarsipkan 2005-12-31 di Wayback Machine.
- (Inggris) St Mary in Indian Orthodox tradition
- (Inggris) The Sense of Mary and Shakespeare in Sixteenth-Century England
- (Inggris) American Catholic - Blessed Virgin Mary - The First Disciple
- (Inggris) Criticism of the veneration of Mary Diarsipkan 2005-04-05 di Wayback Machine.
- (Inggris) The Unknown Lives of Jesus and Mary Diarsipkan 2005-11-25 di Wayback Machine. from the Apocrypha and other little known sources.
- (Inggris) Makam Maria
- (Inggris) Makam Maria
- (Inggris) Studi mengenai sang perawan yang terberkati dalam kitab suci