Kepulauan Masalima
Nama lokal: | |
---|---|
Geografi | |
Lokasi | Selat Makassar Asia Tenggara Samudra Hindia |
Koordinat | 5°3′29.000″S 117°3′39.000″E / 5.05805556°S 117.06083333°E |
Kepulauan | Kepulauan Sunda Besar (Pulau Sulawesi dan Sekitarnya), Kepulauan Indonesia |
Dibatasi oleh | Selat Makassar |
Jumlah pulau | 7 (tujuh) |
Pulau besar | Pulau Sabaru, Pulau Masalima, Pulau Pamolikang, Pulau Saliriang, dan Pulau Pammantauang (pulau utama dan berpenghuni) |
Luas | 23 km2 |
Titik tertinggi | 100 m |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kabupaten | Pangkajene dan Kepulauan |
Kecamatan | Liukang Kalmas |
Desa | Desa Pammas Desa Sabaru |
Kependudukan | |
Penduduk | 4.982 jiwa (2019, sumber BPS Kabupaten Pangkep) |
Kepadatan | 216,61 jiwa/km2 |
Bahasa | Mandar, Bugis, Madura, Jawa |
Kelompok etnik | Mandar, Bugis, Madura, Jawa |
Info lainnya | |
Zona waktu | |
Kepulauan Masalima, Pulau-Pulau Masalima, atau Pulau-pulau Lima (Bugis: ᨄᨘᨒᨚᨄᨘᨒᨚ ᨆᨔᨒᨗᨆ, translit. Pulo-pulo Massalima, har. 'Kepulauan Masalima' ; Makassar: ᨒᨗᨕᨘᨒᨗᨕᨘᨀ ᨆᨔᨒᨗᨆ, translit. Liu'-liukang Massalima, har. 'Kepulauan Masalima') adalah nama sebuah kepulauan atau sekelompok pulau di Indonesia, yang secara geografis terletak di perairan Selat Makassar dengan gugusan pulau-pulau kecil berjumlah tujuh baik berpenghuni maupun tidak berpenghuni, yakni Pulau Masalima, Pulau Pammantauang, Pulau Pamolikang, Pulau Sabaru, Pulau Saliriang, Pulau Togotogo Pammantauang, dan Pulau Togotogo Marasende. Secara administratif kepulauan ini tersebar di dua desa, yaitu Desa Pammas dan Desa Sabaru dalam wilayah Kecamatan Liukang Kalmas, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Posisi Kepulauan Masalima berada di bagian barat daya wilayah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Kepulauan ini dekat dengan perairan Laut Jawa dan pulau-pulau kecil di wilayah Pulau Sembilan, Kotabaru. Kebanyakan populasi yang mendiami kepulauan ini adalah suku Mandar. Kepulauan Masalima dapat ditempuh dengan kapal dalam waktu 16-18 jam dari Pelabuhan Paotere, Kota Makassar atau 22-24 jam dari Dermaga Maccini Baji Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Etimologi
[sunting | sunting sumber]Nama "Masalima" berasal dari penamaan bahasa setempat di wilayah kepulauan tersebut. Kata "Masa" berarti banyak[1] dan "Lima" menunjukkan jumlah lima. Jadi Masalima bermakna banyak dalam hitungan jumlah lima. Hal ini tidak terlepas dari wilayah kepulauan tersebut memiliki lima pulau utama yang dapat dihuni.
Pulau-pulau
[sunting | sunting sumber]Terdapat tujuh pulau dalam wilayah Kepulauan Masalima dengan rincian sebagai berikut:
No. | Nama | Luas daratan (km²), sumber BPN RI | Kependudukan | Wilayah administrasi |
---|---|---|---|---|
1. | Pulau Masalima | 0,469 | berpenghuni | Desa Pammas |
2. | Pulau Pammantauang | 0,461 | berpenghuni | Desa Pammas |
3. | Pulau Pamolikang | 0,197 | berpenghuni | Desa Sabaru |
4. | Pulau Sabaru | 1,474 | berpenghuni | Desa Sabaru |
5. | Pulau Saliriang | 0,163 | berpenghuni | Desa Pammas |
6. | Pulau Togotogo Pammantauang | 0,023 | tidak berpenghuni | Desa Pammas |
7. | Pulau Togotogo Marasende | 0,008 | tidak berpenghuni | Desa Pammas |
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Daftar pulau di Indonesia
- Kepulauan Spermonde
- Kepulauan Sabalana
- Kepulauan Tengah
- Selat Makassar
- Kecamatan Liukang Kalmas
- Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
- Pelabuhan Paotere
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Tim redaksi sumenepkab.go.id (4 September 2015). "Mengenal Sosok Toan Karaeng, Tokoh Ulama Legendaris Masalembu". sumenepkab.go.id. Diakses tanggal 14 Mei 2023.