Bus kota di Surabaya: Perbedaan antara revisi
k →Daftar trayek & operator layanan: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k →top: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
}} |
}} |
||
[[Kota Surabaya]] memiliki beberapa layanan transportasi '''[[bus kota]]''' reguler yang dioperasikan oleh perusahaan otobus [[Badan usaha milik negara|BUMN]] dan beberapa perusahaan otobus milik [[Badan usaha milik swasta|swasta]], yang beroperasi sesuai dengan izin trayek oleh dinas perhubungan setempat. Layanan [[bus kota]] sejatinya sudah ada jauh sebelum [[Suroboyo Bus]] dan [[Trans Semanggi Suroboyo]] resmi beroperasi. Layanan bus kota pertama kali hadir di kota ini pada 20 Juli 1975 dengan operator pelopor dari [[DAMRI|Perum DAMRI |
[[Kota Surabaya]] memiliki beberapa layanan transportasi '''[[bus kota]]''' reguler yang dioperasikan oleh perusahaan otobus [[Badan usaha milik negara|BUMN]] dan beberapa perusahaan otobus milik [[Badan usaha milik swasta|swasta]], yang beroperasi sesuai dengan izin trayek oleh dinas perhubungan setempat. Layanan [[bus kota]] sejatinya sudah ada jauh sebelum [[Suroboyo Bus]] dan [[Trans Semanggi Suroboyo]] resmi beroperasi. Layanan bus kota pertama kali hadir di kota ini pada 20 Juli 1975 dengan operator pelopor dari [[DAMRI|Perum DAMRI]]. Sampai tahun 2017, tercatat populasi bus kota mencapai 258 unit yang tersebar pada 20 trayek aktif. Namun, jumlah populasi bus kota semakin menurun seiring dengan diberlakukannya [[Pembatasan sosial berskala besar|PSBB]] dan [[Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat di Indonesia|PPKM]] akibat [[Pandemi Covid-19 di Indonesia|pandemi covid-19]]. Sampai awal tahun 2022, terdapat 13 perusahaan otobus yang melayani perjalanan pada 6 trayek aktif. Trayek tersebut menghubungkan [[Terminal Purabaya]] dan/atau [[Terminal Larangan]] dengan beberapa titik simpul transportasi umum di utara kota seperti [[Terminal Bratang]], [[Halte Jembatan Merah|JMP]], [[Halte Ujung Baru|Halte Ujung Baru (Tanjung Perak)]] dan [[Terminal Tambak Osowilangon]]. |
||
== Unit bus == |
== Unit bus == |
Revisi per 16 Februari 2022 13.21
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Mujionomaruf (Kontrib • Log) 990 hari 151 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Lokal | Kota Surabaya |
---|---|
Wilayah layanan | Surabaya & Sidoarjo |
Jenis layanan | Bus Dalam Kota |
Rute | 6 trayek existing (tahun 2022) |
Jenis bahan bakar | solar |
Operator | lihat di bawah |
Kota Surabaya memiliki beberapa layanan transportasi bus kota reguler yang dioperasikan oleh perusahaan otobus BUMN dan beberapa perusahaan otobus milik swasta, yang beroperasi sesuai dengan izin trayek oleh dinas perhubungan setempat. Layanan bus kota sejatinya sudah ada jauh sebelum Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo resmi beroperasi. Layanan bus kota pertama kali hadir di kota ini pada 20 Juli 1975 dengan operator pelopor dari Perum DAMRI. Sampai tahun 2017, tercatat populasi bus kota mencapai 258 unit yang tersebar pada 20 trayek aktif. Namun, jumlah populasi bus kota semakin menurun seiring dengan diberlakukannya PSBB dan PPKM akibat pandemi covid-19. Sampai awal tahun 2022, terdapat 13 perusahaan otobus yang melayani perjalanan pada 6 trayek aktif. Trayek tersebut menghubungkan Terminal Purabaya dan/atau Terminal Larangan dengan beberapa titik simpul transportasi umum di utara kota seperti Terminal Bratang, JMP, Halte Ujung Baru (Tanjung Perak) dan Terminal Tambak Osowilangon.
