Lompat ke isi

Stasiun Parung Panjang: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°20′39″S 106°34′07″E / 6.3441538°S 106.5686595°E / -6.3441538; 106.5686595
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Andra Radithya (bicara | kontrib)
Perbaikan kebahasaan, penambahan informasi pada infobox stasiun.
Baris 1: Baris 1:
{{infobox stasiun
{{infobox stasiun
| name = Parungpanjang
| name = Parung Panjang
| symbol_location = KAI
| symbol_location = KAI
| nomorstasiun = {{JakRSN|R|12|size=40}}
| nomorstasiun = {{JakRSN|R|12|size=40}}
Baris 6: Baris 6:
| kode = PRP
| kode = PRP
| image = Berkas:Stasiun Parungpanjang.jpg
| image = Berkas:Stasiun Parungpanjang.jpg
| caption = Stasiun Parungpanjang, 2012
| caption = Emplasemen Stasiun Parung Panjang dan kereta api Langsam, 2012.
| prov = Jawa Barat
| prov = Jawa Barat
| kabupaten = Bogor
| kabupaten = Bogor
| kecamatan kabupaten = Parungpanjang
| kecamatan kabupaten = Parung Panjang
| desa = Parungpanjang
| desa = Parung Panjang
| alamat = Jalan Marga Mekar No.54
| alamat = Jalan Marga Mekar no.54
| kodepos = 16360
| kodepos = 16360
| open = 1 Oktober 1899
| open = {{Start date and age|1899|10|01|df=yes}}<ref>{{cite book|author=Staatsspoorwegen|year=1921–1932|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. |location=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
| oldname = Paroengpandjang
| oldname = Paroengpandjang
| original = Staatsspoorwegen
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|lift}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tangga}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|lift}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tangga}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}
| renovated = {{Start date and age|2016|df=yes}} (bangunan baru)
| renovated = 2014-2016
| electrification = {{Start date and age|2009|df=yes}}
| electrification = 2009
| operator = [[KAI Commuter]]
| operator = [[KAI Commuter]]
| nomor = 0207
| nomor = 0207
Baris 29: Baris 30:
|type=Rangkasbitung–Tanah Abang|left=Cicayur|right=Cilejit
|type=Rangkasbitung–Tanah Abang|left=Cicayur|right=Cilejit
|type2=Rangkasbitung–Tanah Abang|left2=Jatake|right2=Parayasa|note-mid2=''rencana''}}
|type2=Rangkasbitung–Tanah Abang|left2=Jatake|right2=Parayasa|note-mid2=''rencana''}}
| class = Besar|classref={{butuh rujukan}}
| class = Besar
| symbol = Commuter
| symbol = Commuter
}}
}}
'''Stasiun Parungpanjang (PRP)''' adalah stasiun kereta api kelas besar yang terletak di [[Parung Panjang, Bogor|Kecamatan Parung Panjang, Bogor]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 meter ini hanya melayani perjalanan [[KRL Commuter Line]] saja.
'''Stasiun Parung Panjang (PRP)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar yang terletak di [[Parung Panjang, Bogor|Kecamatan Parung Panjang, Bogor]]. [[Stasiun kereta api|Stasiun]] yang terletak pada ketinggian +54 meter ini hanya melayani perjalanan [[KRL Commuter Line]] saja.


