Lompat ke isi

Mandai, Maros

Koordinat: 5°05′08″S 119°31′34″E / 5.0854726°S 119.5260538°E / -5.0854726; 119.5260538
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

5°05′08″S 119°31′34″E / 5.0854726°S 119.5260538°E / -5.0854726; 119.5260538

Mandai
Peta Kecamatan Mandai
Peta Kecamatan Mandai
Kecamatan Mandai
Kecamatan Mandai
Mandai
Letak Kecamatan Mandai di Pulau Sulawesi
Kecamatan Mandai
Kecamatan Mandai
Mandai
Mandai (Indonesia)
Koordinat: 5°05′08″S 119°31′34″E / 5.0854726°S 119.5260538°E / -5.0854726; 119.5260538
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
KabupatenMaros
Pemerintahan
 • CamatAndi Mappelawa (sekarang)
Populasi
 • Total39,414 jiwa tahun 2.017 jiwa
Kode pos
90552[2]
Kode Kemendagri73.09.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7308010 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan6 (total)
4 desa
2 kelurahan
Peta
PetaKoordinat: 5°6′15″S 119°33′35″E / 5.10417°S 119.55972°E / -5.10417; 119.55972

Mandai (Lontara Bugis & Lontara Makassar: ᨆᨉᨕᨗ, transliterasi: Mandai) adalah nama sebuah kecamatan yang berada di wilayah Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kecamatan ini berada di Tetebatu, Kelurahan Bontoa dengan jarak 4 km dari Kota Turikale yang merupakan ibu kota dan pusat pemerintahan Kabupaten Maros.

Sejarah

Status kampung di Kerajaan

Status gallarang di Kerajaan Gowa

  • Gallarang Sudiang

Status gallarang di Kerajaan Tallo

  • Gallarang Bira
  • Gallarang Moncongloe
  • Gallarang Biringkanaya

Status kampung di Kerajaan Tanralili (1700)

Sebelum terbentuknya Kecamatan Mandai, wilayah Kecamatan Mandai merupakan eks wilayah Kerajaan Tanralili yang terdiri 40 kampung sebagai berikut:

  • Kampung Masale
  • Kampung Amma'rang
  • Kampung Biringkaloro
  • Kampung Ba'do-Ba'do
  • Kampung Dulang
  • Kampung Sabantang
  • Kampung Kacici
  • Kampung Batangase
  • Kampung Pattontongang
  • Kampung Leko
  • Kampung Ba'do Ujung
  • Kampung Lekopancing
  • Kampung Makkaraeng
  • Kampung Panasakkang
  • Kampung Baku
  • Kampung Pao-Pao
  • Kampung Bontotangnga
  • Kampung Macinna
  • Kampung Billa
  • Kampung Kaluku
  • Kampung Salu
  • Kampung Tokka
  • Kampung Baru
  • Kampung Bara
  • Kampung Damma
  • Kampung Sambotara
  • Kampung Bossolo
  • Kampung Tanadidi
  • Kampung Bassikalling
  • Kampung Tanete Pakku
  • Kampung Ujung Paku
  • Kampung Puca
  • Kampung Mangento
  • Kampung Kabbung
  • Kampung Tamarampu
  • Kampung Tanete Bulu
  • Kampung Cindakko
  • Kampung Massulangka
  • Kampung Batulotong
  • Kampung Matowa

Status Distrik di Onderafdeling Maros (1952)

5 dari 16 distrik/gallarang di Onderafdeling Maros merupakan cikal bakal lahirnya Kecamatan Mandai sebagai berikut:

  • Distrik Tanralili
  • Gallarang Sudiang
  • Gallarang Bira
  • Gallarang Biringkanaya
  • Gallarang Moncongloe

Status kecamatan

Wilayah Kabupaten Maros dalam sejarahnya telah mengalami pemekaran wilayah, termasuk didalamnya wilayah Mandai. Pada tanggal 4 Juli 1959, secara administratif Kabupaten Maros resmi dibentuk sebagai Daerah Swantantra tingkat II, ibu kota berkedudukan di Kota Maros, dan kuota jumlah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah sebanyak 15 orang anggota melalui dasar hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1959 Bab I Pasal 1, 2 & 3. Kabupaten Maros pada saat itu membawahi beberapa distrik adat gemeenschap yaitu: Distrik Simbang, Distrik Bontoa, Distrik Tanralili, Distrik Raya (Lau), Distrik Turikale, Distrik Marusu, Distrik-distrik dari Federasi Gallarang Appaka, dan Distrik-distrik dari Federasi Lebbotengngae.

