Lompat ke isi

Bahasa Kangean: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aplæ (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aplæ (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 86: Baris 86:
* ''{{lang|nl|Kangeansch verhaal}}'' ({{lang-id|Kisah Kangean}}) — kisah yang berkaitan dengan Kangean.
* ''{{lang|nl|Kangeansch verhaal}}'' ({{lang-id|Kisah Kangean}}) — kisah yang berkaitan dengan Kangean.
* ''{{lang|nl|Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch}}''<ref>{{cite book |last= Ronkel|first=PH. S. Van |date=1900 |title=Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch|language=nl|publisher=Albrecht & Co.-M. Nijhoff}}</ref> ({{lang-id|Kisah ''uilenspiegel(?)'' dan rusa kerdil di Kangean}}) — Kisah mengenai ''uilenspiegel(?)'' dan rusa kerdil di Kangean.
* ''{{lang|nl|Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch}}''<ref>{{cite book |last= Ronkel|first=PH. S. Van |date=1900 |title=Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch|language=nl|publisher=Albrecht & Co.-M. Nijhoff}}</ref> ({{lang-id|Kisah ''uilenspiegel(?)'' dan rusa kerdil di Kangean}}) — Kisah mengenai ''uilenspiegel(?)'' dan rusa kerdil di Kangean.

== Kosakata ==
===[[Bilangan]]===
Berikut merupakan kosakata untuk bilangan dalam bahasa Kangean:
{| class = "wikitable sortable"
|-
!Bahasa Kangean
!Bahasa Indonesia<ref>{{cite web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/|author=<!--Not stated-->|title=KBBI Daring|website=kbbi.kemdikbud.go.id |publisher= Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan}}</ref>
|-
| nul || nol
|-
| hètong
|| satu
|-
| duê' || dua
|-
| têlo' || tiga
|-
| êmpa' || empat
|-
| lèma' || lima
|-
| ênêm || enam
|-
| pèto' || tujuh
|-
| bêlu' || delapan
|-
| sanga || sembilan
|-
| hapoloh || sepuluh
|-
| hagêmik || dua puluh lima
|-
| habidêk || -
|-
| têlong atos || tiga ratus
|-
| lèmang atos || lima ratus
|-
| pètong atos || tujuh ratus
|-
| bêlung atos || delapan ratus
|-
|
* sangang atos
* hangang atos
|| sembilan ratus
|-
| haèbu
|| seribu
|-
| dungèbu || dua ribu
|-
|
* sangang èbu
* hangang èbu
|| sembilan ribu
|-
| hapoloh èbu
|| sepuluh ribu
|-
| hagêmik èbu || dua puluh lima ribu
|-
| habidêk èbu || -
|}

===Umum===
{| class = "wikitable sortable"
|-
!Bahasa Kangean
!Bahasa Indonesia<ref>{{cite web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/|author=<!--Not stated-->|title=KBBI Daring|website=kbbi.kemdikbud.go.id |publisher= Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan}}</ref>
|-
|
* A (akhir kata)
* A ([[prefiks]])
||
* (''ungkapan untuk kalimat tanya'')
* (''prefiks pembentuk verba'')
|-
| Ako || Aku
|-
| Aling || Adik
|-
| -agên ([[sufiks]]) || -kan ([[sufiks]])
|-
| Ano || Anu
|-
| Bêcèk || Baik
|-
| Bêkésar || Milik/hasil (dari) maharaja
|-
| Bêjêh || Waktu
|-
|
* Bêni
* Bêné
|| Bukan
|-
| Buco' || Busuk
|-
| Cakalang || Tongkol
|-
| Dina || Sini
|-
| Dito || Disitu
|-
| Diyê || Situ
|-
| Duko || Dukuh
|-
| Dulit || Colek
|-
| Dumik || Kecil
|-
|
* È ([[prefiks]])
* È ([[sufiks]])
||
* Di-
* -an
|-
| Ègêl || Lekas
|-
| Êncék || Kata sapaan lelaki (keturunan Tionghoa)
|-
|
* Êngkong
* Akong
|| Kakek (keturunan Tionghoa)
|-
| Ènom || Minum
|-
| Ênya' || Kata sapaan perempuan (keturunan Tionghoa)
|-
| Gêndêng || Gendang
|-
| Gêrimis || Ngeri
|-
| Giok || Terlalu
|-
| Hajên || Seperti
|-
|
* Halik
* Haling
||
Sedikit
|-
| Ila' || Lidah
|-
| Iyyê || Kata sapaan lelaki (keturunan Arab)
|-
| Jêbê ||
* Luar
* Jawa
|-
| Jêk || Masih
|-
| Ju || -
|-
| Juko' || Lauk
|-
| Kalopa || Terlupa
|-
| Kandhêl || Tebal
|-
|
* Katon
* Ton
||
* Terlihat
* Lihat
|-
| Kêmbêng || Bunga
|-
| Kênda' || Pendek
|-
| Konéng || Kuning
|-
| La'an || Sudah
|-
| Labung || Biarkan
|-
| Lanjêng || Panjang
|-
| Laju || Layu
|-
| Lakar || Memang
|-
| Lèr || Tunjukkan
|-
| Mamma || Bagaimana
|-
| Mangkat || Berangkat
|-
| Marènto || Kala itu
|-
| Mé'an || Mungkin
|-
| Mirah || Merah
|-
| Mon || Kalau
|-
| Morsal || Durhaka
|-
| -na || -nya
|-
| Napak || Sampai
|-
| Nyai || Nenek buyut (keturunan Jawa)
|-
| Ocak || Ucap
|-
| Olo || Kepala
|-
| Pabila || Kapan
|-
| Pacénan || Pecinan
|-
| Palapa || Bumbu
|-
|
* Panggêk
* Aranggêk
||
* Tuai
* Menuai
|-
| Pao || Mangga
|-
| Parak || Hampir
|-
| Patè || Terlalu
|-
| Patèk || Anjing
|-
| Rajê || Raya
|-
| Rèa || Dia
|-
| Rojêk || Rujak
|-
| Sarèpah || Kata sapaan perempuan (keturunan Arab)
|-
| Sela' || Sempit
|-
| Sokêr || Angkuh
|-
| Soko || Kaki
|-
| Taci' || Kakak perempuan (keturunan Tionghoa)
|-
|
* Toa
* Maratoa
* Matoa-toa
* Oréng Toa
||
* Tua
* Mertua
* Sok-sokan
* Orang Tua
|-
| Yi || Ya
|}