Sebelum difungsikan sebagai stasiun yang hanya melayani perjalanan [[KRL Commuter Line]], stasiun ini juga pernah melayani perjalanan KRL & kereta api lokal yang menuju ke [[Stasiun Rangkasbitung]] maupun ke [[Stasiun Merak]], serta juga pernah melayani perjalanan kereta ekspres seperti [[Kereta api Krakatau|KA Krakatau Ekspres]]. Pada tanggal 1 April 2017, layanan kereta api lokal ini akhirnya dihapus & digantikan oleh [[KRL Commuter Line]] dengan rute [[Lin Rangkasbitung (KRL Commuter Line)|Tanah Abang-Rangkasbitung]], menyusul dengan [[Kereta api Krakatau|KA Krakatau Ekspres]] yang ikut dihapus pada tanggal 17 Juli 2017. Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] juga merupakan stasiun kereta api yang menggunakan bangunan baru di rute [[Jalur kereta api Merak–Tanah Abang|Merak-Tanah Abang]] selain [[Stasiun Maja]], [[Stasiun Kebayoran|Kebayoran]], dan [[Stasiun Palmerah|Palmerah]].
Sebelum difungsikan sebagai [[Stasiun kereta api|stasiun]] yang hanya melayani perjalanan [[KRL Commuter Line]], [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini juga pernah melayani perjalanan [[Kereta rel listrik|KRL]] dan [[Kereta api Rangkas Jaya|kereta api lokal]] yang menuju ke [[Stasiun Rangkasbitung]] maupun ke [[Stasiun Merak]], serta juga pernah melayani perjalanan [[Kereta api penumpang|kereta ekspres]] seperti [[Kereta api Krakatau|KA Krakatau Ekspres]]. Pada tanggal 1 April 2017, layanan [[Kereta api Rangkas Jaya|kereta api lokal]] ini akhirnya dihapus dan digantikan oleh [[KRL Commuter Line]] dengan rute [[Lin Rangkasbitung (KRL Commuter Line)|Tanah Abang-Rangkasbitung]], menyusul dengan [[Kereta api Krakatau|KA Krakatau Ekspres]] yang ikut dihapus pada tanggal 17 Juli 2017. [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] juga merupakan [[stasiun kereta api]] yang menggunakan bangunan baru di [[Petak jalan|rute]] [[Jalur kereta api Merak–Tanah Abang|Merak-Tanah Abang]] selain [[Stasiun Maja]], [[Stasiun Kebayoran|Kebayoran]], dan [[Stasiun Palmerah|Palmerah]].


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Agar mobilitas penumpang dari [[Batavia]] menuju [[Rangkasbitung]] hingga kawasan [[Banten]] semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan [[Staatsspoorwegen]] membangun sebuah jalur kereta api beserta stasiun-stasiunnya (termasuk Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]]) yang menghubungkan daerah [[Stasiun Duri|Duri]] hingga daerah [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]], melewati daerah [[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]. Proyek ini pun selesai pada tahun 1899, dan langsung dijalankan kereta api-kereta api reguler yang melayani rute tersebut.
Agar mobilitas penumpang dari [[Batavia]] menuju [[Rangkasbitung, Lebak|Rangkasbitung]] hingga kawasan [[Banten]] semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan [[Staatsspoorwegen]] membangun sebuah [[Rel|jalur kereta api]] beserta [[Stasiun kereta api|stasiun-stasiunnya]] (termasuk [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]]) yang menghubungkan daerah [[Stasiun Duri|Duri]] hingga daerah [[Stasiun Rangkasbitung|Rangkasbitung]], melewati daerah [[Stasiun Tanah Abang|Tanah Abang]]. Proyek ini pun selesai pada tahun 1899, dan langsung dijalankan [[Kereta api|kereta api-kereta api]] reguler yang melayani rute tersebut.<ref>{{cite web|title=Haltestempels Nederlands Indië: SS-WL|url=http://studiegroep-zwp.nl/halten/Halte-13-Trajecten1.htm|publisher=Studiegroep Zuid-West Pacific|accessdate=15 Oktober 2017}}</ref><ref>{{cite book|last=Oegema|first=J.J.G.|year=1982|title=De Stoomtractie op Java en Sumatra|place=Antwerpen|publisher=Kluwer Technische Boeken B.V.}}</ref>


