Bahasa Melayu Bangka: Perbedaan antara revisi
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Super Hylos (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{multiple issues|{{wikify}}{{noref}}}} |
|||
{{Infobox Bahasa |
{{Infobox Bahasa |
||
|name={{lang|kvr|Melayu Bangka}} |
|name={{lang|kvr|Melayu Bangka}} |
||
Baris 12: | Baris 11: | ||
|fam5=[[rumpun bahasa Melayik|Melayik]] |
|fam5=[[rumpun bahasa Melayik|Melayik]] |
||
|iso3=mfb |
|iso3=mfb |
||
|glotto=bang1365 |
|||
|glottorefname=Melayu Bangka |
|||
}} |
}} |
||
{{Incubator|code= mfb/Alaman Utame}} |
{{Incubator|code= mfb/Alaman Utame}} |
Revisi per 17 Februari 2024 18.23
Bahasa Melayu Bangka (basé Bangka) adalah ragam bahasa Melayu yang dituturkan di Pulau Bangka. Bahasa Melayu Bangka termasuk dalam salah satu Rumpun bahasa Melayu-Polinesia. Bahasa ini umumnya dituturkan oleh orang Bangka dan sebagian etnis Tionghoa Bangka sebagai sarana komunikasi atau penghubung dalam percakapan sehari-hari.
Kekhasan
Secara umum, bahasa Melayu Bangka hampir mirip dengan bahasa Betawi yang dituturkan di Jakarta. Namun, jika diteliti lebih lanjut berdasarkan masing-masing daerah di Pulau Bangka, maka dialek-dialek tersebut jelas berbeda. Namun, pada dasarnya masih dalam katagori satu Rumpun bahasa Melayu.
Dialek
Bahasa Melayu Bangka terbagi menjadi beberapa dialek. Dialek Bangka Timur jelas berbeda dengan dialek Bangka Selatan. Begitupun dialek Bangka Barat dan Bangka Utara.[3]
- Dialek Bangka Timur memiliki ciri khas pada akhir kata berakhiran [o] dan [e].
- Dialek Bangka Selatan memiliki ciri penggunaan huruf [e] di akhir kata. Juga pengucapan kata yang menggunakan huruf [s] diganti menjadi huruf [h]. Contohnya, kata sabun menjadi habun.
- Dialek Bangka Utara (Pangkalpinang) lebih dominan penggunaan huruf [é] seperti pengucapan dalam bahasa Betawi.[4]
Berdasarkan hasil pemetaan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, bahasa Melayu Bangka memiliki beberapa ragam dialek.[5]
- Dialek Ranggi Asam, dituturkan di Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat.
- Dialek Tua Tunu, ditututkan di Kelurahan Tua Tunu, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkal Pinang.
- Dialek Jeriji, dituturkan di Desa Jeriji, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.
- Dialek Tempilang, dituturkan di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.
Kosakata
A | B | C |
---|---|---|
Asak: asalkan
Aok: oke Arep: harap Aki/Akek: Kakek Amak: tungau/Hama. Bisa juga diartikan sebagai si pembuat masalah Aik: air Arec: hari Antu, antek: Hantu Anter, antet: antar Alem, mintak alem: cari perhatian Along: Lebih baik,Mending Ape: apa Asuk, asek: anjing Apetah, ngape: mengapa |
Bandar: got
Bantet: Robek Basing: terserah Bak : Bapak Belagak, Besak lagak: Sombong Be: ber Bulak/Bebulak: bohong/berbohong Begawe/Begawi: bekerja Betambun, Nambun ,Bejibun: Banyak Bentet: berisi Bik : Bibi Basenglah, mengkenek: terserahlah Begagil: Bercanda Bilung, bilong: telinga Biting: peniti Budak: Anak |
Cuman: cuma
Carik, sac: cari Camui: lobang galian bekas tambang timah Carak,Kecarak: orang yang hidupnya jorok Kenal: cantik Cion, Cikar: cantik Cuman, Cuma: hanya Cak-cak: pura-pura Cemmana/Macemmana/nakmana: Bagaimana Cerudik: Banyak Tingkah |
R | S | U |
Rase, ase: rasa
Renyek: mau Retak: peduli Ringem: merasa terganggu Rubung: mengerumuni Rungang: gigi ompong Runges: belepotan Rumeh, inger: berisik |
Sepradik: Sepupu,saudara
Sungot: Mulut,Sungut Surong: dorong Sape: siapa Sikok: satu Saking: terlalu semangat Sape: siapa Sarak: cerai Saro: sulit Suduk/Sindok: Sendok Sekaker: Rakus Seluar: Celana |
Urang: orang
Upis: permen Umon: banget Umong: bicarakan/Ngomong Uman: kayaknya Umah: rumah Udik: kampungan La payul: tidak (penolakan argumen)
|
Bahasa Indonesia | Bahasa Bangka |
---|---|
Aku suka kamu, kamu mau ga sama aku? | Ku nek kek ka, ka nek dak kek ku? |
Bu, beli telor 1 butir aja | Bik, melec telok sikok bik |
Nanti saya bisa kerumah kamu | Dilek ko kuma nte / Kelak ku pacak kerumah ka |
Kalian ini gimana sih? | Ikak nen nak mane la? |
Aku kesana dulu ya | Ku kesanin luk og |
Aku cinta kamu | Ku nek kek ka |
Kamu mau pergi ke mana? | Ka nek kemane? |
Kalau menurutmu, dia itu orang yang bagaimana? | Men kate ka, die tu cemane orang e? |
Saya kira kamu berpacaran dengannya | Nyangkak ku ki betunang kek nya |
Kalau malas, hidupnya akan susah | Asak keruak ge, saroh |
Kamu itu jelek | Nte perac / Ka Jiat |
Kerjakanlah | Gawilah |
Lebih baik kamu makan | Along ka makan |
Badanku gatal gara-gara kutu ini | Badan ko gatel gara-gara amak ne |
Lebih baik kamu tidur aja | Along ka tiduk bae |
Kenapa kamu belum tidur? | Kenape ka lom tiduk? |
Sumber dan Referensi
- (Inggris) (Inggris) Bahasa Melayu Bangka di Ethnologue
- (Indonesia) belajar bahasa bangka, zonabangkabelitung.blogspot.com, diakses pada tanggal 25 Maret 2019 jam 20.05 WIB
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Melayu Bangka". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Melayu Bangka". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ Khaliffitriansyah; Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima; Oktarina, Dwi; Kurniawati, Dewi Septi; Dwijaya, Edwin (2018). Pristiawan, Feri; Hariyanto, Prima, ed. Kamus Bahasa Melayu Bangka-Indonesia (PDF) (edisi ke-1). Pangkal Pinang: Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung. hlm. ii.
- ^ (Indonesia) Bahasa Bangka, aoglamedia.com, diakses pada tanggal 28 Maret 2019 jam 07.45 WIB
- ^ Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. "Melayu - Peta Bahasa". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 2022-12-31.