Lompat ke isi

Bahasa Ma'ya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 27: Baris 27:
|ELP=2283
|ELP=2283
|ELPname=Legenyem
|ELPname=Legenyem
|map=Ma'ya language distribution map.png
|map=
|notice= IPA
|notice= IPA
}}
}}

Revisi per 26 Oktober 2023 09.21

Bahasa Ma'ya
BPS: 1042 3
Dituturkan diIndonesia
WilayahKepulauan Raja Ampat
EtnisSuku Ma'ya
Penutur
5.000 (2000–2001)[1]
Kode bahasa
ISO 639-3slzkode inklusifMencakup:
slz – Salawati
kgb – Kawe
lcc – Legenyem
wuy – Wauyai
Glottolograja1258[2]
IETFslz
ELPLegenyem
BPS (2010)1042 3
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa Ma'ya dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [3]
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Ma'ya
Kisaran lokasi Ma'ya dituturkan
Kisaran lokasi Ma'ya dituturkan
Lokasi penuturan
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 0°52′S 130°39′E / 0.86°S 130.65°E / -0.86; 130.65
Artikel ini mengandung simbol fonetik IPA. Tanpa bantuan render yang baik, Anda akan melihat tanda tanya, kotak, atau simbol lain, bukan karakter Unicode. Untuk pengenalan mengenai simbol IPA, lihat Bantuan:IPA.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Ma'ya adalah Bahasa Austronesia dari Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat Daya, Indonesia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 6.000 orang di desa-desa pesisir di pulau Misool, Salawati, dan Waigeo.[4] Dituturkan di perbatasan antara bahasa Austronesia dan bahasa Papua.[5]

Dialek

Ma'ya memiliki lima dialek, tiga di pulau Waigeo (Laganyan, Wauyai, dan Kawe), satu di Salawati, dan satu (punah atau hampir punah) di Batanta. dialek prestise adalah yang ada di Salawati. Dialek Waigeo memiliki /s/ dan /ʃ/, di mana varietas yang diucapkan di Salawati dan Misool memiliki /t/ dan /c/ masing-masing. Batanta, yang sudah punah, ternyata tidak dapat dipahami oleh tetangganya.[4]

Di Pulau Waigeo, ketiga dialek tersebut adalah[6]:6

  • Dialek Kawe dituturkan di desa Selpele dan Salyo di bagian barat laut pulau.
  • Dialek Laganyan dituturkan di desa Araway, Beo, dan Luptintol di pantai Teluk Mayalibit.
  • Dialek Wauyai dituturkan di desa Wauyai di pesisir Teluk Kabui.

Fonologi

Konsonan

Labial Alveolar Palatal Velar Glottal
hentian tak bersuara p t k (ʔ)
bersuara b d ɡ
sengau m n (ŋ)
geseran f s
kepakan ɾ
Lateral l
hampiran w j
  • Dua belas konsonan juga dapat didengar sebagai palatalisasi /pʲ, bʲ, tʲ, dʲ, kʲ, ɡʲ/; /fʲ, sʲ/; /mʲ, nʲ, lʲ, wʲ/.
  • Saat berada di posisi akhir kata, enam plosif dapat terjadi sebagai tidak dirilis [p̚, b̚, t̚, d̚, k̚, ɡ̚], serta hidung [m̚, n̚, ŋ̚].
  • /l/ dapat didengar sebagai retroflex [ɭ] di posisi akhir kata, dan ketika didahului oleh vokal belakang.
  • /s/ dapat diucapkan sebagai [ʃ] ketika antara dua /i/ bunyi vokal.
  • /ɾ/ juga dapat didengar sebagai getar [r], saat berada di posisi akhir kata.
  • /n/ dapat didengar sebagai velar [ŋ], ketika velar sebelumnya berhenti. [ŋ] bisa juga merupakan fonem pinjaman.
  • Perhentian glottal [ʔ] kebanyakan terdengar secara fonetik, pada posisi awal kata sebelum vokal awal.
  • Suara lainnya /ɦ, x, z/ mungkin juga terjadi akibat kata serapan bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

Vokal

Depan Tengah Kembali
Tutup i u
Tengah e ɔ
Buka a
Fonem Alofon
/e/ [e], [e̝], [ɛ]
/a/ [a], [ä]
/ɔ/ [ɔ], [ɔ̞], [o]
  • Suara lainnya /ɪ, ʊ/ dianggap archiphonemes, dan juga dapat terjadi secara fonetis sebagai akibat dari /i, u/ dalam kelompok vokal.[7]

Nada

Dalam Ma'ya baik nada maupun tekanan adalah leksikal pembedaan.[4][8] Ini berarti tekanan dan nada suatu kata dapat memengaruhi maknanya. Stres dan nada cukup independen satu sama lain, berbeda dengan kemunculannya di Swedia dan Serbo-Kroasia. Bahasa ini memiliki tiga toneme (tinggi, naik dan turun). Dari lebih seribu bahasa Austronesia, hanya ada selusin yang bernada leksikal; dalam hal ini tampaknya merupakan sisa pergeseran dari bahasa Papua.

Nada leksikal hanya ditemukan di suku kata terakhir.[9]

Lihat juga

  • Bahasa Matbat, bahasa tetangga dengan pengaruh Papua (non-austronesia) yang lebih kuat dengan lima nada.

Referensi

  1. ^ Salawati di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
    Kawe di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
    Legenyem di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
    Wauyai di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Raja Ampat Maya". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "Bahasa Ma'ya". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  4. ^ a b c Remijsen, Bert (2001). "Dialectal Variation in the Lexical Tone System of Ma'ya". Language and Speech. 44 (4): 473–499. doi:10.1177/00238309010440040301. PMID 12162695. 
  5. ^ Remijsen, Bert (November 2003), "New Perspectives in Word-Prosodic Typology" (PDF), IIAS Newsletter #32, hlm. 29, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-06-11 
  6. ^ Arnold, Laura Melissa (2018). Grammar of Ambel, an Austronesian language of Raja Ampat, west New Guinea (Tesis PhD). 
  7. ^ van der Leeden, Alex C. (1993). Ma'ya: a language study. Seri Terbitan LIPI-RUL Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia and Rijkuniversiteit te Leiden. 
  8. ^ Rivera-Castillo, Yolanda; Pickering, Lucy (2004). "Phonetic Correlates of Stress and Tone in a Mixed System". Journal of Pidgin and Creole Languages. 19 (2): 261–284. CiteSeerX 10.1.1.538.9834alt=Dapat diakses gratis. doi:10.1075/jpcl.19.2.02riv. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Arnold, Laura. 2018. ‘A preliminary archaeology of tone in Raja Ampat’. In Antoinette Schapper, ed. Contact and substrate in the languages of Wallacea, Part 2. NUSA 64: 7–37. DOI:10.5281/zenodo.1450778

Bacaan lebih lanjut

  • van der Leeden, Alex (1993). Ma'ya: Phonology. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. hlm. 97. ISBN 9789798258015.