==Lihat Juga==
==Lihat Juga==

Revisi per 9 Desember 2022 19.43

Bahasa Kangean
BPS: 0092 6
  • Besa Kangean
  • Besa Kangayan
  • Ocak Kangean
  • Ocaq Kangayan
Pengucapan/kʌŋɛʌn/
Dituturkan diIndonesia
WilayahKepulauan Kangean
EtnisKangean
Penutur
128.000 (2010)[1]
~130.100[a]
Lihat sumber templat}}
Untuk kontributor: Sedang dilakukan otomatisasi klasifikasi bahasa secara berkala. Silakan sampaikan saran, pendapat, maupun perbaikan pada halaman pembicaraan templat maupun pembicaraan ProyekWiki
Bentuk baku
Kangean Baku
Dialek
Kangean Barat
Kangean Timur
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur oleh Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
  • Balai Bahasa Jawa Timur
Kode bahasa
ISO 639-3kkvkode inklusif
Kode individual:
- – Kangean Barat
- – Kangean Timur
Glottolog[1][2]
Linguasfer
IETF
BPS (2010)0092 6
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6a Vigorous
Bahasa Kangean dikategorikan sebagai C6a Vigorous menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini masih dituturkan dan digunakan oleh sebagian wilayah
Referensi: [3]
Lokasi penuturan
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 6°59′S 115°39′E / 6.983°S 115.650°E / -6.983; 115.650 Sunting ini di Wikidata
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Kangean (disebut sebagai Besa Kangean ataupun Ocaq Kangean oleh masyarakat lokal) adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh etnis Kangean,[4] yang merupakan sebuah kelompok etnis berasal dari pulau Kangean di wilayah Kepulauan Kangean, utara Laut Bali.[5][6][7]

Nomenklatur

Dalam pengistilahan lokal, bahasa Kangean dikenali sebagai Besa Kangean ataupun Ocaq Kangean. Kata besa itu sendiri juga dapat dieja sebagai basa mirip dalam pengistilahan bahasa Makassar, yang mana diserap dari bahasa Jawa Kuno bhāṣa (berasal dari pengistilahan Sanskerta). Di lain sisi, kata ocaq yang mana juga dapat dieja sebagai ocak merupakan sebuah pengistilahan pribumi pulau Kangean yang berserumpun dengan istilah dalam Jawa Kuno kacak yang memiliki arti "obrolan", "omongan", dsb. Sedangkan, istilah Kangean itu sendiri merujuk kepada etnonim penghuni asli pulau Kangean.

Sistem Penulisan

Ditelisik dari segi etnolinguistik (sejauh ini) dari penemuan prasasti-prasasti di Kepulauan Kangean, bahasa Kangean belum diketahui aksara aslinya atau dapat disimpulkan bahwa sejauh ini tidak memiliki aksara tradisional tersendiri. Dari masa ke masa, penggunaan aksara-aksara dari bahasa-bahasa lain digunakan untuk menulis kesusastraan berbahasa Kangean, diantaranya yakni mencakup aksara Carakan (Jawa), Lontaraq, Mangkasaraq, Pegon, dan aksara Latin yang kini sangat dominan digunakan.

Literatur

Literatur Kangean (bahasa Inggris: Kangeanese literature; Kangean literature) atau Sastra Kangean mencakup keseluruhan literatur oral dan yang dicatat atau ditulis dalam bahasa Kangean, maupun karya-karya sastra yang bersumber dari masyarakat Kangean yang diabadikan dalam bahasa-bahasa lain (namun literatur yang bukan berbahasa Kangean biasanya tidak dikonsiderasikan sebagai kanon). Literatur Kangean biasanya mengisahkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan cerita rakyat, dongeng, mitos, maupun catatan-catatan historis riil yang pernah terjadi pada masa lampau seperti contohnya yakni kisah para raja, kisah para perompak, dan lain sebagainya.