Pada awal era 1990-an, sempat terdengar sebuah rancangan/''masterplan'' mengenai pembangunan jalur kereta api lingkar luar [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] yang dibuat oleh [[Departemen Perhubungan Republik Indonesia]] dari & ke Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], dengan tujuan agar kereta api angkutan barang tidak memasuki wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Perencanaan rute ini menghubungkan antara Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] menuju ke [[Stasiun Cikarang]] & juga ke [[Stasiun Sungai Lagoa]]. Namun, karena [[krisis finansial Asia 1997|krisis finansial yang menimpa Asia pada tahun 1997]] menyebabkan rancangan rute ini terhenti di tengah jalannya proyek, sehingga jalur kereta api yang sudah terbangun hanya mulai dari [[Stasiun Citayam]] hingga ke [[Stasiun Nambo]] saja.<ref>{{cite web|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/25067/sejarah-dan-drama-di-balik-pengoperasian-krl-jalur-nambo|title=Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo|date=4 April 2015|publisher=Kaori Nusantara|accessdate=6 Agustus 2017}}</ref>
Pada awal era 1990-an, sempat terdengar sebuah rancangan atau ''masterplan'' mengenai pembangunan [[Rel|jalur kereta api]] lingkar luar [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] yang dibuat oleh [[Departemen Perhubungan Republik Indonesia]] dari dan ke [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], dengan tujuan agar [[Kereta api barang|kereta api angkutan barang]] tidak memasuki wilayah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]]. Perencanaan [[Petak jalan|rute]] ini menghubungkan antara [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] menuju ke [[Stasiun Cikarang]] dan juga ke [[Stasiun Sungai Lagoa]]. Namun, karena [[krisis finansial Asia 1997|krisis finansial yang menimpa Asia pada tahun 1997]] menyebabkan rancangan [[Petak jalan|rute]] ini terhenti di tengah jalannya proyek, sehingga [[Rel|jalur kereta api]] yang sudah terbangun hanya mulai dari [[Stasiun Citayam]] hingga ke [[Stasiun Nambo]] saja.<ref>{{cite web|url=https://www.kaorinusantara.or.id/newsline/25067/sejarah-dan-drama-di-balik-pengoperasian-krl-jalur-nambo|title=Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo|date=4 April 2015|publisher=Kaori Nusantara|accessdate=6 Agustus 2017}}</ref>


Pada akhir era 1990-an, Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] sempat menggunakan sebuah [[kanopi]], yang dimana [[kanopi]] ini merupakan [[kanopi]] bekas yang diambil dari [[Stasiun Angke]]. Penggunaan [[kanopi]] ini pun tidak berlangsung lama, sampai akhirnya dibongkar beberapa waktu kemudian.<ref>{{Cite book|last=Michiel van Ballegoijen|first=|title=Spoorwegstations Op Java|url-status=live}}</ref><ref>Google Earth awal era 2000-an.</ref>
Pada akhir era 1990-an, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] sempat menggunakan sebuah [[kanopi]], [[kanopi]] ini merupakan [[kanopi]] bekas yang diambil dari [[Stasiun Angke]]. Penggunaan [[kanopi]] ini tidak berlangsung lama, sampai akhirnya dibongkar beberapa waktu kemudian.<ref name=":1">{{Cite book|last=Ballegoijen|first=Michiel van|title=Spoorwegstations Op Java|url-status=live}}</ref>


Dalam rangka meningkatkan pelayanan kereta api [[Kereta komuter|komuter]], jalur kereta api antara [[Stasiun Serpong]] hingga Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] pun dielektrifikasi pada tahun 2009, dilanjutkan dengan Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] hingga [[Stasiun Maja]] pada tanggal 17 April 2013.
Dalam rangka meningkatkan pelayanan [[Kereta komuter|kereta api komuter]], [[Rel|jalur kereta api]] antara [[Stasiun Serpong]] hingga [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] pun [[Elektrifikasi perkeretaapian|dielektrifikasi]] pada tahun 2009, dilanjutkan dengan [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] hingga [[Stasiun Maja]] pada 17 April 2013.


Pada awalnya, stasiun ini memiliki total 4 jalur. Saat era ''single track''/jalur tunggal, jalur 2 merupakan sepur lurus & jalur sisanya adalah sepur belok. Jalur 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cicayur|Cicayur]] pun ikut menjadi sepur lurus setelah proyek ''double track''/jalur ganda di segmen [[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]]-[[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] selesai dibangun pada tahun 2012,<ref>{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/244385/jalur-ganda-krl-serpong-parungpanjang-beroperasi|title=Jalur Ganda KRL Serpong-Parungpanjang Beroperasi|date=16 September 2009|accessdate=16 Oktober 2017|publisher=Liputan6.com}}</ref> dilanjutkan dengan jalur 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cilejit|Cilejit]] juga menjadi sepur lurus setelah proyek ''double track''/jalur ganda di segmen [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]]-[[Stasiun Maja|Maja]] selesai dibangun pada tanggal 17 Desember 2015.
Pada awalnya, [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini memiliki total 4 [[Rel|jalur]], dengan [[Rel|jalur]] 2 merupakan [[Rel|sepur]] lurus. [[Rel|Jalur]] 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cicayur|Cicayur]] ikut menjadi [[Rel|sepur]] lurus setelah proyek ''double track'' atau [[jalur ganda]] di segmen [[Stasiun Serpong|Serpong]]-[[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] selesai dibangun pada tahun 2012,<ref name=":2">{{cite web|url=http://news.liputan6.com/read/244385/jalur-ganda-krl-serpong-parungpanjang-beroperasi|title=Jalur Ganda KRL Serpong-Parungpanjang Beroperasi|date=16 September 2009|accessdate=16 Oktober 2017|publisher=Liputan6.com}}</ref> dilanjutkan dengan [[Rel|jalur]] 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cilejit|Cilejit]] juga menjadi [[Rel|sepur]] lurus setelah proyek [[jalur ganda]] di segmen [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]]-[[Stasiun Maja|Maja]] selesai dibangun pada 17 Desember 2015.


