Bahasa Ma'ya: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 27: | Baris 27: | ||
|ELP=2283 |
|ELP=2283 |
||
|ELPname=Legenyem |
|ELPname=Legenyem |
||
|map=Ma'ya language distribution map.png |
|||
|map= |
|||
|notice= IPA |
|notice= IPA |
||
}} |
}} |
Revisi per 26 Oktober 2023 09.21
Bahasa Ma'ya adalah Bahasa Austronesia dari Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat Daya, Indonesia. Bahasa ini dituturkan oleh sekitar 6.000 orang di desa-desa pesisir di pulau Misool, Salawati, dan Waigeo.[4] Dituturkan di perbatasan antara bahasa Austronesia dan bahasa Papua.[5]
Dialek
Ma'ya memiliki lima dialek, tiga di pulau Waigeo (Laganyan, Wauyai, dan Kawe), satu di Salawati, dan satu (punah atau hampir punah) di Batanta. dialek prestise adalah yang ada di Salawati. Dialek Waigeo memiliki /s/ dan /ʃ/, di mana varietas yang diucapkan di Salawati dan Misool memiliki /t/ dan /c/ masing-masing. Batanta, yang sudah punah, ternyata tidak dapat dipahami oleh tetangganya.[4]
Di Pulau Waigeo, ketiga dialek tersebut adalah[6]
- Dialek Kawe dituturkan di desa Selpele dan Salyo di bagian barat laut pulau.
- Dialek Laganyan dituturkan di desa Araway, Beo, dan Luptintol di pantai Teluk Mayalibit.
- Dialek Wauyai dituturkan di desa Wauyai di pesisir Teluk Kabui.
Fonologi
Konsonan
Labial | Alveolar | Palatal | Velar | Glottal | ||
---|---|---|---|---|---|---|
hentian | tak bersuara | p | t | k | (ʔ) | |
bersuara | b | d | ɡ | |||
sengau | m | n | (ŋ) | |||
geseran | f | s | ||||
kepakan | ɾ | |||||
Lateral | l | |||||
hampiran | w | j |
- Dua belas konsonan juga dapat didengar sebagai palatalisasi /pʲ, bʲ, tʲ, dʲ, kʲ, ɡʲ/; /fʲ, sʲ/; /mʲ, nʲ, lʲ, wʲ/.
- Saat berada di posisi akhir kata, enam plosif dapat terjadi sebagai tidak dirilis [p̚, b̚, t̚, d̚, k̚, ɡ̚], serta hidung [m̚, n̚, ŋ̚].
- /l/ dapat didengar sebagai retroflex [ɭ] di posisi akhir kata, dan ketika didahului oleh vokal belakang.
- /s/ dapat diucapkan sebagai [ʃ] ketika antara dua /i/ bunyi vokal.
- /ɾ/ juga dapat didengar sebagai getar [r], saat berada di posisi akhir kata.
- /n/ dapat didengar sebagai velar [ŋ], ketika velar sebelumnya berhenti. [ŋ] bisa juga merupakan fonem pinjaman.
- Perhentian glottal [ʔ] kebanyakan terdengar secara fonetik, pada posisi awal kata sebelum vokal awal.
- Suara lainnya /ɦ, x, z/ mungkin juga terjadi akibat kata serapan bahasa Arab dan bahasa Indonesia.
Vokal
Depan | Tengah | Kembali | |
---|---|---|---|
Tutup | i | u | |
Tengah | e | ɔ | |
Buka | a |
Fonem | Alofon |
---|---|
/e/ | [e], [e̝], [ɛ] |
/a/ | [a], [ä] |
/ɔ/ | [ɔ], [ɔ̞], [o] |
- Suara lainnya /ɪ, ʊ/ dianggap archiphonemes, dan juga dapat terjadi secara fonetis sebagai akibat dari /i, u/ dalam kelompok vokal.[7]
Nada
Dalam Ma'ya baik nada maupun tekanan adalah leksikal pembedaan.[4][8] Ini berarti tekanan dan nada suatu kata dapat memengaruhi maknanya. Stres dan nada cukup independen satu sama lain, berbeda dengan kemunculannya di Swedia dan Serbo-Kroasia. Bahasa ini memiliki tiga toneme (tinggi, naik dan turun). Dari lebih seribu bahasa Austronesia, hanya ada selusin yang bernada leksikal; dalam hal ini tampaknya merupakan sisa pergeseran dari bahasa Papua.
Nada leksikal hanya ditemukan di suku kata terakhir.[9]
Lihat juga
- Bahasa Matbat, bahasa tetangga dengan pengaruh Papua (non-austronesia) yang lebih kuat dengan lima nada.
Referensi
- ^ Salawati di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
Kawe di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
Legenyem di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
Wauyai di Ethnologue (ed. ke-18, 2015) - ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Raja Ampat Maya". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Ma'ya". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ a b c Remijsen, Bert (2001). "Dialectal Variation in the Lexical Tone System of Ma'ya". Language and Speech. 44 (4): 473–499. doi:10.1177/00238309010440040301. PMID 12162695.
- ^ Remijsen, Bert (November 2003), "New Perspectives in Word-Prosodic Typology" (PDF), IIAS Newsletter #32, hlm. 29, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-06-11
- ^ Arnold, Laura Melissa (2018). Grammar of Ambel, an Austronesian language of Raja Ampat, west New Guinea (Tesis PhD).
- ^ van der Leeden, Alex C. (1993). Ma'ya: a language study. Seri Terbitan LIPI-RUL Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia and Rijkuniversiteit te Leiden.
- ^ Rivera-Castillo, Yolanda; Pickering, Lucy (2004). "Phonetic Correlates of Stress and Tone in a Mixed System". Journal of Pidgin and Creole Languages. 19 (2): 261–284. CiteSeerX 10.1.1.538.9834 . doi:10.1075/jpcl.19.2.02riv.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Arnold, Laura. 2018. ‘A preliminary archaeology of tone in Raja Ampat’. In Antoinette Schapper, ed. Contact and substrate in the languages of Wallacea, Part 2. NUSA 64: 7–37. DOI:10.5281/zenodo.1450778
Bacaan lebih lanjut
- van der Leeden, Alex (1993). Ma'ya: Phonology. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. hlm. 97. ISBN 9789798258015.