Unit bus
Seluruh unit bus kota di Surabaya (selain Perum DAMRI) menggunakan unit bus besar konfigurasi kursi 3-2 dan berkapasitas sampai 60 penumpang dengan sasis dan bodi bawaan dari eks unit bus antarkota dari operator ataupun membeli bus bekas dari perusahaan otobus lain. Bodi bus kota dimodifikasi dengan warna dasar putih strip biru atau merah menyerupai unit bus Perum DAMRI lawas. Beberapa unit bahkan menambahkan tempelan stiker besar dari berbagai macam produk komersial.[1][2][3][4]
Sistem pembayaran layanan
Sistem pembayaran layanan bus kota di Surabaya sebagian besar masih menggunakan sistem konvensional, yaitu pembayaran dengan uang tunai secara langsung kepada kondektur di atas bus. Perum DAMRI juga pernah menerapkan sistem karcis, yaitu pembayaran dilakukan dengan membayarkan uang tunai kepada kondektur yang kemudian ditukar dengan karcis sebagai bukti pembayaran. Jenis tarif layanan yang diberlakukan merupakan tarif flat, tarif diberlakukan sama baik untuk jarak dekat maupun jarak jauh. Besaran tarif layanan bus kota pada seluruh trayek diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Surabaya Nomor 76 Tahun 2014.[5][6] Berkaitan dengan kendala dari beberapa faktor seperti maraknya transportasi online, kenaikan harga bahan bakar, penurunan jumlah penumpang harian, ditambah efek penerapan PSBB dan PPKM akibat pandemi covid-19, membuat seluruh operator mulai menyesuaikan besaran tarif layanan beberapa kali.[7][8][info 1]
Rute perjalanan pada trayek aktif
Sampai Januari 2022, hanya tersisa enam trayek bus kota yang masih aktif beroperasi di jalanan Kota Surabaya. Keenam trayek bus kota ini menghubungkan ujung selatan kota seperti Terminal Purabaya atau Terminal Larangan dengan ujung utara kota seperti Terminal Bratang, JMP, Halte Ujung Baru (Tanjung Perak) dan Terminal Tambak Osowilangon. Berikut merupakan rute lintasan dan jangkauan trayek bus kota Surabaya yang berlaku saat ini.[9][10][info 2][info 3]
- D: Purabaya – Bratang [info 4]
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Ahmad Yani – Jalan Raya Jemursari – Jalan Raya Prapen – Jalan Raya Nginden – Jalan Raya Manyar – Terminal Bratang
Kembali: Terminal Bratang – Jalan Bratang Jaya – Jalan Barata Jaya XIX – Jalan Barata Jaya XVII – Jalan Raya Nginden – Kembali dengan rute yang sama. - F: Purabaya – JMP (via Kupang)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Ahmad Yani – Jalan Wonokromo – Terminal Joyoboyo – Jalan Diponegoro – Jalan Pasar Kembang – Jalan Arjuno – Jalan Semarang – Stasiun Pasar Turi – Jalan Raden Saleh – Jalan Bubutan – Jalan Indrapura – Jalan Rajawali – JMP
Kembali: JMP – Jalan Jembatan Merah – Jalan Veteran – Jalan Pahlawan – Jalan Gemblongan – Jalan Siola – Jalan Praban – Jalan Bubutan – Kembali dengan rute yang sama. - P3: Sidoarjo – JMP (via Tol)
Berangkat: Terminal Larangan – Jalan Sunandar Priyo Sudarmo – Stasiun Sidoarjo – Jalan Diponegoro – Jalan Pahlawan – GOR Delta – Masuk Tol Sidoarjo Keluar Tol Dupak – Pasar Loak – Jalan Dupak Rukun – Jalan Dupak – PGS – Jalan Tembaan – Jalan Bubutan – Jalan Indrapura – Jalan Rajawali – JMP