Dibangun sebuah [[gudang]] penyimpanan baru di area dekat Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[gudang]] ini digunakan untuk tempat menyimpan material-material perkeretaapian yang sudah tidak dipakai lagi, seperti contohnya sinyal. Selain [[gudang]], [[emplasemen]] Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] juga dibangun jalur-jalur baru yang digunakan untuk tempat bongkar muat & menyimpan/''stabling'' rangkaian [[gerbong]] angkutan [[Balas|batu ballast]], serta jalur-jalur baru ini juga digunakan untuk tempat menyimpan/''stabling'' KRL.
Dibangun sebuah [[gudang]] penyimpanan di area dekat [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[gudang]] ini digunakan untuk tempat menyimpan material-material [[Pengangkutan rel|perkeretaapian]] yang sudah tidak dipakai lagi, seperti contohnya [[Sinyal kereta api|sinyal]]. Selain [[gudang]], [[emplasemen]] [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] juga dibangun [[Rel|jalur-jalur]] baru yang digunakan untuk tempat bongkar muat dan menyimpan atau ''stabling'' [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[gerbong]] angkutan [[Balas|batu ballast]], serta [[Rel|jalur-jalur]] baru ini juga digunakan untuk tempat ''stabling'' [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[Kereta rel listrik|KRL]].


Untuk meningkatkan okupansi penumpang KRL ''Green Line'', maka pada tahun 2014-2016 [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] mulai merenovasi secara besar-besaran Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[Stasiun Maja]], serta [[Stasiun Kebayoran]] menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang modern & megah serta fasilitas yang sangat lengkap. Pada tanggal 11 Mei 2016, ketiga stasiun itu pun selesai dibangun & diresmikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko bersama dengan [[Daftar Bupati Lebak|Bupati Lebak]], [[Iti Octavia Jayabaya]], di [[Stasiun Maja]].<ref name=":0">{{cite web|last=Sari|first=Nursita|date=11 Mei 2016|title=Menengok Wajah Baru Stasiun Parung Panjang|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/11/16201011/Menengok.Wajah.Baru.Stasiun.Parung.Panjang|publisher=Kompas.com|accessdate=18 September 2017}}</ref>
Untuk meningkatkan okupansi penumpang [[Kereta rel listrik|KRL]] ''Green Line'', maka pada tahun 2014-2016 [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] mulai merenovasi secara besar-besaran [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[Stasiun Maja]], serta [[Stasiun Kebayoran|Kebayoran]] menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang modern dan megah serta fasilitas yang sangat lengkap. Pada tanggal 11 Mei 2016, ketiga [[Stasiun kereta api|stasiun]] itu pun selesai dibangun dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko bersama dengan [[Daftar Bupati Lebak|Bupati Lebak]], [[Iti Octavia Jayabaya]], di [[Stasiun Maja]].<ref name=":0">{{cite web|last=Sari|first=Nursita|date=11 Mei 2016|title=Menengok Wajah Baru Stasiun Parung Panjang|url=http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/11/16201011/Menengok.Wajah.Baru.Stasiun.Parung.Panjang|publisher=Kompas.com|accessdate=18 September 2017}}</ref>