Salah satu literatur populer berbahasa Kangean yaitu folklor "Késah Lanun", yang mengisahkan mengenai perompak atau bajak laut yang berasal dari wilayah Lanao Selatan (Filipina) yang pernah berjaya menguasai wilayah laut dekat Kepulauan Kangean, Selat Makassar, sebagian Laut Jawa, hingga mencapai wilayah perairan kepulauan Riau dan Papua.[8]

Daftar Karya Sastra Kangean

  • Késah Lanun
  • Kandhana Rato Daeng Tjokro Bangkandhana Paq Dhalima — kisah mengenai penguasa (raja/ratu) Daeng Cokro Bangkandhana Paq Dhalima, tokoh yang berketurunan Bugis.
  • Khandana Radhin Djokomoerko
  • Kandhana Pandhita Siddik Sasmeto Ghoenong Pandeman — kisah mengenai pertapa (setara dengan konsep seorang buddha dalam ajaran Buddhisme) Siddik Sasmito dan sabdanya dari daerah Pandeman, Arjasa, pulau Kangean.
  • Salasila
  • Dhungengna Kandhulok
  • Dhungengna Matjan běn Kerbhi — dongeng mengenai harimau dan kerbau.
  • Dhungengna Ladhine
  • Dhungengna Sangembig
  • Dhungengna Bangbang Sutama — dongeng mengenai tokoh Bangbang Sutama.
  • Sang Embig
  • Dhungengna Toteq-Toteq bĕn Kapeteng
  • Jamaludin
  • Rato Kembang Koneng — kisah mengenai penguasa (raja/ratu) dari daerah Gua Koneng, Kalikatak, Arjasa, pulau Kangean.
  • Gondokoesoemo — literatur yang memiliki pengaruh Jawa.
  • Kandhana Radhin Somantre e naghara Kembhang-koneng — kisah mengenai Raden Sumantri dan sabdanya di daerah Gua Koneng, Kalikatak, Arjasa, pulau Kangean.
  • Kandhana pandhita Rahim e naghara Chibar-alam — kisah mengenai pertapa (setara dengan konsep seorang buddha dalam ajaran Buddhisme) Rahim dan sabdanya dari wilayah negeri Chibar(?).
  • Kandhana Dewi Rengganes — kisah mengenai Dewi Rengganis, seorang tokoh bangsawan (juga dikisahkan dalam Sastra Lombok dan Sastra Jawa).
  • Kandhana Bato-goenong
  • Djoko Sasigar — kisah mengenai tokoh Joko Sasigar (kemungkinan tokoh yang memiliki garis keturunan Jawa atau Bali secara susur galurnya).
  • Kandhana Radhin Bajanolla, pottrana Rato Eddjhim, adjhadhoeloek Ridjaloella e naghara — kisah mengenai Raden Bajanolla, putra sang Raja/Ratu Eddjhim, yang dijuluki sebagai Rijalulla (rajalela(?))-nya negeri.
  • Totoranna Sang Boekal bĕn Sang Katetempa - ujaran atau sabdanya Sang Bukal dan Sang Katetempa.

Daftar Literatur Kangean dalam bahasa lain

Bahasa Belanda

  • Kangeansch verhaal (bahasa Indonesia: Kisah Kangean) — kisah yang berkaitan dengan Kangean.
  • Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch[9] (bahasa Indonesia: Kisah uilenspiegel(?) dan rusa kerdil di Kangean) — Kisah mengenai uilenspiegel(?) dan rusa kerdil di Kangean.

Lihat Juga

Referensi

  1. ^ Kangean di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
    Kangean Barat di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
    Kangean Timur di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). Glottolog. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "Bahasa Kangean". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  4. ^ Kangean Speaking Peoples - Joshua Project
  5. ^ H. N. Kiliaan. 1897. Kangeansch. In Morphology and Syntaxis, 153-176. Batavia: Landsdrukkerij.
  6. ^ Eberhard, David M.; Simons, Gary F.; Fennig, Charles D. (2021). "Ethnologue: Languages of the World" (dalam bahasa Inggris). Dallas: SIL International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-04. Diakses tanggal 2021-09-18. 
  7. ^ "Kangean language" [Bahasa Kangean]. Glottolog 4.4 (dalam bahasa Inggris). 
  8. ^ Bustami, Abd. Latif (2004). "Folklor Kangean: Suatu Kajian Cerita Bajak Laut (Lanun) Sebagai Sumber Sejarah Kawasan" [The Folklore of Kangean: Study of the Folklore of the Pirates (Lanun) as the Source of Regional History] (PDF). Diakses tanggal 20 Januari 2021. 
  9. ^ Ronkel, PH. S. Van (1900). Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch (dalam bahasa Belanda). Albrecht & Co.-M. Nijhoff. 

Catatan

  1. ^ estimasi berdasarkan total populasi etnis Kangean

Pranala luar