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan, maka struktur pemerintahan yang ada kemudian mengalami perubahan. Distrik adat gemeenschap yang sebelumnya diformulasikan ke dalam bentuk distrik harus pula menyesuaikan sejak tanggal 19 Desember 1961 Kabupaten Maros tidak lagi terdiri dari distrik tetapi terbagi ke dalam 4 (empat) Kecamatan. Pada tanggal 1 Juni 1963, Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 mulai diberlakukan. Distrik/Daerah Adat/Kerajaan Lokal kemudian menghilang dari permukaan sejarah dengan dibentuknya kecamatan-kecamatan. 4 (empat) kecamatan yang terbentuk pada waktu itu sebagai berikut:

  1. Distrik Turikale, Distrik Marusu, Distrik Lau, dan Distrik Bontoa melebur menjadi Kecamatan Maros Baru.
  2. Distrik Simbang dan beberapa wilayah dari distrik tetangganya melebur menjadi Kecamatan Bantimurung.
  3. Federasi Lebbotengngae yang terdiri dari Distrik Cenrana, Distrik Mallawa, Distrik Camba, Distrik Laiya, Distrik Wanua Waru, dan Distrik Gattareng Matinggi melebur menjadi Kecamatan Camba.
  4. Distrik Tanralili bergabung dengan Federasi Gallarang Appaka yang terdiri dari Gallarang Bira, Gallarang Biringkanaya, Gallarang Moncongloe, dan Gallarang Sudiang yang melebur menjadi Kecamatan Mandai. Federasi Gallarang Appaka sebelumnya adalah merupakan eks wilayah dari Kerajaan Gowa. Penyebutan "Gallarang" setingkat dengan distrik atau kecamatan pada masa Kerajaan Gowa.[3]

Tahun 1963

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai sejak 1 Juni 1963 sampai 31 Agustus 1971:

  1. Desa Baji Mangngai
  2. Desa Benteng Gajah
  3. Desa Bira
  4. Desa Bonto Mate'ne
  5. Desa Bulurokeng
  6. Desa Daya
  7. Desa Kurusumange
  8. Desa Lekopancing
  9. Desa Moncongloe
  10. Desa Sudiang
  11. Desa Tamalanrea
  12. Desa Tenrigangkae
  13. Desa Toddopulia
  14. Desa Tompobulu
  15. Kelurahan Bontoa
  16. Kelurahan Hasanuddin

Tahun 1971

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai sejak 1 September 1971 sampai 23 Mei 1992:

  1. Desa Allaere
  2. Desa Baji Mangngai
  3. Desa Benteng Gajah
  4. Desa Bonto Mate'ne
  5. Desa Kurusumange
  6. Desa Lekopancing
  7. Desa Moncongloe
  8. Desa Moncongloe Bulu (1991)
  9. Desa Pattontongan (1985)
  10. Desa Tenrigangkae
  11. Desa Toddopulia
  12. Desa Tompobulu
  13. Kelurahan Bontoa
  14. Kelurahan Hasanuddin

Tahun 1992

Selanjutnya pada tahun 1986 mulai dilakukan perencanaan pemekaran menjadi tujuh kecamatan. Pada tahun 1989, terjadi pemekaran wilayah kecamatan dengan dibentuknya 3 Kecamatan Perwakilan yakni:

  1. Kecamatan Tanralili
  2. Kecamatan Mallawa
  3. Kecamatan Maros Utara

Wilayah Kecamatan Mandai mengalami pengurangan luas wilayah seiring Kecamatan Tanralili resmi dibentuk dan diundangkan pada tanggal 23 Mei 1992 menjadi kecamatan defenitif. Alasan pembentukan tersebut karena semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume kegiatan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Kabupaten Maros dalam wilayah Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan, dan dalam rangka memperlancar pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dipandang perlu membentuk kecamatan baru di wilayah tesebut. Pembentukan kecamatan defenitif dalam wilayah Kabupaten Maros juga berpedoman kepada ketentuan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah, pembentukan kecamatan harus ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.[4]

Wilayah Kecamatan Tanralili merupakan hasil pemekaran wilayah dari Kecamatan Mandai (Desa Allaere, Desa Kurusumange, Desa Toddopulia, Desa Lekopancing, Desa Benteng Gajah, dan Desa Tompobulu) dengan pusat pemerintahan berada di Desa Allaere. Hal ini didasarkan pada dasar hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 1992 Pasal 7 Ayat 1, 2, dan 3 dan Pasal 9 Ayat 7.[4]

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai sejak 23 Mei 1992 sampai 3 Agustus 2001:

  1. Desa Baji Mangngai
  2. Desa Bonto Bunga (1993)
  3. Desa Bonto Marannu (1992)
  4. Desa Bonto Mate'ne
  5. Desa Pattontongan
  6. Desa Moncongloe
  7. Desa Moncongloe Bulu
  8. Desa Moncongloe Lappara
  9. Desa Tenrigangkae
  10. Kelurahan Bontoa
  11. Kelurahan Hasanuddin

Tahun 2001

Kemudian pada hari kamis, tanggal 22 agustus 1996, DPD II KNPI Kabupaten Maros mengadakan “Seminar Pemekaran dan Perubahan Nama Kecamatan” dengan berlandaskan latar belakang kesejarahan sekaligus sebagai pemantapan “jati diri Maros” melalui kilas balik sejarah. Upaya DPD II KNPI Maros pada waktu itu mendapat apresiasi dan sambutan hangat dari para budayawan dan pemerhati sejarah. Nama yang sarat dengan muatan historis memang punya arti tersendiri, terutama bagi orang-orang yang menghormati jati dirinya.

Bertolak dari hasil seminar tersebut, maka Bupati KDH Tingkat II Maros, Nasrun Amrullah (cucu dari H. Andi Page Manyanderi Petta Ranreng, Petta Imam Turikale III), lewat Surat Bupati KDH Tingkat II Maros, No.146.1/276/Pem. Tgl. 19 September 1996, meminta Persetujuan DPRD Tingkat II Maros untuk Pembentukan/Pemekaran Kecamatan. DPRD Tingkat II Maros kemudian membentuk panitia khusus yang kemudian membahas dan menetapkan pembentukan/pemekaran kecamatan yang telah ada serta diberi nama sesuai dengan nama distrik yang pernah ada.

Pada tanggal 3 agustus 2001, dilakukan pembentukan Kecamatan Moncongloe melalui Peraturan Daerah Kabupaten Maros No. 17 Tahun 2001. Pada Perda ini, wilayah Kecamatan Moncongloe diambil dari sebagian wilayah Kecamatan Mandai (Desa Moncongloe, Desa Moncongloe Lappara, Desa Moncongloe Bulu, Desa Bonto Bunga, dan Desa Bonto Marannu). Wilayah Kecamatan Mandai berkurang setelah Desa Moncongloe, Desa Moncongloe Lappara, Desa Moncongloe Bulu, Desa Bonto Bunga, dan Desa Bonto Marannu masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Moncongloe. Sekarang wilayah Kecamatan Mandai meliputi Kelurahan Bontoa, Kelurahan Hasanuddin, Desa Tenrigangkae, Desa Bonto Matene, Desa Baji Mangai, dan Desa Pattontongan. Wilayah Kecamatan Mandai ini diterapkan pada bab IV pasal 7 ayat 2.

Berikut adalah wilayah-wilayah Kecamatan Mandai sejak 3 Agustus 2001 sampai sekarang:

  1. Desa Baji Mangngai
  2. Desa Bonto Mate'ne
  3. Desa Pattontongan
  4. Desa Tenrigangkae
  5. Kelurahan Bontoa
  6. Kelurahan Hasanuddin

Kondisi geografis

Batas wilayah

Kecamatan Mandai memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Berbatasan
utara Kecamatan Turikale dan Kecamatan Simbang
selatan Kecamatan Moncongloe
barat Kecamatan Biringkanaya (Kota Makassar) dan Kecamatan Marusu
timur Kecamatan Tanralili

Letak Astronomis

Secara astronomis, posisi kecamatan Mandai terletak antara 119 30' BT sampai dengan 5 00' LS dan memiliki tinggi wilayah antara 5 - 65 m di atas permukaan laut (DPL). Bandara Internasional Sultan Hasanuddin berada di kecamatan ini yang berbatasan langsung dengan kecamatan Biringkanaya, kota Makassar di sebelah barat.

Kondisi demografis

Etnis

Penduduk kecamatan Mandai mayoritas adalah suku Makassar dan suku Bugis.

Jumlah penduduk

Kecamatan Mandai memiliki luas 49,11 km² dan penduduk berjumlah 50.746 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 1.033,31 jiwa/km² pada tahun 2021. Adapun rasio jenis kelamin penduduk Kecamatan Mandai pada tahun tersebut adalah 100,93. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada sebanyak 100 penduduk laki-laki. Berikut ini adalah data jumlah penduduk Kecamatan Mandai dari tahun ke tahun:

Tahun Laki-laki Perempuan Rasio Jenis Kelamin Jumlah Rumah Tangga Total Penduduk (jiwa) Pertumbuhan Penduduk (jiwa) Kepadatan Penduduk (jiwa/km²) Referensi
2009 17.545 17.428 100,67 N/A 34.973 N/A 712,14 [5]
2010 17.502 17.542 99,77 7.869 35.044 71 713,58 [5]
2011 17.890 17.930 99,78 7.995 35.820 776 729,38 [6]
2012 18.296 18.310 99,92 8.024 36.606 786 745,39 [7]
2013 18.844 18.923 99,58 8.169 37.767 1.161 769,03 [8]
2014 18.460 19.157 96,36 82.79 37.617 150 765,97 [9]
2015 18.664 19.540 95,52 8.357 38.224 607 778,33 [10]
2016 18.907 19.721 95,87 8.445 38.628 404 786,56 [11]
2017 19.113 20.301 94,15 8.531 39.414 786 802,57 [12]
2018 19.318 20.687 93,38 8.615 40.005 591 814,60 [13]
2019 N/A N/A N/A N/A 46.585 6.580 948,58 [14]
2020 26.159 25.642 102,02 11.823 51.801 5.216 1.054,80 [15]
2021 25.490 25.256 100,93 14.566 50.746 1.055 1.033,31 [16]

Pemerintahan

Pembagian wilayah administrasi

Kecamatan Mandai memiliki 6 (enam) wilayah pembagian dengan rincian 2 (dua) berstatus kelurahan dan 4 (empat) berstatus desa sebagai berikut:

No. Desa/Kelurahan Luas (km²)
1 Desa Baji Mangai 9,98
2 Desa Bonto Matene 12,69
3 Desa Pattontongan 11,47
4 Desa Tenrigangkae 6,43
5 Kelurahan Bontoa 4,38
6 Kelurahan Hasanuddin 4,16
Jumlah 49,11


Kecamatan Mandai memiliki dua puluh enam wilayah di bawah kelurahan/desa dengan rincian sepuluh berstatus lingkungan dan enam belas berstatus dusun sebagai berikut:

  1. Dusun Baddo-Baddo
  2. Dusun Pao-Pao
  3. Dusun Tamarunang
  4. Dusun Barambang
  5. Dusun Bentenge
  6. Dusun Bonto Ramba
  7. Dusun Borongloe
  8. Dusun Bangun Polea
  9. Dusun Mangento
  10. Dusun Pattontongan
  11. Dusun Salu
  12. Dusun Bombongi
  13. Dusun Bugis
  14. Dusun Makkaraeng
  15. Dusun Padaelo
  16. Dusun Tinggito
  17. Lingkungan Bontoa
  18. Lingkungan Sambotara
  19. Lingkungan Tamarampu
  20. Lingkungan Tete Batu
  21. Lingkungan Batangase
  22. Lingkungan Kadieng I
  23. Lingkungan Kadieng II
  24. Lingkungan Kampung Baru
  25. Lingkungan Padangalla
  26. Lingkungan Padang Sessere

Daftar kepala wilayah kecamatan/camat

Kecamatan Mandai merupakan salah satu dari empat kecamatan tertua di Kabupaten Maros yang mulai diresmikan sejak 1 Juni 1963 sebagai hasil dari pemberlakuan secara resmi UURI No. 29 Tahun 1959. Sebelum disebut dengan istilah camat pada periode 2000-an hingga saat ini, Pemerintah Kecamatan Mandai disebut dengan nomenklatur kepala wilayah kecamatan. Berikut ini adalah daftar kepala wilayah kecamatan/camat di Kecamatan Bantimurung dari masa ke masa:

No. Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Keterangan Referensi
1. - B.O.W. Rumagit (Pamong Praja) 1 Juni 1963 1 Januari 1965 kepala wilayah kecamatan definitif pertama
- H. Andi Badoeddin Daeng Nuntung (Karaeng Tanralili) 1 Juni 1963 1 Januari 1965 Wakil kepala wilayah kecamatan definitif pertama
2. - H. Abdul Rifai Puang Rala 1 Januari 1965 - kepala wilayah kecamatan definitif
3. - - - - kepala wilayah kecamatan
4. Drs. H. Andi Paharuddin - - kepala wilayah kecamatan [17]
5. - Drs. Muhammad Syafki - 1985 kepala wilayah kecamatan
6. - - - - kepala wilayah kecamatan
7. - - - - kepala wilayah kecamatan
8. - - - - kepala wilayah kecamatan
9. - - - 24 Desember 2001 kepala wilayah kecamatan
10. Hj. Rosmiaty, S.Sos. 24 Desember 2001 12 Agustus 2005 Kepala Kecamatan [18]
11. - A. Syahrul, S.Sos. 12 Agustus 2005 26 Februari 2007 Kepala Kecamatan [19]
12. - - 26 Februari 2007 18 Juni 2007 Plt. Kepala Kecamatan
13. Muhammad Hatta, S.STP, M.Si. 18 Juni 2007 8 Januari 2008 Kepala Kecamatan [20]
14. - - 8 Januari 2008 - Kepala Kecamatan
15. - Drs. Andi Mallarangang, M.Si. November 2011 9 Juli 2012 camat
16. Drs. H. Erhan Haris, M.Si.
(–2022)
9 Juli 2012 24 Januari 2014 camat definitif [21][22]
17. - Drs. H. Andi Machmud Oesman 24 Januari 2014 2016 camat definitif [22]
18. - Drs. H. Usman, M.M. 2016 9 Januari 2017 Camat
19. Andi Mappellawa S, S.Sos., M.Si. 9 Januari 2017 2021 camat definitif [23]
20. H. Abdul Razak, S.E. 2021 sedang menjabat camat definitif


Fasilitas

  • Kantor Polsek Mandai
  • Kantor Camat Mandai
  • Kantor Kelurahan Bontoa
  • Kantor Kelurahan Hasanuddin
  • Kantor Desa Tenrigangkae
  • Kantor Desa Baji Mangai
  • Kantor Desa Pattontongan
  • Kantor Desa Bonto Matene

Indeks desa membangun kecamatan

Tahun Nilai Rata-Rata IDM Kecamatan Status IDM Kecamatan Peringkat Referensi
Dalam Kabupaten Dalam Provinsi Nasional
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016 0,6050 berkembang 5 2.102 [24]
2017
2018 [25]
2019 0,6802 berkembang 2 33 1.295 [26]
2020 0,6882 berkembang 2 56 1.718 [27]
2021 0,7391 maju 1 37 925 [28]
2022
IDM Kecamatan Mandai
Sumber: Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kemendes PDTT RI

Pendidikan

Lembaga pendidikan formal di kecamatan Mandai adalah sebagai berikut:

Pondok Pesantren

  • Ponpes Al-Mubarak

SD sederajat

  • MI Swasta Darul Istiqamah (Sekolah Putri Darul Istiqamah SPIDI)
  • MI Swasta DDI Hasanuddin
  • MI Swasta Makkaraeng
  • SD Swasta Angkasa 1
  • SD Swasta Angkasa II
  • SD Swasta Angkasa Pura Bandara Hasanuddin
  • SD Swasta Disamakan Angkasa III
  • SD Swasta Islam Terpadu An-Nas Mandai
  • SD Negeri 103 Inpres Hasanuddin
  • SD Negeri 104 Inpres Makaraeng
  • SD Negeri 146 Barambang 1
  • SD Negeri 178 Inpres Bontoa
  • SD Negeri 179 Inppres Batangase
  • SD Negeri 234 Barambang II
  • SD Negeri 24 Batangase
  • SD Negeri 240 Baddo-Baddo
  • SD Negeri 35 Pao-Pao
  • SD Negeri 53 Makaraeng
  • SD Negeri 56 Pattontongan
  • SD Negeri 99 Kadieng
  • SD Negeri 222 Inpres Pao-Pao
  • SD Negeri 228 Inpres Salu

