Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman iniKlasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Dikarenakan tidak ada ciri-ciri yang mendefinisikan rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat secara pasti sebagai subkelompok, penggolongan terbaru telah ditinggalkan.Referensi: K. Alexander Adelaar & Nikolaus Himmelmann. 2005. The Austronesian languages of Asia and Madagascar: A historical perspective, pp. 1-42, London, Routledge ISBN0-7007-1286-0
Dalam pengistilahan lokal, bahasa Kangean dikenali sebagai Besa Kangean ataupun Ocaq Kangean. Kata besa itu sendiri juga dapat dieja sebagai basa mirip dalam pengistilahan bahasa Makassar, yang mana diserap dari bahasa Jawa Kunobhāṣa (berasal dari pengistilahan Sanskerta). Di lain sisi, kata ocaq yang mana juga dapat dieja sebagai ocak merupakan sebuah pengistilahan pribumi pulau Kangean yang berserumpun dengan istilah dalam Jawa Kuno kacak yang memiliki arti "obrolan", "omongan", dsb. Sedangkan, istilah Kangean itu sendiri merujuk kepada etnonim penghuni asli pulau Kangean.
Sistem Penulisan
Ditelisik dari segi etnolinguistik (sejauh ini) dari penemuan prasasti-prasasti di Kepulauan Kangean, bahasa Kangean belum diketahui aksara aslinya atau dapat disimpulkan bahwa sejauh ini tidak memiliki aksara tradisional tersendiri. Dari masa ke masa, penggunaan aksara-aksara dari bahasa-bahasa lain digunakan untuk menulis kesusastraan berbahasa Kangean, diantaranya yakni mencakup aksara Carakan (Jawa), Lontaraq, Mangkasaraq, Pegon, dan aksara Latin yang kini sangat dominan digunakan.
Literatur
Literatur Kangean (bahasa Inggris: Kangeanese literature; Kangean literature) atau Sastra Kangean mencakup keseluruhan literatur oral dan yang dicatat atau ditulis dalam bahasa Kangean, maupun karya-karya sastra yang bersumber dari masyarakat Kangean yang diabadikan dalam bahasa-bahasa lain (namun literatur yang bukan berbahasa Kangean biasanya tidak dikonsiderasikan sebagai kanon). Literatur Kangean biasanya mengisahkan mengenai topik-topik yang berkaitan dengan cerita rakyat, dongeng, mitos, maupun catatan-catatan historis riil yang pernah terjadi pada masa lampau seperti contohnya yakni kisah para raja, kisah para perompak, dan lain sebagainya.
Kandhana Rato Daeng Tjokro Bangkandhana Paq Dhalima — kisah mengenai penguasa (raja/ratu) Daeng Cokro Bangkandhana Paq Dhalima, tokoh yang berketurunan Bugis.
Khandana Radhin Djokomoerko
Kandhana Pandhita Siddik Sasmeto Ghoenong Pandeman — kisah mengenai pertapa (setara dengan konsep seorang buddha dalam ajaran Buddhisme) Siddik Sasmito dan sabdanya dari daerah Pandeman, Arjasa, pulau Kangean.
Salasila
Dhungengna Kandhulok
Dhungengna Matjan běn Kerbhi — dongeng mengenai harimau dan kerbau.
Dhungengna Ladhine
Dhungengna Sangembig
Dhungengna Bangbang Sutama — dongeng mengenai tokoh Bangbang Sutama.
Sang Embig
Dhungengna Toteq-Toteq bĕn Kapeteng
Jamaludin
Rato Kembang Koneng — kisah mengenai penguasa (raja/ratu) dari daerah Gua Koneng, Kalikatak, Arjasa, pulau Kangean.
Gondokoesoemo — literatur yang memiliki pengaruh Jawa.
Kandhana Radhin Somantre e naghara Kembhang-koneng — kisah mengenai Raden Sumantri dan sabdanya di daerah Gua Koneng, Kalikatak, Arjasa, pulau Kangean.