== Bangunan dan tata letak ==
== Bangunan dan tata letak ==
Pada akhir era 1990-an, [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] sempat menggunakan sebuah [[kanopi]], [[kanopi]] ini merupakan [[kanopi]] bekas yang diambil dari [[Stasiun Angke]]. Penggunaan [[kanopi]] ini tidak berlangsung lama, sampai akhirnya dibongkar beberapa waktu kemudian.<ref name=":1" />
Pada awalnya, stasiun ini memiliki total 4 jalur. Saat era ''single track''/jalur tunggal, jalur 2 merupakan sepur lurus & jalur sisanya adalah sepur belok. Jalur 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cicayur|Cicayur]] pun ikut menjadi sepur lurus setelah proyek ''double track''/jalur ganda di segmen [[Serpong, Tangerang Selatan|Serpong]]-[[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] selesai dibangun pada tahun 2012,<ref>{{cite web|date=16 September 2009|title=Jalur Ganda KRL Serpong-Parungpanjang Beroperasi|url=http://news.liputan6.com/read/244385/jalur-ganda-krl-serpong-parungpanjang-beroperasi|publisher=Liputan6.com|accessdate=16 Oktober 2017}}</ref> dilanjutkan dengan jalur 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cilejit|Cilejit]] juga menjadi sepur lurus setelah proyek ''double track''/jalur ganda di segmen [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]]-[[Stasiun Maja|Maja]] selesai dibangun pada tanggal 17 Desember 2015.


Pada awalnya, [[Stasiun kereta api|stasiun]] ini memiliki total 4 [[Rel|jalur]], dengan [[Rel|jalur]] 2 merupakan [[Rel|sepur]] lurus. [[Rel|Jalur]] 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cicayur|Cicayur]] ikut menjadi [[Rel|sepur]] lurus setelah proyek ''double track'' atau [[jalur ganda]] di segmen [[Stasiun Serpong|Serpong]]-[[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] selesai dibangun pada tahun 2012,<ref name=":2" /> dilanjutkan dengan [[Rel|jalur]] 3 yang mengarah ke [[Stasiun Cilejit|Cilejit]] juga menjadi [[Rel|sepur]] lurus setelah proyek [[jalur ganda]] di segmen [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]]-[[Stasiun Maja|Maja]] selesai dibangun pada 17 Desember 2015.
Dibangun sebuah [[gudang]] penyimpanan baru di area dekat Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[gudang]] ini digunakan untuk tempat menyimpan material-material perkeretaapian yang sudah tidak dipakai lagi, seperti contohnya sinyal.