SMP sederajat

  • SMP Swasta Islam Terpadu Darul Istiqamah
  • MTs Swasta Darul Istiqamah (Sekolah Putri Darul Istiqamah SPIDI)
  • MTs Swasta DDI Hasanuddin
  • MTs Swasta Makkaraeng
  • SMP Swasta Disamakan Angkasa
  • SMP Swasta Islam An-Nas Mandai
  • SMP Swasta PGRI 1 Maros
  • SMP Swasta PGRI 3 Maros
  • SMP Negeri 16 Mandai
  • SMP Negeri 5 Mandai

SMA sederajat

  • MA Swasta Darul Istiqamah (Sekolah Putri Darul Istiqamah SPIDI)
  • MA Swasta DDI Hasanuddin
  • SMA Swasta Pratama Batangase
  • SMA Negeri 8 Mandai Maros
  • SMA Swasta Angkasa
  • SMA Swasta Islam Terpadu An-Nas 1 Mandai
  • SMA Swasta Islam Terpadu Darul Istiqamah
  • SMK Swasta Salewangang Maros
  • SMK Swasta Teknologi An-Nas
  • SMK Swasta Widya Nusantara

Agama

Gereja

  • Gereja Bunda Maria
  • Gereja HKBP Tamarunang (Dusun Tamarunang, Desa Baji Mangai)
  • Gereja Katolik Stasi Laikang
  • GTM Jemaat Mandai
  • Gereja (Kapel) Laikang
  • Gereja Pouk Lahairoi Lanud Hasanuddin
  • Gereja Rio Riita

Masjid

  • Masjid Awaluddin
  • Masjid Tahfizul Qur'an
  • Masjid Muballiqat
  • Masjid Ulumul Qur'an
  • Masjid Al-Ikhlas
  • Masjid Al-Furqan
  • Masjid Nurul Ikhlas
  • Masjid Jannatul Firdaus
  • Masjid Ulumul Qur'an
  • Masjid Asma Binti Abubakar
  • Masjid Al-Anshar
  • Masjid Nurul Yaqin
  • Masjid Nurul Isra
  • Masjid Nurul Amanah
  • Masjid Babul Jannah
  • Masjid Babul Rahman
  • Masjid Babur Rahman
  • Masjid Nurul Tauhid
  • Masjid Nurul Muttaqin
  • Masjid Nurul Yaqin
  • Masjid Babul Jannah
  • Masjid Nurul Qamamah
  • Masjid Nuruttaqwa
  • Masjid Nurul Jamaah
  • Masjid Nurul Aqsa
  • Masjid Al-Ikhlas
  • Masjid Ma'rifatullah
  • Masjid Nurul Huda
  • Masjid Nurul Iman
  • Masjid Nurussudur
  • Masjid Babul Jannah
  • Masjid Baitul Rahman
  • Masjid Babul Khaer
  • Masjid Babus Salam
  • Masjid Nurul Mukminin
  • Masjid Istiqamah 7
  • Masjid Istiqamah 6
  • Masjid Istiqamah 5
  • Masjid Istiqamah 4
  • Masjid Istiqamah 3
  • Masjid Istiqamah 2
  • Masjid Istiqamah 1
  • Masjid Nurhidayah
  • Masjid Lailataul Qadri
  • Masjid Darul Istiqamah
  • Masjid Al-Mujahidin
  • Masjid Nurul hidayah
  • Masjid Darussalam
  • Masjid Al-Amin
  • Masjid Nurul Jihad
  • Masjid Shiratal Mustaqim
  • Masjid Al-Isra
  • Masjid Nurus Samawati
  • Masjid Sabilillah
  • Masjid Nurul Taqwa
  • Masjid Miftahul khaer
  • Masjid Al-Ikhwan

Ekonomi

Pusat perbelanjaan

  • Pasar Rakyat Batangase
  • Grand Mall Maros

Hotel

  • Grand Town Hotel Mandai

Kesehatan

Fasilitas

  • Posyandu Anggrek (Lingkungan Batangase, Kelurahan Hasanuddin)
  • PKM Mandai

Infrastruktur

Jalan

Nama jalan yang ada di Kecamatan Mandai sebagai berikut:

B

  • Bahagia
  • Bandara Baru

D

  • Dakota
  • Dusun Tamarunang

H

  • H. Becce

K

  • Kompleks Perhubungan Udara

P

  • Pemuda
  • Poros Asrama Haji Sudiang
  • Poros Bandara-Pucak
  • Poros Kariango
  • Poros Kariango-Batangase
  • Poros Maccopa-Ammarang
  • Poros Makassar-Maros
  • Poros Pattontongan
  • Poros Trans Sulawesi

R

  • Rambutan

S

  • Siswa-Pelajar

Penghargaan dan prestasi

  • Penghargaan KUA Teladan kepada KUA Kecamatan Mandai dari Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan (29 April 2014)

Perkumpulan/organisasi

  • HPPMI Komisariat Mandai
  • Karang Taruna Desa Baji Mangai
  • Forum Anak Mandai
  • Majelis Pembimbing Ranting Pramuka Kecamatan Mandai
  • Kwartir Ranting Pramuka Kecamatan Mandai

Tempat menarik

  • Pasar Tradisional Batangase
  • Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
  • Grand Mall Maros
  • Bungker Peninggalan Jepang

Galeri Foto

Referensi

  1. ^ maroskab.bps.go.id Halaman 48 Dalam Buku "Kabupaten Maros Dalam Angka 2018" Diterbitkan Oleh BPS Kabupaten Maros
  2. ^ Kode Pos Kecamatan Mandai Kabupaten Maros
  3. ^ Laporan pengumpulan data peninggalan sejarah dan purbakala di Kabupaten Maros. 1986. hlm. 21. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  4. ^ a b "Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 1992" (PDF). peraturan.bkpm.go.id. Diakses tanggal 24 November 2020. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ a b BPS Kabupaten Maros (2011-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2011. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  6. ^ BPS Kabupaten Maros (2012-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2012. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  7. ^ BPS Kabupaten Maros (2013-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2013. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  8. ^ BPS Kabupaten Maros (2014-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2014. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  9. ^ BPS Kabupaten Maros (2015-10-31). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2015. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  10. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-04). Statistik Daerah Mandai 2016. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-18. 
  11. ^ BPS Kabupaten Maros (2017-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2017. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  12. ^ BPS Kabupaten Maros (2018-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2018. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  13. ^ BPS Kabupaten Maros (2019-09-26). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2019. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  14. ^ BPS Kabupaten Maros (2020-04-27). Kabupaten Maros Dalam Angka 2020. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-18. 
  15. ^ BPS Kabupaten Maros (2021-09-24). Kecamatan Mandai Dalam Angka 2021. maroskab.bps.go.id. BPS Kabupaten Maros. Diakses tanggal 2022-04-15. 
  16. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 15 April 2022. 
  17. ^ Indonesian Investment and Trading Opportunity by Province, Regency, City, Volume 8. Fery Agung. 2004. Diakses tanggal 21 Januari 2021. 
  18. ^ "Profil Hj. Rosmiaty, S.Sos". simpeg.maroskab.go.id. 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-23. Diakses tanggal 7 Maret 2021. 
  19. ^ "Profil A. Syahrul, S.Sos". simpeg.maroskab.go.id. 2016. Diakses tanggal 14 Maret 2021. 
  20. ^ "Profil Muhammad Hatta, S.STP, M.Si". simpeg.maroskab.go.id. 2020. Diakses tanggal 9 Maret 2021. [pranala nonaktif permanen]
  21. ^ "Profil Drs. H. Erhan Haris, M.Si." simpeg.maroskab.go.id. 2020. Diakses tanggal 9 Maret 2021. 
  22. ^ a b Pemkab Maros (27 Januari 2014). "Penyematan Tanda Jabatan Camat dan Lurah Baru di Maros". maroskab.go.id. Diakses tanggal 8 Juni 2021. 
  23. ^ "Profil Andi Mappellawa S, S.Sos., M.Si". simpeg.maroskab.go.id. 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-31. Diakses tanggal 7 Maret 2021. 
  24. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2016). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2016. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-30. 
  25. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2018). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2018. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-09. 
  26. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2019). Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Tahun 2019. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-06-23. 
  27. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2020. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-28. 
  28. ^ Tim Penyusun Kemendes PDTT RI (2021). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kabupaten Kecamatan Desa Tahun 2021. idm.kemendesa.go.id. Kemendes PDTT RI. Diakses tanggal 2022-05-27. 

Lihat pula

Pranala luar