Kandhana pandhita Rahim e naghara Chibar-alam — kisah mengenai pertapa (setara dengan konsep seorang buddha dalam ajaran Buddhisme) Rahim dan sabdanya dari wilayah negeri Chibar(?).
Kandhana Dewi Rengganes — kisah mengenai Dewi Rengganis, seorang tokoh bangsawan (juga dikisahkan dalam Sastra Lombok dan Sastra Jawa).
Kandhana Bato-goenong
Djoko Sasigar — kisah mengenai tokoh Joko Sasigar (kemungkinan tokoh yang memiliki garis keturunan Jawa atau Bali secara susur galurnya).
Kandhana Radhin Bajanolla, pottrana Rato Eddjhim, adjhadhoeloek Ridjaloella e naghara — kisah mengenai Raden Bajanolla, putra sang Raja/Ratu Eddjhim, yang dijuluki sebagai Rijalulla (rajalela(?))-nya negeri.
Totoranna Sang Boekal bĕn Sang Katetempa - ujaran atau sabdanya Sang Bukal dan Sang Katetempa.
Daftar Literatur Kangean dalam bahasa lain
Bahasa Belanda
Kangeansch verhaal (bahasa Indonesia: Kisah Kangean) — kisah yang berkaitan dengan Kangean.
Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch[9] (bahasa Indonesia: Kisah uilenspiegel(?) dan rusa kerdil di Kangean) — Kisah mengenai uilenspiegel(?) dan rusa kerdil di Kangean.
Secara historis, bahasa Kangean memiliki banyak pengaruh dari elemen linguistik bahasa lain, utamanya dari bahasa-bahasa yang berasal dari Sulawesi, Kalimantan, Bali, maupun Jawa. Hal ini mengingat bahwa Kangean secara geografis terletak diantara pulau-pulau tersebut, dan juga secara susur galurnya, sebagian besar masyarakat suku Kangean berketurunan Sulawesi (Bugis, Makassar, Bajo, Mandar, dsb.) yang memberikan pengaruh signifikan terhadap perbendaharaan kata dalam bahasa Kangean.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). Glottolog. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Kangean". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
^H. N. Kiliaan. 1897. Kangeansch. In Morphology and Syntaxis, 153-176. Batavia: Landsdrukkerij.
^Eberhard, David M.; Simons, Gary F.; Fennig, Charles D. (2021). "Ethnologue: Languages of the World" (dalam bahasa Inggris). Dallas: SIL International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-04. Diakses tanggal 2021-09-18.
^"Kangean language" [Bahasa Kangean,Bhasa Kangean]. Glottolog 4.4 (dalam bahasa Inggris).
^Ronkel, PH. S. Van (1900). Een Uilenspiegel en een Dwerghert-verhaal in het Kangeansch (dalam bahasa Belanda). Albrecht & Co.-M. Nijhoff.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
^"KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Catatan
^estimasi berdasarkan total populasi etnis Kangean
Bacaan lanjutan
David M. Eberhard and Gary F. Simons and Charles D. Fennig. 2021. Ethnologue: Languages of the World. Dallas: SIL International. (AES Status of Kangeanese language: Not Endangered, Kangean (kkv-kkv) = 6a* (Vigorous))
H. N. Kiliaan. 1897. Kangeansch. In Morphology and Syntaxis, 153-176. Batavia: Landsdrukkerij.
A. Teeuw. 1961. A Critical Survey of Studies on Malay and Bahasa Indonesia. (Koninklijk instituut voor taal-, land- en volkenkunde: Bibliographical Series, 5.) 's Gravenhage: Martinus Nijhoff. 179pp.
Alexander Adelaar. 2005. The Austronesian languages of South East Asia and Madagascar: a historical perspective. In Alexander Adelaar and Nikolaus Himmelmann (eds.), The Austronesian Languages of Asia and Madagascar, 1-41. London & New York: Routledge.