[[Berkas:Bekas sinyal & gerbong lama di gudang Stasiun Parung Panjang..jpg|jmpl|Bekas sinyal & gerbong lama di gudang Stasiun Parung Panjang.]]
Selain [[gudang]], [[emplasemen]] Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] juga dibangun jalur-jalur baru yang digunakan untuk tempat bongkar muat & menyimpan/''stabling'' rangkaian [[gerbong]] angkutan [[Balas|batu ballast]], serta jalur-jalur baru ini juga digunakan untuk tempat menyimpan/''stabling'' KRL.
Dibangun sebuah [[gudang]] penyimpanan di area dekat [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[gudang]] ini digunakan untuk tempat menyimpan material-material [[Pengangkutan rel|perkeretaapian]] yang sudah tidak dipakai lagi, seperti contohnya [[Sinyal kereta api|sinyal]].
[[Berkas:Rangkaian gerbong ballast di sepur simpan Stasiun Parung Panjang..jpg|jmpl|Rangkaian gerbong ballast di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.]]
[[Berkas:Bekas sinyal & gerbong lama di gudang Stasiun Parung Panjang..jpg|jmpl|Bekas sinyal dan gerbong lama di gudang Stasiun Parung Panjang.|al=Bekas sinyal dan gerbong lama di gudang Stasiun Parung Panjang.]]
Selain [[gudang]], [[emplasemen]] [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]] juga dibangun [[Rel|jalur-jalur]] baru yang digunakan untuk tempat bongkar muat dan menyimpan atau ''stabling'' [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[gerbong]] angkutan [[Balas|batu ballast]], serta [[Rel|jalur-jalur]] baru ini juga digunakan untuk tempat ''stabling'' [[Bakal pelanting|rangkaian]] [[Kereta rel listrik|KRL]].
[[Berkas:Gerbong ballast yang teronggok di sepur simpan Stasiun Parung Panjang..jpg|jmpl|Gerbong ballast yang teronggok di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.]]
[[Berkas:Rangkaian gerbong ballast di sepur simpan Stasiun Parung Panjang..jpg|jmpl|Rangkaian gerbong ballast di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.|al=Rangkaian gerbong ballast di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.]]
Untuk meningkatkan okupansi penumpang KRL ''Green Line'', maka pada tahun 2014-2016 [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] mulai merenovasi secara besar-besaran Stasiun [[Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[Stasiun Maja]], serta [[Stasiun Kebayoran]] menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang modern & megah serta fasilitas yang sangat lengkap. Pada tanggal 11 Mei 2016, ketiga stasiun itu pun selesai dibangun & diresmikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko bersama dengan [[Daftar Bupati Lebak|Bupati Lebak]], [[Iti Octavia Jayabaya]], di [[Stasiun Maja]].
[[Berkas:Gerbong ballast yang teronggok di sepur simpan Stasiun Parung Panjang..jpg|jmpl|Gerbong ballast yang teronggok di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.|al=Gerbong ballast yang teronggok di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.]]
Untuk meningkatkan okupansi penumpang [[Kereta rel listrik|KRL]] ''Green Line'', maka pada tahun 2014-2016 [[Kementerian Perhubungan Republik Indonesia]] mulai merenovasi secara besar-besaran [[Stasiun kereta api|Stasiun]] [[Parung Panjang, Parung Panjang, Bogor|Parung Panjang]], [[Stasiun Maja]], serta [[Stasiun Kebayoran|Kebayoran]] menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang modern dan megah serta fasilitas yang sangat lengkap. Pada tanggal 11 Mei 2016, ketiga [[Stasiun kereta api|stasiun]] itu pun selesai dibangun dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko bersama dengan [[Daftar Bupati Lebak|Bupati Lebak]], [[Iti Octavia Jayabaya]], di [[Stasiun Maja]].<ref name=":0" />
{| cellpadding="3" cellspacing="0"
{| cellpadding="3" cellspacing="0"
| colspan="3" |{{Infobox station/KAI header 2|KRL=yes|kode=PRP|penomoran={{JakRSN|R|12|seq=1|size=25}}}}
| colspan="3" |{{Infobox station/KAI header 2|KRL=yes|kode=PRP|penomoran={{JakRSN|R|12|seq=1|size=25}}}}

Revisi per 27 Oktober 2022 07.34

Stasiun Parung Panjang
KAI Commuter
R12

Berkas:Stasiun Parungpanjang.jpg
Emplasemen Stasiun Parung Panjang dan kereta api Langsam, 2012.
Lokasi
Koordinat6°20′38.95″S 106°34′7.17″E / 6.3441528°S 106.5686583°E / -6.3441528; 106.5686583
Ketinggian+54 m
Operator
Letak
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananKRL Commuter Line
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
  • PRP
  • 0207[2]
  • PARUNG
KlasifikasiBesar[2]
Sejarah
Dibuka1 Oktober 1899
Dibangun kembali2014-2016
Elektrifikasi2009
Nama sebelumnyaParoengpandjang
Perusahaan awalStaatsspoorwegen
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Stasiun berikutnya
Cicayur
ke arah Tanah Abang
Commuter Line Rangkasbitung
Tanah Abang–Rangkasbitung
Cilejit
Jatake
ke arah Tanah Abang
Commuter Line Rangkasbitung
Tanah Abang–Rangkasbitung
rencana
Parayasa
Fasilitas dan teknis
FasilitasLift Tangga naik/turun Musala Toilet Mesin tiket Pemesanan langsung di loket Isi baterai Parkir Pertokoan/area komersial Restoran Galeri ATM Ruang/area tunggu 
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Parung Panjang (PRP) adalah stasiun kereta api kelas besar yang terletak di Kecamatan Parung Panjang, Bogor. Stasiun yang terletak pada ketinggian +54 meter ini hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line saja.

Sebelum difungsikan sebagai stasiun yang hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line, stasiun ini juga pernah melayani perjalanan KRL dan kereta api lokal yang menuju ke Stasiun Rangkasbitung maupun ke Stasiun Merak, serta juga pernah melayani perjalanan kereta ekspres seperti KA Krakatau Ekspres. Pada tanggal 1 April 2017, layanan kereta api lokal ini akhirnya dihapus dan digantikan oleh KRL Commuter Line dengan rute Tanah Abang-Rangkasbitung, menyusul dengan KA Krakatau Ekspres yang ikut dihapus pada tanggal 17 Juli 2017. Stasiun Parung Panjang juga merupakan stasiun kereta api yang menggunakan bangunan baru di rute Merak-Tanah Abang selain Stasiun Maja, Kebayoran, dan Palmerah.