Kembali: JMP – Jalan Jembatan Merah – Jalan Veteran – Jalan Pahlawan – Jalan Tembaan – PGS – Jalan Dupak – Jalan Dupak Rukun – Masuk Tol Dupak Keluar Tol Sidoarjo – GOR Delta – Jalan Pahlawan – Jalan Gajahmada – Jalan Mojopahit – RSUD Sidoarjo – Jalan Gatot Subroto – Jalan Sunandar Priyo Sudarmo – Terminal Larangan - P4: Purabaya – Tanjung Perak (via Tol)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Raya Geluran – Masuk Tol Waru Keluar Tol Dupak – Pasar Loak – Jalan Dupak Rukun – Jalan Demak – Jalan Gresik – Jalan Ikan Dorang – Jalan Ikan Kakap – Jalan Perak Barat – Jalan Perak Timur – Jalan Prapat Kurung Utara – Jalan Kalimas Baru – Halte Ujung Baru
Kembali: Halte Ujung Baru – Jalan Kalimas Baru – Jalan Prapat Kurung Selatan – Jalan Perak Timur – Jalan Gresik – Kembali dengan rute yang sama. - P5: Purabaya – JMP (via Tol)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Raya Geluran – Masuk Tol Waru Keluar Tol Dupak – Pasar Loak – Jalan Dupak Rukun – Jalan Dupak – PGS – Jalan Tembaan – Jalan Bubutan – Jalan Indrapura – Jalan Rajawali – JMP
Kembali: JMP – Jalan Jembatan Merah – Jalan Veteran – Jalan Pahlawan – Jalan Tembaan – Kembali dengan rute yang sama. - P8: Purabaya – Tambak Osowilangon (via Tol)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Raya Geluran – Masuk Tol Waru Keluar Tol Tandes – Jalan Margomulyo – Jalan Greges – Jalan Tambak Langon – Jalan Tambak Osowilangon – Terminal Tambak Osowilangon
Kembali: Kembali dengan rute yang sama.
Sejarah dan perkembangan
Layanan bus kota sudah hadir di Surabaya pada akhir abad ke-18 sebagai salah satu moda transportasi umum penjemput penumpang trem lintas kota milik perusahaan OJS. Seiring dengan meredupnya masa keemasan transportasi trem, Pemkot mulai menghentikan seluruh operasional trem pada tahun 1969. Hasilnya, bus kota menjadi moda transportasi umum utama menggantikan fungsi trem.[11][12][13][14][15][16]
Selepas dari berhentinya operasional trem, Pemkot mulai melakukan proyek pendirian dan pengadaan layanan bus kota yang terikat pada trayek tetap, dengan bekerjasama dengan operator pelopor Perum DAMRI. Layanan bus kota oleh Perum DAMRI ini resmi diluncurkan pada 20 Juli 1975 dengan jumlah 20 unit bus robur. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat, Perum DAMRI mulai menambah jumlah bus sebanyak 50 unit pada tahun 1976 dan 92 unit pada tahun 1978. Per tahun 1979, tercatat 5 rute bus kota beroperasi di Surabaya, antara lain sebagai berikut.[17][18][19][1]
- Joyoboyo – Jembatan Merah (via Darmo)
- Joyoboyo – Jembatan Merah (via Kupang)
- Joyoboyo – Tanjung Perak
- Kutisari – Jalan Demak
- Aloha – Jembatan Merah.
Sampai 1982, rute bus kota bertambah menjadi 9 dengan dilayani sejumlah 168 unit bus. Empat rute baru bus kota di Surabaya tersebut, antara lain:
- Kutisari – Karang Menjangan
- Jalan Demak – Karang Menjangan
- Aloha – Tugu Pahlawan (via Darmo)
- Aloha – Tugu Pahlawan (via Kupang).
Bus tingkat
Tahun 1981, Perum DAMRI meluncurkan 5 trayek bus tingkat. Menyusul 1982, Perum DAMRI menambah 2 trayek bus tingkat dan 1 trayek bus patas. Tahun 1983, Perum DAMRI kembali meluncurkan 3 jalur trayek baru. Tahun 1989, bus tingkat berhenti beroperasi dan trayeknya diganti dengan bus biasa.[1][17][18][19]
Bus berpendingin udara
Per 5 Juli 2007, Perum DAMRI mulai melakukan peremajaan unit bus kota menggunakan bus besar kelas patas berfasilitas pendingin udara (AC), pintu otomatis dan ramah lingkungan. Tahap awal dilakukan dengan meremajakan 20 dari 70 unit bus kota trayek P1 jurusan Purabaya – Tanjung Perak via Darmo. Menyusul pada 3 April 2012, 10 unit bus kota trayek P8 jurusan Purabaya – Osowilangon via Tol mulai diremajakan untuk menggantikan unit yang sudah tua dan tidak layak beroperasi.[20][21]
Bus wanita
Per 30 April 2012, Pemkot meresmikan layanan bus kota khusus wanita, yang bertujuan meminimalisir terjadinya kasus pelecehan seksual dan tindak kriminal terhadap kaum wanita di dalam angkutan umum. Pemkot menggaet Perum DAMRI untuk menjadi operator layanan tersebut, dengan menyediakan 13 unit bus besar. Per 2 Juli 2012, 6 unit bus kota khusus wanita mulai beroperasi dengan menggunakan trayek P1 jurusan Purabaya – Tanjung Perak via Darmo. Rendahnya okupansi penumpang membuat jumlah bus yang beroperasi terus dikurangi. Hingga 13 Juli 2012, hanya 4 unit bus yang beroperasi. Operasional yang tidak efektif serta tidak adanya feedback dari Pemkot, membuat layanan ini perlahan mulai berhenti beroperasi tanpa ada kejelasan.[22][23][24][25][26]
BRT Trans Sidoarjo
Perum DAMRI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo meresmikan layanan Trans Sidoarjo (sebagai bagian dari pengembangan angkutan aglomerasi Trans Gerbang Kertasusila) dengan jumlah total 30 unit bus besar high deck bantuan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada 21 September 2015. Trans Sidoarjo merupakan sistem transportasi berbasis bus rapid transit (BRT) menggunakan bus cepat, murah dan ber-AC pada kawasan di seputar Sidoarjo. Rute Trans Sidoarjo menghubungkan Terminal Purabaya dengan Terminal Porong via Tol, Terminal Larangan dan Tanggulangin. Rendahnya okupansi penumpang membuat Perum DAMRI merugi, sehingga secara bertahap mengurangi jumlah unit bus yang beroperasi hingga tersisa 10 unit. Sejak PPKM akibat pandemi covid-19, Trans Sidoarjo berhenti beroperasi. Saat ini, seluruh unit bus Trans Sidoarjo dialihfungsikan pada trayek bus kota trayek P4 rute Purabaya – Tanjung Perak via Tol.[27][28][29][30][31][info 5]
Bus pelabuhan
Per 14 April 2021, Perum DAMRI bekerjasama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) mengoperasikan bus kota untuk memfasilitasi penumpang kapal dari Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak menuju Terminal Purabaya dan Terminal Tambak Osowilangon via Tol. Layanan tersebut mempermudah transit antarmoda penumpang kapal tanpa harus berjalan kaki menuju Halte Ujung Baru. Jadwal keberangkatan bus kota tersebut tersedia dari pelabuhan menyesuaikan dengan jadwal sandar kapal.[32]
Daftar trayek & operator layanan
Operator
Operator layanan bus kota di Surabaya terdiri dari operator BUMN dan operator swasta. Operator BUMN merujuk pada Perum DAMRI Cabang Surabaya. Sedangkan operator swasta merujuk pada unit kerjasama operasi (KSO) atau konsorsium dari beberapa perusahaan otobus (PO) reguler lokal di Jawa Timur, yang unitnya dikaryakan untuk divisi bus kota melalui sistem manajemen berbentuk unit angkutan bus kota (UABK) Surabaya. Beberapa operator swasta yang melayani bus kota di Surabaya antara lain sebagai berikut.[33]
- PO Akas II NR
- PO Arjuna Muda
- PO Arjuna Sakti (Dali Mas Group)
- PO Dharmamarga Ekatama/DME (Dali Mas Group)
- PO Dua Putra (Akas Group)
- PO Estraa Mandiri Prima (Dali Mas Group)
- PO Indrapura 88
- PO Jaya Utama
- PO Ladju II
- PO Mandala (garasi Sepanjang)
- PO Mandiri Putra Baruna/MPB (Baruna Group)
- PO Pemudi (Restu Group)
- PO Restu
- PO Robana (Akas Group)
- PO Roda Kota/Rodta (Dali Mas Group)
- PO Sabar Indah
- PO Sari Indah (Madjoe Muda Mandiri Group)
Perum DAMRI merupakan satu-satunya perusahaan otobus (PO) yang menerapkan sistem gaji tetap bagi kru bus kota di Surabaya, baik pengemudi maupun kondektur. Selain Perum DAMRI, seluruh PO lainnya menerapkan sistem setoran dan bagi hasil bagi kru bus kota. Kru mendapat penghasilannya berdasarkan pada jumlah uang yang harus disetorkan kepada perusahaan. Setelah jumlah uang yang dihasilkan dikurangi dengan uang setoran, sisanya dibagi kepada kru.[34][35][36][37]
Daftar trayek
UABK Surabaya mulai melakukan penyesuaian (rerouting) dan penambahan trayek bus kota pada periode tahun 1991-1993. Penyesuaian trayek tersebut dilakukan pasca dioperasikannya beberapa prasarana transportasi publik seperti Terminal Purabaya, Terminal Tambak Osowilangon, Jalan Raya Ahmad Yani dan Jalan Tol Surabaya–Gresik. Berikut merupakan rincian 30 trayek bus kota yang pernah beroperasi ataupun masih aktif di Surabaya pada periode tahun 1991-sekarang.[38][39][40]
No | Kode Trayek |
Rute Jangkauan Trayek (PP) |
Ekonomi (Tidak Lewat Tol Kota) | ||
1 | A2 | Purabaya – Ngagel – Semut |
2 | B | Purabaya – Demak – Tanjung Perak |
3 | C | Purabaya – Darmo – Tanjung Perak |
4 | D | Purabaya – Bratang |
5 | E | Purabaya – Darmo – Tambak Osowilangon |
6 | E1 | Purabaya – Joyoboyo |
7 | E2 | Purabaya – Darmo – JMP – Semut |
8 | F | Purabaya – Diponegoro – Tambak Osowilangon |
9 | F1 | Purabaya – Diponegoro – JMP – Diponegoro – Purabaya |
10 | G | Purabaya – Sepanjang – Darmo Permai |
11 | H | Kutisari – Demak |
12 | L | Ujung Baru – JMP – Tambak Osowilangon |
Patas (Tidak Lewat Tol Kota) | ||
13 | P1 | Purabaya – Darmo – Tanjung Perak |
14 | P2 | Purabaya – Darmo – Jalan Gresik – Tambak Osowilangon |
15 | P11 | Purabaya – Bratang |
Patas (Lewat 1 Pintu Tol Kota) | ||
16 | P4 | Purabaya – Tol Waru – Demak – Tanjung Perak |
17 | P5 | Purabaya – Tol Waru – JMP – Semut |
18 | P6 | Purabaya – Diponegoro – Demak – Tol Tandes – Tambak Osowilangon |
Patas (Lewat 2 Pintu Tol Kota) | ||
19 | P3 | Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Dupak – JMP – Semut |
20 | P7 | Purabaya – Tol Satelit – Tol Tandes – Tambak Osowilangon |
21 | P8 | Purabaya – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon |
22 | P9 | Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon |
Patas AC | ||
23 | PAC1 | Purabaya – Darmo – Tanjung Perak |
24 | PAC4 | Purabaya – Tol Waru – Demak – Tanjung Perak |
25 | PAC5 | Purabaya – Tol Waru – JMP – Semut |
26 | PAC6 | Purabaya – Diponegoro – Demak – Tol Tandes – Tambak Osowilangon |
27 | PAC8 | Purabaya – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon |
Lain-lain | ||
28 | CAD | Cadangan |
29 | JND | Purabaya – Tol Waru – Juanda |
30 | KAMAL | Kamal – Bangkalan – Burneh |
Sebaran operator trayek aktif
Berikut adalah tabel jumlah bus kota yang mengantongi izin trayek dan tabel sebaran operator pada trayek bus kota di Surabaya.[33][41]
No | Kode Trayek | Jumlah Bus Tahun 2009 |
Jumlah Bus Tahun 2017 |
1 | A2 | 19 | 6 |
2 | C | 28 | 1 |
3 | D | 28 | 15 |
4 | E | 14 | 3 |
5 | E1 | 28 | 16 |
6 | E2 | 8 | 4 |
7 | F | 42 | 25 |
8 | F1 | 14 | 9 |
9 | G | 8 | 0 |
10 | L | 14 | 0 |
11 | P1 | 53 | 23 |
12 | P2 | 12 | 9 |
13 | P4 | 21 | 30 |
14 | P5 | 24 | 23 |
15 | P6 | 19 | 13 |
16 | P7 | 4 | 1 |
17 | P8 | 18 | 13 |
18 | PAC1 | 13 | 44 |
19 | PAC2 | 3 | 0 |
20 | PAC4 | 0 | 3 |
21 | PAC5 | 8 | 5 |
22 | PAC6 | 3 | 2 |
23 | PAC8 | 2 | 13 |
24 | Cadangan Patas | 26 | 8 |
25 | Cadangan Bumel | 17 | 8 |
Jumlah Total | 426 | 247 | |
Catatan: Data tidak termasuk jumlah bus kota trayek P3. |
Operator Layanan | Kode Trayek Bus Kota | ||||||
No | Perusahaan Otobus | D | F | P3 | P4 | P5 | P8 |
1 | Perum DAMRI | √ | √ | √ | |||
2 | PO Akas II NR | √ | √ | √ | |||
3 | PO Dharmamarga Ekatama (DME) | √ | √ | ||||
4 | PO Dua Putra | √ | √ | √ | |||
5 | PO Estraa Mandiri Prima | √ | √ | √ | √ | ||
6 | PO Indrapura 88 | √ | √ | √ | |||
7 | PO Ladju II | √ | √ | ||||
8 | PO Mandala | √ | |||||
9 | PO Mandiri Putra Baruna (MPB) | √ | √ | ||||
10 | PO Robana | √ | √ | ||||
11 | PO Roda Kota (Rodta) | √ | √ | ||||
12 | PO Sabar Indah | √ | |||||
13 | PO Sari Indah | √ |
Galeri
-
Suasana Shelter Bus Kota Terminal Purabaya
-
Suasana Belakang Shelter Bus Kota Terminal Purabaya
-
Area Parkir Bus Kota Terminal Purabaya
-
Deret Bus Kota Trayek P5 Terparkir Rapi di Terminal Purabaya
-
Suasana Shelter Bus Kota JMP
-
Suasana Shelter Bus Kota Terminal Larangan
-
PO Mandala Trayek D & PO Dua Putra Trayek F Mengantre Jam Pemberangkatan
-
Perum DAMRI Trayek P4 Rute Purabaya - Tanjung Perak (via Tol)
-
Perum DAMRI Trayek P8 Rute Purabaya - Osowilangon (via Tol)
Catatan
- ^ Per tahun 2021 (pasca PPKM), seluruh operator bus kota pada keenam trayek aktif serentak untuk menaikkan tarif layanan hingga Rp10.000,00. Seluruh unit bus diwajibkan untuk menempelkan stiker perubahan tarif di kaca bus sebagai bentuk publikasi.
- ^ Bus kota trayek A2, E1, P1/PAC1 dan P6 masih aktif beroperasi sampai awal April 2020. Namun seluruh trayek tersebut berhenti beroperasi sejak masa PSBB dan PPKM akibat pandemi covid-19 hingga saat ini.
- ^ Penghentian operasional bus kota trayek P1/PAC1 juga disebabkan oleh penurunan jumlah penumpang secara signifikan akibat pergeseran pola minat penumpang menggunakan Suroboyo Bus koridor R1-R2.
- ^ Jalur lintasan bus kota trayek D akan berhimpitan dengan rencana jalur lintasan Trans Semanggi Suroboyo koridor 6L rute Terminal Purabaya - UNAIR Kampus C. Koridor tersebut direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2022.
- ^ Layanan Trans Sidoarjo akan digantikan dengan layanan angkutan aglomerasi Trans Gerbang Kertasusila berbasis buy the service bernama Trans Jatim pada kuartal pertama tahun 2022. Koridor awal yang dioperasikan adalah koridor I rute Terminal Porong – Terminal Larangan – Terminal Purabaya – Terminal Bunder.
Referensi
- ^ a b c Taufiqurrahman (2017). "Kenangan DAMRI, Bus Kota, dan Transportasi Masal Surabaya". Jawa Pos. Diakses tanggal 2022-01-06.
- ^ Zibus Channel (2021). "Bus Kota Surabaya 1943". Youtube. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ SBO Web TV (2017). "Nostalgia Bus Jadul Surabaya". Youtube. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Mawikere, Nungki Y.P. (2020). "Banyak Bus Jadul Loohhh ... Terminal Bus Kota - Purabaya Bungurasih Surabaya". Youtube. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Pulungan, Thomas (2021). "3 Nostalgia Bus Kota di Jakarta, Kamu Pernah Coba di Era Mana?". Sindo News. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2014). "Peraturan Walikota Surabaya Nomor 76 Tahun 2014 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Surabaya Nomor 41 Tahun 2013 Tentang Penetapan Tarif Penumpang Kelas Ekonomi untuk Angkutan Orang dalam Trayek dan Pemberian Persetujuan Tarif Penumpang untuk Angkutan Orang Tidak dalam Trayek dengan Menggunakan Taksi dalam Wilayah Kota Surabaya". JDIHN. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Redaksi Ayo Naik DAMRI (2020). "Bus Kota DAMRI Surabaya Kembali Beroperasi". Facebook. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Redaksi Suksesi Nasional (2021). "Tarif Bus DAMRI Melonjak Naik Di Pelabuhan GSN PT PELINDO 3 Surabaya". Tabloid Suksesi Nasional. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2015). "Transportasi Kota Surabaya". Surabaya. Diakses tanggal 5 Februari 2022.
- ^ Mahardi, Purwo (2019). "Analisis Kualitas Pelayanan Bus Kota Surabaya Berdasarkan Persepsi Pengguna Dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA)". Journal Unesa. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Primadana, Mahar Jalu (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970-1991". Repository Unair. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Rifa, Afaf Nadiyah (2020). "Melirik Kembali Jejak Trem di Indonesia". Clapeyron Media. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Dofir, Mokhamad (2021). "Riwayat Trem Warisan Belanda di Surabaya". Faktual News. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Redaksi Tempo (2013). "Trem Riwayatmu Dulu". Majalah Tempo. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Firman, Muhammad (2013). "Jejak dan Sosok Dibalik Trem Surabaya". Ayo Rek. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ Mukthi, M.F. (2015). "Sepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya". Historia. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ a b Atmaja, Jaladara Eka (2013). "Analisa Operasional Halte Bus Kota Pada Rute Terminal Purabaya-Tanjung Perak (Via Jalan Raya Darmo) Menurut Tinjauan Standar Kelayakan dan Aspek Aksesibilitas Henrry". Eprint UPN Jatim. Diakses tanggal 2022-01-06.
- ^ a b Susiloningtyas, Hikmah Tri (2015). "Dinamika DAMRI Sebagai Sarana Transportasi Di Surabaya Tahun 1970-1982". Ejournal Unesa. Diakses tanggal 2022-01-06.
- ^ a b Permana, Alin Wiyudha (2017). "Perkembangan Bus Kota DAMRI di Surabaya Tahun 1975-1989 dan Nilai Pendidikannya". Karya Ilmiah UM. Diakses tanggal 2022-01-06.
- ^ Stiltaurantia, Marmorittarieta (2007). "20 Unit Diluncurkan: Bus Damri Baru, Ber-AC dan Bebas Copet". Suara Surabaya. Diakses tanggal 2022-01-16.
- ^ Nugraha, Purna Budi (2012). "Damri luncurkan 10 unit bus patas AC". Kabar Bisnis. Diakses tanggal 2022-01-16.
- ^ Andriansyah, Moch (2012). "Bus Khusus Perempuan di Surabaya untuk Hindari Pelecehan". Merdeka. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ Andriansyah, Moch (2012). "10 Bus Khusus Kaum Hawa Diluncurkan di Surabaya". Merdeka. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ Sutomo, M. Said (2012). "Launching Bus Kota Surabaya Khusus Perempuan: Hanya Isapan Jempol". YLKI Jatim. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ Dinny, Octaviane Wasistya (2013). "Pelayanan Transportasi Umum Bus DAMRI Khusus Wanita di Kota Surabaya (Studi Kasus di Terminal Purabaya Kota Surabaya)". One Search. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ Cocos, Nusi Vera (2013). "Minat Masyarakat dalam Menggunakan Bus Kota DAMRI Khusus Wanita di Surabaya". One Search. Diakses tanggal 2022-01-19.
- ^ Hadi, Nur (2015). "Bus Trans Sidoarjo Resmi Beroperasi Hari Ini". Tempo. Diakses tanggal 2022-01-14.
- ^ Prakoso, Bintang Iman (2016). "Evaluasi Kinerja dan Pelayanan Bus Trans Sidoarjo" (PDF). Repository ITS. Diakses tanggal 2022-01-14.
- ^ Faiq, Nuraini (2018). "Tak Diminati, Bus Trans Sidoarjo Dialihkan Angkut Penumpang ke Tanjung Perak Surabaya". Tribun News. Diakses tanggal 2022-01-14.
- ^ Faiq, Nuraini (2018). "Keberangkatan Bus Trans Sidoarjo Dikeluhkan, Penumpang Pilih Tidur di Dalam Bus". Tribun News. Diakses tanggal 2022-01-14.
- ^ Sholahuddin, M. (2021). "Bus Trans Sidoarjo Tidak Beroperasi, Halte-Halte pun Mangkrak". Jawa Pos. Diakses tanggal 2022-01-14.
- ^ Akun Resmi DAMRI Indonesia (2021). "Arep Nang Suroboyo Teko Tanjung Perak Lanjut Numpak DAMRI Ae Rek". Instagram. Diakses tanggal 2022-01-23.
- ^ a b Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2015). Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kota Surabaya Tentang Izin Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor. Dinas Perhubungan Kota Surabaya
- ^ Perum DAMRI; Serikat Karyawan DAMRI (2018). "Perjanjian Kerja Bersama (PKB) DAMRI 2018-2020" (PDF). PPID DAMRI. Diakses tanggal 5 Februari 2022.
- ^ Aunurrohman, Cholis (2013). "Kepribadian, Sikap, dan Sistem Pendapatan Supir Bus Kota di Yogyakarta: Suatu Model Penanganan Konflik dalam Bidang Transportasi". Program Studi Perdamaian dan Transformasi Konflik, Fakultas Theologia, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Diakses tanggal 5 Februari 2022.
- ^ Suwardi (2007). "Analisis Penetapan Tarif Bus Kota dengan Manajemen Terpadu di Kota Surakarta". Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta Volume 07 Nomor 2. Diakses tanggal 5 Februari 2022.
- ^ Radityasani, Muhammad Fathan; Kurniawan, Agung (2021). "Bahas Bagaimana Sistem Gaji Pengemudi Bus AKAP". Kompas. Diakses tanggal 5 Februari 2022.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Tarif Dasar Angkutan Penumpang Bus Kota Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bus Umum di Propinsi Jawa Timur" (PDF). JDIH MKRI. Diakses tanggal 2022-01-13.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2008). "Peraturan Walikota Surabaya Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Penetapan Tarif Angkutan Penumpang Umum (Mikrolet), Tarif Angkutan Bus Kota (Angkutan Perbatasan) dan Tarif Angkutan Taksi Argometer Dalam Wilayah Kota Surabaya" (PDF). JDIHN. Diakses tanggal 2022-01-06.
- ^ Laoh, Peggy (1985). "Meningkatkan Pelayanan Angkutan Kota Khususnya Bemo Melalui Penyediaan Pangkalan Bemo, Suatu Studi Kasus di Manukan Kulon". Repository Unair. Diakses tanggal 2022-01-13.
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data Jumlah Mikrolet di Kota Surabaya Tahun 2017" (PDF). DPM PTSP. Diakses tanggal 2022-01-23.
Pranala luar
- Website Dinas Perhubungan Kota Surabaya
- Akun Instagram Resmi Forum Diskusi Transportasi Surabaya (FDTS)