Sejarah

Agar mobilitas penumpang dari Batavia menuju Rangkasbitung hingga kawasan Banten semakin lancar, maka pada tahun 1890-an perusahaan Staatsspoorwegen membangun sebuah jalur kereta api beserta stasiun-stasiunnya (termasuk Stasiun Parung Panjang) yang menghubungkan daerah Duri hingga daerah Rangkasbitung, melewati daerah Tanah Abang. Proyek ini pun selesai pada tahun 1899, dan langsung dijalankan kereta api-kereta api reguler yang melayani rute tersebut.[3][4]

Pada awal era 1990-an, sempat terdengar sebuah rancangan atau masterplan mengenai pembangunan jalur kereta api lingkar luar Jakarta yang dibuat oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia dari dan ke Stasiun Parung Panjang, dengan tujuan agar kereta api angkutan barang tidak memasuki wilayah DKI Jakarta. Perencanaan rute ini menghubungkan antara Stasiun Parung Panjang menuju ke Stasiun Cikarang dan juga ke Stasiun Sungai Lagoa. Namun, karena krisis finansial yang menimpa Asia pada tahun 1997 menyebabkan rancangan rute ini terhenti di tengah jalannya proyek, sehingga jalur kereta api yang sudah terbangun hanya mulai dari Stasiun Citayam hingga ke Stasiun Nambo saja.[5]

Pada akhir era 1990-an, Stasiun Parung Panjang sempat menggunakan sebuah kanopi, kanopi ini merupakan kanopi bekas yang diambil dari Stasiun Angke. Penggunaan kanopi ini tidak berlangsung lama, sampai akhirnya dibongkar beberapa waktu kemudian.[6]

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kereta api komuter, jalur kereta api antara Stasiun Serpong hingga Stasiun Parung Panjang pun dielektrifikasi pada tahun 2009, dilanjutkan dengan Stasiun Parung Panjang hingga Stasiun Maja pada 17 April 2013.

Pada awalnya, stasiun ini memiliki total 4 jalur, dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Jalur 3 yang mengarah ke Cicayur ikut menjadi sepur lurus setelah proyek double track atau jalur ganda di segmen Serpong-Parung Panjang selesai dibangun pada tahun 2012,[7] dilanjutkan dengan jalur 3 yang mengarah ke Cilejit juga menjadi sepur lurus setelah proyek jalur ganda di segmen Parung Panjang-Maja selesai dibangun pada 17 Desember 2015.

Dibangun sebuah gudang penyimpanan di area dekat Stasiun Parung Panjang, gudang ini digunakan untuk tempat menyimpan material-material perkeretaapian yang sudah tidak dipakai lagi, seperti contohnya sinyal. Selain gudang, emplasemen Stasiun Parung Panjang juga dibangun jalur-jalur baru yang digunakan untuk tempat bongkar muat dan menyimpan atau stabling rangkaian gerbong angkutan batu ballast, serta jalur-jalur baru ini juga digunakan untuk tempat stabling rangkaian KRL.

Untuk meningkatkan okupansi penumpang KRL Green Line, maka pada tahun 2014-2016 Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mulai merenovasi secara besar-besaran Stasiun Parung Panjang, Stasiun Maja, serta Kebayoran menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang modern dan megah serta fasilitas yang sangat lengkap. Pada tanggal 11 Mei 2016, ketiga stasiun itu pun selesai dibangun dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko bersama dengan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, di Stasiun Maja.[8]

Bangunan dan tata letak

Pada akhir era 1990-an, Stasiun Parung Panjang sempat menggunakan sebuah kanopi, kanopi ini merupakan kanopi bekas yang diambil dari Stasiun Angke. Penggunaan kanopi ini tidak berlangsung lama, sampai akhirnya dibongkar beberapa waktu kemudian.[6]

Pada awalnya, stasiun ini memiliki total 4 jalur, dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Jalur 3 yang mengarah ke Cicayur ikut menjadi sepur lurus setelah proyek double track atau jalur ganda di segmen Serpong-Parung Panjang selesai dibangun pada tahun 2012,[7] dilanjutkan dengan jalur 3 yang mengarah ke Cilejit juga menjadi sepur lurus setelah proyek jalur ganda di segmen Parung Panjang-Maja selesai dibangun pada 17 Desember 2015.

Dibangun sebuah gudang penyimpanan di area dekat Stasiun Parung Panjang, gudang ini digunakan untuk tempat menyimpan material-material perkeretaapian yang sudah tidak dipakai lagi, seperti contohnya sinyal.

Bekas sinyal dan gerbong lama di gudang Stasiun Parung Panjang.
Bekas sinyal dan gerbong lama di gudang Stasiun Parung Panjang.

Selain gudang, emplasemen Stasiun Parung Panjang juga dibangun jalur-jalur baru yang digunakan untuk tempat bongkar muat dan menyimpan atau stabling rangkaian gerbong angkutan batu ballast, serta jalur-jalur baru ini juga digunakan untuk tempat stabling rangkaian KRL.

Rangkaian gerbong ballast di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.
Rangkaian gerbong ballast di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.
Gerbong ballast yang teronggok di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.
Gerbong ballast yang teronggok di sepur simpan Stasiun Parung Panjang.

Untuk meningkatkan okupansi penumpang KRL Green Line, maka pada tahun 2014-2016 Kementerian Perhubungan Republik Indonesia mulai merenovasi secara besar-besaran Stasiun Parung Panjang, Stasiun Maja, serta Kebayoran menjadi 2 tingkat dengan arsitektur yang modern dan megah serta fasilitas yang sangat lengkap. Pada tanggal 11 Mei 2016, ketiga stasiun itu pun selesai dibangun dan diresmikan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian, Hermanto Dwiatmoko bersama dengan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, di Stasiun Maja.[8]

R12

G Bangunan utama stasiun
P

Lantai peron

Peron sisi
Jalur 1 ← (Cilejit)      Commuter Line Rangkasbitung menuju Rangkasbitung/Tigaraksa
Peron pulau
Jalur 2 ← (Cilejit)      Commuter Line Rangkasbitung menuju Rangkasbitung/Tigaraksa
Jalur 3      Commuter Line Rangkasbitung menuju Tanah Abang (Cicayur) →
Peron pulau
Jalur 4      Commuter Line Rangkasbitung menuju Tanah Abang (Cicayur) →

Layanan kereta api

Komuter

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Lin Rangkasbitung Tanah Abang -
Rangkasbitung

Antarmoda pendukung

Jenis Angkutan Umum Trayek Tujuan
Angkot Kabupaten Bogor[9] F83 Parungpanjang-Griya
Angkot Kabupaten Tangerang A03 Parungpanjang-Bitung
Angkot Kota Tangerang Selatan KSS Stasiun Serpong-Gunungsindur

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "Haltestempels Nederlands Indië: SS-WL". Studiegroep Zuid-West Pacific. Diakses tanggal 15 Oktober 2017. 
  4. ^ Oegema, J.J.G. (1982). De Stoomtractie op Java en Sumatra. Antwerpen: Kluwer Technische Boeken B.V. 
  5. ^ "Sejarah dan Drama di Balik Pengoperasian KRL Jalur Nambo". Kaori Nusantara. 4 April 2015. Diakses tanggal 6 Agustus 2017. 
  6. ^ a b Ballegoijen, Michiel van. Spoorwegstations Op Java. 
  7. ^ a b "Jalur Ganda KRL Serpong-Parungpanjang Beroperasi". Liputan6.com. 16 September 2009. Diakses tanggal 16 Oktober 2017. 
  8. ^ a b Sari, Nursita (11 Mei 2016). "Menengok Wajah Baru Stasiun Parung Panjang". Kompas.com. Diakses tanggal 18 September 2017. 
  9. ^ "Rute Angkot di Bogor". e-transportasi.com. Diakses tanggal 2021-10-11. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cilejit
ke arah Merak
Merak–Tanah Abang Cicayur
ke arah Tanah Abang


6°20′39″S 106°34′07″E / 6.3441538°S 106.5686595°E / -6.3441538; 106.5686595{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman